Drug Related Problems DRPs

9. Pencegahan

Upaya pencegahan dan pemberantasan hepatitis dapat dilakukan dengan cara perbaikan hygiene sanitasi lingkungan dan pribadi, mengurangi penyebaran dari carrier, pendidikan kesehatan pada golongan resiko tinggi, dan dengan pemberian vaksin vaksinasi hepatitis pada penyedia pelayanan kesehatan, anggota keluarga, dan partner seksual dari carrier, bayi pasien carrier, dan semua bayi.

C. Drug Related Problems DRPs

Permasalahan dalam farmasi klinis terutama muncul karena pemakaian obat. Drug Related Problems DRPs atau sering diistilahkan dengan Drug Therapy Problems DTPs adalah permasalahan yang muncul dalam farmasi klinis atau kejadian yang tidak diharapkan yang dialami pasien selama proses terapi dengan obat dan secara aktual atau potensial bersamaan dengan outcome yang diharapkan Cipolle,1998. Drug Related Problems DRPs ini menjadi sangat penting dan harus dikuasai oleh para farmasis yang bekerja di Rumah Sakit yang dalam 10 tahunan ini sedang giat mempraktikkan farmasi klinik Sari, 2003. Masalah-masalah dalam kajian DRPs menurut Cipolle, Strand, and Morley 1998 adalah seperti berikut ini. 1. Tidak perlu obat unnecessary drug therapy Dikatakan tidak perlu obat yaitu jika pasien akan mengalami komplikasi akibat mendapat obat yang tidak dibutuhkan. Pasien mendapat obat yang tidak sesuai dengan indikasi penyakit, pasien tidak sengaja terkena racun di antara obat atau bahan kimia yang menyebabkan penyakit, masalah-masalah pengobatan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang dihubungkan dengan penyalahgunaan obat, penggunaan alkohol atau perokok, kondisi yang lebih baik dirawat dengan terapi tanpa obat, pasien yang melakukan terapi obat lebih dari yang dianjurkan. 2. Butuh obat need for additional drug therapy Dikatakan butuh obat yaitu jika pasien akan mendapat risiko tinggi bila tidak mendapat terapi tambahan. Pasien dalam kondisi pengobatan baru yang membutuhkan terapi obat baru, pasien mempunyai penyakit kronik yang membutuhkan terapi obat lanjutan, pasien dalam kondisi pengobatan yang membutuhkan kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek sinergis atau potensial. Pasien dengan kondisi memburuk dapat dicegah dengan terapi profilaksis atau sebelum operasi. 3. Obat salah wrong drugineffective drug Dikatakan obat salah yaitu jika pasien bermasalah dengan pengobatan yang tidak efektif. Pasien mendapat obat yang tidak efektif sesuai dengan indikasi pengobatan. Pasien mengalami komplikasi akibat mendapat obat yang tidak dibutuhkan. Pasien alergi dengan pengobatan. Pasien kontraindikasi dengan obat, pasien menerima obat yang efektif namun mahal dan tidak aman, pemakaian obat infeksi antibiotik yang sudah resisten, pasien sulit disembuhkan dengan terapi obat baru, pasien menerima kombinasi obat yang tidak dibutuhkan. 4. Dosis terlalu rendah dosage too low Dikatakan dosis terlalu rendah jika dosis obat tersebut terlalu rendah untuk memberikan efek mencapai respon pada pasien, interval dosis yang terlalu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI jarang lebar untuk menghasilkan respon, konsentrasi obat dalam serum di bawah jarak terapetik yang diinginkan, durasi terapi obat terlalu pendek untuk menghasilkan respon. 5. Efek samping obat adverse drug reaction dan interaksi obat drug interaction Dikatakan efek samping obat jika obat diberikan menyebabkan alergi, adanya faktor resiko, bioavaibilitas obat berubah oleh adanya interaksi dengan obat lain atau dengan makanan, dan hasil laboratorium berubah akibat penggunaan obat. 6. Dosis terlalu tinggi dosage too high Dikatakan dosis terlalu tinggi jika dosis obat tersebut terlalu tinggi melebihi untuk pasien, jika kadar konsentrasi obat dalam serum terlalu tinggi di atas jarak terapeutik yang diinginkan, dosisnya terlalu cepat dinaikkan, terjadi akumulasi obat karena penyakit kronis, dan interval dosisnya berlebihan. 7. Ketidaktaatan pasien noncompliance Dikatakan pasien tidak taat jika pasien tidak menggunakan obat tersebut karena ketidaktahuan cara pemakaian aturan pakainya, pasien tidak membeli obat yang dianjurkan karena tidak adanya biaya atau karena mahal, pasien tidak menerima regimen obat yang tepat, terjadi medication error pada peresepan, penyerahan obat, dan monitoring pasien, pasien tidak menggunakan obat karena ketidakpercayaan dengan produk obat yang disarankan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

D. Keterangan Empiris