Elemen-Elemen Modal Sosial TINJAUAN PUSTAKA

22 yang dapat dicapai dan pengaruh-pengaruh yang dapat muncul dalam sebuah proses kehidupan dan pembangunan masyarakat yang dapat dilihat pada tabel 1. Tabel 1 Modal Sosial Terikat dan Modal Sosial Menjembatani Sumber: Hasbullah 2006

2.2. Elemen-Elemen Modal Sosial

Dilihat dari aspek sosiologis maka elemen-elemen modal sosial terdiri dari :

1. Jaringan Sosial

Social Networks Jaringan network diartikan sebagai berikut 1 adanya ikatan antar simpul orang atau kelompok yang dihubungkan dengan media media sosial. Hubungan ini diikat dengan kepercayaan; 2 adanya kerja antar simpul orang atau kelompok yang melalui media hubungan sosial menjadi satu kerjasama, bukan kerja bersama-sama; 3 seperti halnya sebuah jaringan yang tidak putus kerja yang terjalin antar simpul itu pasti kuat menahan beban bersama dan lebih banyak; 4 dalam kerja jaringan itu ada ikatan simpul yang tidak dapat berdiri sendiri, malah kalau satu simpul saja putus, maka keseluruhan jaringan itu tidak bisa berfungsi lagi, sampai simpul itu diperbaiki lagi. Semua simpul itu menjadi satu kesatuan dan ikatan yang kuat; 5 media benang dan kawat dan simpul tidak dapat Bonding Social Capital Bridging Social Capital • Terikatketat, jaringan yang eksklusif. • Perbedaan yang kuat antara orang kami dan orang luar. • Hanya ada satu alternatif jawaban. • Sulit menerima arus perubahan. • Kurang akomodatif terhadap pihak luar. • Mengutamakan kepentingan kelompok. • Mengutamakan solidaritas kelompok • Terbuka. • Memiliki jaringan yang lebih fleksibel. • Toleran. • Memungkinkan untuk memiliki banyak alternatif jawaban dan penyelesaian masalah. • Akomodatif untuk menerima perubahan. • Cenderung memiliki sikap yang altruistik, humanitaristik, dan universal. Universitas Sumatera Utara 23 dipisahkan. Atau antara orang-orang dan hubungannya tidak dapat dipisahkan; 6 ikatan atau pengikat simpul dalam kapital sosial adalah norma yang mengatur dan menjaga bagaimana ikatan dan medianya itu dipelihara dan dipertahankan Lawang, 2004:50. Jaringan sosial terjadi berkat adanya keterkaitan connectedness antara individu dan komunitas. Keterkaitan terwujud di dalam beragam tipe kelompok pada tingkat lokal maupun pada tingkat yang lebih tinggi. Jaringan sosial yang kuat antara sesama anggota dalam kelompok, mutlak diperlukan dalam menjaga sinergi dan kekompakan. Apalagi jika kelompok sosial kapital itu bentuknya kelompok formal. Adanya jaringan-jaringan hubungan sosial antara individu dalam modal sosial memberikan manfaat dalam konteks pengelolaan sumber daya milik bersama, karena hal tersebut dapat mempermudah koordinasi dan kerjasama untuk keuntungan yang bersifat timbal balik, itulah yang dikatakan Putnam dalam Lubis 2001 tentang jaringan sosial sebagai salah satu elemen dari modal sosial. Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa jaringan sosial merupakan media sosial yang dimana menghubungkan dan mengikat antara individu dengan individu atau individu dengan kelompok agar dapat berdiri dan menjadi satu. Melalui jaringan sosial sesama individu atau kelompok akan saling tahu, saling menginformasikan sesuatu yang bermakna dan menguntungkan, saling mengingatkan satu sama lain, saling bantu dalam melaksanakan atau mengatasi suatu masalah. 2. Nilai dan Norma Timbal Balik Setiap kehidupan sosial senantiasa ditandai dengan adanya aturan-aturan pokok yang mengatur perilaku anggota-anggota masyarakat yang terdapat di dalam lingkungan sosial tersebut. Dalam kehidupan manusia terdapat seperangkat pola hubungan yang tertata dengan baik yang tidak disamai dengan mahluk lain. Pola-pola tersebut meliputi; a segala sesuatu yang menjadi dasar-dasar tujuan kehidupan sosial ideal atas dasar pola-pola yang terbentuk di Universitas Sumatera Utara 24 dalam realitas sosial tersebut; b Sesuatu yang menjadi pola-pola pedoman untuk mencapai tujuan dari kehidupan sosial, yang didalamnya terdapat seperangkat perintah dan larangan berikut sanksinya yang dinamakan sistem norma. Nilai dan norma merupakan susunan imajinasi artinya sebuah susunan yang hanya ada karena dibayangkan di dalam pikiran-pikiran dan banyak dipengaruhi oleh daya kreatif mental. Nilai-nilai yang menjadi kesepakatan bersama di dalam kehidupan sosial adalah konsep-konsep umum tentang sesuatu yang dicita-citakan, diinginkan atau dianggap baik. Adapun norma merupakan penjabaran dari nilai-nilai secara terperinci ke dalam bentuk pola- pola kehidupan sosial yang berisi perintah, anjuran dan larangan yang dijabarkan baik dalam bentuk tata aturan yang bernilai informal maupun nonformal. Menurut lawang nilai adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, pantas, berharga dan mempengaruhi perilaku sosial dari orang yang memiliki nilai itu. Norma tidak dapat dipisahkan dari jaringan dan kepercayaan, kalau struktur jaringan itu terbentuk karena pertukaran sosial yang terjadi antar dua orang. Sifat norma adalah muncul dari pertukaran yang saling menguntungkan Blau 1963 dan Fukuyama 2000, artinya kalau dalam pertukaran itu keuntungan hanya dinikmati oleh salah satu pihak saja, pertukaran sosial selanjutnya pasti tidak akan terjadi. Karena itu norma yang muncul bukan hanya satu pertukaran saja. Kalau dari beberapa kali pertukaran prinsip saling menguntungkan dipegang teguh, maka dari situlah muncul norma dalam bentuk kewajiban sosial, yang intinya membuat kedua belah pihak merasa diuntungkan dari pertukaran, dengan demikian hubungan pertukaran itu dipelihara Blau dalam Lawang, 2004. 3. Hubungan antar IndividuInteraksi Sosial Interaksi sosial merupakan suatu hubungan timbal balik antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok. Perilaku individu manusia yang saling terkait dan saling mempengaruhi melalui alat komunikasi disebut Universitas Sumatera Utara 25 sebagai interaksi sosial Here dalam Outhwaite, 2008:397. Interaksi berarti semua kata, simbol dan isyarat yang dipakai orang untuk saling merespon atau menanggapi suatu hal yang saling berhubungan satu sama lain. Teori pertukaran sosial social exchange menjelaskan interaksi sosial dalam bentuk imbalan dan biaya. Teori ini lebih banyak berhubungan dengan interaksi dua orang. Interaksi terjadi jika dua orang bertemu, kemudian ia saling menegur sapa, berjabat tangan saling berbicara, bahkan sampai terjadi perkelahian, pertengkaran dan sebagainya. Interaksi sosial merupakan syarat utama terjadinya aktivitas-aktivitas sosial bahkan interaksi merupakan inti dari suatu kehidupan sosial, artinya tidak ada kehidupan yang sesungguhnya apabila tidak ada interaksi. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis dan terjadinya interaksi sosial adalah karena adanya kesadaran masing-masing pihak sehingga dari kesadaran tersebut menyebabkan adanya perubahan-perubahan diantara mereka seperti reaksi terhadap suatu bau keringat bau parfum atau kesan tentang diluar dirinya terhadap orang lain. Jika dua orang saling mengadakan interaksi maka dalam proses sosial tersebut akan bertemu dua kepribadian yang berbeda. Dalam proses interaksi sosial akan ditemukan kepentingan, pemikiran, sikap, cara-cara bertingkah laku keinginan, tujuan dan sebagainya yang dipertemukan dalam suatu wadah yang namanya komunitas sosial.

4. Kepercayaan

Trust Menurut Fukuyama 1995 kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama. Menurut Cox 1995 bahwa dalam masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi, aturan-aturan sosial cenderung bersifat positif, hubungan-hubungan juga bersifat kerjasama. Kepercayaan sosial pada dasarnya merupakan produk dari modal sosial yang baik. Universitas Sumatera Utara 26 Kepercayaantrust sebagai salah satu elemen paling penting dan pokok dalam modal sosial, yang diartikan sebagai keyakinan atau juga rasa percaya. Rasa percaya ini mutlak menyangkut akan orang, akan kelompok, akan keluarga, masyarakat bahkan negara. Lawang, 2004:36 menyebutkan bahwa inti kepercayaan antar manusia terdapat tiga hal yang saling terkait yaitu; a Hubungan sosial antara dua orang atau lebih, termasuk dalam hubungan ini adalah institusi yang dalam pengertian ini diwakili orang; b Harapan yang akan terkandung dalam hubungan itu, yang kalau direalisasikan tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak; c Interaksi sosial yang memungkinkan hubungan dan harapan itu terwujud. 5. Institusi dan Asosiasi Institusi adalah sistem-sistem yang menjadi wahana yang memungkinkan warga masyarakat melakukan interaksi menurut pola-pola yang sudah terstruktur di dalam masyarakat dalam sosiologi disebut pranata sosial, bangunan sosial atau lembaga kemasyarakatan. Dalam Bahasa Indonesia institusi adalah lembaga yang seringkali disamakan artinya dengan konsep pranata atau institution. Padahal antara pranata dan lembaga memiliki perbedaan yang tajam, yakni pranata adalah sistem norma atau aturan-aturan yang mengenai aktivitas masyarakat khusus yang berupa perilaku yang diwujudkan dalam bentuk tingkah laku, sedangkan lembaga atau institute adalah badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu Setiadi dan Kolip, 2010. Jika istilah lembaga diperhatikan lebih mendalam dan dihubungkan dengan istilah kelompok atau perkumpulan, maka lembaga adalah perkumpulan yang khusus. Wadah sebagai tempat manusia beraktivitas dalam rangka hidup bersama adalah lembaga atau institusi. Jadi lembaga bermanfaat bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Jadi, pada hakekatnya, modal sosial social capital merupakan dasar berpijak Universitas Sumatera Utara 27 yang kokoh, yang apabila dijalankan secara baik akan meringankan biaya pembangunan. Selama ini kita sering salah kaprah terhadap peran uang dalam pembagunan pedesaan. Uang memang dibutuhkan, tapi uang memberi sumbangan yang paling sedikit dalam memperbaiki proses Cernea, 1988. Penunjang berupa uang tidak pernah secara ampuh menggantikan yang bukan uang. Variabel yang terlewatkan misalnya adalah variabel sosiobudaya dan kelembagaan.

2.3. Potensi Modal Sosial

Dokumen yang terkait

Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap “Geng Motor” (Studi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara)

7 74 195

Pola Relasi Sosial Petani Dengan Buruh Tani Dalam Produksi Pertanian(Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

31 143 163

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

26 187 137

Perubahan Sosial Pada Komunitas Cina Kebun Sayur (Studi Deskriptif : di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

1 74 101

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 7 73

BANGUNAN BERSEJARAH PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI MAASCHAPPIJ DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 20 27

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELINDUNGI DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI KASUS DESA BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG).

0 4 19

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

1 BAB I PENDAHULUAN - Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

0 1 12

Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

0 3 8