53 menggunakan pedomana wawancara. Wawancara dilakukan kepada
para informan penelitian. b.
Observasi dengan mengumpulkan data mengenai gejala tertentu yang dilakukan dengan mengamati, mendengar, dan mencatat kejadian yang
menjadi sasaran penelitian. Hal yang diobservasi dalam penelitian ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh para anggota CU Sumber Rejeki.
3.5 Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini, teknik analisis data yang dipergunakan adalah metode kualitatif, yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam satu satuan, yang kemudian dikategorikan pada
tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan data serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk membuat kesimpulan
peneliti Moelong, 2007. Selain itu, data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis
secara kualitatif, artinya untuk analisis data tidak diperlukan model uji statistic dengan memakai rumus-rumus tertentu, melainkan lebih ditujukan sebagai tipe
penelitian deskriptif. Kutipan hasil wawancara dan observasi sejauh mungkin akan ditampilkan untuk mendukung analisis yang disampaikan, sehingga pada
akhirnya ditarik kesimpulan dari hasil penelitian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 4.1.1 Letak Geografis
Kantor divisi SKA Sanggar Kreativitas Anak yang juga merupakan tempat pertemuan rutin CU Sumber Rejeki Pinang Baris yang beralamat Jl. Wakaf
II, Pinang Baris, terletak dalam ruang lingkup lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal. Terdapat 13 lingkungan di Kelurahan
Kampung Lalang. Lingkungan VI ini hanya berjarak ± 1 km dari Terminal Penumpang Pinang Baris, ± 2 km dari Kantor Badan Kepegawaian Negara
Regional VI dan Kementerian Agama Balai Pendidikan dan Latihan Keagamaan Medan dan ± 5 km dari Kantor Kecamatan Medan Sunggal.
4.1.2 Penduduk
Lingkungan VI Pinang Baris Kelurahan Kampung Lalang dihuni oleh 770 KK, dan 1375 jiwa dengan rincian data seperti berikut.
a. Data Penduduk Menurut Jenis Kelamin
Jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan di lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal lebih banyak
daripada laki- laki. Hal ini terlihat dari data bahwa terdapat sebanyak 725 jiwa perempuan, dan 650 jiwa laki- laki.
Universitas Sumatera Utara
55
Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
Jumlah Persentase
1 2
Laki- laki Perempuan
650 jiwa 725 jiwa
47,27 57,23
Total 1375 jiwa
100 Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015
b. Data Penduduk Menurut Pekerjaan
Mayoritas penduduk lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal bekerja sebagai wiraswasta dengan jumlah
1000 jiwa. Tetapi terdapat 70 jiwa penduduk yang tidak memiliki pekerjaan.
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
No Jenis Pekerjaan
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
Pegawai Negeri Wiraswasta
Tukang becak Honorer
Pelajar Pengangguran
50 jiwa 1000 jiwa
55 jiwa 100 jiwa
100 jiwa 70 jiwa
3,63 72,7
4 7,27
7,27 5.13
Total 1375 jiwa
100 Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015
Universitas Sumatera Utara
56 c.
Data Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Mayoritas penduduk lingkungan VI kelurahan Kampung Lalang
kecamatan Medan Sunggal memiliki tingkat pendidikan terakhir tamatan SMA dengan jumlah 800 jiwa, tetapi terdapat 200 jiwa tamatan Perguruan
Tinggi.
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Tingkat Pendidikan
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 SD
SMP SMA
Perguruan Tinggi Tidak Sekolah
100 jiwa 200 jiwa
800 jiwa 200 jiwa
75 jiwa 7,27
14,5 58,2
14,54 5,49
Total 1375 jiwa
100
Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015
d. Data Penduduk Menurut Agama yang Dipercaya
Penduduk lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal mayoritas menganut agama Islam. Sebanyak 90 dari total penduduk
merupakan umat Muslim, kemudian penganut ajaran Kristen Protestan sebanyak 82 jiwa, sedangkan Kristen Katolik berjumlah 42 jiwa dan ajaran
kepercayaan 14 jiwa. Data tersebut dapat terlihat melalui tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.4 Jumlah Penduduk Berdasarkan Agama yang Dipercaya
No Agama
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
Islam Kristen Protestan
Kristen Katolik Budha
Hindu Aliran kepercayaan
1238 jiwa 82 jiwa
41 jiwa -
- 14 jiwa
90 6
3 -
- 1
Total 1375 jiwa
100
Sumber: Kepala Lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015.
e. Data Penduduk Menurut Suku Bangsa
Terdapat 758 jiwa masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal adalah suku bangsa Melayu.
Masyarakat dengan suku Batak sebanyak 112 jiwa, dan masyarakat keturunan Tionghoa sebanyak 25 jiwa. Terdapat juga suku bangsa lain
diantaranya adalah suku Jawa, Padang, dan Aceh dengan jumlah distribusi penduduk masing-masing berjumlah 234 jiwa untuk suku Jawa, 186 jiwa
untuk suku Padang, dan 60 jiwa untuk mereka yang merupakan keturunan suku Aceh. Data tersebut dapat dilihat melalui tabel 4.5.
Universitas Sumatera Utara
58
Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Suku Bangsa
No Suku Bangsa
Jumlah Persentase
1 2
3 4
5 6
Melayu Padang
Jawa Aceh
Keturunan Tionghoa Batak
758 jiwa 186 jiwa
234 jiwa 60 jiwa
25 jiwa 112 jiwa
55 13,5
17 4,4
1,8 8.3
Total 1375 jiwa
100
Sumber: Kepala Lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015
f. Data Fasilitas Masyarakat
Lingkungan VI Kelurahan Kampung Lalang Kecamatan Medan Sunggal memiliki beberapa fasilitas umum yang tersedia untuk mendukung
masyarakat melakukan aktivitas, diantaranya terdapat PAUD, SD, Posyandu, Masjid, Mushollah, dan juga pemakaman umum. Data tersebut
dapat diliihat dalam tabel 4.6.
Universitas Sumatera Utara
59
Tabel 4.6 Jumlah Fasilitas Umum Lingkungan VI Pinang Baris kecamatan
Medan Sunggal
No Fasilitas Masyarakat
Jumlah 1
2 3
4 5
6 7
8 9
10 PAUD
SD SMP
SMA Perguruan Tinggi
Posyandu Masjid
Mushollah Gereja
Pemakaman umum 2 unit
1 unit -
- -
1 unit 2 unit
1 unit -
1 unit
Total 8 unit
Sumber: Kepala lingkungan VI Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal 2015
4.2 Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak 4.2.1 Sejarah Singkat Berdirinya Yayasan Pusat Kajian dan
Perlindungan Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA didirikan pada 21 Oktober 1996 oleh sejumlah aktivis LSM, dosen dan mahasiswa di Medan,
dengan akte notaris nomor 65 tahun 1998 dan untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2001 tentang Yayasan, kepengurusan PKPA
direvisi dan disahkan melalui akte notaris nomor 52 tahun 2008 dan Pengesahan
Universitas Sumatera Utara
60 Yayasan melalui Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Indonesia
nomor AHU-4047.AH.01.02 tahun 2008. Yayasan PKPA memiliki prinsip sebagai lembaga independen yang
memegang teguh prinsip pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi publik, partisipasi anak dan perempuan, demokrasi, pluralisme serta prinsip kesetaraan
laki-laki dan perempuan. Yayasan PKPA melaksanakan berbagai program pemenuhan dan
perlindungan hak-hak anak dan perempuan di Provinsi Sumatera Utara dan Aceh, serta program emergency di berbagai provinsi Indonesia. Adapun program-
program reguler yang dilakukan yaitu advokasi litigasi dan non litigasi, rehabilitasi dan reintegrasi, pendidikan informal dan non formal, pelatihan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan sikap, layanan kesehatan, penelitian, publikasi, pengembangan partisipasi anak, kesiapsiagaan bencana serta
program tanggap darurat dalam situasi bencana. Dalam melaksanakan programnya, Yayasan PKPA telah menjalin
kerjasama dan memperoleh dukungan dana kegiatan dari sejumlah lembaga seperti UNICEF, ILO, UNODC, IOM, European Union, The Japan Foundation,
Kedutaan Amerika, Kedutaan Finlandia, Child Wise Australia, ECPAT International, ECPAT Italy, Save the Children, Kindernothilfe KNH Germany,
BFDW Germany, Diakonie Germany, Christian Aid Inggris, GVC Italy, CIFA Italy, IRD USA, TDH Netherland, Lutheren World Relief LWR USA, OXFAM
GB, KINERJA-USAID, AusAID, ACTED France, CORDAID, NOVIB, World Vision International, TIFA, Global Fund-PKBI, Kedutaan Finlandia dan AK-
KIPRO. Kerjasama program dengan pemerintah dilakukan dengan Kementerian
Universitas Sumatera Utara
61 Hukum dan HAM, Kementerian Pendidikan, Kementerian Sosial, Kementerian
Pemuda dan Olah Raga serta dengan berbagai DinasBadanlembaga di tingkat Nasional, Provinsi dan Kabupaten.
4.2.2 Visi dan Misi Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
Visi Terwujudnya kepentingan terbaik bagi anak
Misi Advokasi kebijakan yang diperlukan untuk meningkatkan kesejahteraan
dan perlindungan anak serta menegakkan hak-hak anak.
4.2.3 Divisi Kerja Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
Untuk mempertajam visi dan misi, yayasan PKPA memiliki beberapa divisi kerja agar pencapaian visi dan misi yang dirancang dapat maksimal. Divisi
tersebut diantaranya adalah divisi Pusat Informasi Kesehatan Produksi dan Gender PIKIR yang berdiri pada tanggal 21 Juli 2001 dan menyediakan segala informasi
seputar Kesehatan Reproduksi, Infeksi Menular Seksual IMS, HIV-AIDS, Narkoba, Jender dan Hak-Hak Perempuan serta Informasi Hak-Hak Anak.
Kegiatan yang dilakukan PIKIR yaitu : Diskusi dan Pelatihan, Talkshow Radio, Konsultasi, Lintas Alam, Penerbitan Buletin Siswa, Malam Renungan AIDS
Nusantara MRAN, Aksi Kampanye Hari AIDS SeduniaHAS, dan masih banyak kegiatan lainnya. Sampai saat ini PIKIR sudah ada di sekolah-sekolah 4
daerah Sumatera Utara yaitu Medan, Langkat, Deli Serdang dan Serdang Bedagai.
Universitas Sumatera Utara
62 Ada divisi Pusat Layanan Informasi dan Pengaduan Anak PUSPA
merupakan unit layanan PKPA untuk memberikan perlindungan dan penanganan masalah anak diantaranya adalah korban kekerasan seksual seperti pelacuran
paksa dikalangan anak-anak, traffiking untuk tujuan seksual, kekerasan fisikseksual anak di dalam rumah tangga, incest perkosaan dalam keluarga,
anak yang berkonflik dengan hukum dan bentuk kekerasan lainnya. Divisi PKPA Emergency Aid misi kemanusiaan untuk respon emergency
dan kesiapsiagaan bencana yang difokuskan kepada anak-anak dan remaja; dan Divisi Sanggar Kreativitas Anak yang melakukan pendampingan anak jalanan
dalam rangka pemberdayaan dan penguatan anak melalui pendidikan tambahan.
4.2.4 Program Kerja Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
a. Penelitian dan pengkajian masalah anak
b. Pendidikan dan pelatihan anak
c. Advokasi dan litigasi anak
d. Publikasi dan sosialisasi anak
e. Pembangunan dan penguatan jariangan anak
f. Program perlindungan anak pada situasi emergensi
g. Dampingan ekonomi keluarga
Universitas Sumatera Utara
63
Gambar 4.1 Logo PKPA
4.2.5 Struktur Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
OrganYayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak adalah:
Badan Pembina
1. H. Fadli Nurzal, S.Ag. Ketua
2. Hj. Erlina, SH Anggota
3. Emil Wira Aulia, SH Anggota
Pengawas
1. Dr. Irsan Rangkuti, M.Pd, M.Si
2. Iswan Kaputra, S.Sos, M.Si
Badan Pengurus
1. Ahmad Sofian, SH, MA
Ketua 2.
Misran Lubis, S.Ag Sekretaris
3. Sony Sucihati, SE
Bendahara 4.
Rosmalinda, SH Anggota
5. Drs. Sulaiman Zuhdi Manik
Anggota 6.
Azmiaty Zuliah, SH Anggota
7. Supriadi, SH
Anggota
Universitas Sumatera Utara
64
Badan Pembina
Pengawas Ketua
Badan Pengurus
Bendahara Sekretaris
Anggota
Bagan 4.1 Bagan Susunan Struktur OrganYayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
Susunan Badan Eksekutif Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak Periode 2014-2016
Direktur Eksekutif
: Misran Lubis
Manajer Unit
: Sulaiman Zuhdi Manik
Manajer Kantor Cabang PKPA-Aceh
: Sulaiman Zuhdi Manik
Manajer Kantor Cabang PKPA-Nias
: Keumala Dewi
Manajer Penggalangan dana dan Komunikasi
: Sony Sucihati
Manajer Keuangan
: Ema Gustia
Manajer Kantor
: Ramlan
Koordinator Unit SKA
: Camelia Nasution
Koordinator Unit PUSPA
: Azmiati Zuliah
Koordinator Unit PIKIR
: Ratih Ayu Priyanti
Koordinator unit LITBANG
: Rosmalinda
Universitas Sumatera Utara
65 Koordinator Unit PEA
: Ismail Marzuki
Staf IAI
: Keumala Dewi Ex-officio
Staf Indok
: Ismail Marzuki
Staf Perpustakaan dan Admin PUSPA
: Eliza Fitriany
Staf Akuntansi
: Hardianto Amsyah
Staf Kasir
: Ummi Salamah Hasibuan
Staf Logistik
: Hardianto Amsyah Ex-officio
Staf Admin
: Vita Amalia Dalimunthe
Staf Penerjemah
: Ramlan
Staf Teknologi Informasi database
: Bambang Paldawan
Staf Personalia
: Atika Novriana Sari
4.3 Credit Union Sumber Rejeki 4.3.1 Sejarah Singkat Berdirinya CU Sumber Rejeki
Ide pembentukkan Credit Union pertama kali dicetuskan oleh Sony Sucihati, Manajer Penggalangan Dana dan Komunikasi PKPA pada tahun 2011.
Ide tersebut muncul karena pada saat itu PKPA sedang dalam kontrak dengan Kinder Not Hilfe KNH, sebuah yayasan dari Jerman. Kontrak tersebut
ditujukkan untuk mengintervensi anak miskin kota agar tidak bekerja dijalanan dan kembali kepada keluarga masing-masing dan melakukan kewajiban mereka
yaitu mengikuti pendidikan. Tapi hal tersebut tidak berjalan dengan efektif, karena PKPA menyadari intervensi yang dilakukan kepada anak tidak akan
berguna jika keluarga tidak peduli akan masa depan anak dan terus memaksa anak untuk bekerja di jalanan. Oleh karena itu PKPA membentuk Credit Union CU,
sebuah wadah yang tepat untuk mengintervensi keluarga terutama ibu anak, dan
Universitas Sumatera Utara
66 juga untuk membantu keluarga meningkatkan kemampuan ekonomi mereka agar
anak tidak kembali ke jalan. Pada tahun 2012, sosialisasi dilakukan di Klambir V dan juga
pembentukkan CU di Klambir V dengan jumlah anggota 7 orang. Beberapa bulan kemudian, masih di tahun 2012, terbentuk CU di Pinang Baris. Kegiatan yang
dilakukan pada masa sosialisasi dan pembentukkan adalah pendidikan, baik pendidikan mengenai CU maupun pelatihan vocational Training. Kemudian
pada awal tahun 2013, terbentuk CU di Ayahanda. Tetapi pada tahun 2013 juga, CU yang dibina oleh PKPA mengalami ke-vakum-an. Hal tersebut dikarenakan
kurangnya tenaga pendamping hingga tidak dapat memaksimalkan kinerja seluruh CU. CU di Pinang Baris benar-benar vakum punuk beberapa bulan, tetapi CU di
Klambir V tetap berjalan walaupun hanya 7 anggota yang tetap melakukan pertemuan rutin dan juga melakukan setoran simpanan.
Aktivitas CU kembali berjalan dengan lancar pada tahun 2014, dan juga terdapat gagasan untuk membentuk CU di Amplas. Tetapi gagasan pembentukkan
CU di Amplas kurang maksimal, karena mobilitas anak yang tinggi dan juga lokasi tempat tinggal orang tua yang berjauhan sehingga akan menyulitkan jika
diagendakan sebuah pertemuan rutin. Selain itu, hal tersebut juga akan menyebabkan tingkat ketergantungan yang sangat tinggi para anggota kepada
PKPA. Karena keterbatasan biaya untuk menghadiri pertemuan maupun pelatihan, tetapi selalu berharap akan bantuan maupun pinjaman yang diberika.
Universitas Sumatera Utara
67
4.3.2 Kegiatan CU Sumber Rejeki
CU Sumber Rejeki Pinang Baris memiliki beberapa agenda kegiatan yang dirancang sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Berikut beberapa kegiatan CU
Sumber Rejeki, diantaranya adalah. 1.
Melayani penabungan dan peminjaman anggota CU yang rutin dilakukan setiap bulan.
2. Memberikan denda pada anggota yang lalai membayar iuran wajib, namun
belum memberlakukan denda terhadap anggota yang lalai membayar cicilan sesuai angsuran dan belum konsisten terhadap pemberlakuan biaya
1 administrasi di setiap kegiatan peminjaman. 3.
Melaksanakan kegiatan pendidikan maupun Training yang masih di support oleh yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA.
4.3.3 Struktur Organisasi CU Sumber Rejeki
Susunan Pengurus periode Januari 2013 sd Desember 2015. Ketua
: Sri Wahyuni Wakil Ketua I
: Irwan Hadi Wakil Ketua II
: Sarinah Wakil Ketua III
: Desliana Hutagaol Sekretaris
: Darsiah Wakil Sekretaris I
: Dwi Anggraini Wakil Sekretaris II
: Nurmadi Simanjuntak Bendahara
: Syamsidar Wakil Bendahara
: Zaida Warni
Universitas Sumatera Utara
68 Pengawas
Ketua : Sony Sucihati
Sekretaris : Ilham Sofi
Anggota M. Zafar
Penasehat : Hadi Suryanto
Universitas Sumatera Utara
69
BAB V Analisis Data
5.1 Gambaran Informan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan di lapangan yaitu CU Sumber Rejeki Pinang Baris, maka diperoleh distribusi informan berdasarkan
usia, jenis kelamin, pendidikan, dan status perkawinan yang dapat dilihat pada tabel 5.1 berikut ini.
Tabel 5.1 Distribusi Informan
No Nama Jenis
Kelamin Usia
Pendidikan Agama
1 2
3 4
5 Marliana
Dwi Anggraini Euis Fatimah
Elia Nora Theresha Meilani
Perempuan Perempuan
Perempuan Perempuan
Perempuan 58 tahun
50 tahun 36 tahun
50 tahun 25 tahun
SMP SMEA
SMA D3
S1 Islam
Islam Islam
Islam Kristen
Sumber : Hasil Penelitian 2015
Berdasarkan data dari tabel 5.1 diperoleh gambaran bahwa semua informan adalah perempuan dengan rentang usia 25-58 tahun. Selanjutnya, dari
kelima informan, ada 1 yang berpendidikan hingga tingkat SMP, 2 orang berpendidikan hingga tingkat SMASMEA, dan 2 orang informan lainnya
mendapatkan pendidikan hingga perguruan tinggi D3S1. Terdapat 4 orang
Universitas Sumatera Utara
70 informan yang merupakan anggota CU Sumber Rejeki Pinang Baris, dan 1
informan merupakan staff pendamping CU Sumber Rejeki Pinang Baris PKPA. Hasil dari penelitian yang telah dilakukan dilapangan, diperoleh berbagai
data-data melalui observasi dan wawancara mendalam yang dilakukan kepada informan. Untuk melihat gambaran lebih jelas dan rinci, maka penulis mencoba
menguraikan petikan wawancara dengan informan tentang data-data tersebut.
5.2 Hasil Wawancara Informan I