Perbandingan Kinerja Keuangan BMI dengan BSM

71 Tabel 4.15 Perbandingan Kinerja Rasio ROA BMI dan BSM Sumber : Output SPSS 22 Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk ROA dengan equal variance assumed diasumsi kedua varians sama adalah 0,759 dengan probabilitas 0,409 maka probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio ROA. Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk ROA dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 1,700 dengan signifikan sebesar 0,128. Oleh karena nilai sig. t hitung t tabel 0,128 0,05, berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Hasil ini sejalan dengan penelitian Nurul Shiyam Aprilia dan Andi Dahlia yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Diff Std. Error Diff ROA Equal variances assumed ,759 ,409 -1,700 8 ,128 -,07140 ,04199 Equal variances not assumed -1,700 6,345 ,137 -,07140 ,04199 72 ROA. Hal ini juga sejalan dengan teori dimana manajemen pengelolaan aset yang baik akan menghasilkan perolehan keuntungan yang baik pula. Sehingga pada kedua bank ini nilai ROA sama-sama di atas 0,5 yang menunjukkan bahwa kinerja manajemen bank terhadap keuntungan yang diperoleh baik. Tabel 4.16 Perbandingan Kinerja Rasio NOM BMI dan BSM Sumber : Output SPSS 22 Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk NOM dengan equal variance assumed diasumsi kedua varians sama adalah 11,768 dengan probabilitas 0,009 maka probabilitas data di atas lebih kecil dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio NOM. Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Not Assumed. t hitung untuk FDR dengan menggunakan Equal Variances Not Assumed adalah 6,110 dengan signifikan sebesar 0,002. Oleh karena nilai sig. t hitung t tabel 0,002 0,05, berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = 0,05, maka Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t Df Sig. 2- tailed Mean Diff Std. Error Diff NOM Equal variances assumed 11,768 ,009 -6,110 8 ,000 -,46360 ,07587 Equal variances not assumed -6,110 4,904 ,002 -,46360 ,07587 73 keputusan yang diambil adalah menolak Ho, menerima H 1 yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Perbedaan ini terjadi dikarenakan pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil yang diperoleh BMI tidak sebanding dengan rata-rata aktiva produktif yang dimilikinya. Hal ini mengakibatkan kecilnya nilai rasio NOM. Jauh berbeda dengan rasio NOM yang dimiliki BSM, karena pada BSM nilai pendapatan penyaluran dana setelah bagi hasil meningkat seiiring dengan meningkatnya nilai rata-rata aktiva produktif yang dimiliki, sehingga pada rasio ini perbedaan yang terjadi menjadi signifikan. Hasil ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio NOM. Hal ini membuktikan bahwa salah satu bank yaitu BMI belum dapat mengelola asetnya dengan lebih baik dibanding BSM, sehingga nilainya cukup berbeda. Namun meskipun terdapat perbedaan yang cukup signifikan, nilai rasio NOM BMI masih dinilai baik, karena lebih besar dari 1,5 yang merupakan batas minimum nilai rasio NOM yang telah ditentukan. 74 Tabel 4.17 Perbandingan Kinerja Rasio CAR BMI dan BSM Sumber : Output SPSS 22 Berdasarkan tabel di atas dapat terlihat bahwa F hitung untuk CAR dengan equal variance assumed diasumsi kedua varians sama adalah 0,015 dengan probabilitas 0,906 maka probabilitas data di atas lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dikatakan bahwa tidak terdapat perbedaan varians pada data perbandingan kinerja keuangan BMI dengan BSM untuk rasio CAR. Bila kedua varians sama, maka digunakan Equal Variances Assumed. t hitung untuk CAR dengan menggunakan Equal Variances Assumed adalah 0,820 dengan signifikan sebesar 0,438. Oleh karena nilai sig. t hitung t tabel 0,438 0,05, berdasarkan hipotesis penelitian dimana P = 0,05, maka keputusan yang diambil adalah menerima Ho yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kinerja Bank Muamalat Indonesia dan Bank Syariah Mandiri. Hasil ini sejalan dengan penelitian Andi Dahlia yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada rasio CAR. Hal ini juga sejalan Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means F Sig. t df Sig. 2- tailed Mean Diff Std. Error Diff CAR Equal variances assumed ,015 ,906 -,820 8 ,436 -,07740 ,09439 Equal variances not assumed -,820 7,457 ,438 -,07740 ,09439 75 dengan teori yang menyatakan bahwa bank harus menyediakan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM minimal 8 agar kinerja bank baik. Kedua bank ini yaitu BMI dan BSM sama-sama memiliki nilai CAR lebih dari 8, sehingga kinerja kedua bank ini dikatakan baik.

C. Analisis Kinerja Syariah Dengan Menggunakan Metode IPI

Dalam pengukuran kinerja syariah penulis menggunakan metode Islamicity Performance Index IPI, dimana terdapat lima indikator yang digunakan di dalam penelitian ini. Indikator yang diukur ialah profit-sharing ratio, zakat performance ratio, equitable distribution ratio, islamic investment vs non-islamic investment ratio, dan islamic income vs non-islamic income ratio.

1. Profit Sharing Ratio

Tujuan utama dari didirikannya bank syariah adalah penerapan metode profit-sharing, sangat penting mengidentifikasi seberapa jauh kinerja bank syariah dalam mencapai tujuannya tersebut. Berdasarkan penelitian Hameed, maka didapat perhitungan sebagai berikut : 76 Tabel 4.18 Perhitungan Rasio PSR Bank Muamalat Indonesia dalam Jutaan Rupiah Tahun Mudharabah Rp Musyarakah Rp Total Pembiayaan Rp PSR 2010 1.364.534 5.979.043 16.462.194 44.61 2011 1.498.296 8.176.819 21.651.586 44.69 2012 1.275.669 12.819.798 31.221.236 45.15 2013 2.170.219 17.855.906 41.415.135 48.35 2014 1.723.618 19.549.525 42.593.954 49.94 Sumber : Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan perhitungan di atas, rasio PSR BMI terus menunjukkan pertumbuhan positif. Tahun 2010 BMI memiliki rasio PSR sebesar 44,61, yang kemudian meningkat sebesar 0,08 pada tahun 2011. Tahun 2012 rasio PSR BMI menjadi 45,15 setelah meningkat sebesar 0,46 dari tahun sebelumnya. Selanjutnya secara berturut-turut rasio PSR BMI yaitu sebesar 48,35 dan 49,94 pada tahun 2013 dan 2014. Tabel 4.19 Perhitungan Rasio PSR Bank Syariah Mandiri dalam Jutaan Rupiah Tahun Mudharabah Rp Musyarakah Rp Total Pembiayaan Rp PSR 2010 4.173.681 4.221.305 23.875.010 35.03 2011 4.590.780 5.112.172 35.546.489 27.30 2012 4.161.500 6.049.076 44.747.841 22.82 2013 3.703.697 7.487.707 48.771.461 22.05 2014 3.006.253 7.330.831 47.229.728 21.89 Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri 77 Berbeda dengan BMI, rasio PSR BSM mengalami penurunan tiap tahunnya. Tahun 2010 BSM memiliki rasio PSR sebesar 35,03, kemudian menurun sebesar 7,73 menjadi 27,30 pada tahun 2011. Selanjutnya secara berturut- turut rasio PSR BSM yaitu sebesar 22,82, 22,05, dan 21,89 pada tahun 2012, 2013, dan 2014. Perbandingan kedua bank tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini : Gambar 4.6 Persentase Perbandingan Kinerja Rasio PSR BMI dan BSM Sumber : Data diolah

2. Zakat Performance Ratio

Berdasarkan perhitungan Zakat Performance Ratio ZPR yang mengacu pada penelitian Hameed, diperoleh nilai ZPR sebagai berikut : Tabel 4.20 Perhitungan Rasio ZPR Bank Muamalat Indonesia dalam Jutaan Rupiah Tahun Zakat Rp Total Aset Rp ZPR 2010 1.293 21.442.596 0.01 2011 7.669 32.479.506 0.02 2012 10.535 44.854.413 0.02 2013 18.509 53.723.979 0.03 2014 22.723 62.413.310 0.04 Sumber : Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia 44.61 44.69 45.15 48.35 49.94 46.54 35.03 27.30 22.82 22.05 21.89 25.81 0.00 50.00 100.00 2010 2011 2012 2013 2014 Rata-rata Rasio PSR BMI Rasio PSR BSM 78 Berdasarkan perhitungan di atas, rasio ZPR BMI mengalami peningkatan tiap tahunnya kecuali pada tahun 2012 yang mengalami penurunan sebesar 0,0001. Secara berturut-turut rasio ZPR BMI yaitu sebesar 0,01, 0,02, 0,02, 0,03 dan 0,04 pada tahun 2010 – 2014. Kenaikan terbesar terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 0.0176. Tabel 4.21 Perhitungan Rasio ZPR Bank Syariah Mandiri dalam Jutaan Rupiah Tahun Zakat Rp Total Aset Rp ZPR 2010 1.293 21.442.596 0.01 2011 5.433 32.479.506 0.02 2012 9.892 44.854.413 0.02 2013 18.509 53.723.979 0.03 2014 22.723 62.413.310 0.04 Sumber : Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Berbeda dengan BMI, BSM mengalami fluktuasi pada rasio ZPRnya. Pada tahun 2010 BSM memiliki rasio BSM sebesar 0,04 yang nilainya sama dengan pada tahun 2011. Pada tahun 2012 dan 2013, rasio ZPR BSM tidak mengalami peningkatan yang signifikan menjadi 0,05. Namun, pada tahun 2014 rasio ZPR BSM mengalami penurunan sebesar 0,03 menjadi 0,02. Perbandingan kedua bank tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :