d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, berarti hanya cocok untuk situasi pada waktu tertentu. Karena itu sikap dapat berubah menurut
situasi. e. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi. Hal ini
berbeda dengan motif lapar, haus, dan sebagainya. f. Sikap mengandung factor- faktor motivasi dan emosi. Inilah yang
membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.
2. Pembentukan Sikap
Sikap terbentuk dalam perkembangan individu, sehingga faktor pengalaman individu mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
pembentukan sikap individu yang bersangkutan. Namun demikian, di antara individu satu dengan individu yang lain terjadi hubungan timbal balik yang
turut mempengaruhi pola perilaku masing- masing individu sebagai anggota masyarakat yang biasa disebut dengan interaksi sosial. Lebih lanjut, interaksi
sosial itu meliputi hubungan antar individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekitarnya.
Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek yang dihadapinya. Di antara berbagai faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa. Berikut ini akan
diuraikan peranan masing- masing faktor tersebut yang ikut membentuk sikap manusia Saifuddin, 1997: 24
a. Pengalaman Pribadi Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi
harus melalui kesan yang kuat. Karena itu sikap akan lebih mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang
melibatkan faktor emosional. Individu sebagai orang yang menerima pengalaman, orang yang melakukan tanggapan atau penghayatan,
biasanya tidak melepaskan pengalaman yang pernah dialaminya. Contohnya pengalaman pahit yang dialami tidak akan bisa dilupakan.
b. Pengaruh Kebudayaan Kebudayaan mempunyai pengaruh yang besar terhadap
pembentukan sikap individu. Kebudayaan menanamkan pola perilaku seseorang dan memberikan corak pengalaman individu sebagai suatu
anggota masyaakat. Menurut pendapat Burrhus Frederic Skinner dalam Azwar,
Saifuddin, 1997 kebudayaan mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan sikap pribadi seseorang. Tanpa disadari, kebudayaan telah
mewarnai sikap anggota masyarakat, karena kebudayaan pulalah yang memberi corak pengalaman individu sebagai anggota masyarakat Azwar,
1997: 33-34 c. Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Orang lain di sekitar individu merupakan salah satu komponen sosial yang dapat mempengaruhi sikap seseorang. Di antara orang yang biasanya
dianggap penting berpengaruh bagi individu tersebut adalah orang tua, teman dekat, guru, teman kerja, istri, atau suami dan masyarakat sekitar.
Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.
Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan berkeinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap
penting tersebut. d. Media Massa
Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain- lain mempunyai pengaruh
besar dalam pembentukan opini dan kepercayaan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa membawa
pula pesan-pesan yang sugestif yang dapat mengarahkan opini seseorang. Adanya informasi baru mengenai suatu hal memberikan landasan kognitif
baru bagi terbentuknya sikap. Pesan-pesan sugestif yang dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar afektif dalam
menilai suatu hal sehingga terbentuklan arah sikap tertentu. Faktor lain yang dapat membentuk sikap atau berubahnya sikap
dipengaruhi oleh faktor- faktor yang dapat diklasifikasikan sebaga i faktor intern dan faktor ekstern.Onong Uchjana E, 1983: 95
Faktor intern, yang dapat berpengaruh kepada pembentukan dan perubahan sikap adalah hal-hal yang terdapat dalam diri seseorang, antara
lain adalah selektivitas seseorang dalam merespon obyek-obyek yang terdapat di luar dirinya atau lingkungannya. Sikap itentukan pula oleh
motif- motif dan sikap-sikap yang terlebih dahulu ada didalam dirinya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Faktor-faktor ekstern yang berpengaruh pada pembentukan dan perubahan sikap adalah orang-orang, hal-hal, peristiwa-peristiwa sebagai
obyek ke arah mana sikap itu tertuju. Sikap dapat dibentuk dan dirubah dalam dua situasi yang dapat
dijelaskan sebagai berikut: Onong Uchjana E, 1983: 95-97 1. Situasi interaksi kelompok
Dalam interaksi kelompok hubungan antara seseorang dengan orang lain berlangsung secara timbal balik. Interaksi antara seseorang
dengan orang lain itu dapat terjadi dalam suatu kelompok , dalam arti kata yang keduanya merupakan sama-sama anggota sebuah kelompok, bisa
juga terjadi antara seseorang dari kelompok yang satu dengan orang lain dari kelompok yang lain.
Perubahan sikap dapat terjadi atau disebabkan oleh pergeseran kelompok referensi, adalah kelompok yang mempunyai norma-norma,
nilai- nilai sosial, kebiasaan-kebiasaan bertingkah laku, dan hal lain yang dianggap paling sesuai oleh seseorang untuk dijadikan pegangan dan
pedoman hidupnya. Sebagai tandingan dari kelompok referensi adalah kelompok keanggotaan, yakni kelompok dimana seseorang secara
“formal” menjadi anggotanya. 2. Situasi komunikasi bermedia
Pembentukan dan perubahan sikap dapat pula terjadi dalam situasi berkomunikasi dengan menggunakan media, terutama media massa.
Media komunikasi yang ampuh dalam merubah sikap antara lain adalah surat kabar, majalah, buku, radio, televisi, dan film.
Perubahan sikap ditentukan juga oleh beberapa hal yaitu: a. Faktor Komunikator
Komunikator adalah seseorang yang menyampaikan pesan komunikasi pada orang lain. Komunikator ini dapat merubah sikap
seseorang, apabila merupakan pusat kredibilitas, artinya orang yang mendapat kepercayaan penuh dari khalayak. Bagaimanapun juga penting
atau benarnya pesan yang di komunikasikan, apabila komunikatornya merupakan orang yang tidak bisa di percaya maka ia tidak akan dapat
merubah sikap orang lain. b. Faktor Pesan Komunikasi
Pesan komunikasi merupakan faktor lain dalam situasi komunikasi bermedia yang berpengaruh kepada perubahan sikap. Pesan
harus menyangkut kepentingan seseorang dan sesuai dengan kerangka referensi komunikan.
c. Faktor Media Komunikasi Media komunikasi, yakni media massa, seperti surat kabar,
majalah, radio, televisi dan film bersifat satu arah. Tiap orang akan berbeda menangkap suatu pesan ketika ia menerima pesan dari berbagai
jenis media itu. Misal seseorang akan berbeda sewaktu ia membaca surat kabar, mendengarkan radio dan menonton televisi atau film.
d. Faktor Penerima Pesan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Khayalak sebagai sasaran komunikasi massa terdiri dari individu- individu yang selain heterogen, juga anonim bagi komunikator
dan media. Dalam heteroginitasnya itu khalayak bersifat selektif, masing- masing akan memilih, baik medianya sendiri maupun pesan-pesan yang
disediakan medium yang dipilihnya itu.
3. Profesi Guru