Equitable Distribution Ratio Pengukuran Berdasarkan IPI

52 BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode RGEC

Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 10SEOJK.032014 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, tingkat kesehatan bank syariah dinilai dengan menggunakan metode RGEC Risk Profile, Good Coorporate Governance, Earnings, dan Capital. Namun, dalam penelitian ini dalam menilai kinerja keuangan, penulis hanya menggunakan REC Risk Profile, Earnings, dan Capital yang diwakili dengan rasio NPF, FDR, ROA, NOM dan CAR.

1. Risk Profile

Profil risiko pada penelitian ini diwakilkan oleh perhitungan risiko kredit dan perhitungan risiko likuiditas. Risiko kredit dengan menghitung rasio Non Performing Financing NPF, sedangkan risiko likuiditas dengan menghitung Financing to Debt Ratio FDR.

a. Non Performing Financing

Rasio ini untuk mengukur tingkat permasalahan pembiayaan yang dihadapi oleh bank syariah. Semakin tinggi rasio ini, menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah yang semakin buruk. Bank Syariah dengan NPF 53 yang tinggi akan memperbesar biaya baik pencadangan aktiva produktif maupun biaya lainnya, sehingga berpotensi terhadap kerugian Bank. 1 Rasio ini dihitung dengan membagi jumlah pembiayaan bermasalah dengan total pembiayaan. Berdasarkan rumus tersebut diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.1 Perhitungan Rasio NPF Bank Muamalat Indonesia dalam Jutaan Rupiah Tahun Total Pembiayaan Rp Pembiayaan Bermasalah Rp NPF 2010 16.462.194 577.823 3.51 2011 21.651.586 385.398 1.78 2012 31.221.236 565.104 1.81 2013 41.415.135 323.038 0.78 2014 42.593.954 2.027.472 4.76 Sumber : Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia Berdasarkan perhitungan di atas, secara berturut-turut BMI memiliki nilai rasio NPF sebesar 3,51, 1,78, 1,81, 0,78 dan 4,76. Hal ini menunjukkan dari tahun 2010 hingga 2014 rasio NPF mengalami fluktuasi. Nilai rasio NPF tertinggi terdapat pada tahun 2014 yang mengalami peningkatan sebesar 3,98 dari tahun sebelumnya, sedangkan nilai terendah terdapat pada tahun 2013 yang mengalami penurunan sebesar 1,08. Pada periode 2010 – 2014 posisi NPF Bank Muamalat Indonesia berada di bawah 1 Dwi Nur’aini Ihsan, “Analisa Laporan Keuangan Perbankan Syariah”, UIN Jakarta Press, Jakarta, 2013, h. 96