Variabel Akses Geografis Variabel yang Tidak Memengaruhi Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan

Hasil uji statistik regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel persepsi tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan, tetapi berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel persepsi diperoleh nilai p=0,031 p0,05 artinya variabel persepsi pelayanan merupakan salah satu variabel yang berhubungan dan dapat diikutsertakan dalam uji multivariat untuk diuji bersama dengan variabel yang lain. Dalam uji multivariat disetiap tahap ada variabel yang harus dikeluarkan karena memiliki nilai p yang paling tinggi dan variabel persepsi tidak sampai pada tahap selanjutnya karena nilai p pada variabel persepsi memiliki nilai yang lebih besar dibandingkan dengan variabel lain, yaitu p=0,122. Hasil penelitian ini juga tidak sejalan dengan hasil penelitian rambe 2014 yang menyatakan bahwa persepsi memiliki pengaruh terhadap pemanfaatan ulang ruang rawat inap di RSU Padangsidimpuan.

5.2.4 Variabel Akses Geografis

Akses geografis adalah mudah atau tidaknya jangkauan pemanfaatan rumah sakit dan petugasnya yang akan ditempuh oleh responden untuk sampai ke pelayanan kesehatan yang meliputi lokasi, sistem transportasi, kondisi jalan, waktu tempuh dan jarak. Berdasarkan analisis hasil uji regresi linier berganda menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh akses geografis terhadap pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh anggota Polri dan keluarganya, karena nilai p=0,714 p0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 82 responden dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan, ada sebanyak 62 responden 75,6 Universitas Sumatera Utara yang memiliki akses geografis yang mudah, tetapi walaupun akses menuju Rumah Sakit Bhayangkara mudah banyak anggota Polri maupun keluarganya yang tidak mau memanfaatkan rumah sakit tersebut untuk berobat, hal tersebut disampaikan oleh sebagian anggota Polrikeluarganya dengan alasan bukan karena masalah kendaraan atau jarak yang menjadi masalah, tetapi lebih kepada kenyamanan dan ingin dihargai, karena mereka merasa tidak nyaman dengan keadaan rumah sakit yang sempit serta berisik karena adanya renovasi bangunan dan perawat yang tidak ramah serta membedakan pelayanan antara pasien mandiri dan Polri. Berdasarkan hasil wawancara sebagian dari anggota Polrikeluarganya ada yang menyatakan bahwa jarak yang ditempuh untuk menuju rumah sakit sangat dekat dan kendaraan atau alat transportasi juga banyak dijumpai sehingga akses menuju rumah sakit dapat ditempuh dengan cepat sehingga apabila keadaan sudah mendesak maka mereka juga akan ke rumah sakit tersebut dan beberapa anggota Polrikeluarganya menyatakan bahwa di rumah sakit tersebut terdapat tenaga kesehatan yang dikenal sehingga mempermudah untuk mendapatkan fasilitas yang lebih baik serta petugas laboratorium yang ramah membuat mereka nyaman apabila harus check di laboratorium. Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel akses geografis tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel akses geografis diperoleh nilai p= 0,714 p 0,05. Universitas Sumatera Utara Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristian 2011, yang menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu akses jarak tempuh dan waktu yang terbuang dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.

5.2.5 Variabel Fasilitas Kesehatan