Ruang Lingkup, Aspek, dan Standar Pengamalan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

15 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti 3. Standar Pengamalan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti a. Hubungan manusia dengan Sang Hyang Widhi: 1 melaksanakan persembaHyangan Tri Sandhya setiap hari, 2 membiasakan ucapan japa mantra setiap selesai sembaHyang, 3 mengucapkan doa terlebih dahulu sebelum beraktivitas dan belajar, dan 4 aktif dalam kegiatan keagamaan di masyarakat. b. Hubungan manusia dengan manusia: 1 membiasakan diri bersikap jujur dan sopan, 2 membiasakan disiplin dan bertanggung jawab, menjaga ucapan, perbuatan dan pikiran dalam kehidupan sehari-hari, 3 membiasakan diri untuk berpakian rapi dan bersih, dan 4 membiasakan diri peduli akan sesama. c. Hubungan manusia dengan lingkungan sekitar: 1 membiasakan diri untuk peduli terhadap hewan-hewan di sekitar seperti tidak memburu binatang-binatang suaka marga satwa yang langka; 2 membiasakan diri untuk peduli terhadap tumbuh-tumbuhan dengan cara tidak menebang secara liar, menjauhi tindakan pembalakan liar; dan 3 membiasakan diri menjaga warisan-warisan leluhur tempat suci, seni, buku-buku, kitab suci, dll.

I. Strategi Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Strategi yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaran sangat penting mendapat perhatian pendidik. Strategi pembelajaran terdapat 3 jenis, yakni: a. Strategi Pengorganisasian Pembelajaran b. Strategi Penyampaian Pembelajaran. c. Strategi Pengelolaan Pembelajaran Dalam strategi pembelajaran yang digunakan dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan. Strategi pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, meliputi: a. Strategi Dharma Wacana b. Strategi Dharmagītā c. Strategi Dharma Tula d. Strategi Dharma Yatra e. Strategi Dharma Shanti f. Strategi Dharma Sadhana 16 Buku Guru Kelas VII SMP

J. Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Dalam metode pembelajaran jalan yang ditempuh dan dilakukan oleh seorang pendidik dalam menjelaskan materi Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Kelas VII. Menggunakan jenis-jenis metode pembelajaran diantaranya: a. Metode Ceramah b. Metode Diskusi c. Metode Demonstrasi d. Metode Ceramah Plus e. Metode Resitasi f. Metode Eksperimental g. Metode Study Tour Karya wisata h. Metode Latihan Keterampilan i. Metode Pengajaran Beregu j. Peer Theaching Method k. Metode Pemecahan Masalah l. Project Method m. Taileren Method Dengan demikian untuk mencapai tujuan pengajaran, pemahaman, penghayatan dan keyakinan peserta didik terhadap ajaran agama Hindu dalam kehidupan sehari-hari. Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tercapai proses pembelajaran secara optimal melalui pendekatan ilmiah.

K. Teknik Pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Di dalam dunia pendidikan kondisi perkembangan ilmu pengetahuan bergerak dinamis dalam dunia pendidikan. Dalam hal ini sejalan dengan tujuan pembelajaran dimana peserta didik diharapkan mampu menguasai hasil proses belajar mengajar. Dunia pendidikan akan selalu menyelaraskan hasil belajar peserta didik sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi. Untuk mencapai hasil belajar yang optimal ini, digunakan beragam pendekatan dan teknik pembelajaran. 17 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

L. Penilaian Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

Dalam penilaian proses pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti selalu menggunakan pendekatan penilaian otentik authentic assesment untuk menilai kesiapan peserta didik, baik dalam proses pembelajaran, maupun hasil belajarnya secara utuh. Penilaian merupakan suatu proses yang dilakukan melalui langkah- langkah perencanaan, penyusunan alat penilaian, pengumpulan informasi melalui sejumlah bukti yang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik, pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik. Dalam Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti, penilaian yang dilakukan adalah penilaian proses dan outcome yang dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk kerja performance, penilaian sikap, penilaian tertulis paper and pencil test, penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil kerjakarya peserta didik portofolio, dan penilaian diri. Dalam Kurikulum 2013 penilaian menekankan pada ranah Sikap, Kognitif dan Keterampilan, dalam Peraturan Menteri No 66 Tahun 2013 jenis-jenis penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur hasil belajar meliputi; Penilaian Otentik, Penilaian Diri, Penilaian Berbasis Portofolio, Ulangan, Ulangan Harian, Ulangan Tengah Semester, Ulangan Akhir, Semester, Ujian Tingkat Kompetensi, Ujian Mutu Tingkat Kompetensi, Ujian Nasional, Ujian Sekolah.