Pengolahan Data HASIL PENELITIAN

27 47 76 2209 5776 3572 28 49 79 2401 6241 3871 29 50 88 2500 7744 4400 30 48 77 2304 5929 3696 31 51 91 2601 8281 4641 32 51 90 2601 8100 4590 33 49 89 2401 7921 4361 34 50 89 2500 7921 4450 35 50 88 2500 7744 4400 36 54 92 2916 8464 4968 37 52 89 2704 7921 4628 38 49 72 2401 5184 3528 39 50 87 2500 7569 4350 40 48 72 2304 5184 3456 41 49 84 2401 7056 4116 42 48 82 2304 6724 3936 43 46 79 2116 6241 3634 44 46 78 2116 6084 3588 45 48 88 2304 7744 4224 46 45 72 2025 5184 3240 47 50 90 2500 8100 4500 48 47 85 2209 7225 3995 49 47 86 2209 7396 4042 50 51 82 2601 6724 4182 51 44 62 1936 3844 2728 52 49 83 2401 6889 4067 53 45 65 2025 4225 2925 54 49 88 2401 7744 8312 55 44 61 1936 3721 2684 56 47 80 2209 6400 3760 57 44 65 1936 4225 2860 58 45 66 2025 4356 2970 59 44 64 1936 4096 2816 60 43 64 1849 4096 2752 ∑N=60 ∑X=28 88 ∑Y=4689 ∑X 2 =1394 80 ∑Y 2 = 370465 ∑XY=22600 1 Selanjutnya hasil perhitungan di atas akan diuji keabsahannya dengan menggunakan rumus product moment untuk mengetahui tingkat korelasi antara motivasi orang tua X terhadap prestasi belajar PAI Y. hal ini digunakan dengan rumus :          ] Y Y N ][ X - X [ X - XY N xy 2 2 2 2 r          N Y = 2 2 4689 - 60.370465 2888 - 60.139480 4689 2888 - 60.226001 = 21986721 - 22227900 8340544 - 8368800 13541832 - 13560060 = 241179 . 28256 18228 = 6814753824 18228 = 825515222 18228 = 0,24

H. Analisa Data

Berdasarkan perhitungan di atas selanjutnya diadakan interpretasi data, dan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel yang diteliti, terdapat dua cara untuk menginterpretasikannya, yaitu: 1. Memberikan Interpretasi Sederhana Perhitungan di atas menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi antara motivas orang tua terhadap prestasi belajar PAI sebesar 0,24 hal ini berarti korelasi yang ada adalah korelasi fositif. Setelah dicocokkan dengan angka interpretasi korelasi “r” product moment ternyata berada pada 0,200 – 0,400 oleh karena itu antara variabel X dan Y memang terdapat korelasi, akan tetapi lemah dan rendah. 2. Interpretasi dengan menggunakan table nilai “df” dengan terlebih dahulu menggunakan rumus: df = degree of freedom N = Number of cases nr = banyaknya variable yang kita korelasikan df = N- nr = 60 - 2 = 58 Selanjutnya cocokkan dengan table nilai “r” Progduct Moment pada taraf signifikan 1 maupun 5. Setelah dicocokkan, ternyata df sebesar 58, pada taraf signifikan 5 diperoleh “r“ tabel sebesar 0,25, sedangkan pada taraf signifikan 1 diperoleh “r” table 0,325. Seperti yang telah diketahui, ternyata rxy pada taraf signifikan 5 lebih kecil dari pada table 0,24 0,25 oleh karena itu hipotesis alternatif ditolak dan hipotesi nol diterima. Hal ini menunjukan bahwa taraf signifikan 5 tidak terdapat korelasi signifikan antara motivasi orang tua X terhadap prestasi belajar PAI Y. Dengan demikian juga halnya pada taraf signifikan 1 ternyata rxy juga lebih kecil dari pada table r 0,24 0,325 oleh karena itu hipotesis alternative ditolak dan hipotesi nol diterima. Dengan melihat kenyataan diatas maka ditarik kesimpulan bahwa pengaruh motivasi orang tua X terhadap prestasi belajar PAI Y di SMP MUHAMMADIYAH 29 Cinangka berada pada kategori lemah atau rendah. Ini dikarenakan orang tua kurang member motivasi atau dorongan terhadap anaknya dalam proses belajar, kurangnya perhatian terhadap anak dikarenakan orang tuanya sibuk terhadap pekerjaan, orang tua tidak pernah mengontrol kegiatan belajarnya, kemudian tidak mengontrol pergaulan anak sehingga sifat mereka menjadi nakal, ini semua merupakan salah satu faktor rendahnya motivasi orang tua terhadap belajar anak sehingga prestasi belajarn mereka menurun. Walaupun hasilnya rendah, motivasi orang tua tetap mempunyai peranan terhadap prestasi belajar siswa. Selain prestasi orang tua tersebut memang masih banyak factor lain yang turut mempengaruhi prestasi belajar siswa. Oleh karena itu orang tua harus selalu memberikan motivasi kepada putra-putrinya agar mereka mendapat prestasi yang baik. Motivasi, perhatian dan kasih sayang sangatlah perlu dilakukan supaya mereka merasa diperhatikan. Dengan demikian anak akan termotivasi untuk menunjukan prestasi mereka dengan belajar lebih giat lagi.