Kepercayaan Trust Pada Buruh Bangunan

89 selaras dengan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di dalam aktivitas dan profesi mereka sebagai buruh bangunan.

4.5.3. Kepercayaan Trust Pada Buruh Bangunan

Kepercayaan adalah harapan yang tumbuh di dalam sebuah masyarakat yang ditunjukkan oleh adanya perilaku jujur, teratur dan kerjasama berdasarkan norma-norma yang dianut bersama Fukuyama, 1995. Kemudian Cox 1995 mengatakan bahwa dalam masyarakat yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi, aturan-aturan sosial cenderung bersifat positif, hubungan-hubungan juga bersifat kerjasama. Kepercayaan sosial pada dasarnya merupakan produk dari modal sosial yang baik. Kepercayaan juga dipandang sebagai komponen ekonomi yang relevan pada kultur yang ada pada masyarakat dan membentuk kekayaan modal sosial. Beberapa penelitian terdahulu telah banyak membahas tentang pentingnya kepercayaan dan komitmen dalam sebuah hubungan kerjasama. Bahwa kesuksesan suatu hubungan kerja sama baik di dalam bermasyarakat ataupun pada saat bekerja tergantung pada beberapa bentuk perubahan yang dikarakteristikkan oleh tingkat kepercayaan yang tinggi. Seperti salah satu hasil penelitian yang dilakukan oleh McAllister 1995 yang berjudul Trust, aksi kolektif dengan hasil Trust merupakan aksi kepercayaan dan sekaligus hasil dari suksesnya aksi kolektif dalam suatu komunitasorganisasi. Selain itu, Shay F. Tzafrir 2006 yang berjudul Trust, kinerja perusahaan, praktek HRM kompensasi, partisipasi karyawan, pasar tenaga kerja internal, training. Dengan hasil ; 1. Ada hubungan signifikan antara trust dengan praktek HRM. 2. Manajer HR dengan kepercayaan yang tinggi pada karyawannya akan membentuk sistem HRM-nya menjadi lebih baik lagi. 3. Tingginya trust organisasional akan mempengaruhi secara positif penilaian usaha perbaikan HRM. Selain itu, Zineldin 1999 menyatakan bahwa kualitas suatu hubungan adalah fungsi dari beberapa faktor atau elemen, diantaranya: kooperasi, kemampuan dan kinerja karyawan termasuk manajer, sumber Universitas Sumatera Utara 90 daya fisik, pengiriman dan pemberian harga produkjasa, pertukaran informasi, pengalaman, harapan dan kepuasan konsumen. Hasil observasi yang telah dilakukan terhadap para buruh bangunan lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah menunjukkan bahwa sikap kepercayaan itu sangat penting diciptakan, dibangun dan dikembangkan oleh si pemberi pekerjaan, buruh bangunan dan sesama buruh bangunan. Hal ini terlihat dari keseharian mereka dalam bekerja, dimana ketika buruh bangunan mengerjakan bangunan rumah maka si pemilik rumah tersebut tidak perlu lagi untuk mengawasi pekerjaan mereka. Karena si pemilik rumah sudah percaya kepada buruh bangunan tersebut bahwa mereka bekerja dengan baik dan setiap sorenya si pemilik rumah selalu memeriksa hasil pekerjaan mereka dan terbukti hasilnya selalu baik dan tidak mengecewakan. Jika hasilnya mengecewakan maka si pemilik rumah menegur buruh bangunan tersebut untuk segera memperbaikinya. Sama juga halnya dengan buruh bangunan, jika dipercayai mereka akan senang karena buruh bangunan tidak merasa khawatir lagi bahwa si pemberi pekerjaan selalu waspada terhadap hasil pekerjaannya. Tetapi tentunya buruh bangunan tersebut juga menjaga semua itu dengan selalu memberikan hasil kerja yang terbaik kepada si pemberi pekerjaan agar keduanya tetap dapat saling berhubungan, apabila ke depannya si pemilik rumah membutuhkan jasa buruh bangunan dan buruh bangunan membutuhkan pekerjaan. Sama halnya dengan di atas bahwa kepercayaan juga sangat penting bagi sesama buruh bangunan. Hal ini terlihat di lokasi pekerjaan mereka sehari-hari, buruh bangunan selalu mencari temannya yang dipercaya untuk bekerja sama dengan dia dalam mengerjakan suatu proyek bangunan. Sikap percaya ini terlihat dan terbentuk dari kejujuran, saling terbuka dan berkomunikasi, keahlian serta tanggung jawab mereka pada saat bekerja. Tidak diragukan lagi apabila seorang buruh bangunan sudah percaya dengan buruh bangunan lainnya maka buruh bangunan tersebutlah yang akan dipanggil terus untuk bekerja sama Universitas Sumatera Utara 91 dengan dia dan sebaliknya jika buruh bangunan tersebut tidak bertanggung jawab dan neko- neko pada saat bekerja maka dia akan diragukan dan tidak akan dipanggil lagi dalam mengerjakan suatu proyek bangunan.

4.5.3.1. Kepercayaan Antara Sesama Buruh Bangunan

Terbentuknya rasa percaya antara sesama pekerja buruh bangunan merupakan salah satu wujud bentuk modal sosial yang ada pada individu sesama buruh bangunan, rasa percaya yang terbangun sesama buruh bangunan ini memudahkan mereka dalam menjalin pergaulan sehari-hari baik di dalam dunia pekerjaan maupun bermasyarakat sehingga dengan adanya rasa percaya tersebut maka para buruh bangunan ini menjadi lebih solid, hubungan pertemanan mereka semakin erat yang akhirnya sudah menganggapnya seperti saudara sendiri dan setiap ada permasalahan ataupun kesulitan-kesulitan di bidang apapun yang dihadapi buruh bangunan dapat dicari solusinya bersama-sama. Membangun rasa percaya sesama buruh bangunan diwujudkan dalam sikap ketika bekerja dan bergaul sehari-hari dengan buruh bangunan lainnya baik yang berasal dari Desa Bandar Khalipah maupun dari daerah lain. Dari hasil wawancara yang dilakukan terhadap para buruh bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah, diketahui bahwa wujud dari sikap itu dapat dilihat dari bentuk kerja sama mereka yang saling memiliki sikap kejujuran antara buruh yang satu dengan buruh yang lainnya dan selalu menjaga kepercayaan masing- masing agar tidak mengecewakan sesama buruh bangunan dan juga si pemberi proyek pekerjaan. Seperti yang dikemukakan oleh informan buruh bangunan berikut ini. “Kepercayaan itu sangat penting, kalau menurut saya lebih utama sikap kepercayaan ini baru keahliannya di dalam suatu pekerjaan.” Pak Rasman Hal yang sama juga dikemukakan oleh buruh bangunan berikut : “Sikap kepercayaan itu sangat penting, nomor 1 bagi saya karena sikap kepercayaan tersebut banyak manfaatnya bagi pekerjaan. Universitas Sumatera Utara 92 Karena jika orang sudah percaya dengan kita maka kita akan terus dipakai dalam bekerja.” Bang Mulia Selain nomor satu, kepercayaan juga sangat penting di dalam menjamin pekerjaan kita ke depannya, misalnya kalau kita sesalu jujur dalam bekerja maka kita akan dipanggil dan dipakai terus bekerja untuk proyek bangunan berikutnya. Seperti yang dikemukakan oleh buruh bangunan berikut ini. “Kita harus jujur dimana pun kita berada, baik didalam masyarakat maupun tempat pekerjaan sehari-hari. Saling percaya antara sesama buruh bangunan karena kejujuran itu sangat penting agar di kemudian hari kita tidak maulu berjumpa dengan teman-teman sepekerjaan kita dan pada akhirnya kita tetap dipakai bekerja terus.” Pak Supardi Hal yang sama juga disampaikan oleh buruh bangunan berikut ini : “Sikap kepercayaan ini pengaruhnya sangat besar di dalam dunia pekerjaan termasuk buruh bangunan karena kalau kita sudah gak dipercaya orang maka kita gak akan dipake dalam pekerjaan ini.” Bang Surya dan Bang Bambang Sependapat dengan apa yang disampaikan diatas, berikut juga penuturan salah seorang buruh bangunan lainnya : “Sikap saling percaya diantara sesama buruh bangunan sangat penting dimana akan lebih mempererat hubungan berupa kerja sama yang baik dengan sesama buruh.” Bang Norman Dari hasil wawancara dan observasi yang telah saya lakukan terhadap para buruh bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah, terbentuknya sikap kepercayaan antara sesama buruh bangunan itu dimulai dari sikap sehari-hari di masyarakat terutama di tempat pekerjaan mereka seperti sikap saling menjaga satu sama lain, berusaha tidak mengecewakan yang diberikan teman, membangun kerja sama yang baik dan selalu bersikap jujur. Oleh karena itu maka terdapat kemudahan-kemudahan atau manfaat yang mereka rasakan antara lain yaitu para buruh bangunan akan lebih gampang memperoleh pekerjaan Universitas Sumatera Utara 93 karena kepercayaan yang diberikan oleh teman sesama buruh tersebut dijaga dengan baik, hubungan pertemanan sesama buruh bangunan menjadi lebih erat dan solid, tali persaudaraan tetap langgeng, kerja sama dan gotong royong antara sesama buruh bangunan akan terjaga dan semakin kuat dan sesama buruh bangunan akan saling tolong menolong dalam memecahkan suatu permasalahan yang dihadapi baik permasalahan ekonomi maupun permasalahan pekerjaan mereka. Bagi buruh bangunan Lingkungan 12 manfaat-manfaat tersebut merupakan modal yang sangat berharga untuk dapat menjamin dan mempertahankan kelangsungan pekerjaan mereka sebagai buruh bangunan.

4.5.3.2. Kepercayaan Antara Buruh Bangunan dengan Si Pemberi Pekerjaan

Kepercayaan sangat memiliki dampak positif terhadap pola-pola hubungan di dalam pekerjaan bangunan artinya antara buruh dengan si pemberi pekerjaan telah memiliki kepercayaan saling mempercayai satu sama lain. Adanya rasa kepercayaan ini akan membuat negoisasi dan kesepakatan pekerjaan baik berupa waktu, lokasi, gaji dan sebagainya diantara kedua belah pihak semakin lancar dan mudah. Sikap kepercayaan akan menimbulkan semacam kewajiban sosial yang dimana dengan mempercayai seseorang maka akan menimbulkan kepercayaan kembali dari orang tersebut resiprositas. Dalam kaitannya dengan resiprositas dan hubungan sosial, Lawang, 2004:36 menyebutkan bahwa inti kepercayaan antar manusia terdapat tiga hal yang saling terkait yaitu; a Hubungan sosial antara dua orang atau lebih, termasuk dalam hubungan ini adalah institusi yang dalam pengertian ini diwakili orang. Sebagai contoh Si A percaya pada institusi tertentu untuk kepentingannya, karena orang-orang dalam institusi itu bertindak; b Harapan yang akan terkandung dalam hubungan itu, yang kalau direalisasikan tidak akan merugikan salah satu atau kedua belah pihak; c Interaksi sosial yang memungkinkan hubungan dan harapan itu terwujud. Hal ini merupakan pelicin dari suatu hubungan kerjasama yang telah dibangun agar tetap konsisten dan berkesinambungan. Universitas Sumatera Utara 94 Bagi para buruh bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah, membangun sikap kepercayaan bukan hanya dengan sesama teman saja melainkan juga dengan si pemberi pekerjaan. Sikap kepercayaan antara buruh bangunan dengan si pemberi pekerjaan sangat penting agar buruh bangunan tersebut tetap memiliki pekerjaan ke depannya dan begitu juga dengan si pemberi pekerjaan yang senantiasa membutuhkan pekerja-pekerja di bangunan. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu buruh bangunan yang percaya bahwa dengan mendapatkan kepercayaan dari si pemberi pekerjaan akan terus di pekerjakan di proyek- proyek berikutnya ataupun orang yang telah memakai jasa pekerjaannya. “Kepercayaan dari si pemberi pekerjaan itu sangat penting bagi seorang buruh bangunan, karena dengan kepercayaan tersebut maka buruh bangunan merasa dihargai pekerjaannya. Begitu juga dengan kita yang harus menjaga kepercayaan dari buruh bangunan tersebut, menjaga sesuai dengan kesepakatan negoisasi kerja dengan buruh bangunan tersebut. Agar kedepannya juga buruh bangunan tersebut masih mau bekerja sama kita.” Pak Mulyadi Hal yang sama juga dikemukakan oleh buruh bangunan berikut ini : “Setiap proyek yang dipercayakan oleh si pemberi pekerjaan sama kita harus kita jaga dan kerjakan dengan hasil yang baik supaya kedepannya orang tetap percaya dan memanggil kita apabila ada proyek berikutnya.” Bang Ferri Begitu juga dengan yang dikemukakan oleh buruh bangunan berikut ini, bahwa kepercayaan yang telah diberikan harus dijaga dan kalau terdapat kesalahan maka kita harus tanggung jawab agar ke depannya hubungan dengan si pemberi pekerjaan tetap berjalan dengan baik. “Kita harus jaga kepercayaan pekerjaan yang diberikan kepada kita oleh si pemberi pekerjaan. Kalau ada kesalahan ya diperbaiki dan kita kerjakan sesuai dengan keinginan si pemberi pekerjaan tadi. Kalau kita tetap dipercaya maka apabila ada pekerjaan selanjutnya kita akan tetap dipakai.” Pak Dedi Sumaidi Dari hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan terhadap para buruh bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah diketahui bahwa banyak manfaat yang Universitas Sumatera Utara 95 dirasakan oleh buruh bangunan dengan terciptanya rasa saling percaya antara buruh bangunan dengan si pemberi pekerjaan yaitu si pemberi pekerjaan akan puas dan senang dengan hasil maksimal yang dikerjakan oleh buruh bangunan tersebut dan begitu juga sebaliknya buruh bangunan juga akan senang menerima upah dan fasilitas yang diberikan sesuai dengan kesepakatan kerja oleh si pemberi pekerjaan. Dengan demikian kedepannya si pemberi pekerjaan juga akan terus memakai jasa si buruh bangunan tersebut walaupun banyak buruh bangunan lainnnya dan begitu juga sebaliknya dengan buruh bangunan yang akan terus bekerja dengan si pemberi pekerjaan tersebut karena merasa betah. Ini tercipta berkat sikap saling percaya antara kedua belah pihak yang pada akhirnya akan menjadi hubungan yang baik dan berjalan terus kedepannya dan saling menguntungkan kedua belah pihak.

4.5.4. Jaringan Sosial Pada Buruh Bangunan

Dokumen yang terkait

Kontrol Sosial Masyarakat Terhadap “Geng Motor” (Studi di Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara)

7 74 195

Pola Relasi Sosial Petani Dengan Buruh Tani Dalam Produksi Pertanian(Studi Deskriptif Masyarakat di Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

31 143 163

Efektivitas Pelayanan Kesehatan Di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

26 187 137

Perubahan Sosial Pada Komunitas Cina Kebun Sayur (Studi Deskriptif : di Desa Bandar Klippa, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

1 74 101

Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi terhadap Pendapatan Nelayan (Studi Kasus : Desa Percut Sei Tuan, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

0 7 73

BANGUNAN BERSEJARAH PERKEBUNAN TEMBAKAU DELI MAASCHAPPIJ DI KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

4 20 27

PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM MELINDUNGI DAN MELESTARIKAN LINGKUNGAN HIDUP (STUDI KASUS DESA BANDAR KHALIPAH KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG).

0 4 19

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

1 BAB I PENDAHULUAN - Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

0 1 12

Potensi Modal Sosial Buruh Bangunan (Studi Deskriptif Pada Buruh Bangunan di Lingkungan 12 Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang)

0 3 8