TUJUAN PERENCANAAN FUNGSI DAMPER TERHADAP GETARAN

Sistem ini memberikan perlindungan seismik dengan membebanimemberikan gaya pada struktur yang menyeimbangkan dengan cara membalas gaya gempa yang diinduksi. Sistem ini dikatakan aktif karena mereka membutuhkan sumber energi dan penggerak pengontrol komputerisasi untuk mengoperasikan penyangga khusus atau tuned-mass dampers yang diletakkan pada bangunan tersebut. Active system lebih rumit dari passive system, karena hanya bertumpu pada kendali komputer, sensor gerak, metode timbal balik, dan pergerakan bagian-bagian tertentu yang membutuhkan servis dan perawatan. Sebagai tambahan sistem ini membutuhkan sumber energi cadangan untuk memastikan bahwa mereka akan beroperasi selama gempa besar terjadi dan getaran yang ditimbulkan setelah terjadi getaran secara tiba- tiba. 3. Hybrid control system Sistem ini merupakan kombinasi dari passive control and active control. Pada umumnya mereka mereduksi energi yang bersifat memaksa, memperbaiki dan lebih ekonomis bila dibandingkan dengan active systems. Dimasa depan, system ini mungkin akan termasuk dalam variasi friction dampers, variasi viscous dampers, dan semi-aktif isolasi.

3.1.2 TUJUAN PERENCANAAN

Secara umum passive control system dapat mempunyai banyak tujuan yang memberikan hasil yang mencakup standar keamanaan hidup menjadi standar yang lebih baik sebagai pencegah kerusakan dan memperbaiki pasca gempa. Bagian pelesap energi yang digunakan pada umumnya pada passive control systems adalah alat-alat sederhana yang menunjukkan kestabilan dan dapat memprediksi perilaku inelastik ketika sesuatu mengalami beban seismik seperti siklus yang berulang-ulang. Walaupun begitu, alat tersebut tidaklah selamanya dapat menjamin dan membuat bangunan memberikan performa yang baik. Universitas Sumatera Utara Penambahan alat pelesap energi hanya akan memperbaiki performa bangunan yang mengalami beban seismik jika alat-alat tersebut dipadukan secara hati-hati kedalam sistem struktural dari desain beban seismik, dengan memperhatikan karakteristik dinamis bangunan ,pelesapnya, dan juga karakteristik tanahnya.

3.1.3 FUNGSI DAMPER TERHADAP GETARAN

Benda yang bergerak dipermukaan bumi umumnya akan mengalami resistensi baik karena gesekan dengan benda-benda disekelilingnya maupun oleh persitiwa intern yang ada pada benda tersebut. Dengan adanya resistensi gerkan tersebut maka gerakan benda lambat laun akan melemah. Umumnya dikatakan bahwa terdapat sistem penyerapan energi pada peristiwa yang bersangkutan atau struktur yang bersangkutan memiliki sistem peredaman. Sistem penyerapan energi ini hanya ada pada peristiwa dinamik. Salah satu alat peredam yang dikenal adalah damper. Damper merupakan alat dissipasi energi yang berfungsi memperkecil respon simpangan struktur dan menghentikan getaran, agar simpangan antar tingkat dapat diperkecil sehingga gaya lateral kolom menjadi kecil. Damping dalam struktur tersebut disebut juga inherent damping, yaitu damping yang berasal dari gesekan antara struktur dengan bagian non struktur, geseran udara dan tutup bukanya penampang beton yang retak, dan plastisitas bahan setelah struktur mengalami deformasi. Besarnya damping tersebut sekitar 1 sampai 5 bergantung jenis dan kekauan struktur. Bila struktur tanpa damping, getaran struktur tidak akan berhenti. Getaran bebas tanpa damping dengan 0 damping, amplitudo getaran akan tetap dan akan berulang-ulang tanpa henti. Sedangkan getaran dengan damping 5 dan 10 amplitudo getaran semakin kecil terhadap waktu. Semakin besar damping maka amplitudo getaran akan semakin kecil dan cepat berhenti bergetar. Hal ini tidak terjadi pada keadaan sebenarnya, getaran bagaimanapun akan berhenti pada suatu waktu tertentu, berhentinya Universitas Sumatera Utara getaran disebabkan dissipasi energi dari getaran, faktor yang menyebabkan dissipasi energi dinamakan damping atau redaman dari suatu sistem getaran. Jika pada struktur kita hanya menggunakan damper saja maka struktur tersebut akan memiliki simpangan yang kecil serta mengurangi gaya geser. Namun, dalam kenyataannya kehadiran damper mempengaruhi periode alami saat damper tersebut dihubungkan dengan bangunan yang memiliki fleksibilitas. Apabila dalam struktur kita menggunakan brasing sebagai peredam maka struktur akan memiliki simpangan yang kecil namun gaya geser akan bertambah besar. Untuk itu apabila kita gabungkan antara damper yang memiliki daya redam yang tinggi dengan brasing yang memilik kekakuan, maka struktur akan memiliki periode alami berkurang sekitar 1 second dan rasio damping akan meningkat sampai dengan 30.

3.2 LEAD RUBBER DAMPER