Urbanisasi Kerangka Pemikiran Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

45 3. Diskriminasi kelas Sistem kelas terbuka dapat menghalangi mobilitas sosial ke atas, terbukti dengan terdapatnya pembatasan status organisasi tertentu dengna berbagai syarat dan ketentuan, sehingga hanya sedikit orang yang mampu memperoleh. Sebagai contoh ketika penerimaan siswa unggulan dibatasi hanya 100 orang siswa berprestasi terbaik yang lulus, sehingga hanya 100 siswa yang mendapat kesempatan menaikkan status sosialnya menjadi siswa unggulan. 4. Kemiskinan Keadaan ekonomi miskin dapat menghambat seorang individu untuk berkembang dan mencapai status sosial tertentu, sebagai contoh seorang anak dengan keadaan ekonomi miksin memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah karena tidak dapat membayar iuran sekolah. Dan hal ini menyebabkan anak tersebut kehilangan kesempatan untuk meningkatkan status sosialnya. 5. Perbedaan jenis kelamin Perbedaan jenis kelampin memiliki pengaruh terhadap prestasi, kekuasaan, status soial, dan kesempatan-kesempatan untuk meningkatkan status sosial dalam bermasyarakat.

2.6 Urbanisasi

Urbanisasi adalah perpindahan masyarakat desa ke kota. Menurut Dr. Nas P.J.M, urbanisasi diartikan sebagai suatu proses pembentukan kota yang digerakkan oleh perubahan struktural dalam masyarakat sehingga daerah-daerah Universitas Sumatera Utara 46 yang dulu merupakan daerah pedesaan dengan struktur mata pencaharaian yang agraris, perlahan-lahan maupun secara mendadak memperoleh sifat kehidupan kota. Dapat disimpulkan bahwa urbanisasi adalah pertambahan jumlah angka penduduk perkotaan yang disebabkan oleh perpindahan penduduk daerah daerah pedesaan yang disebabkan oleh beberapa faktor-faktor penarik dari perkotaan maupun faktor pendorong yang berasal dari desa asal penduduk. Faktor-faktor pendorong push factors urbanisasi diantaranya adalah: 1. Semakin sempitnya lahan pertanian di desa 2. Merasa tidak cocok dengan tradisi budaya daerah asal 3. Sarana dan prasarana desa yang terbatas 4. Tidak banyak macam mata pencaharian di desa, menyebabkan individu menganggur 5. Kurang fasilitas pendidikan 6. Minimnya pendapatan penduduk yang diperoleh 7. Adat istiadat yang ketat Sedangkan faktor-faktor penarik pull factors terjadinya urbanisasi diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Kehidupan kota yang lebih menarik dan modern 2. Sarana dan prasarana di kota lebih lengkap 3. Kualitas pendidikan sekolah dan perguruan tinggi lebih baik 4. Pengaruh cerita orang 5. Tingkat upah yang lebih tinggi Universitas Sumatera Utara 47

2.7 Kerangka Pemikiran

Sejak para proklamator memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, sudah tertulis bahwa cita-cita bangsa Indonesia adalah meningkatkan kesejahteraan bangsa. Tetapi semenjak runtuhnya rezim pemerintahan Soeharto, keadaan ekonomi Indonesia menjadi kacau. Cita-cita nasional yang diidamkan semakin menjauh untuk menjadi realita. Kemiskinan menjadi sebuah fenomena yang bisa dilihat semakin menjadi nyata. Keadaan ini semakin memburuk dengan rendahnya kualitas pendidikan yang ada di Indonesia, terutama di pedesaan. Rendahnya kualitas pendidikan masyarakat pedesaan menyebabkan mereka semakin sulit untuk mengubah keadaan kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi. Padahal melalui pendidikan pencapaian tingkat kesejahteraan bisa terlaksana, salah satunya dengan menjalani pendidikan yang baik hingga tingkat pendidikan yang cukup tinggi, maka pekerjaan yang layak dengan upah yang layak juga didapat. Tetapi dengan kondisi lapangan kerja yang semakin sempit, ditambah dengan laju pertumbuhan penduduk yang semakin besar, kompetisi untuk mendapatkan kehidupan yang layak semakin besar. Masyarakat desa, dengan kondisi pendidikan rendah, pekerjaan dengan upah seadaanya, melakukan urbanisasi dengan tujuan mengubah nasib kehidupan menjadi lebih sejahtera, dengan modal seadaanya. Tanpa modal berupa uang yang cukup, kualitas bahkan tingkat pendidikan yang rendah, masyarakat pedesaan yang melakukan urbanisasi ini hanya bertahan di sekitaran daerah marjinal kota dengan kondisi yang semakin jauh dari cita-cita bangsa. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, pemerintah merancang program pengorganisasian dan pengembangan masyarakat baik dengan cara program yang Universitas Sumatera Utara 48 dijalankan secara langsung oleh pemerintah, maupun program yang dijalankan oleh NGO Non-Government Organization yang didasari oleh visi yang sama. Berbagai program pengorganisasian dan pengembangan masyarakat yang dilakukan diantaranya seperti PNPM Mandiri, Simpan Pinjam Perempuan, Credit Union dan lain-lain. Pusat Kajian dan Perlindungan Anak PKPA sebagai salah satu organisasi non-pemerintah, memang pada awalnya memiliki fokus terhadap masalah anak serta perlindungan anak, tetapi juga mulai mencoba untuk melakukan pengembangan masyarakat melalui program Credit Union. CU yang dijalankan oleh PKPA memiliki tujuan untuk mengembangkan masyarakat dan meningkatkan kemandirian masyarakat, terutama keluarga dampingan PKPA. PKPA tidak hanya mendampingi permasalahan ekonomi dampingan tetapi juga melakukan peningkatan pendidikan dengan tujuan menciptakan masyarakat yang mandiri dan sejahtera. Melalui program CU Sumber Rejeki juga, PKPA melakukan peningkatan kapasitas masyarakat dengan berbagai kegiatan pelatihan yang dirancang sesuai dengan permasalahan yang dihadapi masyarakat dan juga untuk meningkatkan tingkat kemandirian dan kesejahteraan masyarakat, khususnya para anggota CU Sumber Rejeki. Universitas Sumatera Utara 49 Untuk memperjelas kerangka pemikiran yang dijelaskan sebelumnya, maka dapat melihat bagan alur pikir berikut: Bagan 2.1 Bagan Alur Pemikiran YAYASAN PKPA CU SUMBER REJEKI PINANG BARIS PENINGKATAN PENDIDIKAN - PELATIHAN vocational training - Penyuluhan Hukum - Diskusi dan pendidikan mengenai isu yang ada Menciptakan kemandirian masyarakat: 1. Peningkatan sumber pendapatan melalui ekonomi mikro 2. Memberikan sumber modal dengan pinjaman suku bunga rendah, cepat dan terarah 3. Berkembangnya pola piker masyarakat kearah yang semakin maju Universitas Sumatera Utara 50

2.8 Definisi Konsep

Dokumen yang terkait

Pusat Terapi Dan Rekreasi Anak Berkebutuhan Khusus (Arsitektur Perilaku)

20 165 178

Mimikri dan Hibriditas Novel Hindia Belanda: Kajian Poskolonialisme

57 355 414

Analisis Strategi Komunikasi Antar Pribadi Yayasan Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Melakukan Pendampingan Anak Jalanan (Street Base) Di Kota Medan (Studi Kasus Rumah Singgah Sanggar Kreatifitas Anak (SKA) binaan PKPA)

1 42 141

Kemampuan Empati Orang Tua dan Perilaku Anak Autis (Studi Kasus Tentang Kemampuan Empati Orang Tua Dalam Membentuk Perilaku Anak Autis di Sekolah Terapi YAKARI Kota Medan)

1 79 134

Respon Anak Yang Berkonflik Dengan Hukum Terhadap Program Pelayanan Sosial Oleh Pusat Kajian Dan Perlindungan Anak (PKPA)

2 48 111

Pengembangan Pusat Kajian Islam Ilmiah Ahlussunnah Wal Jama’ah Medan

0 33 56

Pengaruh Pelayanan Pusat Rehabilitasi Anak Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC) Medan Terhadap Keterampilan Penyandang Tuna Grahita

12 125 92

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Peranan - Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 0 40

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan

0 0 10

Peranan Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak (PKPA) Dalam Meningkatkan Kemandirian Masyarakat Melalui Credit Union Sumber Rejeki Pinang Baris Kecamatan Medan Sunggal Kota Medan SKRIPSI

0 0 14