Sloka-sloka yang Berhubungan dengan Ke-Esaan Tuhan
130
Buku Guru Kelas VII SMP
secara kasat mata ketika umat Hindu melakukan persembaHyangan dengan sarana arca, maka mereka menuduh umat Hindu sebagai
penyembah patung. Dengan heran mereka menuduh sambil mencela, “Zaman sudah
maju seperti ini, kenapa masih ada umat Hindu yang menyembah berhala?” dan “Hari gini masih menyembah patung, apa kata dunia?”
Kata mereka dalam hatinya lalu berkelakar bahwa umat Hindu itu kuno atau jadul.
Ketika melihat begitu banyaknya umat Hindu melaksanakan upacara Yajña yang terus menerus tidak berkeputusan sepanjang
masa, maka mereka menuduh umat Hindu sangat boros biaya, rumit, dan menyita banyak waktu. Paham yang menyatakan bahwa umat
Hindu sebagai penyembah banyak Tuhan dan penyembah berhala disebut sebagai paham Politeisme. Intinya, umat Hindu dengan paham
ketuhanannya sengaja dipolitisasi agar mudah dipengaruhi untuk mengkonversi agamanya. Salah satu provokasinya adalah dengan
mencela dan menuduh umat Hindu penyembah patung dan memakai paham Politeisme. Ini salah dan sangat menyesatkan.
Dari kalangan mereka itu, muncul niat untuk mengkonversi umat Hindu agar masuk dalam kelompok agama mereka karena memberikan
jaminan bisa masuk surga. Isu provokasinya adalah agamanya paling memberikan jaminan orang akan masuk surga. Agamanya datang
dari langit sehingga disebut agama langit atau agama Wahyu Samawi. Sesungguhnya provokasi semacam itu tidak aneh, yang aneh adalah
banyak umat Hindu yang tergoda lalu mau mengkonversi atau beralih agama hanya karena mendapat sedikit bantuan uang, beras, gandum,
mie instan, dan dijanjikan pasti masuk surga.
Hal ini bisa terjadi karena ada sebagian umat Hindu masih rendah tingkat sraddha dan bhaktinya akibat tidak pernah serius dalam
mempelajari Veda. Bisa juga karena kurang pembinaan dari lembaga tertinggi umat Hindu yang disebut Parisada lalu malas belajar Veda.
Akibatnya sangat jelas, selain menjadi bodoh, maka orang yang malas belajar Veda dapat dipastikan akan hidup akrab dalam kemiskinan.
Ketika ada masalah dan kesulitan dalam hidupnya, kekuataan iman dirinya tidak kuat. Mereka percaya dengan rayuan bahwa kalau
sudah beralih agama maka dosa dan masalahnya akan hilang. Tergoda oleh sedikit bantuan, lalu beralih agama.
Kenyataannya tidak benar. Setelah umat Hindu mengganti agamanya, keadaannya tidak jauh berbeda. Terutama apabila mereka
termasuk golongan pemalas, maka tetap saja hidupnya akrab dengan kemiskinan. Artinya, bukan karena agama yang dipeluknya maka
seseorang akan menjadi sukses, tetapi lebih pada semangat belajar dan disiplin tinggi dalam bekerja. Bekerja saja masih belum cukup, umat
131
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Hindu dianjurkan untuk selalu mencari banyak teman dan selalu berdoa kepada para Deva, kepada leluhur, dan kepada Sang Hyang Widhi atau
Tuhan. Artinya agama Hindu sesungguhnya memberikan jawaban
dan tawaran solusi terhadap semua permasalahan yang dihadapi oleh umat manusia, khususnya umat Hindu. Inti permasalahnya terletak
pada apakah umat itu mau mempelajari Veda atau tidak, mau mencari banyak teman atau tidak, mau bekerja keras secara tulus dan disiplin
atau tidak.
Dalam hubungannya dengan paham ketuhanan, sesungguhnya ajaran agama Hindu menganut paham monoteisme. Yang dimaksud
adalah Veda mengajarkan umat Hindu hanya meyakini satu Tuhan yang disebut Brahman. Namun, dalam rangka lebih mudah memahami
Brahman, para arif bijaksana atau Bahuda Vadanti memberikan begitu banyak nama dan lambang-lambang untuk Brahman Yang Tunggal.
Politeisme adalah paham yang mengajarkan tentang kepercayaan terhadap banyak Tuhan.
Ketika energi Brahman sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, maka oleh para Maharesi diberikan gelar sebagai Deva Brahma.
Ketika energi Brahman memberikan perlindungan dan pemeliharaan bagi alam semesta dan segala isinya, maka diberikan gelar sebagai Deva
Visnu. Namun, ketika Brahman mempunyai energi untuk memperalina atau mengembalikan kembali alam semesta berserta isinya diberikan
gelar sebagai Deva Siva. Sesungguhnya walaupun diberikan nama yang berbeda-beda, Brahman tetap satu, tidak terlahirkan, kekal abadi dan
tidak akan bisa mati. Paham ketuhanan yang dimiliki oleh agama Hindu disebut sebagai monoteisme.