73
itu biasanya sikapnya tertutup karena infonya memang tertutup dari sananya.” Pak Mulyadi
Selain itu saling menjaga kepercayaan dengan sesama buruh bangunan juga menjadi salah satu bentuk sikap kerja sama mereka. Seperti yang dikemukakan oleh buruh bangunan
berikut ini. “Sikap kerja sama diantara sesama buruh bangunan yaitu saling
menjaga kepercayaan masing-masing dan yang pastinya harus sama- sama bekerja dan saling menguntungkan serta saling terbuka sesama
pihak. Dan apabila teman kami dalam keadaan susah maka kami akan membantu selagi masih bisa dibantu. Kami juga mempunyai
sikap yang biasanya saling mendukung satu sama lain dan mengajari teman kami yang belumkurang mengerti menjadi mengerti di bidang
bangunan.” Pak Dedi Sumaidi
Sebagai atribut masyarakat, modal sosial ini dipandang dapat membangkitkan imbalan return material maupun nonmaterial kepada anggota komunitas. Misalnya, dalam
kaitan dengan masalah sosial ekonomi, derajat sosial ekonomi yang lebih baik ditemukan pada orang-orang dalam masyarakat dengan modal sosial yang tinggi daripada orang-orang
dalam masyarakat dengan modal sosial yang rendah atau bahkan tidak ada, ini dikarenakan tidak adanya hubungan yang baik dengan sesama masyarakat.
4.4.1. Modal Sosial Yang Terdapat Pada Buruh Bangunan
Secara umum modal sosial adalah hubungan-hubungan yang tercipta berupa jaringan, nilai dan norma, hubungan sosial, kepercayaan dan institusi yang membentuk kualitas dan
kuantitas serta efisiensi masyarakat yang bekerja sebagai buruh bangunan dengan memfasilitasi tindakan-tindakan yang terkoordinasi serta sebagai perekat sosial social glue
yang menjaga kesatuan diantara anggota masyarakat luas secara bersama-sama. Merujuk pada pernyataan diatas, hasil penelitian terdahulu yang berjudul Pemetaan
dan Pemanfaatan Modal Sosial dalam Penanggulangan Kemiskinan di Jawa Barat oleh Lembaga Penelitian Universitas Padjajaran pada tahun 2008 yang hasilnya menyebutkan
Universitas Sumatera Utara
74
bahwa modal sosial yang ada, baik di kalangan masyarakat rural maupun urban yang menghubungkan seluruh potensi warga. Hal ini ditandai oleh: a kelompok-kelompok yang
terbentuk mayoritas berdasarkan persamaan baik karena kekerabatan, persamaan etnik, persamaan agama, persamaan strata ekonomi dan sebagainya serta memiliki
ikatan yang kuat, disebabkan pertemuan diantara anggotanya yang cukup intens b kerjasama yang
dilaksanakan terbatas pada komunitas yang sama; serta c pendanaan dalam kelompok tersebut pada umumnya swadaya dari iuran anggota.
Kaitan penelitian di atas dengan penelitian yang saya lakukan adalah sama-sama membahas tentang pentingnya manfaat dari modal sosial. Jika penelitian di atas menunjukkan
manfaatnya terhadap penanggulangan kemiskinan maka penelitian saya menunjukkan manfaat modal sosial yang dimiliki buruh bangunan dalam menjamin kelangsungan
pekerjaan buruh bangunan. Penelitian yang saya lakukan terhadap individu-individu yang bekerja sama sebagai buruh bangunan mereka memiliki kesamaan agama, suku dan memiliki
ikatan pertemanan yang kuat seperti saudara sendiri, hampir sama dengan hasil penelitian di atas.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan terhadap para buruh bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah, dapat diketahui bahwa terdapat modal sosial yang
beragam di kalangan buruh bangunan yaitu meliputi informasi jaringan dan relasi diantara buruh bangunan, sikap kepercayaan, negosiasi atau kesepakatan kerja antara si pemberi
pekerjaan dengan buruh bangunan, nilai dan norma semacam aturan atau kedisiplinan buruh bangunan dalam bekerja sehari-hari, etos kerja yang tinggi serta kerja sama dan gotong
royong diantara sesama buruh bangunan. Hal ini dikemukakan oleh beberapa informan buruh bangunan berikut ini.
“Bentuk-bentuk hubungan dan sikap kerja sama ya dalam bentuk rasa kepercayaan, jaringan relasi, aturan-aturan dan kesepakatan kerja
serta kerja sama dan gotong royong diantara sesama buruh bangunan. Selain itu ada juga misalnya kalau pekerjaan borongannya
Universitas Sumatera Utara
75
tidak selesai dikasih ketemannya atau bisa dikatakan rasa tolong- menolong.” Pak Rasman
Hal yang sama juga dikemukakan oleh buruh bangunan berikut ini : “Sikap kerja sama diantara sesama buruh bangunan meliputi sikap
kejujuran, saling percaya dan terbuka, adanya jaringan relasi, kesepakatan kerja dan pembagian kerja dan gotong royong.” Bang
Bambang dan Bang Surya
Begitu juga dengan yang dikemukakan oleh buruh bangunan berikut ini : “Kerja sama diantara sesama buruh bangunan meliputi jaringan dan
relasi kerja, negosiasi dan aturan kerja, sikap kepercayaan serta gotong royong.” Pak Mulyadi
Demikian juga seperti yang dikatakan oleh informan berikut yang mengharapkan selain sikap-sikap kerja sama dengan sesama buruh bangunan, seharusnya ada semacam
perkumpulan atau organisasi yang membawahi buruh bangunan, agar kedepannya buruh bangunan ini dapat berkumpul dan memiliki wadah yang dimana nantinya juga akan banyak
berpengaruh terhadap kelangsungan pekerjaan mereka kedepannya. Seperti yang dikemukakan oleh buruh bangunan berikut ini.
“Sikap hubungan kerja sama diantara buruh yaitu jaringan relasi dan informasi, sikap kepercayaan, aturan kerja dan sikap gotong royong
dan seharusnya ada perkumpulan buruh bangunan atau semacam organisasi buruh bangunan.” Bang Norman
Sependapat dengan buruh bangunan di atas, buruh bangunan berikut juga mengemukakan hal demikian :
“Bentuk sikap kerja sama diantara buruh bangunan meliputi jaringan relasi, sikap kepercayaan dan kejujuran, aturan kerja serta pola
gotong royong dan saling tolong menolong jika ada yang membutuhkan serta ada perkumpulan sekali-sekali dengan sesama
buruh bangunan.” Pak Dedi Sumaidi
Saya juga melakukan observasi atau pengamatan mengenai potensi modal sosial yang dimiliki oleh buruh bangunan dalam bekerja kesehariannya, dimulai dari pagi hari mereka
Universitas Sumatera Utara
76
bekerja saya melihat mereka sangat kompak dalam bekerja, saling membantu jika ada teman mereka yang kurang tahu dalam mengerjakan bagian dari bangunan tersebut. Pada siang hari
saling mengingatkan jam istirahat dan jam makan dan pernah juga sewaktu saya bersama buruh bangunan pada hari jumat mereka juga tidak lupa mengingatkan untuk sholat jumat.
Pada sore hari mereka pulang bersama-sama sambil bercerita atau bertukar pikiran satu sama lain, mereka juga saling percaya satu sama lain dalam mengerjakan proyek bangunan dan
saling memberi tahu jika ada yang menawarkan pekerjaan kepada mereka. Dari informasi yang dikemukakan oleh buruh bangunan di atas beserta observasi yang
saya lakukan, dapat diketahui bahwa memang terdapat semacam potensi modal sosial atau yang sering lebih dikenal dengan sikap hubungan kerja sama yang dimiliki oleh masing-
masing individu dan dikembangkan diantara sesama buruh bangunan yang sangat mempengaruhi pekerjaan mereka agar terus berlanjut ke depannya bekerja sebagai buruh
bangunan dan memperoleh informasi-informasi yang berkaitan atau berhubungan dengan bidang bangunan.
4.4.2. Kekuatan Modal Sosial Diantara Sesama Buruh Bangunan