Berdasarkan pembahasan tiap-tiap kasus pada tabel diatas, hasil analisis DRPs pada masing-masing kasus dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel XXII. Hasil analisis DRPs yang terjadi dalam pengobatan hepatitis B
non-komplikasi yang dirawat di R S Panti Rapih Yogyakarta periode Januari – Juni 2007
Tipe DRPs
Jumlah Kasus
Butuh obat 1 kasus
Tidak butuh obat -
Salah obat -
Dosis kurang 1 kasus
Dosis berlebih 2 kasus
Munculnya efek samping obat dan interaksi obat 1 kasus
Dari hasil analisis 7 kasus, terjadi DRPs pada semua kasus hepatitis B non- komplikasi. Dalam satu kasus, terdapat 1 atau lebih DRPs yang terjadi. Analisa
DRPs akan dirangkum dan disajikan dalam bentuk tabel berikut ini.
1. DRP Butuh Obat Need Additional Drug Therapy
Tabel XXIII. Kasus DRP butuh obat pada pasien hepatitis B non-komplikasi
yang dirawat di R S Panti Rapih Yogyakarta periode Januari – Juni 2007. No.
Jumlah dan Nomor Kasus
Problems Assessment
Rekomendasi
1. 1 kasus
2 Pasien menderita penyakit
hepatitis B kronik, namun pasien tidak menerima
terapi obat hepatitis B. Pasien butuh obat untuk
terapi hepatitis B kronik.
Pasien diberikan terapi untuk hepatitis
B kronik. Obat yang sering digunakan
untuk terapi hepatitis B yaitu Cursil 70
2x1 atau HP Pro 3x1.
2. DRP Tidak Butuh Obat Unnecessary Drug Therapy
Dari hasil analisis data yang diperoleh, tidak ada kasus yang memiliki DRP tidak butuh obat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. DRP Salah Obat Wrong Ineffective Drug
Dari hasil analisis data yang diperoleh, tidak ada kasus yang memiliki DRP salah obat.
4. DRP Dosis Kurang Dosage too low
Tabel XXIV. Kasus DRP dosis kurang pada pasien hepatitis B non-komplikasi
yang dirawat di R S Panti Rapih Yogyakarta periode Januari – Juni 2007. No
Jumlah dan Nomor Kasus
Problems Assessment
Rekomendasi
1. 1 kasus
1 Pasien menerima terapi
Inpepsa 3x10cc, merupakan obat antitukak
yang diindikasikan untuk untuk mengatasi nyeri
pada lambung atau nyeri abdomen.
Dosis inpepsa yang diberikan kurang,
karena menurut standar, dosis yang digunakan 2
sdt 4x sehari, 1 jam sebelum makan dan
tidur. Inpepsa disesuaikan
dosisnya yaitu 2 sdt 4x sehari, 1 jam
sebelum makan dan tidur.
5. DRP Dosis Berlebih Dosage too high
Tabel XXV. Kasus DRP dosis berlebih pada pasien hepatitis B non-komplikasi
yang dirawat di R S Panti Rapih Yogyakarta periode Januari – Juni 2007. No.
Jumlah dan Nomor Kasus
Problems Assessment
Rekomendasi
1. 1 kasus
2 Pasien menerima terapi
Aldactone yang merupakan obat
diuretikum hemat kalium yang diindikasikan untuk
mengatasi masalah edema, dengan dosis 3x100 mg.
Dosis Aldacton yang diberikan berlebih,
karena menurut standar, dosis Aldactone untuk
mengatasi edema yaitu 100-200 mghari.
Dosis Aldacton disesuaikan yaitu
dengan dikurangi menjadi 100-200
mghari.
2. 1 kasus
3 Pasien menerima terapi
Meloksikam yang merupakan obat
antiinflamasi non-steroid yang digunakan untuk
terapi nyeri dengan dosis 2x1 tablet.
Dosis Meloksikam yang diberikan 2x1 tablet
berlebih, karena menurut standar, dosis
Meloksikam yang diberikan 7,5 mg 1x
sehari. Dosis Meloksikam
disesuaikan yaitu dengan dikurangi
menjadi 7,5 mg 1x sehari.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6. DRP Efek Samping Obat Adverse Drug Reaction dan Adanya Interaksi