banyak informasi yang diingat dan seberapa banyak yang dapat di ulang kembali.
4 Pengevaluasian
Tahap pengevaluasian terdiri dari penilaian dan pengkritikan terhadap pesan. Pengevaluasian harus disertai alasan yang dapat
diterima dan masuk akal. 5
Penanggapan Penanggapan merupakan umpan balik yang kita rasakan terhadap
pemikiran dan pesan yang disampaikan oleh pembicara. Penanggapan memiliki dua fase yaitu menanggapai ketika pembicara masih
berbicara dan menanggapi ketika pembicara telah selesai berbicara.
3. Cerita Rakyat
a. Pengertian Cerita Rakyat
Cerita adalah karangan yang menuturkan perbuatan, pengalaman atau penderitaan orang, baik yang sungguh-sungguh terjadi atau rekaan
belaka KBBI, 2008:135. Djamaris 1993:15 mengatakan bahwa cerita rakyat adalah
“golongan cerita yang hidup dan berkembang secara turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya. Nurgiantoro
2005:165, mengemukakan sastra tradisional yang termasuk didalamnya cerita rakyat adalah suatu perkataan yang disampaikan secara lisan yang
muncul dan berkembang secara turun temurun untuk mengungkapkan gagasan yang sudah ada sebelumnya yang berisi mengenai pesan moral.
Dari pengertian cerita rakyat yang telah diuraikan, peneliti membuat kesimpulan mengenai pengertian cerita rakyat. Cerita Rakyat
adalah cerita yang tumbuh dan berkembang secara turun terumurun yang berisi pesan moral.
b. Jenis Cerita Rakyat
Jenis-jenis cerita rakyat menurut Nurgiantoro 2005:171 terdiri dari mitos, legenda, fabel, dongeng.
1 Mitos
Menurut Lukens dalam Nurgiantoro 2005:172, mitos merupakan sesuatu yang diyakini bangsa atau masyarakat tertentu yang pada
intinya menghadirkan kekuatan-kekuatan supranatural yang melebihi batas kemampuan manusia. Mitos sering dikaitkan dengan cerita
tentang peristiwa, kekuatan, tingkah laku manusia dan lain-lain. Contoh mitos adalah Gunung Merapi, Gua Kiskenda, Nyai Rara
Kidul. 2
Legenda Legenda diartikan sebagai cerita magis yang berkaitan dengan
tokoh, peristiwa dan tempat-tempat yang nyata Mitchell dalam Nurgiantoro, 2005:182. Legenda lebih menekankan pada tokoh, asal
usul terjadinya suatu tempat atau peristiwa nyata yang mempunyai kebenaran Lukens dalam Nurgiantoro, 2005:183. Contoh legenda
adalah Gunung Tangkuban prahu, Candi Prambanan, Danau Toba.
3 Dongeng
Nurgiantoro 2005:198, mengemukakan dongeng sebagai cerita yang tidak benar-benar terjadi dan banyak hal yang tidak masuk akal.
Dongeng berkembang pada setiap daerah di belahan dunia, sehingga dongeng dari setiap daerah berbeda-beda. Contoh dongeng adalah
Bawang Merah dan Bawang Putih, Timun Emas, Cinderela. 4
Fabel Fabel adalah
“salah satu cerita tradisional yang menampilkan binatang sebagai tokoh yang berperan dalam cerita
” Nurgiantoro, 2005:190. Binatang-binatang tersebut digambarkan seperti manusia
yang dapat berkomunikasi, memiliki pikiran dan hidup layaknya manusia. Contoh fabel adalah Kancil, Sang Kodok, Pangeran Angsa.
c. Fungsi Cerita Rakyat