Strategi Pembelajaran Desain Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
146
Buku Guru Kelas VII SMP
a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Strategi mengorganisasi isi pelajaran disebut juga sebagai struktural
strategi, yang mengacu pada cara untuk membuat urutan dan mensintesis fakta, konsep, prosedur dan prinsip yang berkaitan. Lebih lanjut, strategi
pengorganisasian dibedakan menjadi dua jenis, yaitu strategi mikro dan strategi makro. Strategi mikro mengacu kepada metode untuk
pengorganisasian isi pembelajaran yang berkisar pada satu konsep, atau prosedur atau prinsip. Strategi makro mengacu kepada metode untuk
mengorganisasi isi pembelajaran yang melibatkan lebih dari satu konsep atau prosedur atau prinsip.
Strategi makro berurusan dengan bagaimana memilih, menata urusan, membuat sintesis dan rangkuman isi pembelajaran yang saling berkaitan.
Pemilihan isi berdasarkan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, mengacu pada penetapan konsep apa yang diperlukan untuk mencapai
tujuan pembelajaran.
b. Strategi Penyampaian Pembelajaran Strategi penyampaian isi pembelajaran merupakan komponen variabel,
metode untuk melaksanakan proses pembelajaran. Fungsi strategi penyampaian pembelajaran adalah:
1 Menyampaikan isi pembelajaran kepada peserta didik, dan 2 Menyediakan informasi atau bahan-bahan yang diperlukan peserta
didik untuk menampilkan unjuk kerja. c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran
Strategi pengelolaan pembelajaran merupakan komponen variabel metode yang berurusan dengan bagaimana menata interaksi antara peserta didik
dengan variabel metode pembelajaran lainnya. Strategi ini berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang strategi pengorganisasian dan
strategi penyampaian mana yang digunakan selama proses pembelajaran. Paling tidak, ada tiga klasiikasi penting variabel strategi pengelolaan, yaitu
penjadualan, pembuatan catatan kemajuan belajar siswa, dan motivasi.
Dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti dapat menggunakan beberapa strategi di antaranya:
1 Strategi Dharmawacana adalah pelaksanaan mengajar dengan ceramah secara oral, lisan, dan tulisan diperkuat dengan menggunakan media visual.
Dalam hal ini peran guru sebagai sumber pengetahuan sangat dominan. Belajar agama dengan strategi Dharmawacana dapat memperoleh ilmu
agama dengan mendengarkan wejangan dari guru. Strategi Dharmawacana termasuk dalam ranah pengetahuan dalam dimensi Kompetensi Inti 3.
2 Strategi Dharmagītā adalah pelaksanaan mengajar dengan pola melantunkan sloka, palawakya, dan tembang. Guru dalam proses pembelajaran dengan
pola Dharmagītā, melibatkan rasa seni yang dimiliki setiap peserta didik, terutama seni suara atau menyanyi, sehingga dapat menghaluskan budhi
pekertinya.
147
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
3 Strategi Dharmatula adalah pelaksanaan mengajar dengan cara mengadakan diskusi di dalam kelas. Strategi Dharmatula digunakan karena tiap peserta
didik memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Dengan menggunakan strategi Dharmatula peserta didik dapat memberikan kontribusi dalam
pembelajaran.
4 Strategi Dharmayatra adalah pelaksanaan pembelajaran dengan cara mengunjungi tempat-tempat suci. Strategi Dharmayatra baik digunakan
pada saat menjelaskan materi tempat suci, hari suci, budaya dan sejarah perkembangan Agama Hindu.
5 Strategi Dharmashanti adalah pelaksanaan pembelajaran untuk menanamkan sikap saling asah, saling asih, dan saling asuh yang penuh dengan rasa
toleransi. Strategi Dharmashanti dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada peserta didik, untuk saling mengenali teman kelasnya,
sehingga menumbuhkan rasa saling menyayangi.
6 Strategi Dharma Sadhana adalah pelaksanaan pembelajaran untuk menumbuhkan kepekaan sosial peserta didik melalui pemberian atau
pertolongan yang tulus ikhlas dan mengembangkan sikap berbagi kepada sesamanya.