Politik luar negeri Indonesia bersifat

2. Politik luar negeri Indonesia bersifat

Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat de-

konfrontatif

ngan suara yang terbanyak” . Sedangkan, dalam demo-

krasi terpimpin, berdasarkan Penetapan Presiden Pada masa demokrasi terpimpin, politik luar No. 2 Tahun 1959, anggota Majelis Permusyawarat-

negeri yang dipraktikkan adalah politik luar negeri an Rakyat Sementara ditunjuk dan diangkat oleh

yang revolusioner. Dalam beberapa hal politik luar presiden. Dengan demikian, lembaga tertinggi ini

negeri Indonesia sarat konfrontasi karena masa itu berada di bawah Presiden. Demikian juga dengan

oleh Pemerintah Presiden Soekarno dianggap se- DPAS dan DPR-GR.

bagai masa konfrontasi. Diplomasi yang revolusi- Ketua Mahkamah Agung dan Jaksa Agung di-

oner, diplomasi yang konfrontatif, diplomasi per- angkat menjadi menteri. Padahal, kedua jabatan

juangan, diplomasi yang mau merombak dan me- tersebut menurut teori Trias Politica harus terpisah

nyusun suatu suasana dan perimbangan baru an- dari kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dengan de-

tara negara-negara dipakai sebagai alat politik luar mikian, kekuasaan eksekutif, legislatif, dan yudikatif

negeri.

telah ditempatkan di bawah presiden. Presiden Soekarno memperkenalkan doktrin Menurut UUD 1945 pasal 7: “Presiden dan Wakil

politik baru. Doktrin itu mengatakan bahwa dunia Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun,

terbagi dalam dua blok, yaitu “Oldefos” (Old Estab- dan sesudahnya, dapat dipilih kembali”. Sedangkan, Si-

lished Forces) dan “Nefos” (New Emerging Forces) . Soe- dang Umum MPRS tahun 1963 menetapkan bahwa

karno menyatakan bahwa ketegangan-ketegangan Presiden Soekarno diangkat sebagai presiden seu-

di dunia pada dasarnya akibat dari pertentangan mur hidup. Keputusan itu dikukuhkan dengan Tap

antara kekuatan-kekuatan orde lama (Oldefos) dan MPRS No. III/MPRS/1963. Ketetapan MPRS tersebut

kekuatan-kekuatan yang baru bangkit (Nefos). Im- jelas merupakan pelanggaran terhadap UUD 1945.

perialisme, kolonialisme, dan neokolonialisme me- ccccc..... Politik luar negeri Indonesia Politik luar negeri Indonesia Politik luar negeri Indonesia Politik luar negeri Indonesia Politik luar negeri Indonesia

ngabdi pada kekuatan lama.

1. Landasan politik luar negeri Indonesia pada

Saat pemerintah Indonesia menganut sistem

masa demokrasi terpimpin

demokrasi terpimpin, cita-cita politik luar negeri yang bebas-aktif tidak tercapai. Terjadi penyim-

Pada masa demokrasi terpimpin, ada 4 doku- pangan-penyimpangan. Negara Indonesia ternyata men yang dijadikan sebagai landasan politik luar

tidak bebas dari blok-blok negara lain, tetapi justru negeri Indonesia. Dokumen-dokumen itu adalah

condong ke arah blok sosialis-komunis. sebagai berikut.

Black 72 Cyan 72

Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan

Karena politik luar negeri Indonesia bersifat  Tanggal 9–17 April 1963. Di Philipina, para konfrontatif, revolusioner dan cenderung berpihak

menteri luar negeri ketiga negara bertemu un- ke blok timur, maka pergaulan Indonesia di dunia

tuk membicarakan masalah pembentukan Fe- internasional menjadi semakin sempit. Berikut ini

derasi Malaysia, kerja sama antarketiga negara, adalah beberapa kebijakan luar negeri yang dilaku-

dan mempersiapkan pertemuan-pertemuan se- kan pemerintah pada masa demokrasi terpimpin.

lanjutnya.

 Memutuskan hubungan diplomatik dengan Be-  1 Juni 1963. Presiden Soekarno (Indonesia) dan landa (17 Agustus 1960).

PM Tengku Abdul Rachman (Malaya) menga-  Mengirim kontingen pasukan perdamaian (pa- dakan pertemuan di Tokyo, Jepang. PM Malaya menyatakan kesediaannya untuk membicara-

sukan Garuda II) ke Kongo (10 September 1960). kan masalah yang sedang dihadapi dengan

 Indonesia ikut terlibat dalam Gerakan Non Presiden RI dan Presiden Filipina, baik me- Blok (September 1961).

ngenai masalah-masalah yang menyangkut  Pembebasan Irian Jaya (1962).

daerah Asia Tenggara maupun rencana pem-  Konfrontasi dengan Malaysia (1963).

bentukan Federasi Malaysia.  Menyelenggarakan Ganefo I (Games of the New

 Tanggal 7–11 Juni 1963. Menteri luar negeri Emerging Forces) (1963).

Malaya, Indonesia, dan Philipina bertemu di  Indonesia keluar dari keanggotaan PBB (1964).

Manila untuk membicarakan persiapan ren- cana pertemuan 3 kepala pemerintahan.

 Mempraktikkan politik luar negeri yang con- dong ke negara-negara sosialis-komunis (blok

 Tanggal 9 Juli 1963. Perdana Menteri Tengku timur). Indonesia membuka hubungan poros

Abdul Rachman menandatangani dokumen Jakarta—Peking (Indonesia—RRC) dan poros

pembentukan Negara Federasi Malaysia di Jakarta—Pnom Penh—Hanoi—Peking—

London. Tindakan ini membuat negara Filipina Pyongyang (Indonesia — Kamboja — Vietnam

dan Indonesia bersitegang dengan Malaysia. Utara—RRC—Korea Utara).

 Tanggal 3 Juli - 5 Agustus 1963. Kepala peme- rintahan Malaysia, Filipina, dan Indonesia me-

Presiden Soekarno dengan politik mercusu- ngadakan pertemuan di Manila. Pertemuan ini arnya berpendapat bahwa Indonesia merupakan

menghasilkan Deklarasi Manila, Persetujuan mercusuar yang mampu menerangi jalan bagi Nefo

Manila, dan Komunike Bersama. Dalam Per- di seluruh dunia. Dengan politik mercusuar, Indo-

setujuan Manila antara lain dikatakan bahwa nesia mengambil posisi sebagai pelopor dalam me-

Indonesia dan Filipina akan menyambut baik mecahkan masalah-masalah internasional pada

pembentukan Federasi Malaysia apabila du- masa itu. Dengan demikian Indonesia akan diakui

kungan rakyat di daerah Borneo diselidiki oleh sebagai negara yang pantas diperhitungkan di Asia.

otoritas yang bebas dan tidak memihak, yaitu Pada praktiknya, politik mercusuar merugikan

Sekretaris Jenderal PBB atau wakilnya. masyarakat secara nasional. Dengan demikian, je-

laslah bahwa dalam masa demokrasi terpimpin,  Tanggal 16 September 1963. Negara Federasi sistem politik yang diberlakukan juga menyimpang

Malaysia diresmikan, tanpa menunggu hasil dari Pancasila dan UUD 1945.

penyelidikan dari misi PBB. Pemerintah Indo- nesia menuduh Malaysia telah melanggar De-

3. Konfrontasi dengan Malaysia

klarasi Bersama.

Rencana pembentukan negara Federasi Malay-  Tanggal 17 September 1963. Masyarakat di Ja- sia yang diprakarsai Inggris menimbulkan perso-

karta mengadakan demonstrasi di Kedutaan alan baru bagi negara-negara yang berdampingan,

Besar Malaysia di Jakarta. Tindakan tersebut misalnya Indonesia, Filipina, dan Malaya. Indone-

dibalas oleh masyarakat Malaysia dengan me- sia secara tegas menentang pembentukan Federasi

lakukan demonstrasi terhadap Kedutaan Besar Malaysia. Indonesia menganggap pembentukan Fe-

Indonesia di Malaysia. Hubungan diplomatik derasi Malaysia adalah proyek neokolonialis Ing-

antara Indonesia dan Malaysia putus pada gris yang membahayakan revolusi Indonesia. Satu

tanggal 17 September 1963. Sejak itu hubungan pangkalan militer asing yang ditujukan antara lain

Indonesia dan Malaysia semakin memanas. untuk menentang Indonesia dan juga menentang

Pada tanggal 3 Mei 1964, Presiden Soekarno se- New Emerging Forces di Asia Tenggara. Oleh karena bagai Panglima Tertinggi ABRI dan kepala negara itu, pembentukan federasi itu harus digagalkan. berpidato mengenai Dwikora. Isi pidato itu antara

Pemerintah Indonesia, Malaya, dan Philipina

lain sebagai berikut.

mengadakan beberapa kali pertemuan untuk me-  Perhebat revolusi Indonesia. nuntaskan permasalahan tersebut. Perundingan

dilaksanakan dari bulan April - September 1963.  Bantu perjuangan revolusioner rakyat Malaya, Berikut ini adalah rangkaian pertemuan ketiga ne-

Singapura, Sabah, Serawak, dan Brunei untuk

gara yang membahas masalah pembentukan nega- membubarkan Negara Boneka Malaysia. ra federasi Malaysia.

Cyan 73 Black 73

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

Untuk menggagalkan pembentukan Negara Fe- cang Nasional adalah mempersiapkan rancangan derasi Malaysia itu pemerintah melakukan bebera-

undang-undang pembangunan nasional yang be- pa tindakan, antara lain:

rencana dan menilai penyelenggaraan pemba-  pemerintah mengadakan konfrontasi senjata

ngunan itu. Dewan yang beranggotakan 80 orang dengan Malaysia;

wakil golongan masyarakat dan daerah ini semula dipimpin oleh Muhammad Yamin  pembentukan sukarelawan yang terdiri dari .

ABRI dan masyarakat; dan Pada tanggal 26 Juli 1960, dewan ini berhasil  mengirimkan sukarelawan ke Singapura dan

menyusun “Rancangan Dasar Undang-Undang Kalimantan Utara, wilayah Malaysia, melalui

Pembangunan Nasional Sementara Berencana ta- Kalimantan untuk melancarkan operasi terha-

hapan tahun 1961 - 1969” yang kemudian disetujui dap Angkatan Perang Persemakmuran Inggris.

MPRS melalui Tap No. 2/MPRS/1960.

Konfrontasi antara Indonesia dan Malaysia Pada tahun 1963, Depernas diganti namanya membawa beberapa akibat berikut.

menjadi Badan Perancang Pembangunan Nasional  Timbulnya politik Poros Jakarta—Peking.

(Bappenas). Bappenas dipimpin langsung oleh Pre- siden Soekarno. Badan ini bertugas untuk menyu-

 Hilangnya simpati rakyat Malaysia terhadap sun rencana jangka panjang dan rencana tahunan, Indonesia. baik nasional maupun daerah, mengawasi dan me-

 Kerugian materi yang sudah dikeluarkan untuk nilai pelaksanaan pembangunan, menyiapkan dan

biaya konfrontasi.

menilai Mandataris untuk MPRS.