20
secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi dan karyawannya berdasarkan standar, dan kriteria yang telah ditetapkan.
4
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pengukuran kinerja merupakan pengukuran atas aktivitastugas yang telah dilakukan secara
periodik berdasarkan standar pengukuran kinerja yang digunakan. Hasil dari pengukuran tersebut digunakan sebagai alat, penentu kebijakan dan strategi
organisasi tersebut ke depannya.
2. Pengertian Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 131PBI2011 Tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum, tingkat kesehatan bank adalah hasil
penilaian kondisi Bank yang dilakukan terhadap risiko dan kinerja Bank.Bank wajib melakukan penilaian Tingkat Kesehatan Bank secara individual dengan
menggunakan pendekatan risiko Risk-based Bank Rating, dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut :
a. Profil Risiko Risk Profile b. Good Corporate Governance GCG
c. Rentabilitas Earnings d. Permodalan Capital
Hasil akhir dari penilaian Tingkat Kesehatan Bank, bagi manajemen bank dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk menetapkan strategi dan
4
Mulyadi, Sistem Akuntansi Edisi Ketiga, Jakarta : Salemba Empat, 2001, h. 419
21
kebijakan yang akan datang, sedangkan bagi Bank Indonesia digunakan sebagai sarana pengawasan terhadap pengelolaan bank oleh manajemen.
5
3. Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank
Berdasarkan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan SE.OJK No. 10SEOJK.032014 yang menjadi faktor penilaian tingkat kesehatan bank
dijelaskan pada tabel di bawah ini :
Tabel 2.1 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Berdasarkan RGEC Risk Profile
Indikator Keterangan
Risiko Kredit Risiko akibat kegagalan nasabah atau pihak lain
dalam memenuhi kewajiban kepada Bank sesuai dengan perjanjian yang disepakati.
Risiko kredit dihitung dengan menggunakan rasio Non Performing Financing
:
Risiko Pasar Risiko pada posisi neraca dan rekening administratif
akibat perubahan harga pasar, antara lain risiko berupa perubahan nilai dari aset yang dapat diperdagangkan atau
disewakan. Risiko Pasar meliputi antara lain risiko benchmark
suku bunga benchmark interest rate risk, risiko nilai tukar, risiko ekuitas, dan risiko komoditas.
Risiko pasar dapat dihitung dengan menghitung Volume Aset Portofolio VAP. VAP dapat dirumuskan
5
Selamet Riyadi, Banking Assets and Liability Management, Jakarta : Lembaga Penerbit FEUI, 2004,.h. 169.
22
sebagai berikut :
Risiko Likuiditas Risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas danatau aset likuid berkualitas tinggi yang dapat
diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank.
Risiko likuiditas dihitung dengan menggunakan rasio- rasio sebagai berikut:
1. Financing to Deposit Ratio FDR
2. Cash Ratio
Risiko Operasional Risiko kerugian yang diakibatkan oleh proses internal
yang kurang memadai, kegagalan proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, danatau adanya
kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional bank. Risiko Hukum
Risiko yang timbul akibat tuntutan hukum danatau kelemahan aspek yuridis.
Risiko Strategik Risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan
danatau pelaksanaan suatu keputusan stratejik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan
bisnis. Risiko Kepatuhan
Risiko akibat bank tidak mematuhi danatau tidak