Teknik Analisis Data Gambaran Informan

53 menggunakan pedomana wawancara. Wawancara dilakukan kepada para informan penelitian. b. Observasi dengan mengumpulkan data mengenai gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang menjadi sasaran penelitian. Hal yang diobservasi dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh para anggota CU Sumber Rejeki.

3.5 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dipergunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk membuat kesimpulan peneliti Moelong, 2007. Selain itu, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis secara kualitatif, artinya untuk analisis data tidak diperlukan model uji statistic dengan memakai rumus-rumus tertentu, melainkan lebih ditujukan sebagai tipe penelitian deskriptif. Kutipan hasil wawancara dan observasi sejauh mungkin akan ditampilkan untuk mendukung analisis yang disampaikan, sehingga pada akhirnya ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut. Universitas Sumatera Utara 54 BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 4.1.1 Letak Geografis Kantor divisi SKA Sanggar Kreativitas Anak yang juga merupakan tempat pertemuan rutin CU Sumber Rejeki Pinang Baris yang beralamat Jl. Wakaf II, Pinang Baris, terletak dalam ruang lingkup lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal. Terdapat 13 lingkungan di Kelurahan Kampung Lalang. Lingkungan VI ini hanya berjarak ± 1 km dari Terminal Penumpang Pinang Baris, ± 2 km dari Kantor Badan Kepegawaian Negara Regional VI dan Kementerian Agama Balai Pendidikan dan Latihan Keagamaan Medan dan ± 5 km dari Kantor Kecamatan Medan Sunggal.

4.1.2 Penduduk

Lingkungan VI Pinang Baris Kelurahan Kampung Lalang dihuni oleh 770 KK, dan 1375 jiwa dengan rincian data seperti berikut. a. Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin Jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan di lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal lebih banyak daripada laki- laki. Hal ini terlihat dari data bahwa terdapat sebanyak 725 jiwa perempuan, dan 650 jiwa laki- laki. Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah Persentase 1 2 Laki- laki Perempuan 650 jiwa 725 jiwa 47,27 57,23 Total 1375 jiwa 100 Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015 b. Data Penduduk Menurut Pekerjaan Mayoritas penduduk lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah 1000 jiwa. Tetapi terdapat 70 jiwa penduduk yang tidak memiliki pekerjaan. Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan No Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 Pegawai Negeri Wiraswasta Tukang becak Honorer Pelajar Pengangguran 50 jiwa 1000 jiwa 55 jiwa 100 jiwa 100 jiwa 70 jiwa 3,63 72,7 4 7,27 7,27 5.13 Total 1375 jiwa 100 Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015 Universitas Sumatera Utara 56 c. Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Mayoritas penduduk lingkungan VI kelurahan Kampung Lalang kecamatan Medan Sunggal memiliki tingkat pendidikan terakhir tamatan SMA dengan jumlah 800 jiwa, tetapi terdapat 200 jiwa tamatan Perguruan Tinggi. Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan No Tingkat Pendidikan Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 SD SMP SMA Perguruan Tinggi Tidak Sekolah 100 jiwa 200 jiwa 800 jiwa 200 jiwa 75 jiwa 7,27 14,5 58,2 14,54 5,49 Total 1375 jiwa 100 Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015 d. Data Penduduk Menurut Agama yang Dipercaya Penduduk lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal mayoritas menganut agama Islam. Sebanyak 90 dari total penduduk merupakan umat Muslim, kemudian penganut ajaran Kristen Protestan sebanyak 82 jiwa, sedangkan Kristen Katolik berjumlah 42 jiwa dan ajaran kepercayaan 14 jiwa. Data tersebut dapat terlihat melalui tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara 57 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dipercaya No Agama Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 Islam Kristen Protestan Kristen Katolik Budha Hindu Aliran kepercayaan 1238 jiwa 82 jiwa 41 jiwa - - 14 jiwa 90 6 3 - - 1 Total 1375 jiwa 100 Sumber: Kepala Lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015. e. Data Penduduk Menurut Suku Bangsa Terdapat 758 jiwa masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal adalah suku bangsa Melayu. Masyarakat dengan suku Batak sebanyak 112 jiwa, dan masyarakat keturunan Tionghoa sebanyak 25 jiwa. Terdapat juga suku bangsa lain diantaranya adalah suku Jawa, Padang, dan Aceh dengan jumlah distribusi penduduk masing-masing berjumlah 234 jiwa untuk suku Jawa, 186 jiwa untuk suku Padang, dan 60 jiwa untuk mereka yang merupakan keturunan suku Aceh. Data tersebut dapat dilihat melalui tabel 4.5. Universitas Sumatera Utara 58 Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa No Suku Bangsa Jumlah Persentase 1 2 3 4 5 6 Melayu Padang Jawa Aceh Keturunan Tionghoa Batak 758 jiwa 186 jiwa 234 jiwa 60 jiwa 25 jiwa 112 jiwa 55 13,5 17 4,4 1,8 8.3 Total 1375 jiwa 100 Sumber: Kepala Lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015 f. Data Fasilitas Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal memiliki beberapa fasilitas umum yang tersedia untuk mendukung masyarakat melakukan aktivitas, diantaranya terdapat PAUD, SD, Posyandu, Masjid, Mushollah, dan juga pemakaman umum. Data tersebut dapat diliihat dalam tabel 4.6. Universitas Sumatera Utara 59 Tabel 4.6 Jumlah Fasilitas Umum Lingkungan VI Pinang Baris kecamatan Medan Sunggal No Fasilitas Masyarakat Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 PAUD SD SMP SMA Perguruan Tinggi Posyandu Masjid Mushollah Gereja Pemakaman umum 2 unit 1 unit - - - 1 unit 2 unit 1 unit - 1 unit Total 8 unit Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015 4.2 Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak 4.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA didirikan pada 21 Oktober 1996 oleh sejumlah aktivis LSM, dosen dan mahasiswa di Medan, dengan akte notaris nomor 65 tahun 1998 dan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan, kepengurusan PKPA direvisi dan disahkan melalui akte notaris nomor 52 tahun 2008 dan Pengesahan Universitas Sumatera Utara 60 Yayasan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia nomor AHU-4047.AH.01.02 tahun 2008. Yayasan PKPA memiliki prinsip sebagai lembaga independen yang memegang teguh prinsip pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi publik, partisipasi anak dan perempuan, demokrasi, pluralisme serta prinsip kesetaraan laki-laki dan perempuan. Yayasan PKPA melaksanakan berbagai program pemenuhan dan perlindungan hak-hak anak dan perempuan di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, serta program emergency di berbagai provinsi Indonesia. Adapun program- program reguler yang dilakukan yaitu advokasi litigasi dan non litigasi, rehabilitasi dan reintegrasi, pendidikan informal dan non formal, pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap, layanan kesehatan, penelitian, publikasi, pengembangan partisipasi anak, kesiapsiagaan bencana serta program tanggap darurat dalam situasi bencana. Dalam melaksanakan programnya, Yayasan PKPA telah menjalin kerjasama dan memperoleh dukungan dana kegiatan dari sejumlah lembaga seperti UNICEF, ILO, UNODC, IOM, European Union, The Japan Foundation, Kedutaan Amerika, Kedutaan Finlandia, Child Wise Australia, ECPAT International, ECPAT Italy, Save the Children, Kindernothilfe KNH Germany, BFDW Germany, Diakonie Germany, Christian Aid Inggris, GVC Italy, CIFA Italy, IRD USA, TDH Netherland, Lutheren World Relief LWR USA, OXFAM GB, KINERJA-USAID, AusAID, ACTED France, CORDAID, NOVIB, World Vision International, TIFA, Global Fund-PKBI, Kedutaan Finlandia dan AK- KIPRO. Kerjasama program dengan pemerintah dilakukan dengan Kementerian Universitas Sumatera Utara 61 Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta dengan berbagai DinasBadanlembaga di tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten.

4.2.2 Visi dan Misi Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak

 Visi Terwujudnya kepentingan terbaik bagi anak  Misi Advokasi kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak serta menegakkan hak-hak anak.

4.2.3 Divisi Kerja Pusat Kajian dan Perlindungan Anak

Untuk mempertajam visi dan misi, yayasan PKPA memiliki beberapa divisi kerja agar pencapaian visi dan misi yang dirancang dapat maksimal. Divisi tersebut diantaranya adalah divisi Pusat Informasi Kesehatan Produksi dan Gender PIKIR yang berdiri pada tanggal 21 Juli 2001 dan menyediakan segala informasi seputar Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual IMS, HIV-AIDS, Narkoba, Jender dan Hak-Hak Perempuan serta Informasi Hak-Hak Anak. Kegiatan yang dilakukan PIKIR yaitu : Diskusi dan Pelatihan, Talkshow Radio, Konsultasi, Lintas Alam, Penerbitan Buletin Siswa, Malam Renungan AIDS Nusantara MRAN, Aksi Kampanye Hari AIDS SeduniaHAS, dan masih banyak kegiatan lainnya. Sampai saat ini PIKIR sudah ada di sekolah-sekolah 4 daerah Sumatera Utara yaitu Medan, Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai. Universitas Sumatera Utara 62 Ada divisi Pusat Layanan Informasi dan Pengaduan Anak PUSPA merupakan unit layanan PKPA untuk memberikan perlindungan dan penanganan masalah anak diantaranya adalah korban kekerasan seksual seperti pelacuran paksa dikalangan anak-anak, traffiking untuk tujuan seksual, kekerasan fisikseksual anak di dalam rumah tangga, incest perkosaan dalam keluarga, anak yang berkonflik dengan hukum dan bentuk kekerasan lainnya. Divisi PKPA Emergency Aid misi kemanusiaan untuk respon emergency dan kesiapsiagaan bencana yang difokuskan kepada anak-anak dan remaja; dan Divisi Sanggar Kreativitas Anak yang melakukan pendampingan anak jalanan dalam rangka pemberdayaan dan penguatan anak melalui pendidikan tambahan.

4.2.4 Program Kerja Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak

a. Penelitian dan pengkajian masalah anak b. Pendidikan dan pelatihan anak c. Advokasi dan litigasi anak d. Publikasi dan sosialisasi anak e. Pembangunan dan penguatan jariangan anak f. Program perlindungan anak pada situasi emergensi g. Dampingan ekonomi keluarga Universitas Sumatera Utara 63 Gambar 4.1 Logo PKPA

4.2.5 Struktur Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak

OrganYayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak adalah:  Badan Pembina 1. H. Fadli Nurzal, S.Ag. Ketua 2. Hj. Erlina, SH Anggota 3. Emil Wira Aulia, SH Anggota  Pengawas 1. Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si 2. Iswan Kaputra, S.Sos, M.Si  Badan Pengurus 1. Ahmad Sofian, SH, MA Ketua 2. Misran Lubis, S.Ag Sekretaris 3. Sony Sucihati, SE Bendahara 4. Rosmalinda, SH Anggota 5. Drs. Sulaiman Zuhdi Manik Anggota 6. Azmiaty Zuliah, SH Anggota 7. Supriadi, SH Anggota Universitas Sumatera Utara 64 Badan Pembina Pengawas Ketua Badan Pengurus Bendahara Sekretaris Anggota Bagan 4.1 Bagan Susunan Struktur OrganYayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak  Susunan Badan Eksekutif Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Periode 2014-2016 Direktur Eksekutif : Misran Lubis Manajer Unit : Sulaiman Zuhdi Manik Manajer Kantor Cabang PKPA-Aceh : Sulaiman Zuhdi Manik Manajer Kantor Cabang PKPA-Nias : Keumala Dewi Manajer Penggalangan dana dan Komunikasi : Sony Sucihati Manajer Keuangan : Ema Gustia Manajer Kantor : Ramlan Koordinator Unit SKA : Camelia Nasution Koordinator Unit PUSPA : Azmiati Zuliah Koordinator Unit PIKIR : Ratih Ayu Priyanti Koordinator unit LITBANG : Rosmalinda Universitas Sumatera Utara 65 Koordinator Unit PEA : Ismail Marzuki Staf IAI : Keumala Dewi Ex-officio Staf Indok : Ismail Marzuki Staf Perpustakaan dan Admin PUSPA : Eliza Fitriany Staf Akuntansi : Hardianto Amsyah Staf Kasir : Ummi Salamah Hasibuan Staf Logistik : Hardianto Amsyah Ex-officio Staf Admin : Vita Amalia Dalimunthe Staf Penerjemah : Ramlan Staf Teknologi Informasi database : Bambang Paldawan Staf Personalia : Atika Novriana Sari 4.3 Credit Union Sumber Rejeki 4.3.1 Sejarah Singkat Berdirinya CU Sumber Rejeki Ide pembentukkan Credit Union pertama kali dicetuskan oleh Sony Sucihati, Manajer Penggalangan Dana dan Komunikasi PKPA pada tahun 2011. Ide tersebut muncul karena pada saat itu PKPA sedang dalam kontrak dengan Kinder Not Hilfe KNH, sebuah yayasan dari Jerman. Kontrak tersebut ditujukkan untuk mengintervensi anak miskin kota agar tidak bekerja dijalanan dan kembali kepada keluarga masing-masing dan melakukan kewajiban mereka yaitu mengikuti pendidikan. Tapi hal tersebut tidak berjalan dengan efektif, karena PKPA menyadari intervensi yang dilakukan kepada anak tidak akan berguna jika keluarga tidak peduli akan masa depan anak dan terus memaksa anak untuk bekerja di jalanan. Oleh karena itu PKPA membentuk Credit Union CU, sebuah wadah yang tepat untuk mengintervensi keluarga terutama ibu anak, dan Universitas Sumatera Utara 66 juga untuk membantu keluarga meningkatkan kemampuan ekonomi mereka agar anak tidak kembali ke jalan. Pada tahun 2012, sosialisasi dilakukan di Klambir V dan juga pembentukkan CU di Klambir V dengan jumlah anggota 7 orang. Beberapa bulan kemudian, masih di tahun 2012, terbentuk CU di Pinang Baris. Kegiatan yang dilakukan pada masa sosialisasi dan pembentukkan adalah pendidikan, baik pendidikan mengenai CU maupun pelatihan vocational Training. Kemudian pada awal tahun 2013, terbentuk CU di Ayahanda. Tetapi pada tahun 2013 juga, CU yang dibina oleh PKPA mengalami ke-vakum-an. Hal tersebut dikarenakan kurangnya tenaga pendamping hingga tidak dapat memaksimalkan kinerja seluruh CU. CU di Pinang Baris benar-benar vakum punuk beberapa bulan, tetapi CU di Klambir V tetap berjalan walaupun hanya 7 anggota yang tetap melakukan pertemuan rutin dan juga melakukan setoran simpanan. Aktivitas CU kembali berjalan dengan lancar pada tahun 2014, dan juga terdapat gagasan untuk membentuk CU di Amplas. Tetapi gagasan pembentukkan CU di Amplas kurang maksimal, karena mobilitas anak yang tinggi dan juga lokasi tempat tinggal orang tua yang berjauhan sehingga akan menyulitkan jika diagendakan sebuah pertemuan rutin. Selain itu, hal tersebut juga akan menyebabkan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi para anggota kepada PKPA. Karena keterbatasan biaya untuk menghadiri pertemuan maupun pelatihan, tetapi selalu berharap akan bantuan maupun pinjaman yang diberika. Universitas Sumatera Utara 67

4.3.2 Kegiatan CU Sumber Rejeki

CU Sumber Rejeki Pinang Baris memiliki beberapa agenda kegiatan yang dirancang sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Berikut beberapa kegiatan CU Sumber Rejeki, diantaranya adalah. 1. Melayani penabungan dan peminjaman anggota CU yang rutin dilakukan setiap bulan. 2. Memberikan denda pada anggota yang lalai membayar iuran wajib, namun belum memberlakukan denda terhadap anggota yang lalai membayar cicilan sesuai angsuran dan belum konsisten terhadap pemberlakuan biaya 1 administrasi di setiap kegiatan peminjaman. 3. Melaksanakan kegiatan pendidikan maupun Training yang masih di support oleh yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA.

4.3.3 Struktur Organisasi CU Sumber Rejeki

 Susunan Pengurus periode Januari 2013 sd Desember 2015. Ketua : Sri Wahyuni Wakil Ketua I : Irwan Hadi Wakil Ketua II : Sarinah Wakil Ketua III : Desliana Hutagaol Sekretaris : Darsiah Wakil Sekretaris I : Dwi Anggraini Wakil Sekretaris II : Nurmadi Simanjuntak Bendahara : Syamsidar Wakil Bendahara : Zaida Warni Universitas Sumatera Utara 68  Pengawas Ketua : Sony Sucihati Sekretaris : Ilham Sofi Anggota M. Zafar  Penasehat : Hadi Suryanto Universitas Sumatera Utara 69

BAB V Analisis Data

5.1 Gambaran Informan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan yaitu CU Sumber Rejeki Pinang Baris, maka diperoleh distribusi informan berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status perkawinan yang dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini. Tabel 5.1 Distribusi Informan No Nama Jenis Kelamin Usia Pendidikan Agama 1 2 3 4 5 Marliana Dwi Anggraini Euis Fatimah Elia Nora Theresha Meilani Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan 58 tahun 50 tahun 36 tahun 50 tahun 25 tahun SMP SMEA SMA D3 S1 Islam Islam Islam Islam Kristen Sumber : Hasil Penelitian 2015 Berdasarkan data dari tabel 5.1 diperoleh gambaran bahwa semua informan adalah perempuan dengan rentang usia 25-58 tahun. Selanjutnya, dari kelima informan, ada 1 yang berpendidikan hingga tingkat SMP, 2 orang berpendidikan hingga tingkat SMASMEA, dan 2 orang informan lainnya mendapatkan pendidikan hingga perguruan tinggi D3S1. Terdapat 4 orang Universitas Sumatera Utara 70 informan yang merupakan anggota CU Sumber Rejeki Pinang Baris, dan 1 informan merupakan staff pendamping CU Sumber Rejeki Pinang Baris PKPA. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dilapangan, diperoleh berbagai data-data melalui observasi dan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan. Untuk melihat gambaran lebih jelas dan rinci, maka penulis mencoba menguraikan petikan wawancara dengan informan tentang data-data tersebut.

5.2 Hasil Wawancara Informan I

Dokumen yang terkait

Pusat Terapi Dan Rekreasi Anak Berkebutuhan Khusus (Arsitektur Perilaku)

20 165 178

Mimikri dan Hibriditas Novel Hindia Belanda: Kajian Poskolonialisme

57 355 414

Analisis Strategi Komunikasi Antar Pribadi Yayasan Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Melakukan Pendampingan Anak Jalanan (Street Base) Di Kota Medan (Studi Kasus Rumah Singgah Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) binaan PKPA)

1 42 141

Kemampuan Empati Orang Tua dan Perilaku Anak Autis (Studi Kasus Tentang Kemampuan Empati Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis di Sekolah Terapi YAKARI Kota Medan)

1 79 134

Respon Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Terhadap Program Pelayanan Sosial Oleh Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak (PKPA)

2 48 111

Pengembangan Pusat Kajian Islam Ilmiah Ahlussunnah Wal Jama’ah Medan

0 33 56

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan - Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 0 10

Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan SKRIPSI

0 0 14