Financing to Debt Ratio

59

1. Return On Assets

Return On Assets ROA adalah rasio laba sebelum pajak dalam 12 bulan terakhir terhadap rata-rata volume usaha dalam periode yang sama.. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam memperoleh keuntungan secara keseluruhan. Rumus yang digunakan adalah perbandingan antara laba sebelum pajak dengan total aset. 2 Menurut SE BI No. 924DPbs tanggal 30 Oktober 2007 jumlah minimal ROA yang ditentukan berkisar antara 0,5 - 1,25. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Perhitungan Rasio ROA Bank Muamalat Indonesia dalam Jutaan Rupiah Tahun Laba Sebelum Pajak Rp Total Aktiva Rp ROA 2010 231.076 21.442.596 1.07 2011 371.670 32.479.506 1.14 2012 521.841 44.854.413 1.16 2013 239.351 53.723.979 0.45 2014 96.719 62.413.310 0.15 Sumber : Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia Pada periode 2010 hingga 2014, BMI memiliki rasio ROA secara berturut-turut sebesar 1,07, 1,14, 1,16, 0,45, dan 0,15. Selama kurun waktu tersebut, nilai rasio ROA tertinggi terdapat pada tahun 2012 yang mengalami peningkatan sebesar 0,02 dari tahun sebelumnya, 2 Veitzal Rivai, Bank And Financial Institution Management Conventional Sharia System, Jakarta: Rajawali, 2007, h. 710-711 60 sedangkan nilai rasio ROA terendah terdapat pada tahun 2014 yang mengalami penurunan sebesar 0,30 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 hingga 2012 ROA BMI menunjukkan kinerja yang baik karena memiliki ROA lebih besar dari 0,5. Namun pada tahun 2013 dan 2014, BMI mengalami penurunan ROA yang artinya BMI kurang mampu mempertahankan kinerjanya karena memiliki ROA di bawah 0,5. Tabel 4.6 Perhitungan Rasio ROA Bank Syariah Mandiri dalam Jutaan Rupiah Tahun Laba Sebelum Pajak Rp Total Aktiva Rp ROA 2010 583.315 32.481.873 1.80 2011 949.103 48.671.950 1.95 2012 1.220.261 54.229.396 2.25 2013 883.836 63.965.361 1.38 2014 109.793 66.942.422 0.16 Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Pada perhitungan rasio ROA BSM, BSM memiliki rasio ROA secara berturut-turut sebesar 1,80, 1,95, 2,25, 1,38, dan 0,16. Selama kurun waktu tersebut, rasio ROA BSM terendah adalah pada tahun 2014 yang mengalami penurunan sebesar 1,22 dari tahun sebelumnya. Sedangkan angka tertinggi didapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 2,25 yang mengalami peningkatan sebesar 0,30 dari tahun sebelumnya. Pada tahun 2010 hingga 2013, BSM menunjukkan kinerja yang baik, dikarenakan nilai ROA BSM lebih besar dari 0,5. Namun pada tahun 2014, nilai ROA 61 BSM sebesar 0,16 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa BSM kurang mampu mempertahankan kinerjanya karena posisi ROA berada di bawah 0,5. Gambar 4.3 Persentase Perbandingan Rasio ROA BMI dengan BSM Sumber : Data diolah Berdasarkan gambar di atas, pada tahun 2010 hingga 2014 nilai rata- rata rasio ROA BMI sebesar 0,79, sedangkan nilai rata-rata ROA BSM sebesar 1,50. Data ini menunjukkan bahwa BMI dan BSM memiliki kinerja yang baik karena nilai ROA masing-masing bank lebih besar dari batas minimal yang ditentukan Bank Indonesia yaitu 0,5. Data tersebut juga menunjukkan bahwa ROA BSM lebih baik dibandingkan ROA BMI karena ROA BSM nilainya lebih besar dibandingkan ROA BMI.

2. Net Operating Margin

Rasio ini untuk menilai profitabilitas bank syariah, NOM digunakan untuk mengetahui kemampuan aktiva produktif dalam menghasilkan laba. Menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 924DPbs Tahun 2007 batas 1.07 1.14 1.16 0.45 0.15 0.79 1.80 1.95 2.25 1.38 0.16 1.5 0.5 1 1.5 2 2.5 2010 2011 2012 2013 2014 Rata - rata Rasio ROA BMI Rasio ROA BSM