94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dibahas, maka dapat ditarik kesimpulan yakni sebagai berikut:
1. Bahwa pengaturan outsourcing di Indonesia dirasa belum cukup
memberikan kenyamanan pada mereka yang terlibat secara langsung dengan perubahan dan perkembangan industri yang begitu cepat. Yang
tercakup didalamnya meliputi peraturan tentang perlindungan terhadap calon pekerja, pekerja selama dalam hubungan kerja serta berakhirnya
hubungan kerja. Terutama disebabakan kurangnya regulasi yang dikeluarkan pemerintah, maupun akibat dari ketidakadilan dalam
pelaksanaan hubungan kerja antara pengusaha dan pekerja. Walaupun secara normatif pekerja dan tenaga kerja dilindungi, akan tetapi banyaknya
perlakuan yang tidak adil dan manusiawi selama hubungan kerja. 2.
Bahwa dalam hal permasalahan dalam perjanjian yang terkait dengan wanprestasi, pada perjanjian ini terdapat ketidakseimbangan pengaturan,
yakni apabila yang melakukan wanprestasi adalah pihak PT.Putra Tanjung Lestari maka pihak PT.Putra Tanjung Lestari diwajibakan untuk
melakukan pemenuhan prestasi. Dalam hal ini, PT.Indonesia Asahan Aluminium mengeluarkan teguran tertulis untuk memenuhi isi perjanjian,
jika ternyata PT.Putra Tanjung Lestari tidak mematuhi isi perjanjian ini dan sudah 2 dua kali mendapatkan teguran secara tertulis dari pihak
PT.Indonesia Asahan Aluminium, maka pihak PT.Indonesia Asahan
3. Aluminium dapat memutuskan perjanjian ini secara sepihak, serta
PT.Putra Tanjung Lestari diwajib mengganti kerugian atas biaya yang ditimbulkan dan ditanggung oleh PT.Indonesia Asahan Aluminium akibat
kelalaian PT.Putra Tanjung Lestari. Berbeda halnya apabila pihak PT.Indonesia Asahan Aluminium yang melakukan wanprestasi, dalam
perjanjian ini tidak dijelaskan mengenai kewajiban PT.Indonesia Asahan Aluminium untuk melakukan pemenuhan prestasi seperti halnya ketika
PT.Putra Tanjung Lestari yang melakukan wanprestasi. 4.
Bahwa setelah PT.Indonesia Asahan Aluminium menjadi Badan Usaha Milik Negara, kedudukan perjanjian PT.Indonesia Asahan Aluminium
Persero dengan PT.Putra Tanjung Lestari mengalami perubahan. Yaitu melakukan addendum perjanjian tentang penyediaan dan pengelolaan
tenaga kerja untuk office boy di pabrik peleburan PT.INALUM. Para pihak melakukan addedum perjanjian untuk merubah Pasal 7 ayat 4 ketentuan
biaya pengeloaan. PT.Indonesia Asahan Aluminium Persero membayar biaya pengeloaan sebesar Rp.646.608.000,- Enam Ratus Enam Puluh
Empat Juta Enam Ratus Delapan Ribu Rupiah dan Jamsostek sebesar Rp.31.164.000,- Tiga Puluh Satu Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu
Rupiah untuk periode Mei 2014 sampai dengan 2015. Akibat perubahan PT.Indonesia Asahan Alumnium menjadi PT.INALUM Persero maka
PT.Putra Tanjung Lestari menyesuaikan seluruh kebijakan intern perusahaan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
bagi PT.Indonesia Asahan Aluminium Persero.
B. SARAN
Saran yang dapat dikemukakan penulis dalam skripsi ini adalah: 1.
Bahwa sudah seharusnyalah ada perhatian khusus terhadap pengaturan outsorcing di Indonesia, untuk menciptakan hubungan kerja yang
mempunyai kepastian hukum dan keadilan bagi tenaga kerja. Hal ini dilakukan guna menghindari terjadinya permasalahan yang timbul dalam
hubungan kerja, yang mengakibatkan kerugian-kerugian yang diderita oleh pihak-pihak yang terkait.
2. Bahwa hak pemutusan perjanjian secara sepihak yang hanya dimiliki oleh
salah satu pihak dalam perjanjian yaitu, PT.Indonesia Asahan Aluminium menunjukkan betapa dominanya posisi PT.Indonesia Asahan Aluminium
dalam perjanjian ini. Hal tersebut sewaktu-waktu mengancam posisi PT.Putra Tanjung Lestari sebagai mitra kerja PT.Indonesia Asahan
Aluminium, sehingga perlindungan hukum bagi PT.Putra Tanjung Lestari perlu lebih ditingkatkan dalam perjanjian ini dengan menghapuskan
klasula mengenai hak pemutusan perjanjian secara sepihak tersebut. 3.
Hendaknya baik pihak PT.Putra Tanjung Lestari dan PT.Indonesia Asahan Aluminium dapat mematuhi terhadap isi perjanjian yang telah disepakati
bersama berkaitan dengan addendum perjanjian penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja di pabrik PT.Indonesia Asahan Alumnium
Persero. Hal ini dilakukan guna menghindari permasalahan yang timbul dalam hubungan kerja.
DAFTAR PUSTAKA
A. Buku