Efektivitas Belajar KERANGKA TEORI

bertanggung jawab remaja akan belajar untuk tidak mengulangi hal-hal yang memberikan dampak-dampak negatif bagi dirinya. Konsistensi orang tua dalam menerapkan disiplin dan menanamkan nilai- nilai kepada remaja dan sejak masa anak-anak di dalam keluarga akan menjadi panutan bagi remaja untuk dapat mengembangkan kemandirian dan berpikir secaea dewasa. Orang tua yang konsisten akan memudahkan remaja dalam membuat rencaan hidupnya sendiri dan dapat memilih berbagai alternatif karena segala sesuatu sudah dapat diramalkan olehnya. Mungkin masih terdapat banyak cara lain yang petut dipertimbangkan dalam meningkatkan kemandirian sang remaja agar menjadi pribadi yang utuh dan dewasa.

II.2 Efektivitas Belajar

Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap mana tujuan-tujuan dicapai, atau tingkat pencapaian tujuan. Sedangkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan, penilaian mengenai sikap, nilai-nilai, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang tepat dalam berbagai bidang studi. Belajar adalah suatu kata yang sudah akrab dengan semua lapisan masyarakat. Bagi para pelajar atau mahasiswa kata belajar merupakan kata yang tidak asing. Bahkan sudah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari semua kegiatan mereka dalam menuntut ilmu di lembaga pendidikan formal. Universitas Sumatera Utara Whittaker dalam Syaiful Bahri, 2002: 12 merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman. Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dalam hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap dan tugas atau pekerjaan tertentu. Oleh karena itu, seseorang yang melakukan aktivitas belajar dan diakhir aktivitasnya itu telah memperoleh perubahan dalam dirinya denagn memiliki pengalaman baru, maka individu itu dikatakan telah belajar. Belajar juga bisa diartikan suatu usaha untuk mencari ilmu pengetahuan dengan cara mempelajari lewat buku-buku, menerima pelajaran di bangku sekolah atau juga melakukan penelitian-penelitian di laboratorium maupun di perpustakaan. Jadi dalam belajar itu ada suatu usaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu dengan cara membaca, berlatih, sehingga ada perubahan yang tadinya tidak tahu menjadi tahu, yang hal itu disebabkan oleh adanya pengalaman. Dalam mencapai usaha tersebut sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya, maka perlu diketahui sara belajar yang efektif. Berikut ulasan singkat tentang cara-cara belajar yang efektif: 1. Ulang kembali pelajaran yang telah didapat, setelah itu baca singkat- singkat halaman berikutnya buat cari kerangkanya saja. 2. Konsentrasi penuh waktu mendengarkan pelajaran di sekolah 3. Mengetik ulang catatan pelajaran ke dalam komputer dan membaca kembali catatan tersebut setelah diketik. Universitas Sumatera Utara 4. Menggunakan buku catatan yang berbeda pada setiap mata pelajaran. Cara ini lebih teratur sehingga pada waktu ingin mengulang suatu pelajaran kita tidak perlu lagi harus membuka semua buku. 5. Dengan mengajari teman lain tentang materi yang baru diulang bisa membuat kita selalu ingat dan menjadi paham akan materi tersebut. 6. Sebulan sebelum ulangan adalah masa ideal buat mengulang pelajaran. 7. Waktu belajar di pagi hari, sehingga badan dan pikiran masih segar setelah tidur cukup di malam hari, jadi semangat kita masih tinggi. 8. Kalau badan capek, bakalan susah buat konsentrasi. Oleh karena itu, disarankan untuk libur dulu dari acara olah raga atau kegiatan fisik lainnya sehari menjelang ujian. 9. Belajar sambil mendengarkan musik. Pilih musik yang tenang tapi menggugah. 10. Membaca ulang catatan pelajaran, kemudian buat kesimpulan dengan kata-katamu sendiri. 11. Beri waktu yang cukup untuk tidur, makan, dan kegiatan hiburan. 12. Prioritaskan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Jangan menunda- nunda dalam mengerjakan tugas rumah. 13. Luangkan waktu untuk diskusi atau mengulang bahan sebelum kelas dimulai. 14. Jadwalkan waktu 50 menit untuk setiap sesi belajar di kelas agar tidak mudah lupa. 15. Pilih tempat yang nyaman dan asri untuk belajar agar lebih mudah untuk menghapal pelajaran. Universitas Sumatera Utara 16. Meminjam buku ke perpustakaan, untuk menambah referensi buku. 17. Membuat jadwal harian atau mingguan. 18. Catat janji temu, kelas, dan pertemuan pada buku. 19. Jadwalkan review bahan pelajaran setiap mingguan. 20. Rajin bertanya kepada guru apabila ada pelajaran yang tidak dimengerti sewaktu dikelas. Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan. Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Sehingga dalam belajar agar lebih dapat diakses dengan mudah bagi para siswa yang sangat beragam, kebiasaan para siswa perlu dipahami secara jelas. Dalam kegiatan belajar sangat banyak faktor yang mempengaruhi keefektifannya, yang hal ini perlu diperhatikan sungguh-sungguh oleh setiap pelajar demi kesukesan belajarnya. Ada dua macam faktor yang sangat berpengaruh dalam kegiatan belajar supaya efektif, yaitu: 1. Faktor Eksternal, yakni faktor yang muncul dari luar diri individu. Dapat dibedakan menjadi dua macam: • Faktor Sosial Faktor yang berupa keadaan lingkungan di sekitar pelajar, baik lingkungan di dalam rumah maupun di luar rumah. Setiap pelajar perlu mengatahui pentingnya faktor sosial ini, sebab seringkali terjadi seorang pelajar kurang menyadari bahwa suasana rumah Universitas Sumatera Utara keluarga aatu lingkungan masyarakat yang dihadapi dapat berpengaruh terhadap semangat belajarnya. • Faktor Non Sosial Faktor yang berupa cuaca, sarana, atau peralatan belajar dan waktu belajar. Cuaca terlalu panas atau terlalu dingin akan bisa membuat diri si pelajar terganggu konsentarasi belajarnya. Oleh karena itu seorang pelajar hendaknya dapat memilih waktu yang tepat untuk belajar supaya tidak kegerahan ataupun kedinginan. Begitu pula mengenai sarana belajar, yang lazimnya meliputi kamar belajar, meja belajar, alat tulis, dan perlengkapan lainnya amat banyak berpengaruh terhadap keefektivitasan belajar. 2. Faktor Internal, yakni faktor yang berasal dalam diri individu. Dapat dibedakan menjadi dua macam: • Faktor Psikologis Faktor yang dapat mendorong dan memberi motivasi untuk lebih tekun belajar. Diantaranya ialah: - Didalam diri setiap pelajar terdapat sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki segala sesuatu cara lebih luas yang tentunya akan mendorong semangat belajarnya. - Adanya sifat kreatif pada setiap individu dan keinginan untuk maju. - Adanya keinginan untuk mendapatkan simpati dari orang lain terutama dari orang tua, guru, dan teman-teman. Universitas Sumatera Utara • Faktor Phisiologis Faktor yang sangat menentukan untuk mendorong dan memotivasi kegiatan belajar. Karena kondisi fisik seseorang akan selalu melatarbelakangi semua kegiatan sehati-harinya termasuk dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu seorang pelajar perlu mencari kiat –kiat bagaiman agar kondisi tubuhnya tetap sehat. Diantaranya ialah: - Berusaha agar kebutuhan tubuh selalu tercukupi, memperoleh gizi yang cukup sesuai yang diperlukan. - Melakukan latihan fisik dengan berolahraga yang cukup dan teratur. - Memiliki kebiasaan cara hidup sehat. Badan dan pakaian selalu bersih. - Berusaha untuk selalu bersikap simpatik dan berpenampilan ceria, gembira, dan penuh semangat.

II.3 Teori Self Disclosure

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja pada Siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi.

1 36 116

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA – REMAJA DENGAN PERKEMBANGAN MORAL REMAJA

0 3 2

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

“PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Iv Di Sd Negeri 1 Banjarejo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 11

“EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Iv Di Sd Negeri 1 Banjarejo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

EFEKTIVITAS STRATEGI REACT DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

3 4 64