Islamicity Performance Index IPI

28 c. Equitable Performance Ratio Indikator ini pada dasarnya menjelaskan performa distribusi pendapatan yang diperoleh bank syariah kepada stakeholder-nya. Stakeholder yang dimaksud adalah penerima qardh donasi, pegawai bank, pemegang saham, dan laba bersih untuk bank. Rasio ini mengungkapkan seberapa besar pendapatan yang didistribusikan kepada stakeholder. Pendapatan yang dihitung tentunya sudah dikurangi dengan zakat dan pajak. 12 Apabila merujuk kepada teori distribusi Islam, pada dasarnya Islam memiliki dua sistem distribusi utama, yakni distribusi secara komersial dan mengikuti mekanisme pasar serta sistem distribusi yang bertumpu pada aspek keadilan sosial masyarakat. Sistem distribusi pertama, bersifat komersial, berlangsung melalui proses ekonomi. 13 Menurut Qardhawi, ada empat aspek terkait keadilan distribusi, yaitu : 1 gaji yang setara bagi para pekerja; 2 profit atau keuntungan untuk pihak yang menjalankan usaha atau yang melakukan perdagangan melalui mekanisme bagi hasil; 3 biaya sewa tanah serta alat produksi lainnya; 4 tanggung jawab pemerintah terkait dengan peraturan dan kebijakannya. Adapun sistem yang kedua, yakni sistem yang berdimensi sosial, yakni mendistribusikan pendapatan kepada orang-orang 12 Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, dkk, Alternative Disclosure Performance Measurement in Islamic Bank , 2nd International Conference on Administrative Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals, 2004, h. 5 13 Muhammad Syafi’i Antonio, Bank Syariah Dari Teori Ke Praktik Jakarta : Gema Insani, 2001, h. 96 29 yang tidak mampu terlibat dalam proses ekonomi berupa zakat, infak, dan sedekah. 14

d. Islamic Investment vs Non-Islamic Investment Ratio

Indikator ini menjelaskan rasio yang membandingkan antara investasi halal dengan total investasi yang dilakukan bank syariah. Nilai yang dihasilkan merupakan ukuran aspek kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank syariah, yakni bebas dari unsur maysir, gharar, dan riba dalam berinvestasi. Di dalam industri perbankan, investasi dapat disebut juga aktiva produktif, yakni Sertifikat Wadiah Bank Indonesia, dan penempatan pada bank lain. Oleh karena itu, rasio ini dikembangkan untuk mempresentasikan seberapa besar investasi halal yang telah dilakukan bank syariah atas seluruh investasi yang dilakukannya. 15

e. Islamic Income vs Non-Islamic Income Ratio

Indikator ini menjelaskan rasio yang membandingkan antara pendapatan halal dengan seluruh pendapatan yang diperoleh bank syariah pendapatan halal dan non-halal. Nilai yang dihasilkan merupakan ukuran kehalalan dan keberhasilan pelaksanaan prinsip dasar bank syariah yaitu terbebas dari unsur riba dari segi pendapatan. Pendapatan merupakan hasil 14 Yusuf Qardhawi, Daual-Qiyam wa al-Akhlaq fi al-Iqtishadi al-Islam, 1995 15 Shahul Hameed bin Mohamed Ibrahim, dkk, Alternative Disclosure Performance Measurement in Islamic Bank , 2nd International Conference on Administrative Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals, 2004, h. 8 30 yang didapatkan oleh bank dari aktivitasnya dalam mengelola aktiva produktif. Namun, selain memperoleh pendapatan dari aktiva produktif, bank syariah juga mendapat pendapatan jasa atas giro pada bank konvensional. Giro pada bank konvensional inilah yang melahirkan pendapatan jasa non- halal berupa bunga yang tercatat dalam laporan dana kebajikan pada laporan keuangan bank syariah. Pendapatan non-halal terjadi karena bank syariah masih membutuhkan hubungan dengan bank konvensional karena secara sistem keuangan belum bisa diselenggarakan oleh bank syariah sehingga statusnya ialah darurat. 16 Jika dikemudian hari bank syariah sudah dapat melayani transaksi tersebut, maka disarankan agar hubungan dengan bank konvensional segera diberhentikan untuk menghindari transaksi ribawi. 17

D. Review Studi Terdahulu

Tabel 2.2 Review Studi Terdahulu No. Peneliti Isi Perbedaan 1. Penulis : Hameed, dkk International Islamic University Malaysia Judul : Tujuan : Mengevaluasi kinerja Bank Islam Malaysia Berhad BIMB dan Bahrain Islamic Bank BIB Penulis menggunakan dua metode pengukuran kinerja BUS, yakni kinerja keuangan berdasarkan Surat Edaran OJK No. 16 Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah, Yogyakarta : P3EI Press, 2008, h. 137 17 Rifqi Muhammad, Akuntansi Keuangan Syariah, Yogyakarta : P3EI Press, 2008, h. 137 31 Alternative Disclosure Performance Measures For Islamic Banks Penelitian ini telah diseminarkan pada 2nd International Conference on Administrative Sciences, King Fahd University of Petroleum and Minerals Tahun : 2004 Pendekatan teori : Hameed dkk mengembangkan Islamicity Indices yang terdiri atas Islamcity Disclosure Index dan Islamicity Performance Index IPI. IPI mengukur kinerja syariah bank syariah dengan tujuh indikator, yakni profit sharing ratio, zakat performance ratio, equitable distribution ratio, director employee welfare ratio, islamic vs non islamic investment, dan islamic vs non islamic income, dan AAOIFI index. Metode penelitian : Kuantitatif, IPI menggunakan analisis rasio pada tujuh indikator seperti yang telah disebutkan pada 10SEOJK.032014, dan pengukuran kinerja syariah dengan menggunakan Islamicity Performance Index berdasarkan penelitian Hameed dkk 2004 32 pendekatan teori diatas. Hasil : Bahrain Islamic Bank memiliki kinerja syariah yang lebih baik daripada Bank Islam Malaysia Berhad BIMB. 2. Penulis : Samad dan Hasan Judul : The Performance of Malaysian Islamic Bank During 1984-1997 : An Exploratory Study International Journal of Islamic Financial Services Vol . 1 No.3 Tahun : 2000 Tujuan : Membandingkan kinerja Bank. Pendekatan Teori : Menggunakan rasio profitabilitas yang terdiri atas ROA, ROE, dan PER. Lalu rasio likuiditas, yang terdiri atas CDR, LDR, CA, dan CAR. Rasio resiko dan solvabilitas, dan komitmen terhadap ekonomi dan komunitas muslim. Metodologi Penelitian : Kuantitatif, menggunakan uji t pada Penulis menggunakan dua metode pengukuran kinerja BUS, yakni kinerja keuangan berdasarkan Surat Edaran OJK No. 10SEOJK.032014, dan pengukuran kinerja syariah dengan menggunakan Islamicity Performance Index berdasarkan penelitian Hameed dkk 2004 33 ROA dan ROE Bank Islam Malaysia Berhad. Hasil : ROA dan ROE BIMB pada akhir periode lebih baik diuji dengan ttest. Tetapi tidak ada perbedaan yang signifikan antara ROA dan ROE BIMB dan kelompok bank konvensional. Selain itu likuiditas BIMB lebih baik dibanding kelompok bank konvensional, dilihat dari DER, LDR dan CR. BIMB juga memiliki risiko lebih rendah dan solvensi yang lebih baik bila dilihat dari DER, DTAR, EM dan LDR dibanding kelompok bank konvensional.