Setting Penelitian Validitas Instrumen Penelitian

3. Pengamatanobservasi Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang harus diperhatikan guru dalam pengamatan yaitu a. apakah terdapat kesesuaian antara pelaksanaan dan perencanaan, b. apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar, c. bagaimanakah situasi proses tindakan, d. apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat, e. bagaimana hasil dari keseluruhan tindakan tersebut.

4. Refleksi

Refleksi adalah langkah mengingat kembali kegiatan yang sudah terjadi baik yang dilakukan oleh guru maupun oleh siswa. Hal ini dimaksudkan agar menjadi bahan perbaikan pada siklus berikutnya.

B. Setting Penelitian

1. Subjek penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V A SD Negeri Jongkang tahun pelajaran 20132014, siswa berjumlah 23 orang yang terdiri dari 15 siswi dan 8 siswa. 2. Objek penelitian Objek dalam penelitian ini yaitu peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual siswa kelas V A SD Negeri Jongkang. Adapaun Standar Kompetensinya SK adalah “ 5.Memahami cerita tentang suatu peristiwa dan cerita pendek anak yang disampaikan secara lisan”, dengan Kompetensi Dasar KD “ 5.2 Mengidentifikasi unsur cerita tema, tokoh, watak, latar, amanat”. 3. Tempat penelitian Penelitian ini dilakukan di SD Negeri Jongkang yang terletak di Dusun Sedan, Kecamatan Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta.

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, setiap siklus terdiri dari 2 pertemuan. Setiap akhir siklus diadakan evaluasi dengan menggunakan tes. Berikut penjabaran rencana tindakan.

1. Persiapan

Persiapan yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut. a. Melakukan perizinan dengan pihak sekolah. b. Melakukan tanya jawab dengan guru terkait permasalah pada mata pelajaran bahasa Indonesia. c. Melakukan observasi pada saat pembelajaran bahasa Indonesia dan wawancara kepada guru pengampu mata pelajran. d. Mempelajari Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan materi yang diajarkan. e. Menyusun proposal skripsi. f. Menyusun instrumen penelitian. g. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, LKS, media dan bahan ajar. h. Melaksanakan penelitian sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. i. Mengolah data yang telah diperoleh.

2. Tindakan setiap siklus

Setelah diperoleh gambaran keadaan kelas, langkah yang dilakukan selanjutnya yaitu melakukan tindakan sebagai berikut. Siklus 1 Siklus1 dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, di mana setiap pertemuan dialokasikan 2 JP dengan alokasi waktu 2 x 35 menit.

a. Perencanaan

Peneliti mempelajari SKKD, menyusun rencana kegiatan pembelajaran silabus, RPP, penilaian, media, materi.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus 1 yaitu sebagai berikut. - Siswa mengeksplorasi pengetahuan tentang cerita rakyat melalui pengalaman mereka. - Menyampaikan kompetensi dasar, dan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan tersebut. - Guru menjelaskan cara menentukan unsur intrinsik cerita tema, tokoh, watak, latar, amanat. - Siswa menyimak cerita rakyat “Roro Jonggrang”. - Siswa diminta untuk mengidentifikasi unsur cerita dan menuliskan pada lembar yang telah disediakan. - Siswa membuat karya berupa kalender cerita - Menyimpulkan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. - Mengadakan evaluasi pada pertemuan kedua.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat minat setiap siswa ketika pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan oleh observer dan guru.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan pada akhir pembelajaran, untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan baik kelebihan maupun kekurangannya, sehingga pada siklus kedua dapat lebih baik lagi. Siklus II Siklus II dilaksanakan sebanyak dua kali pertemuan, di mana setiap pertemuan dialokasikan 2 JP 2 x 35 menit.

a. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus kedua merupakan perbaikan dari pelaksanaan pembelajaran siklus 1, agar hasil yang didapatkan lebih optimal.

b. Pelaksanaan

Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II yaitu sebagai berikut. - Menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan pada pertemuan tersebut. - Siswa mengeksplorasi pengetahuan tentang cerita rakyat yang sering didengar. - Siswa dan guru melakukan tanya jawab mengenai unsur cerita yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya. - Siswa diminta untuk menyimak cerita rakyat “Bawang Merah dan Bawang Putih”. - Setiap siswa diminta untuk menuliskan unsur cerita yang telah ditayangkan pada lembar yang telah disediakan. - Setiap siswa membuat karya Mind Map cerita Bawang Merah dan Bawang Putih. - Membuat kesimpulan setiap akhir pembelajaaran. - Pada pertemuan kedua diadakan evaluasi untuk mengetahui tingkat ketercapaian target.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk melihat minat setiap siswa ketika pembelajaran berlangsung baik pada pertemuan 1 maupun pertemuan ke 2.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran yang telah dilakukan pada pada siklus 1 dan siklus II. Refleksi yang dilakukan pada siklus kedua yaitu membandingkan nilai tes dan observasi yang telah dicapai, dengan indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, untuk memutuskan apakah akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya atau tidak.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi observasi, kuesioner, wawancara dan tes .

1. Observasi

Sanjaya 2011: 86 menyatakan bahwa “Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti”. Observasi digunakan untuk mengamati minat siswa dan interaksi antar siswa serta guru dalam proses belajar.

2. Kuesioner

Kuesioner merupakan “Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan kepada respond en untuk dijawabnya” Sugiyono, 2011:192. Kuesioner yang disebarkan kepada siswa bertujuan untuk mendapatkan data dari setiap siswa sesuai dengan apa yang dialaminya.

3. Wawancara

Nurgiantor o 2010:960 menyatakan bahwa “Wawancara merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mendapatkan informasi dari responden peserta didik, orang yang diwawancarai dengan melakukan tanya jawab sepihak”. Melalui wawancara data yang didapatkan dapat lebih beragam. Selain itu dengan wawancara dapat mengetahui kondisi diluar pengamatan peneliti. Wawancara dilakukan kepada guru mata pelajaran untuk memperoleh data awal menyimak pada siswa.

4. Tes

Tes digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam setiap aspek kognitif atau tingkat penguasaan siswa Sanjaya, 2011:99. Jenis tes yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis tes tertulis. Tes tertulis yang dilakukan yaitu berupa tes uraian yang dilaksanakan pada akhir siklus 1 dan siklus 11 untuk mengetahui ada tidaknya peningkatan kemampuan menyimak cerita rakyat.

E. Instrumen Penelitian dan Kisi-Kisi Instrumen

1. Instrumen Penelitian

Instumen penelitian adalah alat yang digunakan dalam mengumpulkan data penelitian Sanjaya, 2011:83. Pada penelitian ini,yang menjadi penanda atas keberhasilan yaitu adanya peubah minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat . Tabel 1. Peubah dalam Penelitian No Peubah Indikator Data Pengumpulan Instrumen 1. Minat a. Perasaan senang b. Kemauan untuk mengembangkan diri c. Perhatian d. Partisipasi Jumlah siswa yang terlibat Observasi dan kuesioner Rubrik pengamata n minat,dan kuesioner

2. Menyimak

unsur cerita rakyat Rata-rata nilai kemampuan menyimak cerita rakyat Nilai menyimak siswa Nilai tes tertulis Hasil tes menyimak cerita rakyat Persentase jumlah siswa yang mencapai KKM

2. Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

a. Observasi

Lembar pengamatan minat dibuat berdasarkan indikator-indikator minat. Lembar observasi minat dipakai pada saat proses pembelajaran berlangsung untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan minat pada siklus 1 dan siklus II. Setiap indikator minat dikembangkan menjadi lima kriteria, sehingga jumlah pernyataan dalam lembar observasi berjumlah 20 pernyataan. Berikut kisi-kisi dan lembar observasi yang telah dibuat peneliti bersama anggota lain, untuk mengetahui minat dari setiap siswa. Tabel 2. Kisi-Kisi Lembar Observasi Minat Indikator Nomor Jumlah a. Siswa memiliki perasaan senang dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia 1a, 1b, 1c, 1d, 1e 5 b. Siswa memiliki kemauan untuk mengembangkan diri 2a, 2b, 2c, 2d, 2e 5 c. Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia 3a, 3b, 3d, 3e, 5 d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia 4a, 4b, 4c, 4d, 4e 5 Tabel 3. Rubrik Pengamatan Minat No Indikator Kriteria 1. Siswa menunjukkan perasaan senang dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia a. Siswa sudah berada di kelas sebelum guru datang b. Siswa menyiapkan buku pelajaran bahasa Indonesia sebelum pelajaran dimulai c. Siswa mengikuti pelajaran dengan antusias d. Siswa mengucapkan salam ketika guru datang e. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tanpa mengeluh 2. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengembangkan diri a. Siswa mengajukan pertanyaan kepada guru mengenai materi yang dijelaskan b. Siswa berusaha mencari jawaban dari tugas yang diberikan c. Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan d. Siswa membuat catatan mengenai materi yang dipelajari e. Siswa membawa buku sumber yang lain 3. Siswa menunjukkan sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia a. Siswa memperhatikan pembelajaran yang disampaikan oleh guru b. Siswa berkonsentrasi mengikuti pelajaran, walaupun teman-temannya menganggu c. Siswa tidak membuat kegaduhan d. Siswa menanggapi pertanyaan yang diberikan oleh guru e. Siswa mencatat penjelasan guru 4 Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia a. Siswa maju untuk mengerjakan soal b. Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru c. Siswa mengajukan diri dalam menjawab pertanyaan d. Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dari awal sampai akhir e. Siswa mengoreksi apabila guru kurang tepat dalam menjelaskan Pengamatan minat dilakukan pada setiap siswa dengan cara memberikan skor 1-4. Peneliti menggunakan skor 1-4 dikarenakan perilaku yang ditunjukkan siswa ketika di kelas terkadang tidak tetap berapa kali siswa melakukan hal yang dimaksud atau bahkan tidak sama sekali. Kriteria penskoran sebagai berikut. 1 = jika tindakan siswa tidak terlihat 2 = jika tindakan siswa kurang terlihat 3 = jika tindakan siswa cukup terlihat 4 = jika tindakan siswa sangat terlihat Tabel 4. Lembar Observasi Minat Belajar Siswa No Nama Siswa Siswa memiliki perasaan senang dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia Siswa menunjukkan kemauan untuk mengembangkan diri Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia Nilai Minat 1 a 1 b 1 c 1 d 1 e 2 a 2 b 2 c 2 d 2 e 3 a 3 b 3 c 3 d 3 e 4 a 4 b 4 c 4 d 4 e 1 2 dst

b. Kuesioner

Kuesioner dibuat berdasarkan indikator minat untuk mendukung pengamatan minat pada setiap siswa, sesuai dengan kondisi dan perasan yang dialami oleh siswa. Kuesioner dibuat dengan mengembangkan indikator menjadi 20 pernyataan, yang terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Pada kuesioner ini disediakan 4 pilihan jawaban. Pilihan jawaban meliputi “Sangat Setuju, Setuju, Tidak Setuju, Sangat Tidak Setuju”. Peneliti menyediakan 4 alternatif jawaban agar responden tidak ragu-ragu terhadap jawaban yang diberikan. Seperti pendapat Azwar 2007: 34 yang mengatakan bahwa jawaban yang kita inginkan adalah jawaban yang diyakini oleh responden, kita tidak mengharapkan jawaban ragu-ragu, maka jawaban dalam aitem perlu cukup sensitif untuk memancing jawaban dari setiap responden.Pernyataan terdiri dari pernyataan positif dan negatif. Berikut adalah skoring untuk setiap jawaban dari kuesioner item positif dan negatif. Tabel 5. Penskoran Kuesioner Minat Alternatif Jawaban Skor Item Positif Item Negatif Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Berikut tabel 6 kisi-kisi kuesioner yang digunakan dalam pengambilan data minat setiap siswa. Selain itu, kuesioner yang digunakan dapat dilihat pada lampiran lampiran 13 halaman 138. Tabel 6. Kisi-kisi Kuesioner Minat Siswa Indikator No. Item positif No. Item negatif Total a. Siswa memiliki perasaan senang dalam mengikuti pembelajaran bahasa Indonesia 1, 9, 16 5, 12 20 b. Siswa memiliki kemauan untuk mengembangkan diri 2,17 6, 13 c. Siswa memiliki sikap perhatian dalam pembelajaran bahasa Indonesia 3, 10 7, 14, 19 d. Siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia 4, 11, 18 8, 15, 20

c. Wawancara

Wawancara dilakukan peneliti pada saat menggali informasi dari guru untuk mengetahui kondisi awal minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat siswa kelas VA SD Negeri Jongkang. Berikut panduan yang digunakan saat wawancara dengan guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia. Tabel 7. Panduan Wawancara Guru Kelas No Pertanyaan 1. Apakah siswa antusias ketika pelajaran menyimak berlangsung? 2. Apakah siswa membuat kegaduhan pada saat pembelajaran? 3. Apakah siswa fokus ketika kegiatan menyimak? 4. Apakah siswa aktif dalam menjawab pertanyaan? 5. Kesulitan apa yang dihadapi ketika pembelajaran menyimak? 6. Media apa yang ibu gunakan untuk pembelajaran menyimak? 7. Hambatan apa yang ditemukan ketika menggunakan media? 8. Apakah penggunaan media dapat berpengaruh terhadap kemampuan menyimak siswa? 9. Bagaimana nilai pada kemampuan menyimak siswa?

d. Tes

Tes tertulis digunakan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyimak cerita rakyat. Tes yang digunakan berupa soal esai berjumlah 10 soal yang berisi pertanyaan mengenai tema, tokoh, watak, latar, amanat. Peneliti menggunakan soal berbentuk esai untuk mengetahui tingkat pemahaman dan ingatan siswa terhadap cerita yang telah disimaknya. Penilaian untuk menyimak cerita rakyat memiliki skor maksimal 100 dan skor minimal 0. Berikut kisi-kisi dan pedoman kriteria penilaian untuk masing-masing soal. Tabel 8. Kisi-Kisi Soal Uraian No Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi pokok Indikator Nomor soal 1. 5.Memaham i cerita tentangsuatu peristiwa dan ceritapendek anak yangdisamp aikan secara lisan. 5.2Mengide n tifikasi unsur cerita tokoh, tema, latar,amanat . Meng- identifi kasi unsur- unsur cerita rakyat - Menyebutkan tokoh dalam cerita 1a - Menjelaskan latar tempat dari cerita 3a - Menuliskan latar waktu dalam cerita 3b - Menyebutkan latar suasana yang terdapat dalam cerita 3c - Menentukan tema cerita 2 - Menulisakan kembali tokoh 5 - Menentukan watak tokoh 1b, 6 - Menjelaskan amanat yang terdapat dalam cerita. 4, 7 Jumlah soal 10 Tabel 9. Rubrik Penilaian Tes Menyimak No Soal Skor Keterangan 1 4 Menyebutkan 3 tokoh atau lebih 3 Menyebutkan 3 tokoh 2 Menyebutkan 3 tokoh 1 Menyebutkan 1 tokoh 2 4 Menuliskan 3 latar tempat atau lebih 3 Menuliskan 3 latar tempat 2 Menuliskan 2 latar tempat 1 Menuliskan 1 latar tempat 3 dan 4 4 Jawaban tepat lengkap dan benar 3 Jawaban kurang lengkap dan benar 2 Jawaban kurang lengkap 1 Jawaban tidak benar 5 4 Menentukan tema sesuai dengan isi cerita 3 Menentukan tema cukup sesuai dengan isi cerita 2 Menentukan tema kurang sesuai dengan isi cerita 1 Tidak ada jawaban yang benar 6-8 4 Jawaban tepat lengkap dan benar 3 Jawaban kurang lengkap dan benar 2 Jawaban kurang lengkap 1 Jawaban tidak benar 9 4 Amanat sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 2-3 3 Amanat sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 1 2 Amanat kurang sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 2-3 1 Amanat tidak sesuai dengan isi cerita dan menuliskan 1 10 4 Menuliskan judul, isi sesuai cerita, struktur kalimat sesuai EYD 3 Menuliskan menuliskan judul, isi sesuai cerita 2 Menuliskan judul, isi kurang sesuai cerita 1 Menuliskan judul, isi sangat tidak seusuai dengan cerita

F. Validitas Instrumen Penelitian

Validitas memiliki arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran dalam melakukan fungsinya Azwar, 2012:173. Tes dikatakan memiliki tingkat kesahihan yang tinggi bila hasil ukurnya tepat dan akurat. Masidjo 1995:242 menyatakan bahwa validasi suatu tes adalah taraf sampai di mana suatu tes dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Masidjo 1995:243 membagi validitas menjadi tiga yaitu validitas isi, validitas konstruk dan validitas kriteria. Validitas isi menunjukkan pada pengertian apakah alat tes sesuai dengan tujuan dan deskripsi bahan pelajaran yang akan diajarkan. Validitas konstruk memiliki pengertian apakah tes tersebut sesuai dengan konsep atau teori yang mendasari disusunya tes atau alat ukur tersebut. Sedangkan validitas kriteria adalah suatu validitas yang memperhatikan hubungan yang ada antara tes atau alat ukur dengan pengukur lain yang berfungsi sebagai kriteria atau bahan pembanding. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan validitas isi dan validitas konstruk yang ditempuh melalui Expert Judgement. Expert Judgement dilakukan untuk mengukur kelayakan perangkat pembelajaran, lembar observasi minat dan kuesioner. Expert Judgement dilakukan dengan berkonsultasi kepada orang yang ahli dalam bidangnya, dalam hal ini dosen pembimbing yang sekaligus dosen pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia PBSID, PGSD USD, serta dosen psikologi, sehingga dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Selain dosen validasi juga dilakukan kepada kepala sekolah dan guru SD Negeri Jongkang. Hasil validasi kemudian dihitung untuk menentukan kategorinya menggunakan PAP tipe 11Masidjo, 1995:155. Tabel 10. Kriteria Skor Validasi Keterangan skor Kategori Nilai Huruf 4,1 – 5 Sangat Baik A 3,3 – 4,0 BaiK B 2,8 – 3,2 Cukup C 2,4 – 2,7 Tidak Baik D – 2,3 Sangat Tidak Baik E Tabel 11. Hasil Validasi No Perangkat Pembelajaran Expert Judgement Hasil penilaian rata-rata Keterangan 1 Silabus Dosen PGSD 4 Kepala SD N Jongkang 4,2 Guru kelas V SD N Jongkang 3,3 Rata-rata 3,8 Baik 2 RPP Dosen PGSD 4 Kepala SD N Jongkang 4,3 Guru kelas V SD N Jongkang 3,4 Rata-rata 4 Baik 3 LKS Dosen PGSD 4 Kepala SD N Jongkang 4,5 Guru kelas V SD N Jongkang 3,6 Rata-rata 4,1 Sangat Baik 4 Bahan Ajar Dosen PGSD 3,6 Kepala SD N Jongkang 4 Guru kelas V SD N Jongkang 3,4 Rata-rata 3,6 Baik Tabel menunjukkan bahwa perangkat pembelajaran untuk silabus memperoleh skor 3,8 yang termasuk kriteria baik, RPP memperoleh skor rata-rata 4 dengan kriteria baik, rata-rata LKS yaitu 4,1 yang termasuk dalam kriteria sangat baik dan bahan ajar memperoleh skor rata-rata 3,6 dengan kriteria baik.

G. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pemanfaatan media audio visual untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI Mathla’ul Anwar Leuwisadeng Bogor : penelitian tindakan kelas

1 11 111

Peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual siswa kelas VA SD Negeri Jongkang Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014.

0 0 190

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS V SD JUARA YOGYAKARTA.

0 2 192

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SDN SELOMULYO SLEMAN

1 0 209

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IV SD KANISIUS KOTABARU I YOGYAKARTA

0 0 223

Peningkatan minat dan kemampuan menyimak isi pengumuman menggunakan media audio visual untuk siswa kelas IV B SD Negeri Jongkang tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 220

Peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita anak menggunakan media audio visual siswa kelas III SDN Selomulyo - USD Repository

0 0 221

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK ISI PENGUMUMAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS IV SDN SELOMULYO

0 0 185

PENINGKATAN MINAT DAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL SISWA KELAS V SD KANISIUS KOTABARU I YOGYAKARTA

0 1 247

Peningkatan minat dan kemampuan menyimak cerita rakyat menggunakan media audio visual siswa kelas VB SD Negeri Jongkang Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014 - USD Repository

0 0 201