7. Implikasi Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Ibrahim, dkk. 2000 “bahwa belajar kooperatif belajar dapat mengembangkan tingkah laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik antara
siswa. Siswa belajar lebih banyak dari teman mereka dalam belajar kooperatif daripada dari guru”.
24
Davidson 1991 memberikan sejumlah implikasi positif dalam pembelajran dengan menggunakan strategi belajar kooperatif yaitu sebagai
berikut: 1. Kelompok kecil memberikan dukungan sosial untuk belajar
kelompok kecil membentuk suatu forum dimana siswa menanyakan pertanyaan, mendiskusikan pendapat, belajar dari
pendapat orang lain, memberikan kritik yang membangun dan menyimpulkan penemuan mereka dalam bentuk tulisan.
2. Kelompok kecil menawarkan kesempatan untuk sukses bagi semua siswa. Interaksi dalam kelompok dirancang untuk semua anggota
mempelajari konsep dan strategi pemecahan masalah. 3.
Suatu masalah idealnya cocok untuk didiskusikan secara kelompok, sebab memiliki solusi yang dapat didemontrasikan
secara objektif. Seorang siswa dapat memengaruhi siswa lain dengan argumentasi yang logis.
4. Siswa dalam kelompok dapat membantu siswa lain untuk
menguasai masalah-masalah dasar dan prosedur perhitungan yang perlu dalam onteks permainan, teka teki, atau pembahasan
masalah-masalah yang bermanfaat.
5. Ruang lingkup materi dipenuhi oleh ide-ide menarik dan
menantang yang bermanfaat bila didiskusikan.
25
8. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif
Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran yang menggunakan pembelajaran kooperatif.
24
. Trianto, mendesain... h.62
25
Trianto, Mendesain…hal.62
19
Tabel 2. 2 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkah laku
guru fase 1
menyampaikan tujuan dan motivasi siswa guru menyampaikan semua tujuan pelajaran
yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi siswa belajar.
fase 2 menyajikan informasi
guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bacaan.
fase 3 mengorganisasikan siswa kedalam kelompok
kooperatif guru menjelaskan kepada siswa bagaimana
membantu setiap kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan
transisi secara efisien fase 4
membimbing kelompok bekerja dan belajar guru membimbing kelompok-kelompok belajar
pada saat mereka mengerjakan tugas mereka. fase 5
evaluasi guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi
yang telah dipelajari atau masing-masing kelompok mempersembahkan hasil kerjanya.
fase 6 memberikan penghargaan
guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan
kelompok
26
9. Model Group Investigasi
Model pembelajaran kooperatif telah diyakini oleh banyak ahli pendidikan sebagai model pembelajaran yang dapat memberi peluang siswa untuk terlibat
dalam diskusi, berpikir kritis, berani dan mau mengambil tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
27
Model ini dapat dipakai untuk mengembangkan kreativitas siswa, baik secara perorangan maupun kelompok. Model pembelajaran kooperatif
dirancang untuk membantu terjadinya pembagian tanggung jawab ketika siswa mengikuti pembelajaran dan berorientasi menuju pembentukan manusia
sosial.
28
26
. Trianto, Mendesain…hal.66-67
27
Trianto, Mendesain….,hal.68
28
Trianto, Mendesain….,hal.68
20
Model pembelajaran kooperatif dipandang sebagai proses pembelajaran yang aktif, sebab siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan
contructing dan penciptaan, kerja dalam kelompok dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap merupakan kunci keberhasilan
pembelajaran.
29
Asumsi pengembangan pembelajaran kooperatif tipe group investigasi, yaitu:
1. Untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat ditempuh melalui pengembangan proses kreatif menuju suatu kesadaran dan
pengembangan alat bantu yang secara eksplisit mendukung kreativitas.
2. Komponen emosional lebih penting daripada intelektual, yang tak rasional lebih penting daripada yang rasional.
3. Untuk meningkatkan peluang keberhasilan dalam memecahkan suatu masalah harus lebih dahulu memahami komponen emosioanl
dan irrasional.
30
Model pembelajaran group investigasi ini bertumpu pada kesanggupan berpartisipasi dalam proses sosial yang demokratis. Melalui kegiatan yang
terkombinasi antara keterampilan antar pribadi dalam kelompok dengan keterampilan-keterampilan penentuan akademik, akan dilahirkan pribadi yang
tangguh dan rendah hati.
31
Investigasi kelompok group investigation merupakan model pembelajaran kooperatif yang paling kompleks dan paling sulit untuk
diterapkan. Model ini dikembangkan pertama kali oleh Thelan. Dalam perkembangannya model ini diperluas dan dipertajam oleh Sharan dari
Universitas Tel Aviv. Berbeda dengan STAD dan Jigsaw, siswa terlibat dalam perencanaan baik topik yang dipelajari dan bagaimana jalannya peyelidikan
mereka. Pendekatan ini memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit daripada pendekatan yang berpusat pada guru. Pendekatan ini juga
29
http:ayobelajarfisika.blogdetik.com20090906metode-pembelajaran-kooperatif
,
diakses tgl.13 April 2010, jam:16:42
30
Trianto, Mendesain…
31
Pangabean, Yusri dkk, Jakarta, strategi model, dan evaluasi, 2008, Cet. 1. h, 79
21
memerlukan mengajarkan siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.
32
Tabel 2. 3
Perbandingan Pendekatan Kelompok Penyelidik dan Pendekatan Struktural Pendekatan Unsur
Kelompok Penyelidik Pendekatan Struktural
Tujuan Kognitif informasi akademik tingkat tinggi
dan ketrampilan inkuiri informasi akademik sederhana
Tujuan Sosial kerjasama dalam kelompok
kompleks keterampilan kelompok dan
sosial
Struktur Kelompok kelompok belajar homogen
dengan 5-6 orang anggota bervariasi berdua, bertiga,
kelompok dengan 4-6 orang anggota
Pemilihan Topik biasanya siswa
biasanya guru
Tugas Utama siswa menyelesaikan inkuiri
kelompok siswa menyelesaikan tugas-tugas
yang diberikan baik sosial maupun kognitif
Penilaian menyelesaikan proyek dan
membuat laporan, dapat menggunakan tes esai
bervariasi
Pengakuan
lembar pengakuan dan publikasi lain
bervariasi
33
B. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Model Group Investigasi dalam Pembelajaran Sosilogi
Dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif model group investigasi diharapkan dapat terjadi interaksi aktif antar siswa, baik secara
fisik, intelektual dan emosional. Dengan segala perbedaan yang ada pada siswa, mereka dapat saling membantu dengan saling berdiskusi, bekerja sama
dan saling melengkapi kekurangan masing-masing dalam memahami pokok pembahasan sosialisasi dan pembentukan kepribadian. Pemenuhan kebutuhan
tersebut dapat menjadi motivasi bagi siswa untuk belajar dan tidak bosan
32
Trianto, Mendesain…. h 79
33
Trianto, Mendesain… h 79
22