21
2.3 Kinerja Karyawan 2.3.1. Pengertian Kinerja
Secara garis besar, kinerja dapat dipahami sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai
dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, guna mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum, dan sesuai
dengan moral maupun etika. Whitmore 2002:35 mengemukakan bahwa ”kinerja” dengan asal kata
”kerja” berarti aktivitas yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi dalam menjalankan tugas yang menjadi pekerjaannya. Kinerja merupakan suatu
perbuatan, suatu prestasi, atau penampilan umum dari keterampilan. Menurut Mangkunegara 2001:45 kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
yang dapat dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugas sesuai dengan tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut Sunarto
2005:149 kinerja adalah dukungan organisasi yang memberikan kesempatan untuk berbuat sesuatu. Dukungan organisasi meliputi sumber daya,
kepemimpinan, lingkungan kerja, struktur organisasi dan job design. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil upaya
kerja seseorang yang menentukan kapasitas dalam mengerjakan sesuatu yang dilatarbelakangi oleh faktor kemampuan, latar belakang demografi, persepsi,
sikap, pembelajaran, motivasi, personality, budaya dan lingkungan organisasi.
22
2.3.2 Manfaat Penilaian Kinerja
Menurut Rivai 2005:55 manfaat penilaian kinerja adalah: 1. Manfaat bagi karyawan yang diantara lain:
a. Meningkatkan motivasi b. Meningkatkan kepuasan kerja
c. Adanya kejelasan standar hasil yang diharapkan d. Adanya kesempatan berkomunikasi ke atas
e. Penigkatan pengertian tentang nilai pribadi 2. Manfaat bagi penilai
a. Meningkatkan kepuasan kerja b. Kesempatan untuk mengukur dan mengidentifikasi kecenderungan kienrja
karyawan c. Menginkatkan kepuasan kerja baik dari para manajer ataupun karyawan
d. Sebagai sarana meningkatkan motivasi karyawan e. Bisa mengidentifkasi kesempatan untuk rotasi karyawan
3. Manfaat bagi perusahaan a. Meningkatkan kualitas komunikasi
b. Meningkatkan motivasi karyawan secara keseluruhan c. Meningkatkan pandangan secara luas menyangkut tugas yang dilakukan
untuk masing-masing karyawan.
23
2.3.3 Indikator Kinerja
Menurut Mangkunegara 2005:53 indikator penilaian kinerja ada 4 yaitu:
1.
Kuantitas kerja Merupakan volume kerja yang dihasilkan seseorang dibawah kondisi normal.
Indikator ini terdiri dari ketepatan, ketelitian, kerapian dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan, pemeliharaan alat-alat kerja, dan kecakapan dalam
melaksanakan tugas.
2.
Kualitas kerja Merupakan kerapian, ketelitian, keterkaitan hasil dengan tidak mengaibaikan
volume kerja.
3.
Pemanfaatan waktu Merupakan penggunaan masa kerja yang disesuaikan dengan kebijaksanaan
perusahaan.
4.
Kerjasama Merupakan kemampuan menangani hubungan kerja dengan rekan kerja.
Berbagai macam jenis pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan, tentunya membutuhkan kriteria yang jelas, karena masing-masing jenis pekerjaan
mempunyai standar yang berbeda-beda tentang pencapaian hasilnya.
24
2.3.4 Unsur-unsur Penilaian Kinerja Karyawan
Menurut Hasibuan 2002:56 kinerja pegawai dapat dikatakan baik atau dapat dinilai dari beberapa hal yaitu:
1. Kesetiaan Kinerja dapat diukur dari kesetiaan karyawan terhadap tugas dan
tanggungjawabnya dalam organisasi. 2. Prestasi kerja
Hasil prestasi kerja karyawan, baik kualitas maupun kuantitas menjadi tolak ukur kinerja.
3. Kedisiplinan Kedisiplinan pegawai dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan
melaksanakan intruksi yang diberikan kepadanya menjadi tolak ukur kinerjanya.
4. Kreatifitas Kemampuan karyawan dalam mengembangkan kreatifitas dan mengeluarkan
potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehinggan menjadi lebih berdaya guna dan berhasil guna.
5. Kerja sama Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan
karyawan lain sehingga hasil pekerjaannya akan semakin baik. 6. Kecakapan
Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya juga menjadi tolak ukur dalam meningkatkan kinerja.
25 7. Tanggung Jawab
Kinerja pegawai juga dapat diukur dari kesediaan karyawan dalam mempertanggungjawabkan pekerjaan dari hasil kerjanya.
2.3.5. Tipe Kriteria Penilaian Kinerja
Menurut Gomes 2003:137 terdapat tipe-tipe pengukuran kinerja yang saling berbeda yaitu:
1. Pengukuran kinerja berdasarkan hasil, tipe kriteria ini merumuskan
pekerjaan berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, atau pengukuran hasil aktif end result.
2. Pengukuran kinerja berdasarkan perilaku, tipe kriteria prestasi ini mengukur
sarana pencapaian sasaran, dan bukannya hasil akhir. Jenis ini biasanya dikenal dengan BARS Behaviorally Anchored Rating Sales, dibuat dari
“critical incidents” yang terkait dengan berbagai dimensi kinerja. 3.
Pengukuran kinerja berdasarkan “judgement”. Merupakan tipe kriteria kinerja yang mnegukur prestasi berdasarkan deskripsi perilaku tertentu
spesific yaitu jumlah yang dilakukan quantity of works, luasnya pengetahuan tentang pekerjaan job knowledge, kesediaan cooperation,
kepribadian, kepemimpinan personal qualities.
2.4. Penelitian Terdahulu