Fungsi atau Manfaat Pengucapan Mantram dan Sloka

66 Buku Guru Kelas VII SMP Dari ketiga jenis atau cara pengucapan mantram di atas, Manasika yang diyakini paling tinggi nilainya. Cara pengucapan mantram yang penting adalah kesujudan, kekhusukan dan kesungguhan yang dilandasi oleh kesucian hati. Memang tidak semua orang berhasil mengucapkan mantram dengan baik dan mantram atau doanya itu terkabulkan. Untuk menunjang keberhasilan pengucapan mantram mantram akan siddhi-mandi, hal yang sangat perlu dilakukan antara lain: sebelum mengucapkan mantram hendaknya seseorang menyucikan dirinya baik jasmani maupun rohani asuci laksana dan bagi seorang rohaniawan melakukan berbagai brata janji atau tekad bulat tertentu melaksanakan ajaran agama berdisiplin, upavasa mengendalikan makanan dan japa pengucapan mantram-mantram berulang-ulang, mendukung keberhasilan dalam mengucapkan mantram.

D. Sloka-sloka sebagai Penyelamat Umat manusia

1. Sloka-sloka yang berkaitan dengan Karma Marga Yoga. Dalam kitab suci Bhagavadgita mengatakan: karmany eva dhikaras te, ma phaleshu kadachana ma karma phala hetur bhur, ma te sango ‘stv akarmani Bhagavadgita II, 47 Terjemahan: Engkau berhak melakukan tugas kewajibanmu yang telah ditetapkan, tetapi engkau tidak berhak atas hasil perbuatan. Jangan menganggap dirimu penyebab hasil kegiatanmu, dan jangan terikat pada kebiasaan tidak melakukan kewajiban. Maksud sloka ini adalah Lakukan tugas kewajiban jangan mengharap hasil, jangan sekali pahalhasil jadi motifmu, jangan pula hanya berdiam diri jadi motifmu. Demikian juga apa yang disebutkan Bhagavadgita II, 48 yang berbunyi; Yogasthah kuru karmani, Sangam tyaktva dhanamjaya Siddhyasiddhyoh samo bhutva, Samatvam yoga uchyate 67 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Terjemahan: Wahai Arjuna, lakukan kewajibanmu dengan sikap seimbang, lepaskanlah segala ikatan terhadap sukses maupun kegagalan. Sikap seimbang seperti itu disebut yoga. Maksud sloka ini, pusatkan pikiranmu pada kesucian, bekerjalah tanpa menghirukan pahala, tegaklah pada sukses maupun kegagalan, sebab keseimbangan jiwa adalah yoga. Yoga yang dimaksud adalah memusatkan pikiran kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan cara mengendalikan indra-indra yang selalu mengganggu. Dipertegas lagi oleh Bhagavadgita Bab II, sloka 49 yang bunyinya : durena hy avaram karma buddhi yogad dhanamjaya buddhau saranam anvichchha kripanah phala hetevah Terjemahan: Wahai Dhananjaya, jauhilah segala kegiatan yang menjijikkan melalui bhakti dan dengan kesadaran seperti itu serahkan dirimu kepada Tuhan Yang Maha Esa. Orang yang ingin menikmati hasil dari pekerjaannya adalah orang pelit. 2. Sloka-sloka yang berkaitan dengan Jnana Marga Yoga. Jnana Marga adalah jalan mencapai kebebasan dengan mengabdikan diri dengan ilmu pengetahuan. Kata Jnana mempunyai makna ilmu pengetahuan. Jnana marga dapat dimaksudkan manusia dalam usahanya mencari Tuhan melalui jalan belajar tentang hakikat dari Tuhan itu sendiri WidhiTatwa. Siapa, bagaimana sifat-sifatnya, bagaimana dan di mana mencari-Nya? Lalu kenapa Jnana ilmu pengetahuan dikatakan sangat penting bagi perjalanan manusia mencari Tuhan? Jawabannya, karena di antara yajna, ilmu pengetahuan adalah yajna yang paling utama. Dalam Bhagavadgita disebutkan: sreyan dravya-mayad yajna jnanayajnah paramtapa sarvam karma ‘khilam partha jnane perisamapyate Bhagavadgita, IV, sloka 33