Variabel Fasilitas Kesehatan Variabel yang Tidak Memengaruhi Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Kristian 2011, yang menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu akses jarak tempuh dan waktu yang terbuang dalam mencapai fasilitas pelayanan kesehatan.

5.2.5 Variabel Fasilitas Kesehatan

Fasilitas kesehatan adalah lengkap atau tidaknya alat dan tempat yang disedikan oleh rumah sakit guna menunjang kebutuhan medis dalam memberikan pelayanan kepada para pasien. Fasilitas kesehatan meliputi fasilitas fisik serta perlengkapan. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh tersedianya fasilitas kesehatan terhadap pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan oleh anggota Polri dan keluarganya karena nilai p=0,823 p0,05. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 82 responden dalam pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan, ada sebanyak 66 responden 80,5 yang menyatakan fasilitas kesehatan lengkap. Walaupun fasilitas banyak yang menyatakan sudah lengkap tetapi masih banyak dari anggota Polrikeluarganya yang belum memanfaatkan rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai kondisi gedung rumah sakit sebagian responden menyatakan kurang baik, sebenarnya kondisi bangunan sudah baik tidak ada dinding yang retak atau pecah tetapi karena adanya pembangunan gedung yang baru agar pasien dapat merasakan kenyamanan selama berada di rumah sakit membuat rumah sakit tersebut menjadi berisik dan menggangu pasien Universitas Sumatera Utara yang sedang dirawat atau yang hanya sekedar berkunjung check up dan rumah sakit menjadi terkesan semakin gelap apabila masuk kedalam rumah sakit ditambah lagi dengan lorong-lorong rumah sakit yang sempit membuat rumah sakit terkesan sumpek dan panas. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai alat-alat pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi sebagian besar responden menyatakan baik, karena selama pasien berobat di rumah sakit tersebut dokter melakukan pemeriksaan dengan alat-alat penunjang pemeriksaan seperti pemeriksaan darah, CT scan dan rontgen hanya saja pemeriksaan untuk mata belum ada. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai keadaan kamar rawat inap dan fasilitas perlengkapan yang ada di ruangan rawat inap di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi sebagian menjawab kurang baik, mereka menyatakan bahwa ada beberapa tempat tidur yang rusak dan bunyi-bunyi sehingga dapat mengganggu kenyamanan tidur pasien dan orang sekitar yang mendengarnya, penerangan di ruang rawat inap juga kurang baik namun kamar mandi yang disediakan tergolong bersih dan tidak bau. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai ruang tunggu pasien di Rumah Sakit Bhayangkara banyak yang menyatakan kurang baik, dikarenakan area ruang tunggu yang sempit dan terlalu sedikit jumlahnya karena tidak sesuai jumlah kursi dengan jumlah pasien yang datang berkunjung sehingga ruang tunggu menjadi terlihat sumpek dan terkadang harus berdiri dan area parkir Universitas Sumatera Utara yang terlalu sempit yang menyulitkan pengunjung untuk keluar masuk rumah sakit karena jalanan sudah dipadati oleh kendaraan pengunjung. Berdasarkan hasil wawancara dengan responden mengenai apotek dan ketersediaan obat di Rumah Sakit Bhayangkara Tebing Tinggi sebagian besar responden menyatakan baik, karena hampir seluruh obat yang dibutuhkan oleh pasien sudah tersedia di apotek dan pasien tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan resep obat yang telah diberikan oleh dokter dan apotek juga buka selama 24 jam. Rumah sakit tersebut juga menyediakan mushollah untuk pengunjung atau keluarga pasien yang ingin melaksanakan shalat walaupun mushollah yang disediakan masih tergolong sangat kecil dan sempit tapi tetap bisa dimanfaatkan. Hasil analisis uji regresi logistik berganda menunjukkan bahwa variabel fasilitas kesehatan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan sarana pelayanan kesehatan. Berdasarkan hasil uji chi-square yang dilakukan terhadap variabel fasilitas kesehatan diperoleh nilai p= 0,823 p 0,05. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan pendapat Notoatmodjo 2010, yang menyatakan bahwa faktor tersedianya fasilitas kesehatan merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan. Universitas Sumatera Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan