Druwya Yajña Druwya Yajña adalah pengorbanan dalam bentuk materi Jnana Yajña Jnana Yajña adalah pengorbanan dalam bentuk kegiatan

112 Buku Guru Kelas VII SMP adalah pengetahuan yang berdasarkan pemikiran dan kecerdasan, sedangkan Jnana adalah pengetahuan mengenai ke-Tuhan-an. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa Jnana tidak mungkin diperoleh tanpa Vijnana, karena Vijnana adalah dasar yang kuat untuk meningkatkan pengetahuan rohani. Jnana Yajña tidak hanya bermanfaat bagi orang lain, tetapi juga bagi diri sendiri, karena sangat membantu upaya manusia dalam pendakian kesadaran spiritual. Kegiatan belajar dan proses pembelajaran adalah contoh Jnana Yajña yang disebut sebagai bentuk Yajña yang lebih agung, dalam Bhagawadgita IV pasal 33: Sreyan dravyamayad yajnaj, jnanayajnah paramtapa, sarvam karma khilam partha, jnane parisamapyate “Persembahan korban berupa ilmu pengetahuan adalah lebih agung sifatnya dari korban benda yang berupa apa pun jua, sebab segala pekerjaan dengan tiada kecuali memuncak dalam kebijaksanaan yang diperoleh melalui pengetahuan.”

4. Tapa Yajña Tapa Yajña adalah pengorbanan atau Yajña yang tertinggi

nilainya karena berwujud sebagai pengendalian diri masing-masing individu. Tapa Yajña juga disebut sebagai kegiatan pendakian spiritual seseorang dalam upaya meningkatkan kualitas beragama. Tahapan-tahapan peningkatan kualitas beragama, menurut Lontar Sewaka Dharma adalah: 1. Ksipta, seperti perilaku kekanak-kanakan yang cepat menerima sesuatu yang dianggapnya baik tanpa pertimbangan yang matang. 2. Mudha, seperti perilaku pemuda: pemberani, selalu merasa benar, kurang mempertimbangkan pendapat orang lain. 3. Wiksipta, seperti perilaku orang dewasa, mengerti hakekat kehidupan, memahami subha dan asubha karma. 4. Ekakrta, seperti perilaku orang tua, yaitu keyakinan yang kuat pada Hyang Widhi, mempunyai tujuan yang suci dan mulia. 5. Nirudha adalah perilaku orang-orang suci, penuh pengertian, bijaksana. Segala pemikiran perkataan dan perbuataannya terkendali oleh ajaran agama yang kuat, serta mengabdi pada kepentingan umat manusia. 113 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Setelah melalui proses belajar dan pembelajaran dalam ilosoi Veda, manusia akan dapat membuat perubahan kualitas kehidupan yang nyata dapat dirasakan, dan juga meluasnya lingkaran pengaruh individu kepada lingkungannya. Dikaitkan dengan prinsip-prinsip Sanatana Dharma, maka kualitas kehidupan manusia dari zaman ke zaman akan semakin membaik seiring dengan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dilihat dari waktu pelaksanan Yajña, maka Yajña dapat dibedakan menjadi : 1. NityaKarma Pelaksanaan hari raya Sehari-hari jenisnya adalah : • Surya sewana pemujaan setiap hari kepada Dewa Surya. • Ngejot upacara saiban, biasanya setelah memasak hidangan. Yajña sesa yang dipersembahkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa beserta manifestasi- Nya, setelah memasak atau sebelum menikmati makanan. Tujuannya adalah menyampaikan rasa syukur dan trimakasih kepada-Nya. Adapun tempat –tempat melaksanakan persembaHyangan Yajña sesa adalah sebagai berikut: a. Di atas atap rumah, di atas tempat tidur pelangkiran, persembahan ini ditujukan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa dalam prabhawa beliau sebagai ether. b. Di tungku atau kompor, dipersembahkan ke hadapan dewa Brahma c. Di tempat air dipersembahkan ke hadapan Dewa Wisnu. d. Di halaman rumah, dipersembahkan kepada Dewi Pertiwi Di samping tempat-tempat tersebut ada juga yang menyebutkan mebanten saiban dilakukan di tempat tempat seperti berikut : a. di tempat beras b. di tempat sombah c. di tempat menumbuk beras d. di tungku dapur e. di pintu keluar pekarangan lebuh