Keadaan ekonomi
B. Keadaan ekonomi
a. a. a. a. a. Dalam bidang pembangunan Dalam bidang pembangunan Dalam bidang pembangunan Dalam bidang pembangunan Dalam bidang pembangunan Dalam bidang pembangunan, pemerintah pa-
Sumber: 30 Tahun Indonesia Merdeka 2
da tahun 1958 mengeluarkan undang-undang pem-
Gambar 2.2.11
bentukan Dewan Perancang Nasional (Depernas),
Rakyat antre untuk mendapatkan kebutuhan pokok karena
Cyan 74 Black 74
yakni UU No. 80 tahun 1958. Tugas Dewan Peran-
barang-barang kebutuhan pokok semakin sulit didapat.
Bab 2 - Usaha Mempertahankan Kemerdekaan
Mengeluarkan Peraturan Pemerintah Penggan- an dagang yang menguntungkan kedua negara. ti Undang-undang No.6 tahun 1959. Peraturan
Indonesia mengekspor karet ke RRC, tetapi dengan ini berisi tentang ketentuan bahwa bagian uang
harga yang sangat rendah. Karet tersebut tidak lembaran Rp 1000 dan Rp 500 yang masih ber-
langsung dikirim ke RRC, tetapi justru diolah terle- laku (yang sekarang bernilai Rp 100 dan Rp 50)
bih dahulu di Singapura menjadi bahan baku yang harus ditukar dengan uang kertas bank baru
selanjutnya diekspor Singapura ke RRC. Tentu Si- sebelum tanggal 1 Januari 1960.
ngapura yang menerima keuntungan lebih besar Menyalurkan uang dan kredit baru ke bidang
dibandingkan Indonesia. Lebih menyakitkan lagi, usaha-usaha yang dipandang penting bagi ke-
kapal-kapal yang membawa karet dari Indonesia sejahteraan rakyat dan pembangunan.
hanya berhenti di wilayah teritorial Singapura. Ka- ret-karet tersebut ditampung di kapal lain yang
Meskipun sudah melakukan tindakan-tindakan sudah siap membawa ke Singapura. Sementara ka- di atas, pemerintah gagal. Uang yang beredar sema-
kin meningkat, sehingga inflasi juga semakin tinggi. pal-kapal dari Indonesia meneruskan perjalanan Kenaikan jumlah uang yang beredar ini juga dise-
ke Hongkong atau RRC sambil membawa karet babkan tindakan pemerintah yang mengeluarkan
yang sudah diolah di Singapura dan dijual dengan uang rupiah baru pada tanggal 13 Desember 1965.
harga yang lebih mahal.
Tindakan ini didasarkan pada Penetapan Presiden RRC kemudian mengolah bahan baku karet RI No. 27 Tahun 1965.
dari Singapura tersebut menjadi ban dan barang- Kegagalan pemerintah mengatur masalah ke-
barang lainnya lalu diekspor ke Indonesia. Celaka- uangan dan ekonomi negara disebabkan juga oleh
nya, barang-barang yang diekspor RRC ke Indone- tidak adanya kemauan politik dari pemerintah un-
sia itu dijual sangat mahal dan diperhitungkan se- tuk menahan diri dalam pengeluaran-pengeluar-
bagai bantuan luar negeri. Hubungan perdagangan annya. Misalnya, untuk menyelenggarakan pro-
semacam ini sangat merugikan Indonesia, karena yek-proyek mercusuar seperti Ganefo (Games of the
New Emerging Forces) dan Conefo (Conference of the Indonesia tidak punya pilihan lain selain menjual New Emerging Forces) , pemerintah terpaksa harus
karet ke RRC. Ini terjadi karena pemerintah RI me- mengeluarkan uang yang setiap tahun semakin be-
milih masuk dalam blok RRC dan blok negara sar. Akibatnya, inflasi semakin tinggi dan harga-
komunis.
harga barang semakin mahal sehingga rakyat kecil Contoh lainnya, untuk membiayai proyek-pro- semakin sengsara.
yek yang sedang dikerjakan dalam negeri, Presiden/
c. c. c. c. c. Dalam bidang perdagangan dan perkreditan luar Dalam bidang perdagangan dan perkreditan luar Dalam bidang perdagangan dan perkreditan luar Dalam bidang perdagangan dan perkreditan luar Dalam bidang perdagangan dan perkreditan luar Mandataris MPRS mengeluarkan Instruksi Presi- negeri negeri negeri negeri negeri
den No. 018 Tahun 1964 dan Keputusan Presiden No. 360 tahun 1964. Isi dari instruksi presiden dan
Negara Indonesia yang agraris belum mampu memenuhi seluruh kebutuhannya. Hasil pertanian
keputusan presiden itu adalah ketentuan mengenai dan perkebunan yang dihasilkan memang dapat
penghimpunan dan penggunaan Dana-Dana Revo- dijual ke luar negeri melalui kegiatan ekspor. Kegi-
lusi . Dana Revolusi tersebut pada awalnya dipero- atan perdagangan luar negeri ini bertujuan untuk
leh dari pungutan uang call SPP dan pungutan yang menghasilkan dan meningkatkan devisa. Devisa
dikenakan pada pemberian izin impor dengan de- inilah yang kemudian dipakai untuk membeli ba-
ferrend payment (impor dibayar dengan kredit kare- rang-barang kebutuhan dari luar negeri yang be-
na tidak cukup persediaan devisa). Dalam praktik- lum bisa dihasilkan sendiri dalam negeri. Untuk
nya, barang-barang yang diimpor dengan sistem menjaga dan mempertahankan neraca perdagang-
kredit itu adalah barang-barang yang tidak mem- an luar negeri yang sehat, Indonesia harus mening-
beri manfaat bagi rakyat banyak karena merupakan katkan ekspor supaya devisa semakin bisa diting-
barang mewah atau barang perdagangan lainnya. katkan.
Akibat kebijakan luar negeri yang semacam itu, Jika terjadi bahwa devisa yang dihasilkan dari
kegiatan perdagangan luar negeri tidak mampu utang-utang negara bertambah besar. Sementara menutupi seluruh biaya impor barang kebutuhan,
itu, ekspor barang ke luar negeri semakin menurun. pemerintah "terpaksa" membuat utang luar negeri
Devisa negara juga semakin menipis. Oleh karena melalui kredit-kredit yang dikucurkan negara do-
itu, sering terjadi bahwa beberapa negara tidak nor. Dalam hal kredit luar negeri inilah Indonesia
mau lagi berhubungan dagang dengan Indonesia dapat terjebak dalam keputusan politik berpihak
karena utang-utangnya tidak dibayar. Di dalam ne- pada blok tertentu yang sedang bersitegang, entah
geri, situasi keuangan yang buruk ini mengganggu itu Blok Barat (negara-negara demokrasi Barat)
produksi, distribusi, dan perdagangan. Masyara- taupun Blok Timur (negara-negara komunis).
katlah yang akan mengalami kerugian dari praktik
Misalnya, melalui Government to Government (G perdagangan dan perkreditan luar negeri ini. to G), pemerintah RI dan RRC mengadakan hubung-
Cyan 75 Black 75
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX