Jenis Penelitian Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian survei dengan menggunakan pendekatan explanatory research atau penelitian penjelasan yang bertujuan untuk menjelaskan variabel-variabel penelitian melalui pengujian hipotesis Singarimbun, 2011. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi. Adapun alasan pemilihan lokasi ini adalah berdasarkan survey yang telah dilakukan diketahui bahwa terdapat masalah mengenai kurang dimanfaatkannya pelayanan kesehatan rawat inap yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi oleh anggota Polri dan keluarganya dan dapat dilihat bahwa jumlah Bed Occupancy Rate BOR sebesar 27,6.

3.2.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei 2015 sampai dengan penelitian selesai. Universitas Sumatera Utara

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti. Populasi didalam penelitian ini adalah semua anggota Polri yang sudah pernah berobat di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi. Pasien anggota polri keluarganya pada bulan Januari-Maret 2015 = 41 orang Jumlah keseluruhan anggota Polri = 609 orang

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi, maka sampel dalam penelitian ini yaitu sebagian anggota Polri atau keluarganya yang pernah berobat di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi. Untuk menentukan jumlah sampel, peneliti berpedoman kepada pendapat Notoatmodjo 2005, yang menyatakan bahwa untuk populasi kecil atau lebih kecil dari 10.000 dapat menggunakan formula yang sederhana metode slovin, seperti berikut. Adapun rumus yang digunakan untuk penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : Keterangan : N = Besar Populasi d = Tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan 0,1 n = Besar Sampel Universitas Sumatera Utara Maka, hasil dari penentuan sampel dalam penelitian ini adalah : n=___609____ 1+609 0,1 2 n= 82 peserta Maka berdasarkan perhitungan diatas, diperoleh sampel sebanyak 82 peserta, peserta diambil dari semua anggota Polri yang sudah pernah memanfaatkan Rumah Sakit Bhayangkara dan diambil dari pangkat masing-masing responen. Pemilihan sampel ini diambil dengan menggunakan metode acak sederhana menggunakan teknik simple random sampling, yaitu memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur populasi untuk dipilih menjadi sampel yang digunakan Notoatmodjo, 2005. Kritera Inklusi: 1. Responden yang sedang memanfaatkan atau yang telah selesai memanfaatkan rumah sakit. 2. Khusus bangsal anak, maka sampel yang digunakan adalah perwakilan orang tua atau wali dari pasien anak, misalnya ayah ibu saudaranya yang menunggu langsung selama perawatan ≥20 tahun. 3. Responden yang dijadikan sebagai sampel adalah personel Polri dan anggota keluarganya beserta Polri sipil PNS. 4. Bersedia berpartisipasi menjadi responden dengan bukti inform consent. Universitas Sumatera Utara

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan responden, dengan berpedoman pada kuesioner penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari tenaga administrasi Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi berupa jumlah pasien rawat inap anggota Polri dan keluarganya di bagian rekam medik medical record serta profil RS Bhayangkara Tebing Tinggi.

3.5 Definisi Operasional

Variabel bebas yaitu faktor predisposisi meliputi pendidikan, pengetahuan, sikap dan persepsi dan faktor pemungkin meliputi: akses geografi jarak, tersedianya fasilitas pelayanan kesehatan serta faktor penguat meliputi : perilaku petugas kesehatan dengan definisi sebagai berikut:

1. Faktor Predisposisi

a. Pendidikan, adalah jenjang pendidikan formal yang berhasil ditamatkan oleh responden berdasarkan ijazah terakhir yaitu : 1. Pendidikan tinggi: jika responden tamat SLTAMA serta DIII Sarjana. 2. Pendidikan rendah: jika reponden tidak sekolah, tidak tamat SD, lulus SDMD, tamat SLTPMTs. b. Pengetahuan, adalah pemahaman responden tentang pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi. Pengukuran variabel pengetahuan didasarkan pada skala interval dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana pengetahuan diukur melalui 4 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana Universitas Sumatera Utara jawaban yang didapat merupakan jawab tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 8, selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu : Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu: 1 Baik, apabila jawaban responden tahu ≥75 atau skor 6-8 2 Tidak baik, apabila jawaban responden tidak tahu 75 atau memiliki skor 6 c. Sikap adalah respon atau tanggapan responden terhadap pentingnya memanfaatkan pelayanan kesehatan rumah sakit. Pengukuran variabel sikap didasarkan pada skala interval dengan kategori dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana sikap pasien diukur melalui 6 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawab tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 12, selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu : 1 Jawaban setuju diberi nilai 2 2 Jawaban tidak setuju diberi nilai 1 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu: 1 Baik, apabila jawaban responden ya ≥ 75 atau skor 8-12 2 Tidak baik, apabila jawaban responden tidak 75 atau skor 8 d. Persepsi adalah pemikiran awal anggota Polri dan keluarganya terhadap pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara T.Tinggi. Pengukuran variabel persepsi didasarkan pada skala interval dengan kategori dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana persepsi pasien diukur melalui 7 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawab tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 14, selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu : Universitas Sumatera Utara 1 Jawaban setuju diberi nilai 2 2 Jawaban tidak setuju diberi nilai 1 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu: 1 Baik, apabila jawaban responden ya ≥75 atau skor 12-14 2 Tidak baik, apabila jawaban responden tidak 75 atau skor 12 2. Faktor Pemungkin a. Akses geografi adalah mudah atau tidaknya jangkauan pemanfaatan rumah sakit dan petugasnya yang akan ditempuh oleh responden ke pelayanan kesehatan yang meliputi lokasi, sistem transportasi, kondisi jalan, waktu tempuh dan jarak. Pengukuran variabel jarak didasarkan pada skala interval dengan kategori dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana jarak diukur melalui 2 pernyataan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawab tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 4 yaitu: Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1 Mudah, apabila jawaban responden ya ≥75 atau memiliki skor 4 2 Sulit, apabila jawaban responden tidak 75 atau skor 4 b. Tersedianya fasilitas adalah lengkap atau tidaknya alat dan tempat yang disedikan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi guna menunjang kebutuhan medis. Pengukuran variabel tersedianya fasilitas didasarkan pada skala interval dengan kategori dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot, dimana fasilitas diukur melalui 6 pernyataan dengan menggunakan Universitas Sumatera Utara skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawab tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 12 yaitu: Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu : 1 Lengkap, apabila jawaban responden ya ≥75 atau skor 12 2 Kurang Lengkap, apabila jawaban responden tidak 75 skor 12 3. Faktor Penguat a. Perilaku petugas kesehatan, yakni tindakan yang diberikan perawat dan dokter kepada pasien anggota Polri dan keluarganya. Penilaian pasien terhadap tanggapan atau respons yang ditunjukkan oleh perawat maupun dokter selama melayani pasien untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di rumah sakit saat responden datang sampai pulang. Pengukuran variabel ini didasarkan pada skala ordinal dengan memberikan jawaban kuesioner yang telah diberi bobot. Perilaku petugas kesehatan di rumah sakit diukur melalui 13 pertanyaan dengan menggunakan skala Guttman. Dimana jawaban yang didapat merupakan jawaban tegas Sugiyono, 2010. Total skor adalah 26 yang selanjutnya dikategorikan menjadi 2 yaitu: 1 Jawaban setuju diberi nilai 2 2 Jawaban tidak setuju diberi nilai 1 Berdasarkan jumlah nilai diklasifikasikan dalam 2 kategori yaitu: 1 Baik, apabila jawaban responden memiliki skor 26 2 Tidak baik, apabila jawaban responden memiliki skor 26 4. Pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan yaitu kesediaan pasien anggota Polri dan keluarganya untuk datang dan memanfaatkan kembali pelayanan yang ada di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi. Universitas Sumatera Utara

3.6 Aspek Pengukuran