Latar Belakang Drs. Sugeng Purwanto, M.Si., selaku pembimbing II yang telah memberikan

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pada hakekatnya kurikulum Teknologi Informasi dan Komunikasi menyiapkan siswa agar dapat terlibat pada perubahan yang pesat dalam dunia kerja maupun kegiatan lainnya yang mengalami penambahan dan perubahan dalam variasi penggunaan teknologi. Siswa menggunakan perangkat Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk mencari, mengeksplorasi, menganalisis, dan dan saling tukar informasi secara kreatif namun bertanggung jawab. Siswa belajar bagaimana menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi akan mengembangkan sikap inisiatif dan kemampuan belajar mandiri, sehingga siswa dapat memutuskan dan mempertimbangkan sendiri kapan dan di mana penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi secara tepat dan optimal, termasuk implikasi saat ini dan di masa yang akan datang. Pemanfaatan komputer dalam pendidikan telah sangat meluas dan menjangkau berbagai kepentingan. Diantara pemanfaatanya adalah untuk kepentingan pembelajaran yaitu untuk membantu para guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Terkait dengan peningkatan mutu pembelajaran secara garis besar computer dimanfaatkan dalam dua macam penerapan yaitu dalam bentuk pembelajaran dengan bantuan komputer Computer Asisted Instruction –CAI dan pembelajaran berbasis komputer Computer Based Instruction –CBI. Dalam banyak hal kedua penerapan dalam pemanfaatan komputer untuk pembelajaran ini adalah sama. Perbedaan yang menonjol diantara keduanya terletak pada fungsi perangkat lunak yang digunakan. Pada CAI perangkat lunak yang digunakan berfungsi membantu proses pembelaran, seperti sebagai multi multimedia, multimedia interaktif, sebagai alat bantu dalam demonstrasi atau sebagai alat bantu dalam latihan. Dalam CAI proses pembelajaran konvesional yakni guru memberikan materi kepada siswa secara klasikal kemudian untuk membantu meningkatkan mutu pembelajarannya digunakan komputer. Bisa juga perangkat lunak CAI ini digunakan sebagai perangkat untuk pengayaan dan latihan Di setiap jenjang sekolah, SDMI, SMPMTs, SMASMK, sampai di sekolah luar biasa SLB perlu adanya sebuah evaluasi untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan hasil yang di capai dari guru dan siswa. Setiap mata pelajaran harus di adakan evaluasi guna mengetahui kekurangan dari proses pembelajarannya. Sekolah Madrasah Tsanawiyah MTs merupakan salah satu sekolah pendidikan untuk anak-anak yang berlandaskan syariah agama islam. Proses pembelajaran di Sekolah Madrasah Tsanawiyah MTs tentunya berbeda dengan proses pembelajaran di sekolah-sekolah umum biasa. Hal ini di karenakan siswa di MTs dan sekolah umum biasa sangatlah berbeda. Siswa-siswa di MTs merupakan siswa yang berakhlak baik sesuai ajaran agama islam dan tentunya diperlakukan secara khusus oleh guru agama . Biasanya proses pembelajaran di Madrash Tsanawiyah lebih menekankan pada akhlak siswanya. Salah satu sekolah Madrasah Tsanawiyah MTs yang sudah memiliki pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas di banding dengan sekolah Madrasah Tsanawiyah lain adalah Sekolah Madrasah Tsanawiyah Negeri Petarukan. Siswa MTs N Petarukan terdiri dari siswa Unggulan dan Reguler. Ruang kelas sudah dilengkapi dengan sarana penunjang kegiatan belajar yaitu LCD. Namun dikhususkan untuk ruang siswa kelas unggulan, sedangkan di ruang kelas siswa regular tidak ada LCD. Di kelas unggulan seorang guru harus pandai mengoperasikan computer atau laptop untuk menampilkan slide materi pelajaran yang menarik, kreatif, agar siswa dapat memahami apa yang telah dijelaskan oleh guru mapel tersebut. Dengan adanya LCD, guru tidak perlu capek menulis di papan tulis tinggal menampilkan slide materi yang berisi ulasan materi,gambar,video,instrument dan sebagainya. Untuk menampilkan slide materi dapat menggunakan Microsoft Power Ponit atau Macromedia Flash. Namun selama ini guru sering menampilkan slide materi dengan menggunakan Microsoft Power Point bukan Macromedia Flash. Guru menganggap lebih mudah menggunakan Microsoft Power Point dibanding Macromedia Flash. Padahal dengan menggunakan Macromedia Flash, guru akan semakin kreatif dalam mengembangkan model media pembelajaran yang efektiv untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Selain itu, guru bisa memasukan butir-butir soal yang dapat dikerjakan oleh siswa secara berulang-ulang sampai batas minimum ketuntasan dan mengajarkan siswa untuk bisa mempratekkan menjalankan computer atau laptop dengan baik. Dengan begitu, siswa akan lebih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil pengamatan tanggal 2 Juni 2014 yang dilakukan pada saat studi pendahuluan di MTs Negeri Petarukan, diketahui bahwa guru TIK belum pernah menyampaikan materi dengan menggunakan Macromedia Flash, tapi langsung pratek dibantu dengan media lembar kerja siswa LKS. Jumlah komputer di lab komputer hanya ada 13 tidak sebanding dengan jumlah siswa, sehingga 1 komputer dioperasikan 3-4 siswa. Ditambah adanya komputer lama dan baru, serta windows yang berbeda-beda tiap komputer membuat siswa saling berebut untuk bisa duduk dikomputer yang diinginkan siswa. Dengan begitu kegiatan belajar dilab komputer tidak kondusif. Selain itu, sarana dan prasarana di dalam ruang lab computer dikatakan masih cukup dari standar, karena sudah dilengkapi dengan printer, scanner, LCD, Speaker dan sebagainya. Dilihat proses pembelajaran, sarana dan prasarana, serta kualitas tenaga pendidik didalam kelas unggulan, perlu diadakan sebuah penelitian guna mengetahui keefektifan multimedia pembelajaran yang dibuat oleh guru dan hasil belajar siswa unggulan tersebut. Dengan adanya penelitian ini, guru dapat melihat apa saja yang perlu ditambahi dan dikurangi dalam proses pembuatan media pembelajaran untuk siswa unggulan tersebut, sehingga akan dapat mencapai sebuah pembelajaran yang berkualitas. Berangkat dari latar belakang tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai efektivitas media pembelajaran dalam hasil belajar siswa kelas VII di MTs Negeri Petarukan. Penulis mengangkat skripsi ini dnegan judul “Keefektifan Multimedia Pembelajaran Interaktif Model Drill and Practice Dengan Modul Pembelajaran Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Tik Studi Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa Kelas VII MTs N Petarukan”

1.2. Identifikasi Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GAME INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN JARINGAN DASAR SMK TKJ.

0 2 42

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL INSTRUCTIONAL GAMES UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

10 21 35

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SERAMBLE BERBAUTAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 2 45

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN GUIDED DISCOVERY BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA DALAM MATA PELAJARAN TIK.

3 10 35

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN THINK-PAIR-SHARE (TPS) MELALUI PENDEKATAN INKUIRI BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 55

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN ARIAS BERBANTUAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR RANAH KOGNITIF SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK.

0 0 41

PENERAPAN DRILL METHOD BERBANTU MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA SMA PADA MATA PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK).

0 1 48

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE SCRAMBLE BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TIK - repository UPI S KOM 1003186 Title

2 2 3

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIF MODEL TUTORIAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PAI DI SMP

0 0 9