nilai p yang paling tinggi dan variabel sikap tidak sampai pada tahap selanjutnya karena nilai p pada variabel sikap memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan
dengan variabel lain, yaitu p=0,136. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian Rambe 2014
yang menyatakan bahwa sikap memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan ulang ruang rawat inap di RSU Padangsidimpuan.
5.2.3 Variabel Persepsi Pelayanan
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa atau perlakuan yang melibatkan penafsiran melalui proses pemikiran tentang apa yang dilihat,
didengar, dialami atau dibaca sehingga persepsi sering memengaruhi tingkah laku, percakapan serta perasaan seseorang. Persepsi yang positif akan memengaruhi
rasa puas seseorang dalam bentuk sikap dan perilakunya terhadap pelayanan kesehatan, begitu juga sebaliknya persepsi negatif akan ditunjukkan melalui
kinerjanya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 82 responden dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan, ada sebanyak 68 responden 82,9
berpersepsi negatif. Sebanyak 46 responden 67,7 menjawab tidak bersedia memanfaatkan kembali sarana pelayanan kesehatan rumah sakit tersebut karena
berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai persepsi yang timbul dari sebagian besar anggota Polri akibat pengalaman mereka pada masa lalu saat
berada di rumah sakit tersebut ialah ketidakpuasan anggota Polrikeluarganya terhadap pelayanan medis yang diterima seperti sikap petugas yang tidak
Universitas Sumatera Utara
menangani pasien dengan baik yakni dokter yang terlalu cepat dalam memeriksa pasien dan tidak memberikan kesempatan kepada pasien untuk bertanya mengenai
hasil pemeriksaannya, dokter cenderung langsung menuliskan resep obat untuk pasien tanpa memberi kesempatan untuk bertanya dan apabila ada yang kurang
jelas pasien disuruh bertanya kepada perawat saja dan perawat yang akan menyampaikan kembali kepada dokter.
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden yang menyatakan bahwa pernah suatu hari beliau berobat ke Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi,
setelah diperiksa beberapa saat oleh dokter, kemudian dokter langsung menuliskan resep obat untuk pasien dan setelah pasien meminum obat tersebut
dan ditunggu beberapa hari penyakitnya tidak sembuh-sembuh bahkan beliau merasa penyakitnya semakin parah dan beliau berpersepsi bahwa dokter telah
salah mendiagnosa penyakit serta salah memberikan obat kepadanya. Setelah kejadian itu anggota Polri tersebut trauma dan tidak mau lagi berobat ke rumah
sakit tersebut karena ia merasa takut kejadian itu terulang kembali. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai persepsi sikap
perawat dalam memberikan pelayanan, sebagian responden menyatakan bahwa perawat kurang ramah, perawat hanya mau menegur apabila ditanya dan terlihat
sangat membeda-bedakan antara pasien mandiri dengan pasien Polri BPJS. Pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara memang terjangkau tetapi berdasarkan
pengalaman anggota Polri perawat kurang bersikap baik dan pilih kasih.
Universitas Sumatera Utara
Hasil uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan sarana
pelayanan kesehatan, tetapi berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel persepsi diperoleh nilai p=0,031 p0,05 artinya variabel
persepsi pelayanan merupakan salah satu variabel yang berhubungan dan dapat diikutsertakan dalam uji multivariat untuk diuji bersama dengan variabel yang
lain. Dalam uji multivariat disetiap tahap ada variabel yang harus dikeluarkan karena memiliki nilai p yang paling tinggi dan variabel persepsi tidak sampai pada
tahap selanjutnya karena nilai p pada variabel persepsi memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lain, yaitu p=0,122.
Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian rambe 2014 yang menyatakan bahwa persepsi memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan ulang
ruang rawat inap di RSU Padangsidimpuan.
5.2.4 Variabel Akses Geografis