32
E. Kerangka Berpikir
1. Hubungan kinerja dosen dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan
Lanjutan I. Pembelajaran di perguruan tinggi melibatkan secara langsung dosen
dengan mahasiswa. Dalam melaksanakan pembelajaran tersebut terdapat 3 tahapan yaitu perencanaan, proseskegiatan, dan hasil. Perencanaan
pembelajaran dipersiapkan oleh dosen, proseskegiatan pembelajaran dilakukan oleh dosen dengan mahasiswa, dan hasil pembelajaran berupa
prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa. Tugas utama dosen adalah mengajar maka dosen harus bisa mengatur proses pembelajaran dengan
baik agar pembelajaran dapat berlangsung dengan lancar. Output dari pembelajaran yang telah dilaksanakan adalah prestasi belajar. Menurut
Winkel 1996:162, prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai
dengan bobot yang dicapainya. Prestasi belajar yang dicapai oleh mahasiswa dinyatakan dengan huruf
mutu yaitu A, B, C, D, dan E. Pada mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan I sebagian besar mahasiswa mencapai nilai C dan D. Ada banyak
faktor yang mengakibatkan prestasi belajar mahasiswa kurang memuaskan salah satunya adalah kinerja dosen. Menurut Anwar 2000:67 dalam
http:id.wikipedia. orgwikiKinerja[01-06-2009], kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Maka yang dimaksud dengan kinerja dosen yaitu
33
hasil kerja pendidik di perguruan tinggi dalam bentuk kualitas maupun kuantitas setelah melaksanakan pembelajaran. Kinerja dosen yang kurang
baik akan menurunkan motivasi belajar mahasiswa. Apabila motivasi belajar mahasiswa rendah, maka hal ini dapat menjadi dampak negatif
dalam pencapaian prestasi belajarnya. 2.
Hubungan lingkungan kelas dengan prestasi belajar Akuntansi Keuangan Lanjutan I.
Prestasi belajar merupakan hasil yang dicapai mahasiswa setelah melaksanakan pembelajaran. Salah satu faktor yang dapat mengakibatkan
tinggirendahnya prestasi belajar yaitu lingkungan kelas. Lingkungan belajarkelas adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses
pembelajaran dilaksanakan Muhammad Saroni, 2006:82-84 dalam http:inovasisukses.blogspot. com200808penataan-lingkungan-belajar-
dalam-pakem.html. Penelitian Walberg dab Greenberg 1997 dalam De Porter Bobbi,dkk 2001:19-39 menunjukkan bahwa lingkungan sosial atau
suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang mempengaruhi belajar akademis.
Karakteristik lingkungan kelas dibagi dua hal utama yaitu lingkungan fisik dan lingkungan sosial. Lingkungan fisik meliputi sarana prasarana
pembelajaran yang dimiliki kampus seperti: lampu, ventilasi, tempat duduk yang sesuai dengan mahasiswa dan sebagainya. Sedangkan lingkungan
sosial meliputi interaksi yang baik antara dosen dengan mahasiswa maupun mahasiswa dengan mahasiswa dalam pembelajaran. Apabila dua hal utama
tersebut dipenuhi, maka mahasiswa nyaman dan fokus dalam melakukan
34
proses pembelajaran sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang diharapkan.
3. Hubungan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar
Akuntansi Keuangan Lanjutan I. Menurut UU No. 41992 tentang perumahan dan permukiman rumah
disebutkan bahwa rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga Parfi Khadiyanto, 2009
dalam http:parfikh.blogspot.com200901rumah-sebagai-tempat-tinggal. html. Lingkungan rumahtempat tinggal terdiri dari lingkungan fisik dan
non fisik. Lingkungan fisik tempat tinggal meliputi sarana belajar seperti: meja
belajar, ruang belajar, komputer, dan lain-lain; dan lingkungan non fisik meliputi: interaksi dengan orang sekitar, kedisiplinan, suasana belajar dan
sebagainya. Apabila lingkungan fisik dan non fisik dipenuhi dengan sebaik- baiknya maka hal ini dapat mendukungmemotivasi mahasiswa untuk
belajar. Motivasi belajar yang tinggi akan mencapai prestasihasil belajar mahasiswa yang baik.
F. Rumusan Hipotesis