Karakteristik dan Tujuan Mata Pelajaran Pendidikan Agama
5
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
4. Rasa puas atau puji syukur atmanastuti. Secara lengkapnya tersurat “vedo’khilo dharma mulam smrti ca tad vidam, acaracca iva sadhunam
atmanastustir ceva ca” MDS : II-6. 5. Memahami konsep agama, bahwa agama memiliki kerangka dasar berupa
Tattwa, Susila, Acara. Pemahaman tentang konsep tersebut akan dapat menguatkan kualitas hidup dan kehidupan serta mengatasi permasalahan
hidup.
Pemecahan masalah hidup dan kehidupan dengan permasalahannya dapat dicapai dengan indikator-indikator pencapaian kecakapan ini meliputi:
a. Pemahaman dan kecakapan tentang Tattwa yang meliputi: 1 Keterkaitan Sang Pencipta Tuhan yang Maha Esa dengan ciptaan-Nya.
2 Keberadaan sang jiwa dalam setiap makhluk hidup Atman. 3 Adanya kelahiran yang berulang kali ke dunia Punarbhava.
4 Hukum sebab akibat Karmaphala. 5 Keyakinan tentang kehidupan yang bahagia tanpa akhir Moksha.
b. Pemahaman dan kecakapan tentang Susila yang meliputi: 1 Sifat-sifat dan perilaku yang baik dan menghindari sifat-sifat yang
tidak baik Subha dan Asubhakarma. 2 Contoh kontra bukan contoh dari konsep yang dipelajari.
3 Sifat dan perilaku subha dan asubhakarma dan sifat-sifat operasional atau konsep tentang susila subha dan asubhakarma.
c. Pemahaman dan kecakapan tentang acara yang meliputi: 1 Kesadaran kelahiran sebagai manusia adalah berkat adanya jasa–jasa
para Dewa, para leluhur, dan para orang suciRsi, maka dengan demikian wajib hukumnya hutang tersebut harus dibayar dengan
melakukan Panca Yajña. 2 Aplikasi yajña yang dilakukan dengan ketulusan hati akan membuat
kebahagiaan semua makhluk, sehingga perlu mengacu pada desa, kala dan patra waktu, tempat dan keadaan.
3 Jenis dan bentuk pelaksanaan yajña, baik yang dilakukan secara rutin dalam rutinitas kehidupan sehari atau dilakukan dengan jangka waktu
tertentu dalam kehidupannya, seperti melakukan kegiatan Yajña astronomiwariga
d. Pemahaman dan kecakapan tentang Sejarah Agama Hindu yang meliputi: 1 Perjalanan bangsa Arya dari suku bangsa Wiros dari Austria menuju
wilayah Eropa dan Asia. 2 Pertumbuhan dan perkembangan agama Hindu di Asia Selatan, Asia
Timur, dan Asia Tenggara. 3 Perkembangan dan pertumbuhan agama Hindu di Nusantara sebelum
Indonesia merdeka dan setelah Indonesia merdeka. 4 Peninggalan arkeologis perkembangan dan pertumbuhan sejarah
agama Hindu di Asia Selatan, Asia Timur dan Asia Tenggara.
6
Buku Guru Kelas VII SMP
Termasuk dalam pemahaman dan kecakapan dari indikator-indikator di atas adalah melakukan prosedur, yaitu kompetensi yang ditunjukkan saat
bekerja dan menerapkan konsep-konsep agama seperti kinerja sebagai sebuah Yajña selalu didasari dengan konsep keikhlasan, memberikan pelayan dalam
bentuk pikiran, perkataan dan perbuatan nyata. Kecakapan dan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari, indikator-indikator pencapaian kecakapan ini meliputi:
1. Menggunakan, memanfaatkan dan memberikan pelayanan sewanam, 2.
Memodiikasi atau mempermudah pemahaman prosedur melakukan Yajña, sembaHyang dan melakukan dana punia.
3. Mengembangkan dan membangun keperibadian umat. 4. Membangun dan mengembangkan keperibadian berbudi pekerti luhur, dan
5. Mengerti dan memahami perkembangan dan pertumbuhan serta sejarah agama Hindu orang suci dan tempat suci serta peninggalan sejarah agama.
Dalam mengomunikasikan konsep agama kitab suci, tattwa, susila, acara dan sejarah agama Hindu, penalaran diperlukan untuk mensosialisasikan dan
mengaplikasikan dengan menggunakan simbol-simbol yantra, keyakinan tantra serta kata-kata religius dan bertuah mantra atau media lain untuk
memperjelas keadaan atau masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini meliputi:
1. Memberikan alasan atau bukti mengenai Dharmagita, upacara keagamaan. 2. Memberikan kesahihan dan manfaat kegiatan keagamaan dalam bentuk
yoga, gita, upacara. 3. Memberikan bukti nyata atas manfaat kegiatan keagamaan menuju lokha
samgraham sejahtera. 4. Membuktikan pernyataan akan keyakinansraddha agama sebagai kompas
menunjuk arah hidup dan kehidupan. Untuk membangun dan mengembangkan sikap menghormati dan meyakini
manfaat agama dalam kehidupan sehari-hari, maka diperlukan rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari dan mendalami agama, serta
sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Indikator-indikator pencapaian kecakapan ini meliputi:
1. Memiliki rasa bhakti yang tinggi, 2. Bersikap penuh perhatian dalam belajar agama,
3. Bersikap antusias dalam belajar agama, 4. Bersikap tenang dalam menghadapi permasalahan hidup, dan
5. Memiliki rasa percaya diri dalam belajar dan menyelesaikan masalah.
7
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Di samping itu, membangun dan mengembangkan sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dalam agama, seperti taat azas, konsisten,
menjunjung tinggi kesepakatan, toleran, menghargai pendapat orang lain, santun, demokrasi, ulet, tangguh, kreatif, menghargai kesemestaan konteks,
lingkungan, kerjasama, adil, jujur, teliti, cermat, dan sebagainya. Indikator- indikator pencapaian kecakapan ini, terdiri dari:
1. Bersikap luwes, terbuka dan menghormati serta menghargai kepada
orang lain, 2. Memiliki kemauan berbagiberkontribusi dengan orang lain,
3. Melakukan kegiatan kemanusiaan, keagamaan yang iklas dan tanpa pamrih, dan
4. Menggunakan alat peraga sederhana maupun hasil teknologi untuk melakukan kegiatan-kegiatan keagamaan.
Kecakapan atau kemampuan-kemampuan tersebut saling terkait erat dan saling membutuhkan. Sekalipun tidak dikemukakan secara eksplisit,
kemampuan berkomunikasi muncul dan diperlukan di berbagai kecakapan, misalnya untuk menjelaskan gagasan pada pemahaman konseptual, menyajikan
rumusan dan penyelesaian masalah, atau mengemukakan argumen pada penalaran spiritual.
8
Buku Guru Kelas VII SMP
Bab
2
Srategi Pembelajaran
Dan Penilaian
Pendidikan Agama Hindu
9
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Srategi Pembelajaran
Dan Penilaian
Pendidikan