5. Progresive yaitu bentuk nyanyian terus berubah dengan menggunakan
materi melodi yang selalu baru. Bila dihubungkan dengan apa yang dikemukakan Malm di atas, maka melodi musik ansamble nagasvaram
adalah Repetitive yaitu bentuk nyanyian yang diulang-ulang. Sesuai dengan yang dikatakan oleh Nettl dalam bukunya Theory and
Method in Ethnomusicology, untuk mendeskripsikan bentuk suatu komposisi, terlebih dahulu kita harus membagi ke dalam bagian-bagian. Patokan yang dipakai
adalah 1 pengulangan bagian komposisi yang diulangi bisa dianggap sebagai satu unit; 2 frasa-frasa istirahat dapat menunjukkan batas akhir suatu unit; 3
pengulangan dengan perubahan misal transposisi lagu, atau pengulangan pola ritmis dengan nada-nada yang lain; 4 satuan teks dalam musik vokal, seperti
kata atau baris. Penulis cenderung membagi bentuk dalam lagu-lagu yang akan dianalisa
dengan patokan yang kedua, yaitu membagi berdasarkan frasa-frasa
istirahat.Suatu motif juga dapat muncul kembali dalam beberapa cara yang disebut motif repetitve, motif sequence, motif inversi balikan, dan pengembangan motif
dimana terjadi penambahan dari motif sebelumnya atau motif sequence dan balikan tersebut
4.1.7 Pola Kadensa
Kadensa adalah nada akhir dari suatu bagian melodi lagu. Pola kadensa dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu: semi kadens half cadence dan kadens
penuh full cadence. Semi kadens half cadence adalah suatu bentuk istirahat yang tidak lengkap atau tidak selesai complete dan memberi kesan adanya
gerakan ritem yang lebih lanjut. Sedangkan kadens penuh full cadence adalah
Universitas Sumatera Utara
suatu bentuk istirahat di akhir frasa yang terasa selesai lengkap sehingga pola kadens seperti ini tidak memberikan keinginan kesan untuk menambah gerakan
ritem. Adapun pola-pola kadensa tersebut
adalah:
Pola yang pertama terdapat pada Bar 1
Pola yang kedua terdapat pada Bar 7
Pola yang ketiga terdapat pada Bar 31
Universitas Sumatera Utara
Pola yang keempat terdapat pada Bar 51 Setiap pola terdapat tiga dan empat
kali perulangan.
4.1.7 Kontur
Kontur adalah garis atau alur melodi dalam sebuah lagu. Ada beberapa jenis kontur yang dikemukakan Malm 1964:8, yaitu:
1. Ascending yaitu garis melodi yang sifatnya menarik dari nada yang lebih
rendah ke nada yang lebih tinggi, contoh gambar
2. Descending yaitu baris melodi sifatnya turun, dari nada yang tinggi ke
nada yang rendah, contoh gambar:
3. Pendulous yakni garis melodi yang sifatnya melengkung dari nada yang
rendah ke nada yang lebih tinggi, kemudian kembali ke nada yang lebih rendah, demikian sebaliknya. Contoh gambar:
4. Teracced, yaitu garis melodi yang sifatnya berjenjang seperti anak tangga
dari nada yang rendah ke nada yang lebih tinggi kemudian sejajar, seperti gambar :
Universitas Sumatera Utara
5. Statis yakni garis melodi yang sifatnya tetap bergerak kedalam ruang
lingkup yang terbatasdalam, contoh gambar: Berdasarkan pendapat Malm di atas, penulis membuat konturnya adalah
Pendulous dimana nada-nada dari ansamble Nagasvaram kebanyakan bergerak dari bawah ke atas kemudian kembali ke bawah. Contoh gambar:
Hal tersebut dapat kita lihat dengan garis paranada nada berikut ini:
Kontur yang lain sesuai dengan melodi ansamble Nagasvaram adalah sebagai
berikut:
4.1.8 Model Notasi