METODOLOGI PENELITIAN Strategi Komunikasi dan Efektivitas Belajar (Studi Korelasional Tentang Hubungan Antara Strategi Komunikasi Orang tua Dalam Meningkatkan Efektivitas Belajar Pada Siswa Sekolah Menengah Umum Methodist-1 Medan)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian Metode dalam penelitian ini menggambarkan tentang cara pengumpulan data yang diperlukan untuk menjawab permasalahan yang ada dalam kegiatan penelitian ilmiah ini. Metodologi adalah penting untuk menentukan secara teoritis teknik operasional yang digunakan sebagai pegangan dalam mengambil langkah- langkah. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada suatu variabel berkaitan dengan variasi variabel yang lain Rakhmat,2004:27 . Dalam hal ini adalah Strategi Komunikasi Orang Tua dan Efektivitas Belajar Remaja. Metode in bertujuan untuk menemukan bagaimanakah hubungannya dan berarti tidaknya hubungan itu. III.2 Lokasi Penelitian, Populasi, Dan Sampel III.2.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Sekolah menengah Umum Methodist-1 Medan. Sekolah Perguruan Kristen Methodist Indonesia Satu PKMI-1 pada awalnya bernama Methodist English School MEC kemudian pada tahun 1958 dengan adanya pengesaahn dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, MEC berubah nama menjadi PKMI-1 hingga sekarang ini. Universitas Sumatera Utara Berlokasi di kota Medan, tepatnya di Jalan Hang Tuah No 8, PKMI-1 merupakan salah satu sekolah yang berbasis Agama Kristen yang memiliki misi utama yaitu pengabaran Injil dan mencerdaskan Bangsa Indonesia, dimana diharapkan para siswa yang menimba ilmu di sekolah ini bukan hanya diberiakan bekal ilmu pengetahuan semata, namun memiliki rasa takut akan Tuhan sebagai awal untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Pada saat ini, PKMI-1 menyelenggarakan pendidikan dengan jenjang yang terbagi atas: 1. TK Taman Kanak-Kanak 2. SD Sekolah Dasar 3. SMP Sekolah Menengah Pertama 4. SMU Sekolah Menengah Umum Dalam meningkatkan mutu pendidikan bagi para siswanya, PKMI-1 saat ini telah melengkapi dirinya dengan berbagai fasilitas yang daapt menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar diantaranya tersedianya laboratorium komputer dengan staf pengajar yang berpengalaman, laboratorium Biologi, laboratorium Fisika, lapangan olahraga yang luas, penyediaan bus sekolah antar jemput para siswa. Jumlah siswa kelas X adalah 277 orang, jumlah siswa kelas XI adalah 237 orang, jumlah siswa kelas XII adalah 198 orang. Jadi total keseluruhan adalah 712 siswa. Sekolah Menengah Umum Methodist-1 Medan memiliki 7 kelas X, 6 kelas XI yang terdiri dari empat kelas jurusan IPA, dan dua kelas XI jurusan IPS, 5 kelas XII yang terdiri dari tiga kelas jurusan IPA dan dua kelas jurusan IPS. Universitas Sumatera Utara III.2.2 Populasi Populasi dapat diartikan sebagai keseluruhan objek penelitian yang berupa manusia, hewan, tumbuhan. Udara, gejala, nilai, sikap, hidup, dan sebagainya. Sehingga objek-objek ini dapat menjadi sumbar data penelitian Bungin, 2005:100 . Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa-siswi Sekolah Menengah Umum Methodist-1 Medan. Jumlah siswa kelas X adalah 277 orang, jumlah siswa kelas XI adalah 237 orang, jumlah siswa kelas XII adalah 198 orang. Jadi total keseluruhan adalah 712 siswa. Jumlah Siswa Kelas Jumlah X-A X-B X-C X-D X-E X-F X-G XI IPA 1 XI IPA 2 XI IPA 3 XI IPA 4 XI IPS 1 XI IPS 2 XII IPA 1 XII IPA 2 XII IPA 3 XII IPS 1 XII IPS 2 40 40 40 40 40 38 39 37 38 38 37 47 40 40 44 38 38 38 Universitas Sumatera Utara 111.2.3 Sampel Sampel merupakan bagian representatif dari populasi, khususnya dalam hal pendataan Bulaeng,2004:156. Peneliti menggunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10 dengan tingkat kepercayaan 90, yakni sebagai berikut: 1 2 + = d N N n N = Jumlah populasi n = Sampel 1 1 , 711 711 2 + = n 2 d = Presisi 11 , 8 711 = n = n 87,66 = n 87 orang III.3 Teknik Penarikan Sampel Teknik penarikan sampel yang diigunakan dalam penelitian ini adalah : 111.3.1 Purposive Sampling yaitu terdapat kriteria-kriteria yang perlu dilakukan ataupun dibuat batasan berdasarkan tujuan-tujuan tertentu, guna mengejar waktu yang tersedia dan mencapai jumlah sampel ditetapkan. Adapun kriteria yang dimaksud adalah: 1. sampel adalah siswa Sekolah Menengah Umum Methodist-1 Medan 2. usia 15 sd 18 tahun 3. siswa kelas X dan kelas XI, dan kelas XII segala jurusan yang masih aktif Universitas Sumatera Utara III.3.2 Proportional Random Sampling yaitu pengambilan sampel dengan menggunakan teknik ini karena populasi bersifat heterogen dan karena populasi di SMU Methodist-1 Medan terbagi dalam beberapa kelas, sehingga teknik ini memberi peluang lebih kecil untuk menjadi sampel. Dengan menggunakan rumus: n = N xn n1 n = Jumlah sampel n1 = Jumlah populasi N = Populasi Kelas X-A = 40 x 87 = 5 712 Kelas X-B = 40 x 87 = 5 712 Kelas X-C = 40 x 87 = 5 712 Kelas X-D = 40 x 87 = 5 712 Kelas X-E = 40 x 87 = 5 712 Kelas X-F = 38 x 87 = 5 712 Kelas X-G = 39 X 87 = 5 712 Kelas XI IPA-1 = 37 x 87 = 5 712 Kelas XI IPA-2 = 38 x 87 = 5 712 Kelas XI IPA-3 = 38 x 87 = 5 712 Kelas XI IPA-4 = 37 x 87 = 5 712 Kelas XI IPS-1 = 47 x 87 = 6 712 Kelas XI IPS-2 = 40 x 87 = 5 712 Kelas XII IPA-1 = 40 x 87 = 5 712 Kelas XII IPA-2 = 44 x 87 = 5 712 Universitas Sumatera Utara Kelas XII IPA-3 = 38 x 87 = 5 712 Kelas XII IPS-1 = 38 x 87 = 5 712 Kelas XII IPS-2 = 38 x 87 = 5 712 III.4 Metode Pengumpulan Data Dalam menyusun proposal penelitian, peneliti menggunakan dua sumber data, yaitu: 1. Penelitian Kepustakaan, yaitu dengan mengumpulkan data-data dari literature serta sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini penelitian kepustakaan dilakukan melalui buku-buku, durat kabar, internet, dan sebagitnya. 2. Penelitian Lapangan, yaitu pemgumpulan data melalui kegiatan survei di lokasi penelitian, mengumpulkan data responden melalui : 3. Wawancara Interview, adalah alat pengumpul data yang berbentuk sejumlah pertanyaan lisan oleh responden. Disini peneliti akan berdialog atau mewawancarai pihak-pihak terkait dengan permasalahan yang hendak diteliti. Peneliti melakukan wawancara dengan orangtua siswa Methodist-1 Medan.  Observasi, adalah suatu cara memperoleh data dengan langsung mengamati terhadap objek-objek sambil melakukan observasi, dilakukan pencatatan terhadap gejala-gejala yang tampak pada diri subjek, kemudian diseleksi untuk dipilih sesuai dengan tujuan penelitian. Universitas Sumatera Utara  Kuesioner, adalah berbentuk rangkaian atau kumpulan pertanyaan yang disusun secara sistematis dalam sebuah daftar pertanyaan Bungin, 2001: 130. Proses sebagai tahapan pengumpulan data penelitian terdiri dari kegiatan: 1. Penyebaran kuesioner penelitian pada tanggal 18 Juli 2009 dan dikumpulkan kembali pada tanggal 20 Juli 2009. 2. Penyebaran kuesioner diberikan kepada 87 siswa Sekolah Menengah Umum Methodist-1 Medan, dengan usia minimal 15 tahun dan usia maksimal 18 tahun, dan yang masih aktif tercatat sebagai siswa di sekolah Methodist-1 Medan. 3. Peneliti memberi keterangan seperlunya tentang kuesioner penelitian kepada responden untuk diisi, selain itu peneliti juga membimbing responden dalam pengisian data agar data yang diperoleh nantinya lebih akurat. 4. Peneliti kemudian melakukan wawancara dengan orangtua siswa Methodist-1 Medan. III.5 Teknik Analisis Data Setelah data dikumpulkan, maka tahap selanjutnya adalah pengolahan data hasil jawaban pegawai di dalam kuesioner penelitian. Pengolahan data ini meliputi tahapan-tahapan sebagai berikut: 1. Penomoran kuesioner : proses ini dengan memberikan Nomor 01- 87 dalam kotak Nomor Pegawai yang tersedia di atas kanan kuesioner dengan tulisan No. Id. Responden. Universitas Sumatera Utara 2. Editing : pada tahap ini peneliti melakukan perbaikan atau pembenahan dari jawaban pegawai yang meragukan untuk menghindari terjadinya kesalahan pengisian data. 3. Coding : proses pemindahan jawaban responden ke dalam kotak-kotak kode yang telah disediakan pada lembar kuesioner dalm bentuk angka skor. 4. Inventarisasi : data mentah yang diperoleh dimasukkan ke dalam lembar FC sehingga membentuk kesatuan. 5. Tabulasi data : pada tahap ini data kuesioner penelitian dimasukkan ke dalam tabulasi deskriptif frekuensi, tabulasi deskriptif tabel silang crosstab, persentase, dan selanjutnya di analisa kecenderungan jawaban sebagai jawaban mayoritas yang menunjukkan keadaan umumnya dengan menggunakan piranti lunak SPSS versi 14.0. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis ke dalam beberapa bentuk penyajian, yaitu: 1. Analisa Tabel Tunggal Merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa data yang tersiri dari kolom, dejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori Singarimbun, 1995:266. Universitas Sumatera Utara 2. Analisa Tabel Silang Merupakan suatu analisa yang digunakan untuk mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya. Untuk melakukan data dan analisa data baik analisa deskriptif maupun analisa korelasional, penulis menggunakan aplikasi “ SPSS ” For Windows 14.0 yang akan memberikan gambaran tentang korelasi dan uji hipotesis dan memberikan hasil analisis secara tepat, dan juga dapat memperkuat analisis data penelitian yang sudah ditetapkan diatas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Komunikasi Antarpribadi dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional Pengaruh Komunikasi Antarpribadi Orang Tua Terhadap Motivasi Belajar Anak pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kabanjahe)

2 46 109

Pemberitaan Mobil Esemka Dan Motivasi Belajar (Studi Korelasional tentang Pengaruh Pemberitaan Mobil Esemka di TV One Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 2 Medan)

0 28 91

Komunikasi Antar Pribadi Orang Tua terhadap Pembentukan Konsep Diri Remaja pada Siswa Sekolah Menengah Umum Negeri 1 Berastagi.

1 36 116

Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar (Studi Korelasional Tentang berjudul Pengaruh Film Laskar Pelangi Terhadap Motivasi Belajar Siswa-siswi SMU HARAPAN 3 Medan Johor).

17 120 115

Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dan Motivasi Belajar Siswa (Studi Korelasional Pengaruh Pengaruh Efektivitas Komunikasi Antarpribadi Dalam Bimbingan Konseling Terhadap Motivasi Belajar Siswa/I Sma Yayasan Perguruan Sutomo I Medan)

7 51 139

HUBUNGAN ANTARA EFEKTIVITAS KOMUNIKASI ORANG TUA – REMAJA DENGAN PERKEMBANGAN MORAL REMAJA

0 3 2

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

“PENGARUH EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Iv Di Sd Negeri 1 Banjarejo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 11

“EFEKTIVITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV Efektivitas Komunikasi Interpersonal Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas Iv Di Sd Negeri 1 Banjarejo Tahun Ajaran 2014/2015.

0 3 15

EFEKTIVITAS STRATEGI REACT DALAM UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

3 4 64