8
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dirumuskan sebelumnya, perumusan
masalah yang
dikemukakan dalam penelitian ini
adalah “Bagaimanakah peranan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA sebagai
pendiri dan pengawas Credit Union Sumber Rejeki dalam meningkatkan kemandirian masyarakat di Pinang Baris, kecamatan Medan Sunggal, kota
Medan?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini dilakukan adalah untuk mengetahui apakah peranan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA melalui CU Sumber Rejeki dapat
meningkatan kemandirian masyarakat anggota CU Sumber Rejeki di Pinang Baris, kecamatan Medan Sunggal, kota Medan.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan dalam rangka: 1.
Secara teoritis, penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan mengenai model pengembangan masyarakat.
2. Secara akademis, penelitian ini memberikan kontribusi keilmuan
dalam menambah referensi dan bahan kajian serta studi komparasi bagi para mahasiswa yang tertarik terhadap masalah pengembangan
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
9 3.
Secara praktis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran kepada yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
PKPA dalam proses pengembangan konsep, teori maupun model pengembangan masyarakat.
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan, dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian,
kerangka pemikiran, definisi konsep, dan definisi operasional.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan
sampel, teknik pengumpulan data serta teknik analisis data.
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan tentang gambaran umum lokasi penelitian.
Universitas Sumatera Utara
10
BAB V : ANALISA DATA
Bab ini berisikan uraian data yang diperoleh dari hasil penelitian dan analisisnya.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini berisikan Kesimpulan dan Saran dari hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Peranan
Peranan berasal dari kata dasar peran, yang dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, mempunyai arti pemain sandiwara film, tukang lawak pada
permainan makyong, perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang memiliki kedudukan di masyarakat. Saat istilah peran digunakan dalam pekerjaan,
maka seseorang yang diberi mendapatkan suatu posisi, juga diharapkan menjalankan perannya sesuai dengan apa yang diharapkan dalam pek erjaan
tersebut. Peran juga memiliki arti serangkaian perilaku yang diharapkan pada
seseorang sesuai dengan posisi sosial yang diberikan secara formal maupun secara informal. Peran dilakukan berdasarkan pada ketentuan dan harapan yang
menerangkan apa saja yang harus dilakukan individu dalam suatu situasi tertentu agar dapat memenuhi harapan-harapan mereka sendiri atau harapan orang lain
yang menyangkut peran tersebut. Friedman, M., 1998: 286 Soekanto 2002: 243 mengemukakan pengertian peranan yaitu aspek
dinamis kedudukan status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukan status strata berarti individu tersebut
menjalankan suatu peranan dengan baik. Menurut Grass, Mason, MC Eachern dalam David Berry 1995: 100 mendefinisikan peranan sebagai perangkat
harapan-harapan yang dikenakan pada individu atau kelompok yang menempati kedudukan sosial tertentu.
Universitas Sumatera Utara
12 Levinson dalam Soekanto 2009:213 mengatakan peranan mencakup tiga
hal, antara lain: 1.
Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan
rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseorang dalam kehidupan bermasyarakat.
2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
individu dalam masyarakat sebagai organisasi. 3.
Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat.
Dalam pandangan David Berry, peranan-peranan dapat dilihat sebagai bagian dari struktur masyarakat sehingga struktur masyarakat dapat dilihat sebagai
pola-pola peranan yang saling berhubungan.
2.2 Kemandirian