Hubungan minat mahasiswa masuk Prodi P.AK, prestasi belajar akuntansi keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi : studi kasus di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas San

(1)

x  

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II

DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI

Studi Kasus : Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Sisilia Yuni Diliana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (2) hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (3) hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (4) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Univesitas Sanata Dharma yang telah mengambil mata kuliah PPL II yang berjumlah 247 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian adalah 84 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (rhitung) 0,680 > (rtabel) pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,224; (2) tidak ada hubungan antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (rhitung) -0,009 < (rtabel) pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,224; (3) tidak ada hubungan antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (rhitung) 0,094 < (rtabel) pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,224; (4) ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi berganda (R) 0,686, koefisien determinasi (R2) 0,471 dan nilai (Fhitung) 22,238 > (Ftabel) pada df (3:75) sebesar 2,73.


(2)

xi  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ INTEREST TO ENTER THE ACCOUNTING DEPARTMENT, LEARNING ACHIEVEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING, ACHIEVEMENT OF FIELD EXPERIENCE

PROGRAM II AND MOTIVATION TO BECOME AN ACCOUNTING TEACHER

A Case Study : On the students of Accounting Department, Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

Sisilia Yuni Diliana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The objectives of this study are to determine : (1) the positive relationship between students’ interest to enter the Accounting Department and motivation to become an Accounting teacher; (2) the positive relationship between, learning achievement of Financial Accounting and motivation to become an Accounting teacher; (3) the positive relationship between, achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher; (4) the positive relationship between students’ interest to enter the accounting department, learning achievement of financial accounting, achievement of field experience program II and motivation to become an accounting teacher.

This research is a case study on students of Accounting Department. The population of this research are 247 students of Accounting Department who have taken Field Experience Program II. The samples are 84 students. The sampling technique is purposive sampling. The methods of data collection are questionnaire and documentation. The techniques of analyzing the data are simple correlation technique and doubled correlation of analysis.

The result indicates that : (1) there is positive relationship between students’ interest to enter the Accounting Department and motivation to become an Accounting teacher; correlation coefficient (r value = 0,680 > r table = 0,224); significance level is 5%; (2) there is no relationship between learning achievement of Financial Accounting and motivation to become an Accounting teacher; correlation coefficient (r value = -0,009 > r table = 0,224); significance level is 5% ; (3) there is no relationship between achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher; correlation coefficient (r value = 0,094 > r table = 0,224); significance level is 5%; (4) there is positive relationship between students’ interest to enter the accounting department, learning achievement of financial accounting, achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher with (R) 0,686, (R2) 0,471 and (F value = 22,238 > F table) 2,73 with df (3:75).


(3)

i  

HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II

DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI

Studi Kasus: Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh: Sisilia Yuni Diliana NIM: 041334092

PROGRAM STUDI PEDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2009


(4)

ii  

   

   

   


(5)

iii  


(6)

iv  

PERSEMBAHAN

       

           

      Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk :   Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa mendampingi, melindungi dan selalu memberikan 

segala hal yang terbaik dalam setiap langkah hidupku  Bunda Maria yang sungguh baik hati  Kedua orang tuaku yang tercinta,  Kakak dan adik tersayang,   

 


(7)

v  

MOTTO

“Jangan ingatkan ketakutan anda, tetaplah ingat harapan dan impian anda. Jangan fikirkan frustasi anda, tetapi fikirkan potensi yang belum anda penuhi. Jangan khwatirkan diri anda sendiri dengan apa yang telah anda coba

tapi gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin anda lakukan”

(Paus Yohanes XXIII)   

   

Janganlah memuji diri karena esok hari, karena engkau tidak tahu apa yang akan terjadi hari itu.

(Amsal 27:1)

”Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala perbuatanmu”


(8)

vi  

                           


(9)

(10)

vii  

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas kasih-Nya yang besar, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI”. Penulisan skripsi ini bertujuan memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan skripsi ini tidaklah mungkin terlaksana dengan baik tanpa bantuan, kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Romo Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

3. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;

5. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd.,M.SA selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

6. Bapak Drs.Fx. Muhadi, M.Pd. dan Bapak Agustinus Heri Nugroho, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini;

7. Staf pengajar Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan;


(11)

viii  

8. Tenaga administrasi Program Studi Pendidikan Akuntansi yang telah membantu kelancaran proses belajar selama ini;

9. Mbak Aris, Pak Wawiek, dan mahasiswa P.Ak angkatan 04 dan 05 yang telah membantu kelancaran pelaksanaan penelitian;

10. Kedua orang tuaku Bapak Sugito Markus dan Ibu Senti Sihombing terima kasih atas segala cinta, kesabaran, perhatian, nasihat, dan dukungan material maupun spiritual dan tidak lupa terima kasih juga buat kedua saudara ku, kakakku Fransiska Ernawati dan Adikku Yulius Tri Setianto tercinta yang selalu memberikan dukungan dan semangat;

11. Keluarga besar di Medan, Jakarta, Batam terkhusus keluarga Sihombing Tulang Alboin, Tulang dan Nantulang Jolly, Tulang Pipin, Tulang Holden, semua Uda dan Inanguda, sepupuku Jolly dan heny yang telah memberikan semangat dan dorongan spiritual maupun material selama penulis kuliah dan menyusun skripsi. Tidak lupa saya juga ucapkan terima kasih kepada Mbah Harjo atas doanya, Bulik dan Pak lik, sepupuku Eko dan semua keluarga besar di Muntilan yang selalu memberikan semangat kepadaku;

12. Sahabat-sahabatku Nenes, Nova, Ana, Vivin, Eli, Santi, Via, Nining, Flori, Lia, Sinta, Benny, Asih, Dwi Indarti, Dwi Utami, Tanti, Moko, Andri terimakasih untuk kebersamaan selama kurang lebih lima tahun di kampus tercinta, Universitas Sanata Dharma, semangat dan keceriaan yang diberikan saat aku sedang down. Hadiah terindah yang penulis terima saat berkenalan, berteman, bersahabat, berbagi, dan memperoleh kenangan indah bersama kalian. Kenangan itu tidak akan pernah terlupakan jika kita berpisah nanti; 13. Teman-teman P.Ak’ A dan P.Ak’ B angkatan 04 terima kasih atas

kebersamaan selama proses perkuliahan di Universitas Sanata Dharma. 14. Teman-temanku yang masih terus mendukungku Wibi, Mei, Rintis, Bejo,

Twins Cute (Ervina dan Erika), Fandy, Rani, Hendra dan Stevi yang selalu memberikan semangat dan doanya;

15. Teman-teman kosku Agung, Pipin, Vincent, Mbak Kristin, Lussy dan Mbak Jay terima kasih atas dukungan doanya;


(12)

ix  

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu dan mendukung penulis selama penyusunan skripsi.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak yang berkepentingan.

Penulis

Sisilia Yuni Diliana

         


(13)

x  

ABSTRAK

HUBUNGAN MINAT MAHASISWA MASUK PRODI P.AK, PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI KEUANGAN DAN PRESTASI PPL II

DENGAN MOTIVASI MENJADI GURU AKUNTANSI

Studi Kasus : Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Sisilia Yuni Diliana Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (2) hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (3) hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi; (4) hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi.

Penelitian ini merupakan studi kasus pada mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi. Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Univesitas Sanata Dharma yang telah mengambil mata kuliah PPL II yang berjumlah 247 mahasiswa. Jumlah sampel penelitian adalah 84 mahasiswa. Teknik penarikan sampel adalah purporsive sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik korelasi sederhana dan analisis korelasi ganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (rhitung) 0,680 > (rtabel) pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,224; (2) tidak ada hubungan antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (rhitung) -0,009 < (rtabel) pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,224; (3) tidak ada hubungan antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi (rhitung) 0,094 < (rtabel) pada taraf signifikansi 0,05 sebesar 0,224; (4) ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru Akuntansi yang dibuktikan dengan koefisien korelasi berganda (R) 0,686, koefisien determinasi (R2) 0,471 dan nilai (Fhitung) 22,238 > (Ftabel) pada df (3:75) sebesar 2,73.


(14)

xi  

ABSTRACT

THE RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ INTEREST TO ENTER THE ACCOUNTING DEPARTMENT, LEARNING ACHIEVEMENT OF FINANCIAL ACCOUNTING, ACHIEVEMENT OF FIELD EXPERIENCE

PROGRAM II AND MOTIVATION TO BECOME AN ACCOUNTING TEACHER

A Case Study : On the students of Accounting Department, Faculty of Education Sanata Dharma University Yogyakarta

Sisilia Yuni Diliana Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

The objectives of this study are to determine : (1) the positive relationship between students’ interest to enter the Accounting Department and motivation to become an Accounting teacher; (2) the positive relationship between, learning achievement of Financial Accounting and motivation to become an Accounting teacher; (3) the positive relationship between, achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher; (4) the positive relationship between students’ interest to enter the accounting department, learning achievement of financial accounting, achievement of field experience program II and motivation to become an accounting teacher.

This research is a case study on students of Accounting Department. The population of this research are 247 students of Accounting Department who have taken Field Experience Program II. The samples are 84 students. The sampling technique is purposive sampling. The methods of data collection are questionnaire and documentation. The techniques of analyzing the data are simple correlation technique and doubled correlation of analysis.

The result indicates that : (1) there is positive relationship between students’ interest to enter the Accounting Department and motivation to become an Accounting teacher; correlation coefficient (r value = 0,680 > r table = 0,224); significance level is 5%; (2) there is no relationship between learning achievement of Financial Accounting and motivation to become an Accounting teacher; correlation coefficient (r value = -0,009 > r table = 0,224); significance level is 5% ; (3) there is no relationship between achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher; correlation coefficient (r value = 0,094 > r table = 0,224); significance level is 5%; (4) there is positive relationship between students’ interest to enter the accounting department, learning achievement of financial accounting, achievement of Field Experience Program II and motivation to become an Accounting teacher with (R) 0,686, (R2) 0,471 and (F value = 22,238 > F table) 2,73 with df (3:75).


(15)

xii  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

PERSEMBAHAN ... iv

MOTTO ... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi

KATA PENGANTAR... vii

ABSTRAK... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 5

D. Tujuan Penelitian ... 5

E. Manfaat Penelitian... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori ... 7

1. Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak ... 7

2. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan ... 11

3. Prestasi PPL II ... 16


(16)

xiii  

B. Kerangka Berpikir ... 28

C. Perumusan Hipotesis ... 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian ………... 33

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ………. 33

C. Subyek dan Obyek Penelitian ... 34

D. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ....………….... 34

E. Variabel Penelitian ... ...……… 35

F. Teknik Pengumpulan Data ... ……… 36

G. Instrumen Penelitian ...……….………....……… 37

H. Teknik Pengujian Instrumen ... 40

I. Teknik Analisis Data ... 45

BAB IV GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS A. Sejarah dan Perkembangan Universitas ... 51

B. Visi dan Misi ... 54

C. Struktur Organisasi ... 55

D. Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi ... 57

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Variabel ... 60

B. Analisis Data 1. Pengujian Prasyarat Analisis a. Uji Normalitas ... 64

b. Uji Linieritas ... 65

2. Pengujian Hipotesis ... 66

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 84


(17)

xiv  

B. Keterbatasan Penelitian ... 86 C. Saran ... 86


(18)

xv  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Variabel Minat Mahasiswa

Masuk Prodi P.Ak ... 39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Penelitian Variabel Motivasi Menjadi Guru Akuntansi ………... 40

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak ... 43

Tabel 3.4 Hasil Uji Validitas Motivasi menjadi Guru Akuntansi ……… 43

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas ... 45

Tabel 3.5 Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian ... 45

Tabel 3.6 Penilaian Acuan Patokan Tipe II ... 48

Tabel 3.7 Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi ... 49

Tabel 5.1 Deskripsi Data Tentang Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak.. 62

Tabel 5.2 Deskripsi Data Tentang Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan. 63 Tabel 5.3 Deskripsi Data Tentang Prestasi PPL II ... 63

Tabel 5.4 Deskripsi Data Tentang Motivasi Menjadi Guru Akuntansi ... 64

Tabel 5.5 Hasil Pengujian Normalitas ... 65

Tabel 5.6 Hasil Pengujian Linieritas ... 67

Tabel 5.7 Hasil Pengujian Hipotesis I ... 68

Tabel 5.8 Hasil Pengujian Hipotesis II ... 70

Tabel 5.9 Hasil Pengujian Hipotesis III ... 71

Tabel 6.1 Rangkuman Hasil Perhitungan Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 73


(19)

xvi  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Kuesioner Penelitian ... 92

Lampiran II Data Induk Penelitian ... 97

Lampiran III Uji Validitas dan Reabilitas ... 110

Lampiran IV Penilaian Acuan Patokan Tipe II ... 113

Lampiran V Uji Normalitas dan Uji Linieritas ... 118

Lampiran VI Uji Hipotesis ... 121

Lampiran VII Sumbangan Relatif dan Sumbangan Efektif ... 125

Lampiran VIII Daftar Tabel r dan F ... 130


(20)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sebenarnya adalah fasilitator dan dinamisator kehidupan bagi individu, sosial dalam keluarga, sekolah dan lingkungan yang lebih luas yaitu masyarakat. Peranan pendidikan merupakan fasilitator maksudnya menyediakan situasi kondisi yang dibutuhkan oleh individu yang belajar, sedangkan pendidikan merupakan dinamisator maksudnya pendidikan penghantar pembelajar untuk mencapai kesejahteraan.

Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun suatu pemahaman (Suryabrata, 1984:253), sedangkan belajar sendiri menghasilkan perubahan berupa pengetahuan-pengetahuan, keterampilan, nilai sikap. Salah satu faktor untuk mencapai tujuan belajar yang diharapkan adalah minat siswa yang belajar. Apabila minat terhadap suatu mata pelajaran telah tumbuh maka perhatian terhadap mata pelajaran akan muncul pula. Jadi, minat melahirkan perhatian yang tidak dipaksakan tetapi muncul dengan sendirinya. Besar kecilnya minat seseorang berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor (Slamet, 1988:52 dalam Suryabrata 1984). Minat selain memungkinkan untuk konsentrasi atau pemusatan pikiran juga menimbulkan semangat dalam belajar. Jika seseorang berminat untuk masuk dalam Program studi tertentu maka prestasi yang dicapainya pun akan baik.


(21)

Dalam belajar terdapat unsur-unsur dinamis. Unsur-unsur dinamis dalam belajar tersebut merupakan unsur-unsur yang dapat berubah dalam proses belajar. Perubahan unsur-unsur tersebut ditunjukkan dari tidak ada menjadi ada atau, dari lemah menjadi kuat, dari sedikit menjadi banyak dan sebaliknya. Salah satu unsur dinamis dalam belajar tersebut adalah motivasi. Motivasi dalam penelitian ini adalah motivasi menjadi guru akuntansi. Motivasi seseorang untuk menjadi guru dapat dipengaruhi oleh prestasi belajarnya. Prestasi di sini adalah Prestasi dalam mengikuti mata kuliah Akuntansi Keuangan. Seseorang yang belajar dan memiliki prestasi yang tinggi dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan dapat memotivasinya untuk menjadi guru akuntansi karena seseorang yang ingin menjadi guru Akuntansi harus memiliki kompetensi di bidang akuntansi.

Untuk meningkatkan sistem pendidikan terhadap tenaga kependidikan secara terpadu telah diupayakan antara lain Pengembangan Pola Pendidikan Tenaga Kependidikan oleh Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi. Dalam Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan tersebut dinyatakan bahwa pendidikan tenaga kependidikan adalah pendidikan professional (Masidjo, 1988:1). Berdasarkan dari Pola Pembaharuan Sistem Pendidikan Tenaga Kependidikan tersebut, seseorang bila ingin berprofesi menjadi guru harus dipersiapkan dahulu melalui program pendidikan formal (sekolah keguruan atau fakultas keguruan) supaya para mahasiswa calon guru memiliki kepribadian dan kompetensi dasar seorang guru.


(22)

Keterampilan keguruan merupakan unsur penting bagi setiap guru maupun calon guru sebelum siap mengajar di depan kelas. Oleh karena itu, lembaga pendidikan khususnya FKIP untuk mempersiapkan calon-calon guru diharuskan memberikan bekal yang cukup kepada mahasiswa melalui proses latihan keterampilan keguruan yang disebut Program Pengalaman Lapangan (PPL) sebagai unsur penting dari kelompok mata kuliah Proses Belajar Mangajar (PBM).

Program Pengalaman Lapangan memegang peranan penting dalam rangka pembentukan tenaga kependidikan yang profesional karena di dalam Program Pengalaman Lapangan sangat banyak kesempatan yang diberikan untuk mengintegrasikan antara komponen teori-praktik dan isi/metode (M.Entang, 1980:3). Mahasiswa calon guru yang memiliki keterampilan keguruan dan kompetensi dasar keguruan diharapkan dapat melaksanakan tugasnya berdasarkan oleh penguasaan materi/bahan ajar, ketahanan profesional, penguasaan proses serta kemampuan penyesuaian diri dan di atas segalanya sikap kependidikan yang mantap (Darji Darmodiharjo, 1980:9 dalam Masidjo 1988:2)

Keberhasilan pencapaian lulusan dalam program pendidikan berdasarkan kompetensi sangat tergantung oleh banyak pihak yaitu dari pihak mahasiswa sendiri, pihak fakultas keguruan (khususnya dosen pembimbing), dan pihak sekolah sebagai tempat pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan.


(23)

Adanya minat mahasiswa untuk masuk ke FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi dan dengan adaya penilaian baik dalam Mata kuliah Akuntansi Keuangan maupun dalam Program Pengalaman Lapangan di sekolah memotivasi mahasiswa untuk menjadi guru yang memiliki keterampilan keguruan.

Dalam penelitian ini, peneliti memilih mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi sebagai subyek penelitian dengan alasan munculnya gejala sebagian mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi tidak memiliki motivasi untuk menjadi guru Akuntansi.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penelitian ini menilai tentang “Hubungan Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak, Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan dan Prestasi PPL II dengan Motivasi menjadi Guru Akuntansi”. Studi Kasus: Di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini peneliti membatasi masalah yaitu minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak; prestasi belajar Akuntansi Keuangan yang meliputi nilai Akuntansi Keuangan Dasar 1, Akuntansi Keuangan Dasar 2, Akuntansi Keuangan Menengah 1, dan Akuntansi Keuangan Menengah 2 yang mana nilai Akuntansi ini merupakan syarat mahasiswa dapat melaksanakan PPL II; prestasi PPL II dan motivasi menjadi guru akuntansi.


(24)

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat dirumuskan beberapa rumusan masalah yaitu sebagai berikut:

1. Apakah ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak

dengan motivasi menjadi guru akuntansi?

2. Apakah ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan

mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi?

3. Apakah ada hubungan positif antara prestasi PPL II mahasiswa dengan

motivasi menjadi guru akuntansi?

4. Apakah ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak,

prestasi belajar Akuntansi Keuangan mahasiswa dan prestasi PPL II mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara minat mahasiswa

masuk prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru akuntansi.

2. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara prestasi belajar

Akuntansi Keuangan mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi.

3. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara prestasi PPL II


(25)

4. Untuk mengetahui adanya hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak, Prestasi belajar Akuntansi Keuangan mahasiswa dan prestasi PPL II mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi FKIP Sanata Dharma

Memberikan masukan bagi FKIP Sanata Dharma, khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi untuk menyiapkan mahasiswa supaya dapat mengembangkan kemampuannya dalam bidang keguruan dan untuk meningkatkan motivasi mahasiswa untuk menjadi seorang guru akuntansi.

2. Bagi Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini dapat memberikan tambahan informasi bagi Prodi Pendidikan Akuntansi tentang sejauh mana mahasiswa yang masuk dalam Program Studi Pendidikan Akuntansi mempunyai motivasi menjadi guru Akuntansi.

3. Bagi Mahasiswa Prodi Pendidikan Akuntansi

Mahasiswa mengetahui pentingnya meningkatkan kemampuannya dalam bidang keguruan dan menyiapkan diri jika kelak menjadi seorang guru.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini menambah pengalaman dan pengetahuan dalam bidang keguruan.


(26)

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Minat Mahasiswa masuk Prodi P.Ak

a. Pengertian Minat

Dalam buku W.S. Winkel, minat adalah kecenderungan yang agak menetap dalam diri subyek yang merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam bidang itu. Di sini, perasaan senang akan menimbulkan minat, dan akan diperkuat lagi oleh sikap yang positif. Mungkin pada umumnya berlaku urutan psikologis sebagai berikut: perasaan senang – sikap positif – minat. Pengertian dari perasaan sendiri adalah aktivitas psikis yang di dalamnya subyek menghayati nilai-nilai dari suatu obyek, sedangkan pengertian sikap adalah kecenderungan dalam diri subyek menerima atau menolak suatu obyek berdasarkan penilaian terhadap obyek itu sebagai obyek berharga atau tidak berharga. Dalam sikap terdapat aspek kognitif dan aspek afektif. Yang jelas bahwa perasaan tidak senang menghambat dalam belajar, karena tidak melahirkan sikap positif dan tidak menunjang minat dalam belajar.

Menurut I.L.Pasaribu dan B. Simanjuntak (1986:47) dalam W.S. Winkel (1991), minat adalah suatu sikap subyek terhadap obyek atas dasar adanya kebutuhan dan kemungkinan terpenuhinya kebutuhan itu. Minat dan perilaku mempunyai hubungan yang langsung. Semua


(27)

perilaku tersebut ditentukan oleh minat. Minat adalah kelanjutan dari dorongan kegiatan spontan dimana anak tampak keinginannya untuk mengetahui sesuatu.

Minat disini adalah kesadaran seseorang bahwa suatu obyek, suatu soal dan situasi bersangkut paut dengan dirinya. Jadi dalam hal ini seorang siswa telah menyadari bahwa situasi lingkungan di sekitarnya mempengaruhi minat belajarnya. Menurut Suhirin, minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek atau mengenai suatu obyek. Dengan demikian, tidaklah terlalu mengherankan apabila siswa lebih dekat dengan mata pelajaran yang diminati karena rasa tertarik tersebut, kemauan atau keinginan untuk dekat dan menekuni timbul dari dalam dirinya sendiri.

Perubahan pilihan minat pada diri seseorang dapat digunakan untuk melihat tingkat kematangan pilihan minatnya maupun jiwa dan pribadinya. Semakin sering perubahan pilihan minat terjadi semakin tidak matang pula. Semula itu terlihat jelas pada diri anak-anak yang sering berubah minatnya. Menurut L. Crow dan A. Crow dalam W.S. Winkel (1991), kemampuan atau keinginan untuk melanjutkan tugas yang diberikan dalam jangka waktu tertentu akan berbeda-beda karena umur dan di kalangan individu. Bagi anak kecil lamanya minat dalam kegiatan khusus berlangsung singkat. Minatnya akan selalu berubah, meskipun dia ingin aktif.


(28)

Salah satu tanda kematangan ialah dianggap mempunyai kemampuan untuk tetap bertahan sampai kegiatan dapat diselesaikan kecuali faktor waktu atau kesulitan menganggunya. Dengan kata lain, lamanya minat akan bertambah selama bertahun-tahun hingga tercapailah kematangannya. Karena minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik pada suatu obyek dan dalam hal ini obyek tersebut adalah belajar. Maka dengan terdapatnya minat, siswa tertarik untuk belajar. Potensi yang ada pada siswa dalam hal perhatian, konsentrasi, tidak mudah bosan dan lain-lain dapat dicurahkan untuk belajar.

Menurut Eggersdorger dalam W.S. Winkel (1991), minat dapat dibedakan dalam tiga tahap, yaitu:

1) Minat biasa dalam hal hanya ada hubungan dangkal dengan obyek

pengetahuan (pengetahuan perkara)

2) Ikut serta adalah minat yang tidak terbatas pada pengetahuan

intelektual, tetapi ingin ikut menangkap maksud, ikut merasakan arti sesuatu. Tingkatan minat itu terdapat pada bahan pelajaran kultural (bahasa, sejarah, kebudayaan)

3) Menyerahkan diri adalah tingkatan minat yang tertinggi di mana

subyek diterkam seluruhnya oleh obyek yang dikenal dan dihargainya, terhadap agama dan moral. Sekalipun minat harus menjadi pangkal dan akhir pengajaran.


(29)

Menurut Giartama (1999:6) dalam Supraptiningsih (2006:8), minat digolongkan menjadi dua yaitu:

a. Secara intrinsik

Minat secara intrinsik merupakan minat yang timbul dari dalam individu sendiri tanpa pengaruh dari luar. Minat intrinsik dapat timbul karena pengaruh sikap, persepsi, prestasi belajar, bakat, jenis kelamin dan intelegensi.

b. Secara ekstrinsik

Minat secara ekstrinsik merupakan minat yang timbul akibat pengaruh dari luar individu. Minat ekstrinsik timbul antara lain karena latar belakang ekonomi, minat orang tua dan teman sebaya.

Menurut Winarno Surachmad (1978:4), minat dipengaruhi oleh jenis kelamin, intelegensi, kesempatan, lingkungan dan apa saja yang menjadi minat teman sebayanya. Menurut Andi Mappiane (1980:64), minat dipengaruhi oleh latar belakang lingkungan, tingkat ekonomi, status sosial dan pengalaman. Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa hampir seluruh unsur lingkungan yang ada di sekitar anak akan menjadi faktor yang mempengaruhi minat anak untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi (Supraptiningsih, 2006:9).

Kesimpulannya adalah semua unsur lingkungan di sekitar anak, baik itu lingkungan keluarga ataupun lingkungan pergaulan sebaya mempengaruhi munculnya minat dalam diri seseorang tersebut. Indikator minat sendiri meliputi adanya perasaan tertarik, senang,


(30)

berusaha mencari informasi dalam melakukan tindakan melalui identifikasi dengan orang yang dikagumi.

W.S. Winkel (1983:108) menyatakan bahwa minat mempunyai 2 aspek yaitu aspek kognitif dan aspek afektif.

1. Aspek kognitif, didasarkan atas konsep yang dikembangkan anak mengenai bidang yang berkaitan dengan minat.

2. Aspek afektif, didasarkan atas konsep yang membangun aspek afektif minat yang dinyatakan dalam sikap terhadap kegiatan yang ditimbulkan oleh minat.

b. Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak

Menurut Poerwadarminta (1982:619), mahasiswa adalah pelajar perguruan tinggi, sedangkan menurut Daryanto (1998), mahasiswa adalah orang yang belajar di perguruan tinggi.

Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah kecenderungan dalam diri individu/mahasiswa untuk tertarik masuk ke dalam prodi P.Ak.

2. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan

a. Pengertian Prestasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990:289), prestasi merupakan hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan, dikerjakan, dsb), sedangkan prestasi belajar merupakan penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata


(31)

pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes atau angka nilai yang dibentuk oleh guru.

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan hasil interaksi antara berbagi faktor yang mempengaruhinya baik dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal) individu. Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa dalam mencapai prestasi belajar yang sebaik-baiknya.

Faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: 1. Faktor internal terdiri dari:

Faktor Jasmani (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan, pendengaran, struktur tubuh dan sebagainya.

Faktor psikologis baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh yang terdiri atas:

1.2.1 Faktor intelektual yang meliputi:

1.2.1.1 Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

1.2.1.2 Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki

1.2.2 Faktor Non Intelektual, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan, motivasi, emosi, penyesuaian diri.


(32)

2. Faktor eksternal terdiri dari: Faktor Kematangan fisik maupun psikis

2.1.1 Faktor sosial yang terdiri atas:

2.1.1.1 lingkungan keluarga 2.1.1.2 lingkungan sekolah 2.1.1.3 lingkungan masyarakat 2.1.1.4 lingkungan kelompok

2.1.2 Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,

teknologi, kesenian

2.1.3 Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas

belajar, iklim Faktor lingkungan spiritual atau keamanan

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung atau pun tidak langsung dalam mencapai prestasi belajar

b. Akuntansi Keuangan

Kata akuntansi berasal dari Bahasa Inggris to account yang

berarti memperhitungkan atau mempertanggungjawabkan. Kata

akuntansi diserap dari kata accountancy yang berarti hal-hal yang

bersangkutan dengan accountant (akuntan) atau bersangkutan dengan

hal-hal yang dikerjakan oleh akuntan dalam menjalankan profesinya. Sebagai bidang pengetahuan, istilah yang umum digunakan adalah accounting yang mempunyai pengertian lebih luas dari pada


(33)

accountancy (yang lebih berkaitan dengan profesi atau implementasi pengetahuan akuntansi (Suwardjono, 2002:4).

Definisi resmi yang dimuat dalam Accounting Terminology

Bulletin No.1 yang diterbitkan oleh Accounting Principles Board (APB) yaitu suatu komite penyusunan prinsip akuntansi yang

dibentuk oleh American Institute of Certified Public Accountants

(AICPA). Komite tersebut mendefinisikan akuntansi sebagai “Accounting is the art of recording, classifying, and summarizing in a significant manner and in terms of money, transactions and events which are, in part at least, of financial character, and interpreting the results thereof” yang berarti akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk satuan uang, dan penginterpretasian hasil proses tersebut (Suwardjono, 2002:5).

Semakin luas fungsi akuntansi dan semakin berkembangnya praktik akuntansi, definisi tersebut dirasakan tidak memadai lagi. Oleh karena itu, diperlukan suatu pengetahuan untuk dapat memilih dan merancang akuntansi secara bijaksana sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai baik oleh organisasi bisnis maupun kepemerintahan. Berdasarkan hal tersebut, komite kemudian mengajukan revisi definisi

akuntansi yaitu “Accounting is the body of knowledge and functions


(34)

classifying, processing, summarizing, analyzing, interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transactions and events which are, in part at least, of a financial character, required for the management and operation of an entity and for reports that have to be submitted thereon to meet fiduciary and other responsibilities” yang berarti akuntansi adalah seperangkat pengetahuan dan fungsi yang berkepentingan dengan masalah pengadaan, pengabsahan, pencatatan, pengklasifikasian, pemrosesan, peringkasan, penganalisisan, penginterpretasian, dan penyajian secara sistematik informasi yang dapat dipercaya dan berdaya guna tentang transaksi dan kejadian yang bersifat keuangan yang diperlukan untuk dasar penyusunan laporan yang harus disampaikan untuk memenuhi

pertanggungjawaban pengurusan keuangan dan lainnya.

Menurut Daidumi Darmawan (1984), akuntansi (accounting)

merupakan:

• Teori dan praktik, misalnya meliputi tanggung jawab, standar,

konvensi, dan kegiatan pada umumnya.

• Pencatatan dan pelaporan mengenai transaksi-transaksi.

Accounting mempunyai jangkauan yang lebih luas yang meliputi antara lain kuantifikasi baik dalam unit fisik maupun dalam nilai uangnya, sistem desain, pengecekan intern, pencatatan dan pembukuan, memberikan umpan balik dengan pelaporan intern, pemeriksaan intern, pembuatan daftar laba dan rugi.


(35)

Menurut Guritno (1994:4), accounting (akuntansi) adalah sistem (asas dan prosedur) pencatatan dan pengikhtisaran transaksi usaha dan

keuangan serta penganalisaan, pembuktian (verification) dan pelaporan

hasilnya. Akuntansi Keuangan (financial accounting) adalah

pencatatan transaksi, harta (assets) dan kewajiban (liabilities) suatu

perusahaan dalam arti uang (money terms), serta pelaporan kepada

pihak-pihak yang berkepentingan baik di dalam maupun di luar perusahaan.

Menurut Kieso dan Waygand (1995:6), Akuntansi Keuangan adalah proses yang berakhir pada penyusunan laporan keuangan yang berhubungan dengan perusahaan secara keseluruhan untuk digunakan oleh pihak-pihak baik di dalam maupun di luar perusahaan tersebut.

c. Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan

Prestasi belajar Akuntansi Keuangan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu hasil/nilai yang dicapai sebagai akibat belajar Akuntansi Keuangan. Dalam usaha untuk memperoleh suatu hasil belajar sangat ditentukan oleh adanya evaluasi terhadap mata kuliah Akuntansi Keuangan.

3. Prestasi PPL II

a. Pengertian Pengalaman Lapangan

1. Pengalaman Lapangan merupakan salah satu kegiatan intra


(36)

latihan mengajar maupun tugas-tugas kependidikan di luar mengajar secara terbimbing dan terpadu untuk memenuhi persyaratan pembentukan profesi kependidikan ( M. Entang, 1980).

2. Pengalaman Lapangan adalah praktik kependidikan bagi calon

guru, yang merupakan kegiatan intra kurikuler, yang harus dilaksanakan oleh setiap mahasiswa calon guru (IKIP Sanata Dharma, 1982:1)

Menurut Sunaryo, Program Pengalaman Lapangan merupakan suatu kegiatan lapangan atau pengalaman lapangan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang mencakup latihan mengajar dan tugas kependidikan secara berimbang dan terpadu untuk memenuhi syarat pembentukan profesi kependidikan. Kegiatan praktik pengalaman lapangan tersebut meliputi kegiatan latihan mengajar, mengenal siswa, pengelolaan sekolah sebagai mana yang ditetapkan dalam pedoman yang dikeluarkan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Menurut buku Pedoman Pelaksanaan PPL-FKIP, Program Pengalaman Lapangan dirancang untuk melatih para calon guru agar menguasai kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran. PPL merupakan muara dari seluruh program pendidikan pra-jabatan guru. Oleh karena itu, pelaksanaan PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal


(37)

yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagi guru, seperti penguasaan landasan kependidikan, penguasaan bidang studi dan pengelolaan proses pembelajaran. Kecakapan keguruan mempunyai banyak aspek yang saling berkaitan, yang harus dilakukan secara bertahap dan terintegrasi.

Program Pengalaman Lapangan dalam Kurikulum Pendidikan Guru Berdasarkan Kompetensi (PGBK) termasuk kompenen Proses Belajar Mengajar (PBM). Pelaksanaan kegiatannya digolongkan atas tingkatan-tingkatan yang berbeda-beda walaupun secara keseluruhan diarahkan kepada satu tujuan yaitu pembentukan professional keguruan. Di dalam PPL ini dilaksanakan latihan-latihan mengajar sepenuhnya diawasi, sebagian diawasi sampai pada latihan yang sepenuhnya berdiri sendiri, di samping latihan pelaksanaan

tugas-tugas non teaching. Latihan-latihan keterampilan yang lebih terbatas

dilakukan dalam bentuk kegiatan praktek mata kuliah kelompok proses belajar mengajar lainnya.

b. Tujuan Program Pengalaman Lapangan

1. Untuk pembentukan profesionalitas guru atau tenaga kependidikan

yang lain.

2. Untuk menghasilkan pribadi calon guru yang mempunyai

seperangkat pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap dan pola tingkah-laku yang diperlukan bagi profesinya.


(38)

Menurut M. Entang (1980:4), tingkat kegiatan dalam pengalaman lapangan seperti yang dituntut program pendidikan guru berdasarkan kompetensi hendaknya meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Observasi-orientasi (field familiarization)

Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan para mahasiswa kepada kehidupan sekolah.

2. Latihan terbatas (isolated skill development)

Pada fase ini para mahasiswa dilatih secara elementer mengenal dan mempergunakan barbagai metode mengajar, cara analitis situasi kelas dan melaksanakan evaluasi hasil belajar.

3. Latihan lengkap (real teaching)

Pada fase ini mahasiswa secara berangsur-angsur diberi tanggung jawab melaksanakan tugas guru dengan bimbingan sampai dapat berdiri sendiri dan bertanggung jawab penuh.

Adapun syarat yang harus dipenuhi mahasiswa agar dapat melaksanakan PPL II antara lain:

1. Telah mengikuti mata kuliah di koordinasi MKDK berikut ini

dengan nilai minimal C, yaitu:

a. Pengantar Pendidikan

b. Psikologi Belajar dan Pembelajaran

c. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling


(39)

2. Telah mengikuti mata kuliah PBM berikut ini dengan nilai minimal C, yaitu:

a. Perencanaan Pengajaran

b. Metodologi Pengajaran

c. Evaluasi Pengajaran

d. Pengajaran Mikro

3. Telah mengikuti mata kuliah bidang studi yang ditentukan oleh

Program Studi dengan nilai minimal C, yaitu:

a. Perencanaan Pengajaran

b. Strategi Belajar Mengajar dan Media

c. Evaluasi Pengajaran

d. PPL I

e. Pengantar Pendidikan

f. Psikologi Belajar dan Pembelajaran

g. Dasar-dasar Bimbingan dan konseling

h. Manajemen Sekolah

i. Akuntansi Keuangan Dasar I

j. Akuntansi Keuangan Dasar II

k. Akuntansi Keuangan Menengah I

l. Akuntansi Keuangan Menengah II

m. Pengantar Bisnis dan Koperasi

n. Manajemen Pemasaran


(40)

p. Hukum Pajak

q. Pengantar Manajemen

r. Pengantar Ekonomi Makro

s. Pengantar Ekonomi Mikro

t. Statistika

u. Pengelolaan Kelas

c. Sekolah

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia (1982:889), sekolah adalah:

1. Bangunan atau lembaga untuk belajar dan memberi pelajaran

2. Waktu atau pertemuan ketika murid-murid diberi pelajaran

3. Usaha menuntut kepandaian (ilmu pengetahuan), pelajaran,

pengajaran.

d. Prestasi PPL II

Prestasi PPL II merupakan hasil yang dicapai dari praktik pengalaman mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru yang mencakup kegiatan-kegiatan praktik pengalaman mengajar dan kegiatan non mengajar, yang diwujudkan dalam penguasaan materi, penampilan diri waktu latihan mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan bahasa dan tata tulis baku.


(41)

4. Motivasi Menjadi Guru Akuntansi a. Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa inggris motivation yang berarti

dorongan, pengalasan, dan motivasi. Kata kerjanya to motivate yang

berarti mendorong, menyebabkan dan merangsang. Motive sendiri

berarti alasan, sebab, dan daya penggerak (Echols, 1984 dalam Ali Imron 1996:87). Motif adalah keadaan dalam diri seseorang yang mendorong individu tersebut untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai tujuan yang diinginkan (Suryabrata, 1984 dalam Ali Imron, 1996:87). Hal yang sama dikemukakan oleh Winkels (1987) dalam Ali Imron (1996:87) mengemukakan bahwa motif adalah adanya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu pula.

Dalam kegiatan belajar mengajar, dikenal adanya motivasi belajar yaitu motivasi yang diterapkan dalam kegiatan belajar. Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan belajar itu demi mencapai satu tujuan. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1999), siswa belajar karena didorong oleh kekuatan mentalnya. Kekuatan mental itu berupa keinginan, perhatian, kemauan, atau cita-cita. Kekuatan mental tersebut dapat tergolong rendah atau tinggi. Ada ahli psikologi pendidikan yang menyebut kekuatan mental yang mendorong terjadinya belajar tersebut sebagai motivasi belajar.


(42)

Motivasi dipandang sebagai dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung adanya keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Motivasi merupakan keadaan internal organisme yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi

berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.

Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar. Siswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal belajarnya dan sangat sedikit pula kesalahan dalam belajarnya.

Ada tiga komponen utama dalam motivasi yaitu kebutuhan, dorongan dan tujuan. Kebutuhan terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang ia miliki dan yang ia harapkan. Dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Dorongan merupakan kekuatan mental yang berorientasi pada tujuan tersebut merupakan inti motivasi. Tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seorang individu. Tujuan tersebut mengarahkan perilaku dalam hal ini perilaku belajar.


(43)

Menurut Maslow dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:81), kebutuhan dapat dibagi menjadi lima tingkat yaitu:

a. Kebutuhan fisiologis

Kebutuhan fisiologis berkenaan dengan kebutuhan pokok manusia seperti pangan, sandang, dan perumahan.

b. Kebutuhan akan perasaan

Kebutuhan akan rasa aman berkenaan dengan keamanan yang bersifat fisik dan psikologis.

c. Kebutuhan sosial

Kebutuhan sosial berkenaan dengan perwujudan berupa diterima oleh orang lain, jati diri yang khas, berkesempatan maju, merasa diikutsertakan dan pemilikan harga diri.

d. Kebutuhan akan penghargaan diri

e. Kebutuhan untuk aktualisasi diri

Kebutuhan untuk aktualisasi diri berkenaan dengan kebutuhan individu untuk menjadi sesuatu yang sesuai dengan kemampuannya.

Dari segi dorongan, menurut Hull dalam Dimyati dan Mudjiono (1999:82), dorongan atau motivasi berkembang untuk memenuhi kebutuhan organisme. Di samping itu juga, motivasi merupakan sistem yang memungkinkan organisme dapat memelihara kelangsungan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan organisme merupakan penyebab munculnya dorongan, dan dorongan akan mengaktifkan tingkah lalu


(44)

mengembalikan keseimbangan fisiologis organisme. Tingkah laku organisme terjadi disebabkan oleh respon dari organisme, kekuatan dorongan organisme dan penguatan kedua hal tersebut. Hull memang menekankan dorongan sebagai motivasi penggerak utama perilaku, tetapi kemudian juga tidak sepenuhnya menolak adanya pengaruh faktor-faktor eksternal. Dalam hal ini insentif (hadiah atau hukuman) mempengaruhi intensitas dan kualitas tingkah laku organisme.

Dari segi tujuan, maka tujuan merupakan pemberi arah pada perilaku. Secara psikologis, tujuan merupakan titik akhir “sementara” pencapaian kebutuhan. Jika tujuan tercapai, maka kebutuhan terpenuhi untuk “sementara”. Jika kebutuhan terpenuhi, maka orang menjadi puas dan dorongan mental untuk berbuat “terhenti sementara”.

Motivasi belajar penting bagi siswa diantaranya 1) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir, 2) menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yng dibandingkan dengan teman sebaya, 3) mengarahkan kegiatan belajar, 4) membesarkan semangat belajar, 5) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja yang bersinambung; individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa sehingga dapat berhasil.

Pada dasarnya motivasi memiliki dua elemen, yaitu elemen

dalam (inner component) dan elemen luar (outer component)


(45)

Elemen dalam ini berupa perubahan yang terjadi di dalam diri seseorang, berupa keadaan tidak puas, atau ketegangan psikologis. Rasa ini tidak puas atau ketegangan psikologis ini bisa tidak timbul oleh karena keinginan-keinginan untuk memperoleh penghargaan, pengakuan serta berbagai macam kebutuhan lainnya.

2. Elemen Luar (outer component)

Elemen luar daripada motivasi adalah tujuan yang ingin dicapai oleh seseorang. Tujuan itu sendiri berada di luar diri seseorang itu, namun mengarahkan tingkah laku orang itu untuk mencapainya. Seseorang yang diasumsikan mempunyai kebutuhan akan penghargaan dan pengakuan, maka timbulah tujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Hakikat motivasi belajar adalah dorongan internal dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Hal itu mempunyai peranan besar dalam keberhasilan seseorang dalam belajar. Indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan sebagai berikut: adanya hasrat dan keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar, dan adanya lingkungan belajar yang kondusif.


(46)

Adapun fungsi dari motif-motif antara lain sebagai berikut:

1. Motif itu mendorong manusia untuk berbuat/bertindak. Motif itu

berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi (kekuatan) kepada seseorang untuk melakukan suatu tugas.

2. Motif itu menentukan arah perbuatan, yakni ke arah perwujudan

suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh.

3. Motif itu menyeleksi perbuatan kita. Artinya menentukan

perbuatan-perbutan mana yang harus dilakukan, yang serasi, guna mencapai tujuan itu dengan menyampingkan perbuatan yang tak bermanfaat bagi tujuan itu.

Ada beberapa unsur yang mempengaruhi motivasi belajar diantaranya:

1. Cita-cita/aspirasi pembelajar

2. Kemampuan pembelajar

3. Kondisi pembelajar

4. Kondisi lingkungan pembelajar

5. Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran

6. Upaya guru dalam membelajarkan pembelajar

Beberapa upaya untuk meningkatkan motivasi belajar:

1. Optimalisasi penerapan prinsip belajar


(47)

3. Optimalisasi pemanfaatan pengalaman dan kemampuan siswa

4. Pengembangan cita-cita dan aspirasi belajar

b. Guru

Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan kepada siswa.

Menurut Guritno (1994), guru adalah orang yang pekerjaan (mata pencahariannya, profesinya) mengajar. Menurut Earl V Pullias, guru adalah seseorang yang membantu murid untuk mempelajari hal-hal yang tidak mereka ketahui dan memahami apa yang mereka pelajar.

c. Motivasi menjadi guru Akuntansi

Motivasi menjadi guru akutansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan yang berasal dari luar maupun dalam diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru akuntansi.

B. Kerangka Berpikir

1. Hubungan Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak dengan Motivasi Menjadi

Guru Akuntansi

Minat merupakan keinginan siswa untuk mengetahui sesuatu hal. Secara sederhana minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi


(48)

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu hal. Minat pada hakekatnya merupakan perhatian, keinginan, rasa suka dan rasa terikat dengan suatu obyek walaupun tidak ada yang menyuruh (Wayan Nurkancana (1981:124) dalam Tri Susanti (2003:9). Minat diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa tertarik pada bidang studi/pokok bahasan tertentu dan senang mempelajari materi tersebut (Winkel (1989:105) dalam Tri Susanti (2003:9). Dengan adanya minat, mahasiswa berusaha untuk tertarik pada bidang Akuntansi dan terdorong untuk mencapai apa yang dicita-citakan. Mahasiswa yang mempunyai rasa suka terhadap pelajaran Akuntansi maka minat muncul dengan sendirinya didasari rasa suka atau rasa senang terhadap pelajaran tersebut dan mahasiswa akan memilih jurusan yang sesuai dengan bidangnya yaitu bidang Akuntansi. Mahasiswa yang berminat masuk FKIP khususnya Program Studi Pendidikan Akuntansi dan memiliki keinginan untuk bergelut dalam bidang keguruan maka akan memotivasinya untuk menjadi seorang guru.

2. Hubungan Prestasi Belajar Akuntansi Keuangan Mahasiswa dengan

Motivasi Menjadi Guru Akuntansi

Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. Hasil yang diperoleh merupakan aktualisasi diri yang dinyatakan dalam nilai


(49)

hasil studi. Dengan demikian dari nilai hasil studi dapat diketahui tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Dari prestasi belajar, mahasiswa itulah dapat diketahui tinggi rendahnya kemampuan mahasiswa dalam mata kuliah Akuntansi. Seorang mahasiswa yang belajar dan memiliki prestasi yang tinggi dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan dapat memotivasinya untuk menjadi guru Akuntansi karena seseorang yang ingin menjadi guru akuntansi harus memiliki kompetensi di bidang akuntansi.

3. Hubungan Prestasi PPL II Mahasiswa dengan Motivasi Menjadi Guru

Akuntansi

Prestasi belajar merupakan suatu kecakapan nyata yang dimiliki seseorang yang merupakan hasil dari proses yang dilakukan dalam rangka menyiapkan diri untuk menambah pengetahuan yang hasilnya digunakan secara nyata dan dapat diukur dengan menggunakan alat yaitu tes. Hasil yang diperoleh merupakan aktualisasi diri yang dinyatakan dalam nilai hasil studi. Dengan demikian, dari nilai hasil studi dapat diketahui tinggi rendahnya prestasi belajar yang dicapai mahasiswa. Sebelum mahasiswa menjadi tenaga kependidikan yang professional, mahasiswa diberi bekal melalui latihan keterampilan yang disebut PPL. PPL ini bertujuan membentuk keterampilan mahasiswa dalam bidang keguruan. Mahasiswa yang memiliki keterampilan yang baik dalam mengajar dan memiliki kesiapan baik itu penguasaan materi maupun adanya sikap kependidikan yang mantap maka prestasi yang diperolehnya pun akan baik. Dengan


(50)

terbentuknya kemampuan dalam bidang keguruan, adanya kesiapan dalam mengajar dan prestasi yang baik dalam PPL akan memotivasi mahasiswa untuk menjadi seorang guru khususnya guru akuntansi.

4. Hubungan Minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, Prestasi Belajar

Akuntansi Keuangan Mahasiswa, Prestasi PPL II Mahasiswa dengan motivasi menjadi guru akuntansi

Munculnya motivasi dalam diri seseorang berkaitan dengan minat dan prestasi belajarnya. Seseorang dikatakan berminat terhadap pembelajaran Akuntansi Keuangan, apabila seseorang tersebut memusatkan perhatian terhadap pembelajaran Akuntansi Keuangan (Wahyuni, 2004:12). Jadi, bila seseorang mempunyai minat yang besar terhadap pelajaran Akuntansi Keuangan dan memilih Prodi P.Ak sebagai program studi yang diminati disertai dengan kompetensi dalam bidang akuntansi, maka kemungkinan dia akan memiliki peluang yang besar dalam prestasi belajar Akuntansi Keuangan. Mahasiswa yang masuk dalam FKIP khususnya Prodi P.Ak diberi bekal melalui latihan keterampilan keguruan yang disebut PPL. PPL ini diberikan sebagai dasar bagi mahasiswa calon guru sebelum bergelut dalam bidang keguruan. Mahasiswa yang memiliki kompetensi dalam bidang akuntansi dan memiliki prestasi yang baik dalam mata kuliah Akuntansi Keuangan maka akan lebih siap mengajar di sekolah dan hal ini dibarengi dengan penguasaan materi yang hendak diajarkan oleh mahasiswa. Adanya penguasaan materi yang baik dan kesiapan mahasiswa dalam mengajar


(51)

membentuk kemampuan mahasiswa untuk menjadi seorang guru dan prestasi yang dicapai dalam PPL akan baik. Terbentuknya kemampuan mengajar yang ada dalam diri mahasiswa akan memotivasinya untuk menjadi seorang guru.

C. Perumusan Hipotesis

H1: Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dengan

motivasi menjadi guru akuntansi

H2: Ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi Keuangan dengan

motivasi menjadi guru akuntansi

H3: Ada hubungan positif antara prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru

akuntansi

H4: Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak, prestasi

belajar Akuntansi Keuangan, prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi.


(52)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian yang dilakukan dalam mengkaji masalah ini adalah penelitian studi kasus. Menurut Consuello (1993:73), studi kasus adalah penelitian terinci tentang seseorang atau sesuatu unit selama kurun waktu tertentu. Dengan menggunakan teknik korelasi, peneliti akan mengetahui hubungan variasi dalam sebuah variabel dengan variabel lainnya. Jenis penelitian studi kasus ini bila dihubungkan dengan hasil penelitian, maka kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian hanya berlaku bagi obyek yang diteliti saja dan tidak berlaku bagi obyek penelitian yang lain. Penelitian ini hanya terbatas pada obyek tertentu saja yaitu mahasiswa sebagai responden. Secara khusus, yang akan diteliti dari responden adalah minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan, Prestasi PPL II dan motivasi menjadi guru Akuntansi.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Fakultas Keguruan dan ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti membutuhkan jangka waktu antara bulan Agustus sampai bulan November 2008.


(53)

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah para mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma yang telah mengambil mata kuliah PPL II.

2. Obyek Penelitian

Obyek yang diteliti dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak, Prestasi belajar Akuntansi Keuangan dan Prestasi PPL II.

D. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi penelitian adalah keseluruhan subyek penelitian (Suharsimi,

1991:102). Populasi disebut juga keseluruhan semesta (universe) dan

dapat didefinisikan sebagai semua anggota dari suatu kesatuan orang, kejadian, atau benda yang akan kita jadikan sasaran generalisasi hasil-hasil penelitian kita. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah mengambil mata kuliah PPL II . Jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 247 mahasiswa yaitu angkatan 2003 sebanyak 70 orang, angkatan 2004 sebanyak 92, dan angkatan 2005 sebanyak 85.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini sampel yang diambil adalah


(54)

mahasiswa yang telah mengikuti PPL II di Prodi P.Ak angkatan 2004 dan 2005, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 84 orang yaitu angkatan 2004 sebanyak 67 orang dan angkatan 2005 sebanyak 17 orang.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling yaitu teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 1999:78). Pengambilan sampel ini diambil oleh peneliti dengan pertimbangan mahasiswa angkatan 2004 dan 2005 sebagian besar telah mengikuti PPL II, status mahasiswa masih aktif dan mudah ditemui.

E. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam variabel penelitian ini, ada dua variabel

yang diteliti yaitu variabel bebas (independent) dan variabel terikat

(dependent)

1. Variabel Bebas (independent) adalah variabel yang mempengaruhi

variabel lain. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah:

a. Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak

Minat mahasiswa masuk prodi P.Ak adalah kecenderungan dalam diri individu/mahasiswa baik dalam hal perhatian, ketertarikan dan rasa senang untuk masuk ke dalam prodi P.Ak.


(55)

b. Prestasi belajar Akuntansi Keuangan

Prestasi belajar Akuntansi Keuangan adalah nilai yang telah dicapai seseorang dalam mengikuti mata kuliah Akuntansi Keuangan.

c. Prestasi PPL II

Prestasi PPL II adalah nilai yang dicapai dari praktik pengalaman mengajar di sekolah yang dilaksanakan oleh mahasiswa calon guru yang mencakup kegiatan-kegiatan praktik pengalaman mengajar dan kegiatan non mengajar, yang diwujudkan dalam penguasaan materi, penampilan diri waktu latihan mengajar, pengelolaan kelas, penggunaan bahasa dan tata tulis baku.

2. Variabel terikat (dependent) adalah variabel yang dipengaruhi oleh

variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah motivasi menjadi guru akuntansi. Motivasi menjadi guru akuntansi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dorongan yang berasal dari luar maupun dalam diri seseorang untuk memilih profesi sebagai guru akuntansi.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, trankrip, buku, surat kabar, majalah, legger, agenda dan sebagainya. Dokumen ini digunakan untuk mengumpul data sekunder yaitu tentang nilai mata kuliah Akuntansi Keuangan dan nilai mata kuliah PPL II.


(56)

2. Kuesioner

Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berhubungan dengan minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru Akuntansi. Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menyebar sejumlah kuesioner kepada sejumlah responden.

Dalam pengumpulan data digunakan instrumen yang berupa 5 Skala yang disebut dengan Skala Likert. Dengan menggunakan Skala Likert ini, responden diminta memberi pilihan jawaban atau respons dalam skala ukur yang telah disediakan. Bentuk Skala Likert menurut Sukardi:

Pertanyaan SS S RR TS STS

Pertanyaan Positif 5 4 3 2 1

Pertanyaan Negatif 1 2 3 4 5

Keterangan:

SS : Sangat Setuju S : Setuju

RR : Ragu-Ragu TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

G. Instrumen Penelitian

Instrumen Penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Instrumen pengukuran variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak (Penelitian Pracidia Damai) dan motivasi


(57)

menjadi guru akuntansi (Dr. hamzh B. Uno, 2006: 4) dibuat dengan menentukan kisi-kisi seperti tampak pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1: kisi – kisi kuesioner penelitian variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak

No Dimensi Indikator Pernyataan

Positif (Nomor Item Dalam Kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor Item Dalam Kuesioner)

1. Perasaan 1.1 Memiliki Perasaan

senang melanjutkan studi ke P.Ak

1.2 Memiliki perasaan

senang saat melanjutkan studi ke

P.Ak saat diajak oleh teman

1.3 Memiliki perasaan senang karena adanya dukungan dari orang tua

1.4 Memiliki perasaan senang ketika diterima di Prodi P.Ak yang sesuai dengan cita-cita saya 1.5 Memiliki perasaan

senang terhadap mata pelajaran Akuntansi saat di SMA

1.6 Memiliki perasaan senang dalam menggeluti bidang keguruan dan Akuntansi 1 2 3 6 4 5

2. Perhatian Ketertarikan terhadap

Prodi Pendidikan Akuntansi Keingintahuan tentang Prodi Pendidikan Akuntansi 8 7

3. Keinginan 3.1 Memasuki Prodi

Pendidikan Akuntansi


(58)

karena sesuai dengan cita-cita

3.2 Lulusan Prodi P.Ak

3.3 Menguasai

keterampilan di Prodi P.Ak

3.4 Ketertarikan untuk

masuk Prodi P.Ak karena kemampuan pada mata pelajaran Akuntansi

3.5 Mengembangkan

pengetahuan dan keterampilan 11 13 10 12

4. Harapan 4.1 Memiliki keterampilan

setelah lulus dari Prodi Pendidikan Akuntansi

4.2 Mendapatkan Pekerjaan

14

15

Tabel 3.2 : kisi- kisi kuesioner penelitian variabel motivasi menjadi guru Akuntansi

No Dimensi Indikator Pernyataan

Positif (Nomor Item Dalam Kuesioner) Pernyataan Negatif (Nomor Item Dalam Kuesioner) 1. Motivasi Instrinsik

1.1 Keinginan menjadi

guru Akuntansi yang berasal dari dalam diri

1.2 Dorongan untuk

bertanya kepada Dosen

1.3 Dorongan untuk

menyelesaikan

tanggung jawab dengan tepat waktu

1.4 Keinginan menguasai

keterampilan keguruan

1.5 Adanya dorongan

1

3

5

2


(59)

meningkatkan

keterampilan dalam mengajar dari mata kuliah PPL

1.6 Menjadi guru

Akuntansi karena sesuai dengan cita-cita

1.7 Prestasi Akuntansi

dan PPL yang memotivasi menjadi guru Akuntansi 6 7 2. Motivasi Ekstrinsik

2.1 Kegiatan belajar yang menarik dengan media pembelajaran 2.2 Tersedianya mata kuliah perilaku berkarya seperti PBM (Strategi

Pembelajaran, Pengelolaan Kelas, PPL I)

2.3 Adanya teman satu Prodi di lingkungan Tempat tinggal yang ingin menjadi guru Akuntansi

2.4 Kerabat di lingkungan tempat tinggal yang sudah menjadi guru

8

9

10

11

H. Teknik Pengujian Instrumen

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan suatu instrumen. Uji validitas mempunyai tujuan untuk mengetahui apakah instrumen itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian ini menggunakan validitas internal karena hal yang ingin dicapai adalah adanya kesesuaian antara bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dalam penelitian ini dilakukan pengujian


(60)

validitas dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment Pearson, dengan rumus sebagai berikut:

(

)( )

(

)

{

}

{

( )

}

− = 2 2 2

2 X N Y Y

X N Y X XY N Y rX Keterangan:

rXY : Koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan N : Jumlah responden

X : Jumlah skor X

Y : Jumlah skor Y

XY : Jumlah perkalian skor X dan skor Y

2

X : Jumlah kuadrat skor X

2

Y : Jumlah kuadrat skor Y

Besarnya nilai r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Jika r positif, serta nilai r hitung > r tabel maka butir variabel tersebut valid.

Hasil Uji Validitas

Uji validitas dilakukan terhadap item pertanyaan variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi. Uji validitas ini dilakukan tiap-tiap butir. Ada 26 butir ukuran pada faktor ini. Rangkuman validitas untuk faktor minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi adalah sebagai berikut (Lampiran III hal 110):


(61)

Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Variabel Minat Mahasiswa Masuk Prodi P.Ak

Item Minat r-tabel

(df = 28, α = 5%)

Keterangan

1 0.857 0.374 Valid

2 0.749 0.374 Valid

3 0.748 0.374 Valid

4 0.676 0.374 Valid

5 0.660 0.374 Valid

6 0.579 0.374 Valid

7 0.532 0.374 Valid

8 0.490 0.374 Valid

9 0.677 0.374 Valid

10 0.491 0.374 Valid

11 0.632 0.374 Valid

12 0.802 0.374 Valid

13 0.610 0.374 Valid

14 0.544 0.374 Valid

15 0.377 0.374 Valid

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi Menjadi Guru Akuntansi

Item Motivasi r-tabel

(df = 28,α = 5%)

Keterangan

1 0.649 0.374 Valid

2 0.433 0.374 Valid

3 0.544 0.374 Valid

4 0.622 0.374 Valid

5 0.498 0.374 Valid

6 0.774 0.374 Valid

7 0.673 0.374 Valid

8 0.417 0.374 Valid

9 0.860 0.374 Valid

10 0.396 0.374 Valid

11 0.636 0..74 Valid

Dari data di atas terlihat bahwa seluruh item pertanyaan pada variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi menunjukkan bahwa kedua puluh enam butir pertanyaan adalah sahih.


(62)

Pengambilan kesimpulan ini bisa dilakukan dengan membandingkan

nilai-nilai r hitung dengan nilai r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka di peroleh r tabel

sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh bahwa keseluruhan r hitung

yang sudah dikoreksi, semuanya menunjukkan angka lebih besar dari r tabel

(r hitung > 0,374). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa semua butir

pertanyaan variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi adalah valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Untuk menguji tingkat reliabilitas maka digunakan rumus Alpha dari Cronbach:

r11 =

(

)

⎥ ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎢ ⎣ ⎡ − ⎥ ⎦ ⎤ ⎢ ⎣ ⎡

2

2 1 1 t b k k σ σ Dimana:

r11 = reliabilitas instrumen

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2

b

σ = jumlah varians butir

2 t

σ = varians total

Besarnya nilai r dapat dihitung dengan menggunakan taraf signifikansi 5%. Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka variabel tersebut reliabel.


(63)

Hasil Uji Reliabilitas

Uji reabilitas instrument dikerjakan dengan program SPSS 12.0. dari dua puluh enam butir pertanyaan pada variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akutansi diperoleh nilai koefisien alpha sebesar 0,916 pada kuesioner minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan sebesar 0,872 pada kuesioner motivasi menjadi guru akuntansi. Pengambilan kesimpulan bisa dilakukan dengan membandingkan nilai

koefisien alpha dengan nilai r tabel. Dengan jumlah data (n) sebanyak 30

responden dan derajat keyakinan (α) = 5% atau 0,05 maka diperoleh nilai r

tabel sebesar 0,374. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai koefisien alpha

lebih besar dari pada r tabel. Ini berarti bahwa butir-butir yang ada pada

variabel minat mahasiswa masuk prodi P.Ak dan motivasi menjadi guru akuntansi dapat dikatakan andal (reliabel) Lampiran III hal.110.

Tabel 3.5

Hasil Uji Reliabilitas instrument

Variabel Koefisien Alpha r-tabel

(df = 28,α = 5%)

keterangan

Minat Mahasiswa masuk prodi PAK

0,916 0,374 Reliabel

Motivasi menjadi guru akuntansi

0,872 0,374 Reliabel

Hasil analisi uji reliabilitas dari tabel diatas kemudian dibandingkan dengan tabel tingkat keterandalan variabel penelitian yang telah dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto (2002:167)


(64)

Tabel 3.6

Tingkat Keterandalan Variabel Penelitian

No Koefisien Alpha Interpretasi Tingkat Keterandalan

1 0,80 – 1,00 Sangat Tinggi

2 0,60 – 0,79 Tinggi

3 0,40 – 0,59 Cukup

4 0,20 – 0,39 Rendah

5 < 0,20 Sangat Rendah

Dengan menggunakan pedoman interpretasi koefisien tabel di atas, maka dapat disimpulkan bahwa variabel minat mahasiswa masuk Prodi P.Ak dengan koefisien alpha sebesar 0,916 memiliki tingkat keterandalan sangat tinggi dan variabel motivasi menjadi guru Akuntansi dengan koefisien alpha sebesar 0,872 memiliki tingkat keterandalan sangat tinggi.

I. Teknik Analisi Data

1. Uji Prasyarat

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang terjaring dalam penelitian ini berdistribusi normal atau tidak. Apabila data yang terjaring berdistribusi normal, maka analisis untuk menguji hipotesis dapat dilakukan. Pengujian normalitas dilakukan

berdasarkan rumus One-Sample Kolmogorov-Smirnov (Sugiyono,

1999:255) yaitu:

( )

( )

[

F X1 S X1

]

Max

D= on

Keterangan :

D : Deviasi maksimum

( )

X1


(65)

( )

X1

Sn : Fungsi distribusi frekuensi kumulatif yang diobservasi

Jika asymptotic Significanse > 5%, maka distribusi data dikatakan

normal. Sebaliknya, jika asymptotic Significanse < 5%, maka distribusi

data dikatakan tidak normal.

b. Uji Linieritas

Pengujian linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan linier atau tidak dengan variabel terikatnya. Untuk uji linieritas ini digunakan rumus persamaan regresi dengan menguji signifikansi nilai F. Adapun rumus yang digunakan untuk mencari nilai F adalah sebagai berikut (Sudjana, 1996:332) : e S TC S F 2 2 = Keterangan :

( )

2 2 − = k TC JK s TC

( )

k n E JK s e − = 2

F : harga bilangan F untuk garis regresi

s2 TC : varian tuna cocok

s2e : varian kekeliruan

JK(TC) : jumlah kuadrat tuna cocok

JK(E) : jumlah kuadrat kekeliruan

Berdasarkan hasil perhitungan, maka hipotesis model regresi linier ditolak jika Fhitung > Ftabel. Sebaliknya hipotesis model regresi linier


(66)

2. Statistik Deskriptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku umum. Untuk pengujian Deskriptif variabel digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe II (Ign. Masidjo, 1991:46)

Tabel 3.7 Tabel PAP Tipe II

Tingkat Penguasaan Kompetensi Kategori Kecenderungan Variabel

81% - 100% Sangat Baik

66% - 80% Baik

56% - 65% Cukup Baik

46% - 55% Tidak Baik

Dibawah 46% Sangat Tidak Baik

3. Uji Hipotesis Penelitian

a. Pengujian hipotesis 1, 2, 3

11) Perumusan hipotesis

Ho1 : Tidak ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk

prodi P.Ak dengan motivasi menjadi guru akuntansi

Ha1 : Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi

P.Ak dengan motivasi menjadi guru akuntansi

Ho2 :Tidak ada hubungan positif antara prestasi belajar

Akuntansi Keuangan dengan motivasi menjadi guru akuntansi

Ha2 : Ada hubungan positif antara prestasi belajar Akuntansi


(67)

Ho3 : Tidak ada hubungan positif antara prestasi PPL II dengan

motivasi menjadi guru akuntansi

Ha3 : Ada hubungan positif antara prestasi PPL II dengan

motivasi menjadi guru akuntansi

12) Perhitungan statistik

Untuk menguji hipotesis ke-1, ke-2, ke-3 menggunakan teknik korelasi sederhana, dengan rumus:

r

xy =

(

2

)(

2

)

y x

xy

Keterangan :

r

xy = Koefisien korelasi antara dua variabel yang dikorelasikan

xy = Jumlah perkalian skor X dan skor Y

2

x = Jumlah kuadrat skor X

y2 = Jumlah kuadrat skor Y

Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis korelasi. Selanjutnya, besar nilai r dapat diinterpretasi untuk memperkirakan kekuatan hubungan korelasi. Ketentuan untuk pedoman penafsiran koefisien korelasi adalah sebagai berikut (Sugiono, 2000:216)


(68)

Tabel 3.8

Pedoman Penilaian Koefisien Korelasi

Interval nilai r Interpretasi

0,00 – 0,199 Korelasi sangat lemah

0,20 – 0,399 Korelasi lemah

0,40 – 0,599 Korelasi cukup kuat

0,60 – 0,799 Korelasi kuat

0,80 – 1,00 Korelasi sangat kuat

Untuk membuktikan apakah hipotesis diterima atau tidak dilakukan pengujian uji signifikansi dihitung menggunakan rumus:

t =

2

1 2 r n r

− −

Keterangan:

t = harga t-tes yang dicari r = koefisien korelasi n = jumlah sample

13) Penarikan kesimpulan

Kesimpulan yang didapat jika : Ho diterima jika thitung < ttabel Ho ditolak jika thitung > ttabel

b. Pengujian hipotesis

11) Rumusan hipotesis

Ho : Tidak ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan, prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi


(69)

Ha : Ada hubungan positif antara minat mahasiswa masuk prodi P.Ak, prestasi belajar Akuntansi Keuangan, prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi

12) Perhitungan statistik

Pengujian menggunakan analisis korelasi ganda dengan rumus sebagai berikut:

Ryx1x2 =

2 1 2 2 1 . 2 . 1 2 2 1 2 1 2 x x r x rx ryx ryx yx r yx r − − + Keterangan :

Ryx1x2 = Korelasi antara variabel X1 dengan X2 secara

bersama-sama dengan variabel Y

ryx1 = Korelasi product moment antara X1 dengan Y

ryx2 = Korelasi product moment antara X2 dengan Y

rx1x2 = Korelasi product moment antara X1 dengan X2

Untuk mengetahui apakah koefisien korelasi ganda tersebut signifikan atau tidak, digunakan uji F dengan rumus:

Fh =

(

)

(

1

)

/ 1 / 2 2 − −

R n k

K R

Dimana:

Fh = Fhitung yang selanjutnya dibandingkan dengan Ftabel

R2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen n = Jumlah anggota sample

13) Penarikan kesimpulan

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel


(70)

BAB IV

GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS

A. Sejarah dan Perkembangan Universitas

Sanata Dharma sebelum dikenal dengan nama Universitas Sanata Dharma merupakan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru (PTPG). Pendirian PTPG ini merupakan ide dari Prof. Moh Yamin, SH yang merupakan Mendikbud RI, kemudian pada tahun 1950-an para imam katolik, terutama Ordo Societas Jesus menyambut baik gagasan tersebut. Pada saat itu, Ordo ini telah membuka kursus-kursus B1 di Yogyakarta dan di Semarang. Dengan dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide, selanjutnya Pater Kester yang menjabat sebagai Superior Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20 Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desember 1955. Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J yang waktu itu menjadi pejabat Departemen Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. Sanata Dharma sebenarnya dibaca Sanyata Dharma, yang berarti kebaktian yang sederhana atau pelayanan yang nyata. Kebaktian dan

pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja (Pro Patria et Eclessia).

Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958


(71)

berubah menjadi FKIP (Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan) Sanata Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini, Sanata Dharma berhasil memperoleh status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No.1/1961 pada tanggal 6 Mei 1961 Junto No.77/1962 tanggal 11 Juli 1962. Walaupun Sanata Dharma

merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia, namun secara de facto

FKIP Sanata Dharma berdiri Sendiri.

Untuk mengatasi kerancuan ini akhirnya pemerintah kembali menetapkan agar FKIP berdiri sendiri menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Karena itu, FKIP Sanata Dharma berubah nama menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237/B-Swt/U/1965 yang mana Surat Keputusan ini berlaku pada tanggal 1 September 1965. IKIP Sanata Dharma selain melaksanakan Program S1 juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II, dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar).

Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan zaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK Mendikbud No.46/D/O/1993, IKIP Sanata Dharma dikembangkan menjadi Universitas Sanata Dharma atau lebih dikenal dengan nama USD. Dengan perkembangan ini, USD diharapkan tetap dapat memajukan sistem pendidikan guru sekaligus berpartisipasi dalam memperluas wawasan ilmu pengetahuan


(72)

dan teknologi. Setelah berkembang menjadi Universitas, Sanata Dharma terdorong untuk memperluas program pendidikannya. Di samping tetap mempertahankan pendidikan guru dengan tetap membuka FKIP, Sanata Dharma membuka beberapa fakultas baru. Universitas Sanata Dharma sekarang memiliki 8 Fakultas dengan 25 Program Studi, 3 Program Pasca Sarjana, 1 Program Profesi, dan 3 Program Kursus Bersertifikat. Universitas Sanata Dharma kini mengalami perkembangan yang meliputi berbagai aspek baik sarana fisik, administrasi, peningkatan mutu akdemik, penelitian, pengajaran, serta pengabdian pada masyarakat.

Sejak berdirinya hingga sekarang, Sanata Dharma pernah dipimpin oleh orang 8 rektor, yaitu:

1. Prof. Dr. N. Drijarkara, S.J. (1955–1967)

2. Drs. J. Drost, S.J. (1968–1976)

3. Prof. Dr.A.M. Kadarman, S.J. (1977–1984)

4. Drs. F.X. Danuwinata, S.J. (1984–1988)

5. Drs. A. Tutoyo, M.Sc. (1988-1993)

6. Dr. M. Sastrapratedja, S.J. (1993-2001)

7. Dr. Paulus Suparno, S.J., MST (2001-2006)


(1)

(2)

(3)

 


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Peran Guru Pamong dan Minat Mahasiswa Menjadi Guru dengan Prestasi Program Pengalaman Lapangan (PPL) :Studi Kasus Pada Mahasiswa Pendidikan Akuntansi FKIP-UMS

0 4 7

PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA DITINJAU DARI MINAT DAN MOTIVASI MENJADI GURU PADA MAHASISWA PROGRAM PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2009.

0 0 18

PENGARUH MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA Pengaruh Minat Menjadi Guru Akuntansi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Akun

0 2 20

PENGARUH MINAT MENJADI GURU AKUNTANSI DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA Pengaruh Minat Menjadi Guru Akuntansi Dan Kebiasaan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Pada Mahasiswa Program Studi Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Ak

0 2 24

Hubungan motivasi belajar dan pemanfaatan sediaan sumber belajar dengan prestasi belajar mata kuliah manajemen keuangan : studi kasus mahasiswa tahun akademik 2010/2011 Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakult

0 1 136

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Hubungan kinerja dosen, lingkungan kelas, dan lingkungan tempat tinggal mahasiswa dengan prestasi belajar akuntansi keuangan lanjutan 1 : studi kasus mahasiswa Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguru

7 43 191

Pengaruh prioritas memilih program studi pendidikan akuntansi terhadap hubungan motivasi dengan prestasi belajar akuntansi keuangan : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 118

Hubungan prestasi belajar mata kuliah-mata kuliah akuntansi mahasiswa dengan motivasi mahasiswa mengajar akuntasni di sekolah : studi kasus mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan 2002-2003, jurusan pendidikan ilmu pengetahuan sosial USD Yk.

0 0 108

Hubungan minat mahasiswa masuk Prodi P.AK, prestasi belajar akuntansi keuangan dan prestasi PPL II dengan motivasi menjadi guru akuntansi : studi kasus di Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, FKIP Universitas San

0 0 152