Pembentukan MPRS

2. Pembentukan MPRS

Dalam dekrit presiden 5 Juli 1959 ditegaskan bahwa pembentukan MPRS akan diselenggarakan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Anggota MPRS terdiri dari anggota-anggota DPR ditambah dengan utusan daerah-daerah dan golongan. Oleh karena itu, pembentukan majelis merupakan pe- menuhan dekrit tersebut.

MPRS merupakan pengganti Dewan Konstitu- ante yang telah bubar. Anggota-anggota MPRS di-

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

tunjuk dan diangkat oleh Presiden. MPRS dibentuk Gambar 2.2.9 Presiden Soekarno sedang berpidato pada berdasarkan Penetapan Presiden No. 2 Tahun 1959.

Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI pada tanggal 17

Anggota MPRS harus memenuhi syarat, antara la-

Agustus 1959. Pidato ini kemudian dikenal sebagai

in: setuju kembali kepada UUD 1945, setia kepada

Manifesto Politik Republik Indonesia dan ditetapkan

perjuangan RI, dan setuju dengan Manifesto Politik.

sebagai GBHN.

Keanggotaan MPRS menurut Penpres No. 2 Ta- Presiden Soekarno menerima baik usulan ter- hun 1959 terdiri atas: 261 orang anggota DPR; 94 sebut. Pada sidangnya tahun 1960, MPRS dengan orang utusan daerah; dan 200 orang golongan kar- ketetapan MPRS No. 1/MPRS/1960 menetapkan Ma- ya. Sedangkan tugas MPRS adalah menetapkan Ga- nifesto Politik menjadi Garis-garis Besar Haluan ris-garis Besar Haluan Negara (GBHN). Negara (GBHN). Ketetapan tersebut juga memutus-

3. Pembentukan DPAS

kan bahwa pidato Presiden Soekarno pada tanggal Dewan Pertimbangan Agung Sementara (DPAS)

7 Agustus 1960, yang berjudul “Jalannya Revolusi dibentuk berdasarkan Penpres No. 3 tahun 1959.

Kita” dan pidato di depan sidang Umum PBB yang DPAS ini bertugas memberi jawaban atas perta-

berjudul “Membangun Dunia Kembali” ( To Build nyaan Presiden dan berhak mengajukan usul kepa-

the World a New) merupakan Pedoman-pedoman Pe-

da pemerintah. DPAS diketuai oleh Presiden dan laksanaan Manifesto Politik. Dalam pidato pembu- beranggotakan 45 orang, terdiri atas: 12 orang wakil

kaan Kongres Pemuda di Bandung pada bulan Fe- golongan politik, 8 orang utusan atau wakil daerah,

bruari 1960, Presiden Soekarno menyatakan bahwa

24 orang wakil dari golongan karya dan 1 orang intisari Manipol ada lima. Lima intisari itu adalah wakil ketua.

UUD 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Ter-

4. DPR hasil pemilu 1955 tetap

pimpin, Ekonomi Terpimpin, dan Kepribadian In- donesia (USDEK).

DPR hasil Pemilu I tahun 1955 yang dibentuk berdasarkan UU No. 7 tahun 1953 tetap menjalan-

2. Pembentukan DPR-GR

kan tugasnya berdasarkan UUD 1945. DPR tersebut Pada tanggal 5 Maret 1960 DPR hasil Pemilu I harus menyetujui perubahan-perubahan yang di-

tahun 1955 dibubarkan oleh Presiden Soekarno, ka-

lakukan oleh pemerintah sampai DPR yang baru rena menolak Rencana Anggaran Belanja Negara tersusun.

Cyan 69 Black 69

yang diajukan oleh pemerintah. Tidak lama kemu-

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

dian Presiden berhasil menyusun daftar anggota rena itu, pembentukan DPR-GR supaya ditang- DPR. DPR yang baru dibentuk tersebut dinamakan

guhkan. Alasannya adalah sebagai berikut. Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-

 Perubahan perimbangan perwakilan golong- GR). Seluruh DPR-GR ditunjuk oleh Presiden me-

an-golongan dalam DPR-GR memperkuat pe- wakili golongan masing-masing. Anggota DPR-GR

ngaruh dan kedudukan suatu golongan tertentu dilantik pada tanggal 25 Juni 1960. Dalam upacara

yang mengakibatkan kegelisahan-kegelisahan pelantikan tersebut, Presiden Soekarno menyata-

dalam masyarakat dan memungkinkan terja- kan bahwa tugas DPR-GR adalah melaksanakan

dinya hal-hal yang tidak diinginkan. Manipol, merealisasikan amanat penderitaan rak-

 DPR yang demikian, pada hakikatnya adalah yat, dan melaksanakan demokrasi terpimpin. DPR yang hanya mengiyakan saja, sehingga ti-

Pada upacara pelantikan wakil-wakil ketua dak dapat menjadi soko guru negara hukum DPR-GR tanggal 5 Januari 1961, Presiden Soekarno

dan demokrasi yang sehat.

menjelaskan kedudukan DPR-GR. DPR-GR adalah  Pembaruan dengan cara pengangkatan seba- pembantu presiden/mandataris MPRS dan membe-

gaimana yang dipersiapkan itu adalah ber- ri sumbangan tenaga kepada Presiden untuk me-

tentangan dengan asas-asas demokrasi yang laksanakan segala sesuatu yang ditetapkan MPRS.

dijamin oleh undang-undang. Tokoh-tokoh lain yang tidak menjadi anggota

Liga Demokrasi juga menyatakan keberatan ter- hadap pembubaran DPR hasil Pemilu tahun 1955.

Misalnya, Mr. Sartono dan Mr. Iskaq Cokrohadi-

suryo (teman lama Presiden Soekarno dalam PNI). Di samping itu, juga muncul reaksi keras dari Mas- yumi dan PRI. Sutomo (Bung Tomo) dari Partai Rakyat Indonesia (PRI) lewat pengaduannya yang disampaikan pada tanggal 22 Juni 1960 dengan te- gas menyatakan bahwa kabinet yang dipimpin Soekarno melakukan pelanggaran terhadap UUD 1945. Pelanggaran yang dilakukan adalah membu- barkan Parlemen Republik Indonesia hasil pilihan

rakyat. Menurut Sutomo, tindakan pembubaran Gambar 2.2.10 Pelantikan anggota Dewan Perwakilan

Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2

parlemen hasil pilihan rakyat merupakan tindakan

Rakyat Gotong Royong oleh Presiden Soekarno pada

yang sewenang-wenang. Dikatakan sewenang-

tanggal 25 Juni 1960.

wenang karena:  ada paksaan untuk menerima Manipol tanpa

DPR-GR ternyata tidak dapat menjalankan diberi waktu terlebih dulu untuk mempela- fungsi sebagaimana tuntutan UUD 1945 karena

jarinya;

anggotanya ditunjuk Presiden Soekarno. Mereka selalu tunduk terhadap keputusan Soekarno. DPR

 ada paksaan untuk bekerja sama antara golong- yang menurut UUD 1945 seharusnya sejajar de-

an nasionalis, agama, dan komunis. ngan Presiden pada kenyataannya berada di ba-

Reaksi-reaksi yang dilancarkan beberapa par- wah presiden. Bahkan, ketua DPR-GR berasal dari

tai tersebut ditanggapi Presiden Soekarno dengan menteri yang menjadi bawahan Presiden.

rencana membubarkan partai-partai tersebut. Rencana pembubaran partai-partai ditentang oleh