22 j.
Praxis Proses  pengorganisasian  masyarakat  harus  dilakukan  dalam  lingkaran
Aksi-Refleksi-Aksi secara terus menerus, sehingga semakin lama kegiatan yang  dilaksanakan  akan  mengalami  pengingkatan  baik  secara  kuantitas
dan  terutama  kualitas,  karena  proses  yang  dijalankan  akan  belajar  dari pengalaman  yang  telah  dilakukan  dan  berupaya  untuk  selalu
memperbaikinya. k.
Kesetaraan. Budaya yang  sangat  menghambat  perubahan  masyarakat adalah  tinggalan
budaya  feudal.  Oleh  sebab  itu  pembongkaran  budaya  semacam  ini  bisa dimulai dengan kesetaraan  semua pihak,  sehingga tidak ada  yang  merasa
lebih  tinggi  superior  dan  merasa  lebih  rendah  inferior,  dengan demikian  juga  merupakan  pendidikan  bagi  kalangan  kelas  bawah  untuk
bisa  memandang  secara  sama  kepada  kelompok-kelompok  lain  yang  ada dalam masyarakat.
2.3.2 Community Development
Dalam  bahasa  Indonesia,  community  development  berarti  pengembangan masyarakat yang memiliki arti sebagai suatu proses penguatan masyarakat secara
aktif  dan  berkelanjutan  berdasarkan  prinsip  keadilan  sosial,  partisipasi  dan  kerja sama  yang  setara.  Pengembangan  masyarakat  mengekspresikan  nilai-nilai
keadilan,  kesetaraan,  akuntabilitas,  kesempatan,  pilihan,  partisipasi,  kerjasama, dan proses belajar berkelanjutan.
Universitas Sumatera Utara
23 Pengembangan  masyarakat  terdiri  dari  dua  konsep,  yaitu  pengembangan
dan  masyarakat.  Pengembangan  atau  pembangunan  merupakan  usaha  bersama dan  terencana  untuk  meningkatkan  kualitas  kehidupan  manusia  yang  meliputi
sektor-sektor seperti ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial-budaya. Sedangkan masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep yaitu masyarakat
sebagai  sebuah  “tempat  bersama”,  yakni  sebuah  wilayah  geografi  yang  sama seperti  sebuah  rukun  tetangga  atau  sebuah  kampong  di  wilayah  pedesaan;
masyarakat  sebagai  “kepentingan  bersama”  yakni  kesamaan  kepentingan berdasarkan  kebudayaan  dan  identitas  seperti  kepentingan  bersama  pada
masyarakat  etnis  minoritas.  Dan  dalam  Pengembangan  Masyarakat  biasanya diterapkan terhadap pelayanan-pelayanan sosial kelembagaan.
Community  Develompent  adalah  suatu  proses  yang  merupakan  usaha masyarakat  sendiri  yang  diintegrasikan  dengan  otoritas  pemerintah  guna
memperbaiki  kondisi  sosial  ekonomi  dan  kultural  komunitas,  mengintegrasikan komunitas  ke  dalam  kehidupan  nasional  dan  mendorong  kontribusi  komunitas
yang lebih optimal bagi kemajuan nasional Hayden dalam Soetomo, 2006 : 79. Dalam penggunaannya di Indonesia, konsep community development juga
diterjemahkan  ke  dalam  beberapa  istilah  yang  berbeda.  Sementara  pihak menerjemahkan  community  development  sebagai  pembangunan  masyarakat.
Dilihat dari terjemahan unsur-unsur kata-katanya barangkali tidak salah, walaupun demikian  dalam  penggunaannya  sebagai  konsep  yang  bulat  mungkin  dapat
mendatangkan dualism
pengertian. Sebagaimana
diketahui, pengertian
pembangunan masyarakat dapat dipandang dari sudur arti luas dan dapat pula dari sudur  arti  sempit  Ndraha  dalam  Soetomo,  2006:94.  Dalam  arti  luas,
Universitas Sumatera Utara
24 pembangunan  masyarakat  berarti  perubahan  sosial  berencana  baik  dalam  bidang
ekonomi, teknologis, sosial maupun politik. Pembangunan masyarakat dalam arti luas  juga  dapat  berarti  proses  pengembangan  yang  lebih  memberikan  fokus
perhatian  pada  aspek  manusia  dan  masyarakatnya.  Dalam  arti  sempit, pembangunan masyarakat berarti perubahan sosial berencana pada suatu lokalitas
tertentu. Tujuan
pengembangan masyarakat
adalah membangun
kembali masyarakat  sebagai  tempat  pengalaman  penting  manusia,  memenuhi  kebutuhan
manusia,  dan  membangun  kembali  struktur-struktur  negara  kesejahteraan, ekonomi  global,  birokrasi,  elite  professional  dan  sebagainya  yang  kurang
berperikemanusiaan dan sulit diakses Jin Ife dan Frank Tesoriero, 2008. Berikut  beberapa  unsur-unsur  penting  dalam  pengembangan  masyarakat
diantaranya adalah: a.
Program  terencana  dan  terfokus  pada  kebutuhan-kebutuhan  menyeluruh dari masyarakat yang bersangkutan.
b. Mendorong swadaya masyarakat.
c. Adanya bantuan teknis dari pemerintah maupun badan-badan swasta atau
organisasi-organisasi sukarela. d.
Mempersatukan  berbagai  spesialisasi  seperti  kesehatan  masyarakat, pertanian,  peternakan,  pendidikan  dan  kesejahteraan  keluarga  untuk
membantu masyarakat.
Untuk  mengembangkan  dan  meningkatkan  dinamika  masyarakat, hendaknya menempuh langkah-langkah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
25 a
Ciptakan  kondisi  agar  potensi  setempat  dapat  dikembangkan  dan dimanfaatkan
b Pertinggi mutu potensi yang ada
c Usahakan kelangsungan kegiatan yang sudah ada
d Tingkatkan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan.
e Tingkatkan  kesejahteraan  masyarakat  secara  keseluruhan  Dr.  Alfitri,
2011: 25-26.
Walaupun  berawal  dari  prinsip-prinsip  dasar  yang  sama,  dalam perkembangannya  strategi  community  development  telah  menunjukkan  variasi
dalam  hal  tema  gerak  dan  aktivitasnya.  Terdapat  sejumlah  tema  yang  kemudian dikenal, namun secara garis besar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:  Self Help,
Technical  Assistance  dan  Conflict.  Tema  self  help  mempunyai  ciri  antara  lain lebih mementingkan proses, lambat dalam menumbuhkan perubahan fisik, sangat
potensial  menumbuhkan  mekanisme  pembangunan  yang  berkesinambungan. Petugas  lapangan  dalam  tema  ini  lebih  berkedudukan  sebagai  fasilitator  dan
educator. Tema self help  cenderung didasarkan pada suatu anggapan bahwa pada daasrnya  setiap  masyarakat  mempunyai  potensi  dan  kemampuan  untuk
berkembang atas kekuatan  sendiri. CD diterapkan untuk  mendorong tumbuh dan teraktualisasikannya  potensi  tersebut  melalui  berbagai  tindakan  bersama  warga
komunitas. Tema technical assistance mempunyai ciri-ciri: lebih mementingkan hasil
material,  moderat  dalam  kecepatan  menumbuhkan  perubahan,  dan  potensinya utnuk  menumbuhkan  pembangunanberkelanjutan  lebih  rendah  dibanding  dengan
Universitas Sumatera Utara
26 tema  self  help.  Dalam  tema  ini  petugas  lapangan  lebih  berkedudukan  sebagai
konsultan atau advisor. Disamping itu, dalam pendekatan ini hubungan komunitas dengan  pihak-pihak  dari  luar  komunitas  cenderung  bersifat  hubungan  vertikal.
Oleh  sebab  itu,  tidak  salah  kalau  dikatakan  peranan  pihak  luar  justru  lebih dominan  dalam  proses  pembangunan  yang  berjalan.  Dengan  kemampuan  dan
skillnya  mereka  dapat  memandu,  mengarahkan  dan  mengevaluasi  pelaksanaan pembangunan  dalam  komunitas.  Bentuk-bentuk  aktivitas  yang  banyak  dilakukan
dalam tema ini adalah hal-hal yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi dan industri,  peningkatan  sistem  pelayanan  sosial  dan  koordinasi  antarinstansi
pelayanan  yang  ada.  Pendekatan  yang  digunakan  cenderung  bersifat  delivery approach, pihak eksternal mendisain program, kemudian menyalurkannya kepada
masyarakat dalam bentuk bantuan dan pelayanan, sedang masyarakat menanggapi dan memanfaatkan pelayanan tersebut.
Sedangkan  tema  conflict  mempunyai  karakteristik  memerhatikan  baik proses  maupun  hasil  material,  cepat  dalam  menumbuhkan  perubahan  karena
tujuannya  memang  melakukan  reformasi,  atau  bahkan  transformasi.  Petugas lapangan  dalam  tema  ini  berkedudukan  sebagai  penganjur  atau  organisator
gerakan reformasi Soetomo, 2006 : 125-136 Banyak  program  pengembangan  masyarakat  yang  berupaya  membangun
basis  masyarakat  yang  lebih  kuat  untuk  aspek  tunggal  eksistensi  manusia,  dan terkadang  mengabaikan  aspek  lainnya.  Seperti  pengembangan  masyarakat  yang
memusatkan  pada  pelayanan  kemanusiaan  berbasis  masyarakat  tetapi mengabaikan  basis  ekonomim  dan  terkadang  begitu  juga  sebaliknya.
Pengembangan  masyarakat  satu  dimensi  sudah  dapat  dipastikan  gagal  karena
Universitas Sumatera Utara
27 mengabaikan  kekayaan  dan  kompleksitas  kehidupan  manusia  dan  pengalaman
masyarakat. Terdapat  lima  dimensi  yang  sangat  penting  dalam  pengembangan
masyarakat, dan seluruhnya berinteraksi satu dengan lainnya dalam bentuk -bentuk yang kompleks. Keenam dimensi tersebut, yaitu:
1. Pemungkinan:  menciptakan  suasana  atau  iklim  yang  memungkinkan
potensi masyarakat 2.
Penguatan:  memperkuat  pengetahuan  dan  kemampuan  yang  dimiliki masyarakat dalam memecahkan masalah dan memenuhi kebutuhannya.
3. Perlindungan:  melindungi  masyarakat  terutama  kelompok  lemah  agar
tidak  tertindas  oleh  kelompok  kuat,  menghindari  terjadinya  persaingan yang tidak seimbang apalagi tidak sehat.
4. Penyokongan:  memberikan  bimbingan  dan  dukungan  agar  masyarakat
mampu menjalankan peranan dan tugas kehidupannya. 5.
Pemeliharaan:  memelihara  kondisi  yang  kondusif  agar  tetap  terjadi keseimbangan  distribusi  kekuasaan  antara  berbagai  kelompok  dalam
masyarakat  Suharto dalam Alfitri, 2011: 26-27.
Sebagaimana  diketahui,  sumber  perubahan  dan  pembaruan  dalam  suatu komunitas  dapat  berasal  baik  dalam  maupun  dari  luar  komunitas  yang
bersangkutan.  Hal  ini  disebabkan  karena  tidak  jarang  dijumpai  suatu  komunitas yang  apabila  dilihat  secara  objektif  kondisi  kehidupannya  sudah  membutuhkan
peningkatan  melalui  berbagai  bentuk  perubahan  dan  pembaruan,  tetapi  prakarsa dari dalam masyarakat sendiri untuk melakukannya ternyata tidak kunjung datang.
Universitas Sumatera Utara
28 Oleh  sebab tiulah kemudian  dipertimbangkan  perlunya intervensi  dari  luar untuk
mendorong tumbuhnya perubahan dan pembaruan tersebut. Walaupun  demikian,  sesuai  dengan  prinsip  community  development  itu
sendiri,  intervensi  yang  diberikan  perlu  diusahakan  untuk  tidak  menimbulkan ketergantungan,  tetapi  justru  mendorong  terjadinya  kesinambungan.  Intervensi
dikatakan  menimbulkan  ketergantungan  apabila  masyarakat  yang  tadinya  statis menjadi tergerak untuk melakukan perubahan dan pembaruan setelah memperoleh
intervensi  dari  luar,  tetapi  kemudian  menjadi  statis  kembali  setelah  intervensi dihentikan  dan  baru  terjadi  aktivitas  pembaruan  lagi  apabila  memperoleh
intervensi yang baru Soetomo, 2006 : 137.
Berikut beberapa tahapan intervensi dalam community development: 1.
Assessment Penilaian Bertujuan  untuk  menentukan  ketepatan  serta  efektivitas  program  dalam
upaya  pengembangan masyarakat.
Assessment mencakup
needs assessment,  identifikasi  masalah,  analisis  masalah,  dan  resources
assessment. 2.
Plan of treatment Rencana tindakan Sebuah  proses  dalam  mengidentifikasi,  memilah,  menghubungkan
masalah atau
kebutuhan dengan
sumber-sumber yang
dapat didayagunakan  untuk  memecahkan  maslaah  danatau  memenuhi
kebutuhan melalui serangkaian kegiatan.
Universitas Sumatera Utara
29 3.
Treatment Tindakan Mencakup atas tindakan monitoringdan evaluasi. Monitoring memberikan
dua  manfaat  yaitu  memberikan  informasi  untuk  pegangan  sementara program  masih  sedang  berlangsung.  Kemudian  dilakukan  tindakan
evalausi  yang  dilakukan  secara  berkala  yang  ditujukan  baik  kepada pelaksanaan  program  proses  maupun  hasil,  maupun  kepada  kerjasama
diantara semua pelaku. 4.
Terminasi Pelepasan Merupakan
langkah penghentian
sementara sekuensi
kegiatan pengembangan  masyarakat  yang  mungkin  kelak  ditindaklanjuti  dengan
rangkaian kegiatan berikutnya.
Menurut Mezirow, terdapat tiga jenis program dalam usaha pengembangan masyarakat, yaitu:
a. Program integrative.
Memerlukan pengemangan melalui koordinasi dinas-dinas teknis. b.
Program adaptis. Fungsi  pengembangan  masyarakat  cukup  ditugaskan  pada  salah  satu
kementerian. c.
Program proyek. Dalam  bentuk  usaha-usaha  terbatas  pada  wilayah  tertentu  dan  program
disesuaikan khusus kepada daerah yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
30
2.4 Credit Union CU 2.4.1 Sejarah Credit Union CU