Khayalak sebagai sasaran komunikasi massa terdiri dari individu- individu yang selain heterogen, juga anonim bagi komunikator
dan media. Dalam heteroginitasnya itu khalayak bersifat selektif, masing- masing akan memilih, baik medianya sendiri maupun pesan-pesan yang
disediakan medium yang dipilihnya itu.
3. Profesi Guru
a. Guru sebagai profesi Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut
keahlian yang khas dari para anggotanya. Keahlian yang khas tersebut tentunya tidak dimiliki oleh suatu proses profesionalisme dalam program
pendidikan dan pelatihan yang terencana, begitu pula dengan profesi kependidikan.
Amstrong mengemukakan bahwa tanggung jawab guru dibagi dalam lima kategori, yaitu : tanggung jawab dalam pengajaran, tanggung jawab
dalam memberikan bimbingan, tanggung jawab dalam pengembangan kurikulum, tanggung jawab dalam mengembangkan profesi, tanggung
jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat. Guru sebagai pengajar lebih menekankan kepada tugas dalam
merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam tugas ini dituntut memiliki seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, di
samping menguasai ilmu dan bahan yang diajarkan kepada siswa. Guru senantiasa dituntut untuk mengembangkan dan meningkatkan kemampuan
penguasaan ilmu pengetahuannya karena ilmu pengetahuan sangat menentukan hasil belajar serta prestasi yang dicapai oleh siswa.
Guru sebagai pembimbing memberi tekanan kepada tugas, memberikan bantuan kepada siswa dalam pemecahan masalah yang
dihadapi. Tugas ini juga merupakan aspek mendidik, sebab tidak hanya berkenaan dengan penyampaian ilmu pengetahuan tetapi juga menyangkut
pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai- nilai siswa. Setiap siswa merupakan pribadi yang unik. Setiap siswa mempunyai
ciri, sifat bawaan, latar belakang kehidupan, minat, kemampuan dan motivasi yang berbeda-beda. Di sinilah peran guru sebagai pembimbing
yang dapat menolong siswa agar mampu menolong siswa dalam setiap masalah yang dihadapi.
Tanggung jawab dalam mengembangkan profesi pada dasarnya ialah tuntutan dan panggilan untuk selalu mencintai, menghargai, menjaga,
meningkatkan tugas serta tanggung jawab profesinya. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya
dalam rangka pelaksanaan tugas profesinya. Ia harus peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.
Tanggung jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti guru harus dapat berperan menempatkan sekolah sebagai bagian
dari masyarakat. Guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi sosial baik dengan murid-muridnya, dengan sesama teman guru maupun dengan
anggota masyarakat di lingkungannya. Misi yang diemban guru adalah misi kemanusiaan yaitu misi yang bertugas dalam pengabdian masyarakat.
Sedangkan menurut pendapat B.J. Chandler dalam Sahertian, 1994: 27-28 menegaskan bahwa profesi mengajar adalah suatu jabatan yang
memiliki kekhususan. Kekhususan itu merupakan kelengkapan mengajar dan atau keterampilan yang menggambarkan seseorang melakukan tugas
mengajar, yaitu membimbing manusia. Apalagi dilihat dari ciri-ciri keprofesian, profesi guru memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengutamakan layanan sosial, lebih dari kepentingan pribadi.