BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Sikap Siswa Terhadap Profesi Guru 1.
Sikap
Sampai saat ini cukup banyak pengertian mengenai sikap yang telah diberikan oleh para ahli, masing- masing ahli mempunyai pandangan atau
pendapat yang berbeda dengan pandangan atau pendapat ahli lain walaupun tidak bertentangan satu dengan yang lainnya.
Sikap merupakan pencerminan atau keyakinan seseorang subjek mengenai objek itu dan yang sedikit banyak bersifat ajeg, sehingga dengan
demikian adanya sifat keajegan dari tingkah laku orang ya ng bersangkutan, karena tingkah laku tersebut merupakan pencerminan sikap orang itu.
Menurut Berkowtz seperti yang dikutip Azwar 1997: 4-5 sikap adalah bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap seseorang terhadap suatu objek
adalah perasaan mendukung atau memihak favorable maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak unfavorable pada objek tersebut. Secara lebih
spesifik, memformulasikan sikap sebagai “derajat afek positif atau afek negatif terhadap suatu objek psikologis”.
Sikap mengandung tiga komponen yang membentuk struktur sikap, yaitu Bimo, 1994: 110.
6 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
a. Komponen Kognitif komponen konseptual, yaitu komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan, yang berhubungan
dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap sikap. b. Komponen Afektif komponen emosional, yaitu komponen yang
berhubungan dengan rasa senang terhadap obyek sikap. Rasa senang merupakan hal yang positif, sedangkan rasa tidak senang merupakan hal
yang negatif. Komponen ini menunjuk arah sikap, yaitu positif atau negatif.
c. Komponen Konatif komponen perilaku, yaitu komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap objek sikap.
Komponen ini menunjukkan besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku seseorang terhadap objek sikap.
Adapun ciri-ciri sikap adalah sebagai berikut Effendy, Onong Uchjana 1983: 92 :
a. Sikap bukan pembawaan manusia sejak dilahirkan, melainkan terbentuk selama perkembangannya, sebagai akibat hubungan dengan objek-objek di
lingkungannya. b. Sikap dapat berubah sebagai hasil interaksi antara seseorang dengan orang
lain. Karena itu, sikap adalah hasil pelajaran dari lingkungan dan dapat dipelajari oleh lingkungan.
c. Sikap tidak berdiri sendiri, melainkan senantiasa mengandung relasi dengan suatu obyek. Objek ini tidak hanya semacam atau satu jenis
melainkan bermacam- macam sesuai dengan banyaknya objek yang menjadi perhatian orang yang bersangkutan.
d. Sikap bersangkutan dengan dimensi waktu, berarti hanya cocok untuk situasi pada waktu tertentu. Karena itu sikap dapat berubah menurut
situasi. e. Sikap tidak menghilang walaupun kebutuhan sudah terpenuhi. Hal ini
berbeda dengan motif lapar, haus, dan sebagainya. f. Sikap mengandung factor- faktor motivasi dan emosi. Inilah yang
membedakan sikap dengan pengetahuan yang terdapat pada seseorang.
2. Pembentukan Sikap
Sikap terbentuk dalam perkembangan individu, sehingga faktor pengalaman individu mempunyai peranan yang sangat penting dalam rangka
pembentukan sikap individu yang bersangkutan. Namun demikian, di antara individu satu dengan individu yang lain terjadi hubungan timbal balik yang
turut mempengaruhi pola perilaku masing- masing individu sebagai anggota masyarakat yang biasa disebut dengan interaksi sosial. Lebih lanjut, interaksi
sosial itu meliputi hubungan antar individu dengan lingkungan fisik maupun lingkungan psikologis di sekitarnya.
Dalam interaksi sosialnya, individu bereaksi membentuk pola sikap tertentu terhadap berbagai objek yang dihadapinya. Di antara berbagai faktor
yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi, kebudayaan, orang lain yang dianggap penting, media massa. Berikut ini akan
diuraikan peranan masing- masing faktor tersebut yang ikut membentuk sikap manusia Saifuddin, 1997: 24