Penjor Daun Nimi Upakara

tirthatoya. Penyucian dilakukan oleh Guru Kal. Tirtha merupakan sarana untuk sembahyang yang penting, berfungsi untuk menyucikan diri.

3.3.2.4 Upakara

Menurut Guru Kal, kumpulan dari seluruh alat-alat upacara yang dipergunakan dalam pelaksanaan upacara-upacara keagamaan Hindu Tamil disebut dengan upakara. Adapun yang termasuk ke dalam kelompok upakara adalah: 1 penjor, 2 daun nimi 3 pajeng, 4 bendera, 5 ciwamba.

3.3.2.4.1 Penjor

Pada awal pelaksanaan upacara Adhi Tiruwila, di depan pintu pagar halaman depan Kuil dipancangkan dua dua buah penjor di kiri dan kanan pintu yaitu sebagai pernyataan selamat datang kepada umat Hindu Tamil dan juga kepada masyarakat yang menyaksikan upacara. Penjor adalah suatu karya seni yang bernilai religius, yang terbuat dari sebatang bambu dan dihias sedemikian rupa serta di isi dengan berbagai perlengkapan tertentu. Penjor selaku sarana atau perlengkapan upacara adalah sebagai lambang gunung yang tinggi tempat suci. Dari aspek estetik, penjor memberi rasa keindahan bagi yang melihatnya karena penjor dibuat seindah-indahnya sehingga suasana menjadi lebih semarak. Penjor selalu dipasang sebelum hari pelaksanaan upacara yaitu sehari sebelum upacara.

3.3.2.4.2 Daun Nimi

Daun nimi adalah daun yang langka untuk ditemukan bahkan sebagian kecil orang saja yang mengenalnya. Daun nimi juga dapat dijadikan untuk obat yang dapat menyembuhkan 41 jenis penyakit hanya dengan merebus dan meminum air rebusannya. Daun ini mempunyai peranan dan pengaruh untuk kesucian, senjata alam gaib untuk memusnahkan semua roh jahat. Daun nimi Universitas Sumatera Utara dibentuk sedemikian rupa sebagai ganti patung Dewi yang dihiasi bunga yang berwarna-warni yaitu: merah, putih dan ungu. Setelah patung dewi terbentuk, mereka membuat lambang yang terbuat dari besi di ujung dedaunan yang telah dibentuk yang disebut Trisula yaitu tiga gerak yang harus disucikan yaitu: pikiran, perkataan atau ucapan dan perbuatan. Dan di ujung Trisula tersebut ditancapkan jeruk nipis yang bertujuan supaya upacara itu tidak kasar tetapi adem dan dingin. Setiap mengawali upacara, Guru kal membunyikan lonceng menandakan upacara sedang dilaksanakan dan menyambut kedatangan para jemaat yang hadir baik juga masyarakat yang menyaksikan upacara Adhi Tiruwila. Penggunaan daun dalam upacara berfungsi sebagai: a. Sarana untuk kelengkapan dan kesempurnaan untuk dipersembahkan. b. Sarana untuk dapat mengkonsentrasikan diri dan sarana untuk memuja Hyang Widhi beserta manifestasinya. c. Suatu cetusan hati nurani yang suci diiringi dengan rasa bakti untuk dipersembahkan kehadapan-Nya. d. Sarana untuk menyampaikan rasa terimakasih ke hadapan Ida Sanghyang widhi atas anugerah-Nya. e. Sarana penyucian diri lahir batin untuk terbebas dari kotoran dan mara bahaya. Buah-buahan juga merupakan sebagai sarana dalam upacara Adhi Tiruwila. Jenis buah-buahan banyak digunakan oleh umat Hindu sebagai persembahan dan sebagai wujud rasa terimakasih ke hadapan Ida Sanghyang Widhi. Universitas Sumatera Utara Dalam agama Hindu sarana persembahan berupa buah-buahan yang disebut dengan phalam. Kata phalam berasal dari bahasa Sansekerta, yang artinya sebiji buah-buahan. Dari kata phala ini, maka ada jenis buah-buahan yang digunakan yang disebut: phala gantung dan phala bungkah. Phala gantung adalah jenis buah-buahan dari suatu pohon tertentu, seperti: buah kelapa, pisang, mangga, rambutan, apel, pinang, salak dan jenis buah-buahan lainnya. Phala bungkah adalah suatu hasil yang diperoleh dari suatu tanaman tertentu. Jenis phala bungkah ini berupa umbi-umbian, seperti: umbi ketela rambat, keladi, kentang, kunyit, jahe, kencur, lengkuas maupun jenis umbi lainnya.

3.3.2.4.3 PajengTedeng