Tiga Puluh Satu Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah untuk priode Mei 2014 sampai dengan Januari 2015.
Berdasarkan addendum perjanjian kerjasama tersebut, PT.Indonesia Asahan Aluminium Persero dan PT.Putra Tanjung Lestari dapat melaksanakan hubungan
kerja yang disepakati bersama, sehingga para pihak dapat meletakan hak dan kewajibanya secara timbal balik sesuai dengan perjanjian yang telah dirundingkan
secara besama dan berdasarkan peraturan perundang- udangan yang berlaku.
C. Kedudukan Perjanjian PT.INALUM dan PT.Putra Tanjung Lestari
setelah PT.INALUM menjadi BUMN
Perjanjian kerjasama PT.Inalum Asahan Indonesia Persero dan PT.Putra Tanjung Lestari merupakan perjanjian yang pada proses pembuatanya melibatkan
para pihak dengan dasar kesepakatan bersama. Kesepakatan kedua belah pihak yang lazim disebut kesepakatan bagi yang mengikatkan dirinya maksudnya bahwa
pihak-pihak yang mengadakan perjanjian kerja harus setujusepakat, sei-sekata mengenai hal-hal yang diperjanjikan.
111
Undang-Undang 13 tahun 2003 tentang Ketenagkerjaan, Pasal 1 angka 14 memberikan pengertian yakni:
“Perjanjian kerja adalah suatu perjanjian antara pekerjaburuh dan pengusaha atau pemberi kerja yang memuat syarta-syarat kerja hak dan kewajiban
kedua belah pihak”.
Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, Keputusan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.Kep.48MenIV2004
111
Lalu Husni, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan, Edisi Revisi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2007 hal. 57.
tentang Tata Cara Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian Kerja, Undang-Undang N0mor 21 tahun 2000 tentang Serikat Pekerja Buruh. Perjanjian kerja sama adalah
perjanjian yang merupakan hasil perundingan antara serikat pekerjaburuh atau beberapa SPSB yang tercatat di instansi yang bertanggung jawab dibidang
ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha. Dalam perjanjian kerjasama PT.Indonesia Asahan Aluminum Persero dan
PT.Putra Tanjung Lestari mengacu atau mempedomani Perjanjian Perburuhan Perjanjian Kerja Bersama, dengan kata lain perjanjian kerja harus menjabarkan isi
daripada perjanjian kerja bersama. Ketentuan perjanjian kerja yang tidak sesuaimenjabarkan isi perjanjian kerja bersama menjadi tidak dan yang berlaku
adalah isi daripada perjanjian kerja bersama. Dalam kedudukan seperti itu Perjanjian PerburuhanPerjanjian kerja bersama merupakan alat kontrol dari pada
perjajian kerja. PT.Indonesia Asahan Aluminium menjadi Badan Usaha Milik Negara,
kedudukan perjanjian PT.Indonesia Asahan Aluminium Persero dengan PT.Putra Tanjung Lestari mengalami perubahan. Yaitu melakukan addendum perjanjian
tentang penyediaan dan pengelolaan tenaga kerja untuk office boy di pabrik peleburan PT.INALUM. Para pihak melakukan addedum perjanjian untuk merubah
Pasal 7 ayat 4 ketentuan biaya pengeloaan. PT.Indonesia Asahan Aluminium Persero membayar biaya pengeloaan sebesar Rp.646.608.000,- Enam Ratus
Enam Puluh Empat Juta Enam Ratus Delapan Ribu Rupiah dan Jamsostek sebesar Rp.31.164.000,- Tiga Puluh Satu Juta Seratus Enam Puluh Empat Ribu Rupiah
untuk periode Mei 2014 sampai dengan 2015. Akibat perubahan PT.Indonesia Asahan Alumnium menjadi PT.INALUM Persero maka PT.Putra Tanjung Lestari
menyesuaikan seluruh kebijakan intern perusahaan, sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku bagi PT.Indonesia Asahan Aluminium
Persero. Dengan demikian perjanjian kerja perjanjian kerja bersama tidak dapat
menyampingkan isi perjanjian kerja bersama tapi sebaliknya, perjanjian kerja bersama dapat menyampingkan perjanjian kerja.
112
Dengan demikian dapat dikemukakan beberapa hal yang merupakan hubungan perjanjian kerja dengan
perjanjian kerja bersama adalah: a
Perjanjian perburuhanperjanjian kerja bersama merupakan perjanjian induk dari perjanjian kerja;
b Perjanjian
kerja tidak
dapat mengenyampingkan
perjanjian perburuhanperjanjian kerja bersama, bahkan sebaliknya perjanjian kerja
dapat dikesampingkan oleh perjanjian perburuhanperjanjian kerja bersama jika isinya bertentangan;
c Ketentuan yang ada dalam perjanjian perburuhanperjanjian kerja bersama
secara otomatis beralih dalam isi perjanjian kerja yang dibuat; d
Perjanjian perburuhanperjanjian kerja bersama merupakan jembatan untuk menuju perjanjian kerja yang baik.
Sifat pengaturan dari isi perjanjian Perburuhan atau perjanjian keja bersama tersebut yang tidak dapat ditawar-tawar lagi karena harus di jabarkan dalam
perjanjian kerja, maka tidak berarti terjadi pembatasan kebebasan berkontrak bagi
112
Ibid , hal.78.
para pihak karena batasan dari asas tersebut adalah tidak boleh bertentangan dengan
peratuaran perundang-undangan.
Intervensi pemerintah
dalam mengesahkan perjanjian kerja bersama yang dibuat serikat pekerja dan pengusaha
sebagai wujud sifat publik dari hukum perburuhan yang dimaksudkan agar hak-hak normatif buruhpekerja dalam hubungan kerja dapat terpenuhi.
113
. Dalam peratuaran perusahaan Mentri Tenaga Kerja, Transmigarasi dan Koperasi No.
02MEN1976 disebutkan bahwa peraturan perusahaan adalah suatu peraturan yang dibuat oleh pimpinan perusahaan yang memuat ketentuan-ketentuan tentang syarat-
syarat kerja yang berlaku pada perusahaan yang bersangkutan dan memuat tata tertib perusahaan.
Perusahaan yang telah memiliki perjanjian kerja bersama, pengusaha dilarang mengganti perjanjian kerja bersama dengan peraturan perusahaan, selama
di perusahaan yang bersangkutan masih ada serikat pekerjaburuh Pasal 129 ayat 1 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam hal ini
perusahaan tidak ada lagi serikat pekerjburuh dan perjajian kerja bersama diganti dengan peraturan perusahaan, maka ketentuan dalam peraturan perusahaan tidak
boleh lebih rendah dari ketentuan yang ada dalam perjanjian kerja bersama.
114
113
Ibid.
114
Ibid, hal.80.
94
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan