Asas, modal dasar, dan faktor dominan pembangunan nasional

B. Asas, modal dasar, dan faktor dominan pembangunan nasional

Pembangunan nasional Indonesia dilaksana- kan dengan memerhatikan asas pembangunan, modal dasar, dan faktor dominan pembangunan yang ada.

Asas pembangunan nasional yang dimak-sud adalah sebagai berikut.

 Asas manfaat. Pembangunan yang dilakukan ha-

empo, 3-9 Desember 2007

rus memberikan hasil guna bagi seluruh rakyat.  Asas usaha bersama dan kekeluargaan. Pembangun-

Majalah T

an dilakukan secara gotong-royong dan dijiwai oleh semangat kekeluargaan.

sumber:

 Asas demokrasi. Masalah pembangunan nasional

Gambar 7.1.4

Pembangkit listrik tenaga uap di Muara Karang merupakan diatasi dengan cara musyawarah untuk men-

salah satu contoh pemanfaatan sumber kekayaan alam capai mufakat.

demi kesejahteraan masyarakat Indonesia.  Asas adil dan merata. Hasil pembangunan, baik materiil maupun spiritual harus dinikmati se-

 Jumlah penduduk. Jumlah penduduk Indonesia cara menyeluruh oleh rakyat.

yang besar merupakan sumber daya manusia  Asas kehidupan dalam keseimbangan. Pembangunan

yang potensial dan produktif sebagai pelaksana pembangunan.

perlu memperhatikan keseimbangan antara ke- pentingan rohani dan jasmani, kepentingan

 Modal rohaniah dan mental. Ketakwaan dan kei- pribadi dan masyarakat, serta kepentingan na-

manan kepada Tuhan Yang Maha Esa dan kebu- sional dan internasional.

latan tekad berdasarkan Pancasila memupuk  Asas kesadaran hukum. Pembangunan mengan- kesiapan jiwa dan kesatuan sikap untuk bahu-

dalkan kesadaran warga serta menjamin ke- membahu melaksanakan pembangunan. pastian hukum.

 Modal budaya. Keanekaragaman budaya Indone-  Asas kepercayaan kepada diri sendiri. Pembangunan sia yang dinamis memampukan bangsa mem- bangun sesuai dengan kepribadian sendiri.

terlaksana berdasarkan kemampuan, kekuatan, serta kepribadian bangsa.

 Potensi efektif bangsa. Stabilitas nasional yang te- lah tercipta memungkinkan terciptanya keta-

Adapun Modal Dasar Pembangunan Nasional hanan nasional yang merupakan syarat pen- adalah sebagai berikut. ting bagi kelangsungan pembangunan.

 Kemerdekaan dan kedaulatan bangsa. Kedaulatan  Angkatan bersenjata. TNI berperan aktif memeli- memungkinkan bangsa Indonesia melaksana- hara stabilitas nasional demi kelancaran pem- kan pembangunan dalam rangka mengisi ke-

bangunan.

merdekaan.  Jiwa dan semangat persatuan. Semangat Bhinneka

Sedangkan faktor-faktor yang dominan dalam pembangunan nasional adalah sebagai berikut.

Tunggal Ika menumbuhkan kesadaran melak-

Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SMP/MTs Kelas IX

 Faktor demografi dan sosial budaya.  Melaksanakan pemilihan umum. Sejak berku-  Faktor geografi, hidrografi, geologi dan topo-

asa hingga runtuh, pemerintah Orde Baru telah grafi.

melaksanakan enam kali pemilu. Pemilu perta-  Faktor klimatologi.

ma dilaksanakan pada tahun 1971. Selanjutnya  Faktor flora dan fauna.

pemilu dilaksanakan setiap lima tahun sekali  Faktor kemungkinan pengembangan. (1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997).

 Melakukan penyederhanaan partai politik. Pa- Pola pembangunan nasional, sebagaimana telah

da masa Orde Lama, terjadi ketidakstabilan dituangkan dalam GBHN, yaitu Pola Pembangun-

politik karena ada banyak partai politik. Peme- an Nasional Jangka Pendek 5 tahun yang dikenal

rintah Orde Baru mengambil kebijakan untuk dengan Repelita dan Pola Pembangunan Jangka mengurangi jumlah partai-partai di Indonesia. Panjang 25 Tahun. Pada tanggal 1 April 1969, dimulai Partai-partai yang ada tidak dibubarkan, tetapi pelaksanaan Rencana Pembangunan Lima Tahun

Tahap Pertama (Repelita I). diminta untuk digabung (fusi) berdasarkan persamaan program. Penggabungan itu meng-

Setiap Repelita dalam Pembangunan Jangka hasilkan tiga kekuatan social politik, yaitu: Par- Panjang Tahap Pertama yang menjadi perhatian

tai Persatuan Pembangunan (PPP), Golongan khusus adalah sektor pertanian. Pembangunan na-

Karya, dan Partai Demokrasi Indonesia. sional Indonesia dari Repelita ke Repelita berikutnya

terus mengalami peningkatan keberhasilan pemba-  Mensosialisasikan Pancasila sebagai satu-

ngunan. Hal itu dapat dilihat dari fakta empiris, satunya asas partai dan organisasi massa. bahwa pendapatan per kapita bangsa Indonesia te-

Pemerintah Orde Baru juga menggalakkan pro- rus meningkat dan masyarakat miskin terus menga-

gram penataran P4 (Pedoman Penghayatan, lami penurunan (sampai tahun 1996).

dan Penghayatan dan Pengamalan Pancasila). Tujuan dari penataran P4 ini adalah untuk

Pada awal Repelita I, pendapatan per kapita mencapai kesamaan cara pandang bernegara negara Indonesia adalah 70 dolar Amerika. Pada

akhir Repelita V, pendapatan per kapita telah men- untuk mencapai persatuan dan kesatuan bang- capai 920 dolar Amerika. Pada tahun 1970 di antara

sa.

100 orang Indonesia terdapat 60 orang yang tergo-  Untuk mengembangkan demokrasi Pancasila, long miskin dan pada tahun 1993 di antara 100

lembaga-lembaga perwakilan rakyat (DPR dan orang terdapat 14 orang yang miskin.

MPR) memainkan peran penting. Melalui lem- Bersamaan dengan dimulainya Repelita VI pa-

baga-lembaga perwakilan rakyat itu, keinginan

da tanggal 1 April 1994, Indonesia memasuki Pemba- dan pengawasan rakyat terhadap pemerintah ngunan Jangka Panjang Tahap Kedua. Tahun 1999 -

diusahakan agar bisa disalurkan. 2004 merupakan Pembangunan Lima Tahun Ke-7

dari Pembangunan Jangka Panjang Tahap Kedua.

7 .1 .5 Kejat uhan Pem er int ahan