Uji Heteroskedastisitas Uji Asumsi Klasik

Autokorelasi terjadi apabila penyimpangan pada periode t-1 sebelumnya atau terjadi korelasi diantara kelompok observasi yang diurutkan menurut waktu pada data time series. Untuk menguji autokorelasi penelitian ini digunakan uji Durbin – Watson DW test. Uji Durbin –Watson hanya digunakan untuk autokorelasi tingkat satu first order autocorrelation dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi diantara variabel independen.

4. Uji Hipotesis

a. Melakukan pengujian hipotesis dengan analisis regresi berganda

Uji regresi berganda adalah analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap satu variabel terikat. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh manajemen laba terhadap return saham. Adapun bentuk model yang akan diuji dalam penelitian ini, yaitu: Keterangan : INST : kepemilikan institusi perusahaan i adalah 40 atau lebih

b. Menetukan rumusan hipotesis

H 01 : β 1 = 0, Perusahaan tidak melakukan manajemen laba sebelum SEO. H a1 : β 1 ≠ 0, Perusahaan melakukan manajemen laba sebelum SEO. H 02 : β 3 ≥ 0, Manajemen laba tidak berpengaruh negatif terhadap return saham, ketika investor cerdas. H a2 : β 3 0, Manajemen laba berpengaruh negatif terhadap return saham, ketika investor cerdas.

c. Uji t

Uji t adalah pengujian secara statistik untuk mengetahui apakah manajemen laba secara individual mempunyai pengaruh terhadap return saham. Jika tingkat probabilitasnya lebih kecil dari 0,05 maka dapat dikatakan manajemen laba berpengaruh terhadap return saham. Adapun prosedur pengujiannya adalah setelah melakukan perhitungan terhadap t hitung, kemudian membandingkan nilai t hitung dengan t tabel. Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Apabila t hitung t tabel dan tingkat signifikansi α 0,05, maka Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat pengaruh manajemen laba secara parsial terhadap return saham ditolak. Ini berarti secara parsial manajemen laba berpengaruh signifikan terhadap return saham. 2. Apabila t hitung t tabel dan tingkat signifikansi α 0,05 , maka Ho diterima, yang berarti secara parsial manajemen laba tidak berpengaruh signifikan terhadap return saham.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Variabel Fundamental Terhadap Abnormal Return Saham pada Perusahaan Sektor Makanan dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2008-2011

1 47 96

Analisis Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Return Saham dan Volume Perdagangan Saham pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar pada Bursa Efek Indonesia

3 63 84

Pengaruh Faktor Fundamental Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

0 59 80

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

PENDAHULUAN Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap Manajemen Laba (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2014).

0 6 8

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL MODERATING (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terd.

0 2 9

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY SEBAGAI PEMODERASI PENGARUH MANAJEMEN LABA DAN AKTIVITAS RIIL TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 7 33

Pengaruh manajemen laba terhadap return saham dengan kualitas audit sebagai variabel moderating : studi empiris pada perusahaan non keuangan yang listing di Bursa Efek Indonesia tahun 2001-2010.

2 20 107

TESIS S431208012 LINTANG KURNIAWATI

0 0 96

PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP RETURN SAHAM DENGAN KECERDASAN INVESTOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Yang Melakukan SEO dan Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2001-2011) SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Sa

0 0 90