76
3. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik
seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel terikat. Adanya multikolinieritas dapat dilihat dari tolerance value atau nilai Variance Inflation
Faktor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel terikat lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel bebas yang terpilih dan tidak dijelaskan oleh variabel terikat yang lain. Nilai Cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya
multikolinieritas adalah apabila Tolerance Value 0.1 sedangkan VIF 5 maka tidak terjadi multikolinieritas.
Berikut ini disajikan cara mendeteksi multikolinieritas dengan menganalis matrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan
Varianace Inflation Factor VIF.
Tabel 4.10 Uji Nilai
Tolerance dan VIF
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error
Beta Tolerance
VIF 1 Constant
28.186 7.415
3.801 .001
Motivasi .418
.096 .582
4.346 .000
.988 1.012
Budaya .157
.084 .251
1.874 .070
.988 1.012
a. Dependent Variable: Kinerja
77 Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa:
1. Nilai VIF dari nilai motivasi karyawan dan budaya organisasi lebih kecil atau dibawah 5 VIF5, ini berarti tidak terkena multikolinieritas antara variabel
independen dalam model regresi.
2. Nilai Tolerance dari budaya organisasi dan motivasi lebih besar dari 0,1 ini berarti tidak terdapat multikolinieritas antar variabel independen dalam model
regresi. 4.2.2.2
Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS versi 18,0 for Windows dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
bebas yang terdiri dari Motivasi Karyawan X1, Budaya Organisasi X2 terhadap Kinerja Karyawan Y sebagai variabel terikat. Persamaan regresi
linier berganda yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ e
Dimana : Y
= Kinerja Karyawan a
= Konstanta b1, b2 = Koefisien regresi
X
1
= Motivasi Karyawan X
2
= Budaya Organisasi e
= Standar error
78 Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS versi 18.0 for Windows, maka
hasil persamaan regresi linier berganda dapat dilihat pada Tabel 4.11
Tabel 4.11 Hasil Regresi Linier Berganda
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2014
Berdasarkan Tabel 4.11 diketahui kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian B diperoleh nilai b1 variabel motivasi karyawan sebesar
0,418 nilai b2 variabel budaya organisasi sebesar 0,157 dan nilai konstanta a adalah 28,186, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = 28,186 + 0, 418 X
1
+ 0,157 X
2
+ e
Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Konstanta a = 28,186 ini mempunyai arti bahwa apabila variabel motivasi