juga dengan kesamaan tingkat pendidikan, sosial, ekonomi, status, nasib, perjuangan dan sebagainya. Hal tersebut perlu dipertimbangkan
dalam topik pembicaraan agar komunikasi antar pribadi dapat mencapai keefektifannya.
I.5.4 Teori Self Disclosure
Teori ini diperkenalkan oleh Joseph Luft 1969 yang menekankan bahwa setiap orang bisa mengetahui dan tidak mengetahui tentang dirinya, maupun orang
lain. Untuk hal ini dapat dikelompokkan kedalam empat macam bidang pengenalan yang ditunjukkan dalam suatu gambar yang disebutnya dengan
Jendela Johari Johari Window.
Jendela Johari Johari Window Diketahui sendiri Tidak diketahui sendiri
1. Terbuka 2. buta
3. Tersembunyi 4. Tidak dikenal
Gambar yang disebut Jendela Johari tersebut melukiskan bahwa dalam pengembangan hubungan antar seseorang dengan yang lainnya terdapat empat
kemungkinan sebagaimana terwakili melalui keempat bidang jendela itu. Bidang1,melukiskan suatu kondisi dimana seseorang dengan yang lain
mengembangkan suatu hubungan yang terbuka sehingga dua pihak saling mengetahui masalah tentang hubungan mereka.
Diketahui orang lain
Tidak diketahui orang lain
Universitas Sumatera Utara
Bidang 2, melukiskan bidang buta, masalah hubungan antara kedua belah pihak hanya diketahui orang lain namun tidak diketahui diri sendiri.
Bidang 3, disebut bidang tersembunyi, yakni masalah hubungan antara kedua belah pihak diketahui diri sendiri namun tidak diketahui orang lain.
Bidang 4, bidang tidak dikenal, dimana kedua belah pihak sama-sama tidak mengetahui masalah hubungan antara mereka.
I.5.5 Efektivitas Belajar
Efektivitas dapat dinyatakan sebagai tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan atau sasarannya. Dengan demikian efektivitas merupakan suatu konsep
yang sangat penting, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan seseorang dalam mencapai sasarannya atau suatu tingkatan terhadap
mana tujuan-tujuan dicapai, atau tingkat pencapaian tujuan. Sedangkan belajar merupakan proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk
penguasaan, penggunaan, penilaian mengenai sikap, nilai-nilai, pengetahuan, dan kecakapan dasar yang tepat dalam berbagai bidang studi.
Sementara itu belajar dapat pula dikatakan sebagai komunikasi terencana yang menghasilkan perubahan atas sikap, ketrampilan, dan pengetahuan dalam
hubungan dengan sasaran khusus yang berkaitan dengan pola berperilaku yang diperlukan individu untuk mewujudkan secara lengkap dan tugas atau pekerjaan
tertentu. Dengan demikian, yang dimaksud dengan efektivitas belajar adalah tingkat pencapaian tujuan pelatihan.
Pencapaian tujuan tersebut berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan serta pengembangan sikap melalui proses pembelajaran. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
dalam belajar agar lebih dapat diakses dengan mudah bagi para siswa yang sangat beragam, kebiasaan para siswa perlu dipahami secara jelas.
I.6 Kerangka Konsep