23
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Rubrik Penilaian Psikomotor
Presentasikan Hasil Diskusimu No
Aspek Penilaian
Rentangan Nilai 1
2 3
4 1
Kelengkapan Jawaban
2 Kerjasama
3 Tanggungjawab
4 Percaya diri
Keterangan: Nilai 1 = D
Nilai 2 = C Nilai 3 = B
Nilai 4 = A
24
Buku Guru Kelas VII SMP
3. Cerita tentang Avatara
a. Matsya Avatara
Kisah tentang Matsya Avatara dapat disimak dalam Matsyapurana dan juga Purana lainnya. Diceritakan
bahwa pada saat Raja Satyabrata yang lebih dikenal sebagai Waiwaswata Manu mencuci tangan di sungai,
seekor ikan kecil menghampiri tangannya dan sang raja tahu bahwa ikan itu meminta perlindungan.
Akhirnya ia memelihara ikan tersebut. Ia menyiapkan kolam kecil sebagai tempat tinggal ikan
tersebut. Namun lambat laun ikan tersebut bertambah besar, hampir memenuhi seluruh kolam. Akhirnya
ia memindahkan ikan tersebut ke kolam yang lebih besar. Kejadian tersebut terus terjadi berulang-ulang
sampai akhirnya beliau sadar bahwa ikan yang ia pelihara bukanlah ikan biasa.
Melalui upacara, diketahuilah bahwa ikan tersebut merupakan penjelmaan Deva Visnu. Dalam versi
lain, ikan itu dibawa ke samudera. Ikan itu sendiri menyampaikan kabar bahwa di bumi akan terjadi
bencana air bah yang sangat hebat selama tujuh hari. Ikan itu berpesan agar sang raja membuat sebuah
bahtera besar untuk menyelamatkan diri dari banjir besar, dan mengisi bahtera tersebut dengan berbagai
makhluk hidup yang setiap jenisnya berjumlah sepasang betina dan jantan, serta membawa obat-
obatan, makanan, bibit segala macam tumbuhan, dan mengajak Sapta Rsi. Ikan tersebut juga menambahkan
bahwa setelah banjir besar tiba, diharapkan agar bahtera tersebut diikat ke tanduk sang ikan dengan
naga Basuki sebagai talinya. Setelah menyampaikan seluruh pesan, ikan ajaib tersebut menghilang.
Dalam Matsyapurana, 100 tahun kemudian, kekeringan yang hebat melanda bumi. Banyak
makhluk yang mati kelaparan. Kemudian, langit dipenuhi oleh tujuh macam awan yang mencurahkan
hujan lebat tak terhentikan. Dengan cepat, air yang
Sumber: http:id.wikipedia.orgwikiMatsya
Gambar 1.1 Matsya vatara
25
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
dicurahkan menutupi daratan di bumi. Oleh karena Waiwaswata Manu sudah membuat bahtera sesuai
dengan petunjuk yang disampaikan Avatara Visnu, maka ia beserta pengikutnya selamat dari bencana.
b. Kurma Avatara
Kisah tentang Kurma Avatara muncul dari kisah pemutaran Mandaragiri yang terdapat dalam Kitab
Adiparwa. Berikut ini adalah beberapa kejadian penting berkenaan dengan turunnya Kurma Avatara.
Pemutaran Mandaragiri
Dikisahkan pada zaman Satyayuga, para Deva dan asura raksasa bersidang di puncak gunung
Mahameru untuk mencari cara mendapatkan tirta amerta, yaitu air suci yang dapat membuat hidup
menjadi abadi. Sang Hyang Nārāyana Visnu bersabda, “Kalau kalian menghendaki tirta amerta
tersebut, aduklah lautan Ksera Kserasagara, sebab dalam lautan tersebut terdapat tirta amerta. Maka
dari itu, kerjakanlah” Setelah mendengar perintah Sang Hyang Nārāyana,
berangkatlah para Deva dan asura pergi ke laut Ksera. Terdapat sebuah gunung bernama Gunung Mandara
Mandaragiri di Sangka Dwipa Pulau Sangka, tingginya sebelas ribu yojana. Gunung tersebut dicabut
oleh Sang Anantabhoga beserta segala isinya. Setelah mendapat izin dari Deva Samudera, gunung Mandara
dijatuhkan di laut Ksera sebagai tongkat pengaduk lautan tersebut. Seekor kura-kura kurma raksasa
bernama Akupa yang sebagai penjelmaan Visnu, menjadi dasar pangkal gunung tersebut. Ia disuruh
menahan gunung Mandara supaya tidak tenggelam.
Naga Basuki dipergunakan sebagai tali, membelit lereng gunung tersebut. Deva Indra menduduki
puncaknya, supaya gunung tersebut tidak melambung ke atas. Setelah siap, para Deva, raksasa dan asura
mulai memutar gunung Mandara dengan menggunakan Naga Basuki sebagai tali.
Para Deva memegang ekornya sedangkan para asura dan raksasa memegang kepalanya. Mereka
berjuang dengan hebatnya demi mendapatkan tirta amerta sehingga laut bergemuruh. Gunung Mandara
menyala, Naga Basuki menyemburkan bisa membuat